Ecoprint dari Daun ke Harapan: Unesa Bangkitkan Ekonomi Hijau Perempuan Magetan
WARTAPENASATUJATIM | SURABAYA – Daun jati, kenanga, dan jarak bukan sekadar bagian dari alam. Di tangan para perempuan Magetan, daun-daun itu kini menjelma menjadi karya batik bernilai ekonomi tinggi.
Transformasi ini lahir dari sentuhan akademisi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digagas untuk memperkuat kemandirian ekonomi perempuan desa.
Dipimpin oleh Prof. Dr. Susanti, tim PKM Unesa menghadirkan pelatihan batik ecoprint, teknik membatik ramah lingkungan yang menggunakan bahan alami tanpa bahan kimia berbahaya.
Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan.
“Batik ecoprint ini menjadi pilihan karena ramah lingkungan. Bahannya mudah ditemukan di sekitar rumah, dan prosesnya aman. Harapannya, ibu-ibu Magetan bisa mandiri secara ekonomi sekaligus ikut menjaga kelestarian alam,” ujar Prof. Susanti dalam kegiatan pelatihan yang digelar di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, 19–20 Juli 2025 lalu.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu diikuti oleh 20 ibu rumah tangga anggota PKK. Tim dosen yang terlibat terdiri atas Prof. Dr. Susanti dari Pendidikan Akuntansi sebagai Ketua, serta Dr. Heny Subandiyah (Bahasa dan Sastra Indonesia), Han Tantri Hardini (Pendidikan Akuntansi), dan Renny Dwi Jayanti (Pendidikan Bisnis) sebagai anggota.
Selama pelatihan, peserta dibimbing mulai dari proses pemilihan daun, teknik pewarnaan alami, hingga tahap pengukusan untuk menampilkan motif khas daun di atas kain.
Tak hanya itu, peserta juga mendapatkan materi tentang branding produk, pengemasan kreatif, serta pemasaran digital, agar karya mereka mampu menembus pasar online.
Salah satu peserta, Aisyah, mengaku pelatihan ini membuka wawasan baru baginya.
“Saya baru tahu kalau daun jati dan kenanga bisa dijadikan motif batik yang indah. Hasilnya unik, alami, dan punya nilai jual. Saya ingin terus belajar dan mencoba menjualnya secara online,” ungkapnya penuh semangat.
Program PKM Unesa ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
Dari lembaran daun, lahirlah kain yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga menumbuhkan harapan baru bagi perempuan desa untuk hidup lebih mandiri dan berdaya.*** (Bgn)
Anda Mungkin Suka Juga
Kapolda Kalteng Hadiri Peresmian Jalan Salib Catholic Center Palangka Raya, Ajak Perkuat dan Jaga Toleransi Beragama*
Oktober 15, 2025
Perkuat Ketahanan Pangan Polres Blitar Kota bersama Forkopimda Panen Raya Jagung Kuartal III
September 17, 2025