Nasional

HIRUK PIKUK SEMINAR UJI KLINIS TBC DI JAKARTA

Bagikan

Peserta seminar TBC. PFi

HIRUK PIKUK SEMINAR UJI KLINIS TBC DI JAKARTA

Jakarta, Warta Pena Satu – Hiruk pikuk peserta seminar yang didominasi oleh perempuan Jakarta, berebut bertanya setelah nara sumber
Mantan Menkes DR dr Siti Fadilah Supari Sp, menjelaskan dan.menguraikan secara ilmiah tentang vaksin TBC.

” Rakyat harus memahami hal tersebut “Vaksin TBC” supaya tidak gagal faham, ” katanya pada Seminar Nasional uji klinis TBC yang diselenggarakan oleh KB APTSI di gedung STOVIA, Jakarta pusat, Sabtu (14/6).

Menurut Siti Fadilah, Vaksin melatih tubuh untuk mengenal lawan dan memperkebal diri dari penyebab penyakit seperti virus dan bakteri.

Ricuh di masyarakat tudingan ke Menteri Kesehatan Budi Sadikin belakangan ini dan dipertanya kan apakah kebijakannya ” Health care – Health Industry” ? Dan dia dianggap Agen Asing.

Siti Fadilah yang aktivis tampaknya vokal terhadap kesehatan rakyat bahwa jika untuk uji klinis Vaksin TBC itu wajar saja tetapi kalo dipaksakan untuk ikut uji coba vaksin TBC kurang profesional, katanya mengkritik.

” Saya berharap jangan dipaksakan rakyat Indonesia untuk uji coba vaksin TBC seperti yang sudah dilakukan untuk bepergian naik pesawat keluar negeri dan wajib vaksin TBC, ” ungkapnya.

Bahkan Menteri kesehatan, tampaknya merekomendasi kebijakannya menjadikan obat- obat elite global menjadi laku. Padahal Amerika sendiri saja sudah keluar dari Wealth Health Organisation (WHO) atau Amerika sendiri juga tidak mau jadi Budak WHO.

Ormas

Sementara peserta seminar dari berbagai unsur alumni, LSM dan Ormas, tokoh masyarakat serta hadir dari cendikiawan Keluarga Besar Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (KB APTSI).

” Kita peserta seminar tidak percaya ke Menteri Kesehatan sekarang, ” kata Ibu Hany mantan Diplomat di Amerika.

” Kita berharap agar Presiden Prabowo bisa mengganti Menteri Kesehatan yang Pro rakyat Industri dan bisa membangun kesejahteraan rakyat itu sendiri dengan potensi yang ada di negara Indonesia,” ujar Ketua Umum KB APTSI Drs H Hendra Zon.Skt MM.

Ketua Panitia DR Hasbi Wahidi menyimpulkan hasil seminar nasional sehari cukup dijadikan rekomendasi ke Presiden Prabowo demi memperkuat guru guru besar kedokteran yang tidak percaya terhadap Menteri Kesehatan Republik Indonesia saat ini.

Presiden Prabowo sudah menegakkan kedaulatan kesehatan Indonesia seperti era Menteri Kesehatan Siti Fadilah. Beliau juga mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Perlindungan Produsen Obat-Obat Tradisional.

Permenkes tersebut agaknya berakibat membesarkan petani – petani bahan baku obat, produsen bahan baku obat maupun pengobatan – pengoba tan tradisional yang ada di Indonesia.

Seperti yang disampaikan Siti Fadilah bahwasannya jika untuk uji klinis Vaksi TBC itu wajar saja tetapi jika dipaksakan untuk ikut uji coba vaksin TBC malah itu kurang profesional, katanya.

” Kami berharap jangan dipaksakan rakyat Indonesia untuk uji coba vaksin. Kita tidak menolak vaksin tapi jangan masyarakat dipaksa vaksin. Namun, juga tidak menjadi kewajiban bagi warga untuk divaksin, “ujar DR Hasbi Wahidi.A.P.Par.Spd.Mpd menyimpulkan Seminar TBC di Jakarta. Ris.


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *