
Gudang Garam Terancam Bangkrut : Raksasa Rokok yang Mulai Goyah
Gudang Garam Terancam Bangkrut : Raksasa Rokok yang Mulai Goyah
Jakarta WARTAPENASATU Minggu, 22 Juni 2025. Perusahaan rokok Legendaris Indonesia, Gudang Garam, tengah menghadapi masa-masa sulit. Setelah puluhan tahun mendominasi industri tembakau nasional, kini perusahaan ini terancam bangkrut akibat penurunan laba yang sangat drastis dan berbagai tekanan eksternal yang terus membayangi.
Penurunan Laba yang Mengkhawatirkan
Pada tahun 2024, Gudang Garam hanya mampu membukukan laba bersih sebesar Rp981 miliar—anjlok hingga 82% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp5,3 triliun. Padahal, di masa kejayaannya pada 2019, perusahaan ini mencatatkan laba bersih hingga Rp10,8 triliun. Penurunan ini bukan hanya angka di atas kertas, tapi juga mencerminkan krisis yang lebih dalam dalam operasional dan strategi bisnis perusahaan.
Harga Rokok Naik, Daya Beli Turun
Salah satu penyebab utama kemerosotan ini adalah kenaikan harga jual eceran (HJE) rokok yang ditetapkan pemerintah sejak Januari 2025. Kenaikan ini membuat konsumen berpikir dua kali untuk membeli rokok, terutama di tengah daya beli masyarakat yang stagnan. Akibatnya, penjualan rokok Gudang Garam pun ikut merosot tajam.
Operasional Diperlambat, Pembelian Tembakau Dihentikan
Sebagai respons atas penurunan penjualan, Gudang Garam bahkan menghentikan pembelian tembakau dari petani di Temanggung. Stok bahan baku yang mereka miliki disebut cukup untuk produksi hingga empat tahun ke depan. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa perusahaan sedang menahan laju produksi secara signifikan.
Harga Saham Anjlok
Dampak dari krisis ini juga terlihat di pasar saham. Harga saham Gudang Garam yang pernah mencapai Rp90.000 per lembar kini hanya diperdagangkan di kisaran Rp9.600. Penurunan ini mencerminkan hilangnya kepercayaan investor terhadap prospek jangka panjang perusahaan.
Kondisi Gudang Garam saat ini menjadi cerminan tantangan besar yang dihadapi industri rokok di Indonesia. Di tengah regulasi yang semakin ketat dan perubahan perilaku konsumen, perusahaan-perusahaan besar pun tak luput dari risiko kejatuhan. Apakah Gudang Garam mampu bangkit kembali, atau akan menjadi sejarah seperti raksasa-raksasa bisnis lainnya yang tumbang? Waktu yang akan menjawab.
Anda Mungkin Suka Juga

Rumkit Bhayangkara dan 11 Satwil Jajaran Polda Kalteng Sabet Penghargaan dari Kemenpan RB
Juni 19, 2025
YBM PLN Berikan Kursi Roda untuk Cindy Tri Ayuni Melalui Usulan DPC BIDIK Kabupaten Sumedang
Juni 20, 2025