Gelora Jember Menggema ke Nusantara: MAKI Jatim Tegakkan Tonggak Besar Zero Bullying Demi Masa Depan Pendidikan Bermartabat
WARTAPENASATUJATIM | Jember, 15 November 2025 — Alun-Alun Kabupaten Jember pagi ini menjelma menjadi ruang penuh energi, harapan, dan persatuan. Ribuan siswa, guru, orang tua, dan masyarakat memenuhi area sepanjang mata memandang, menyatukan suara dalam satu komitmen: menghapus perundungan dari dunia pendidikan. Deklarasi Akbar Anti-Bullying yang diprakarsai oleh MAKI Jatim (Masyarakat Anti Korupsi Indonesia) tidak hanya mencetak sejarah, tetapi juga mengukuhkan Jember sebagai kabupaten pertama di Jawa Timur yang berani mendeklarasikan diri menuju Zero Bullying.
Dipimpin langsung oleh Ketua MAKI Korwil Jawa Timur, Heru Satriyo, aksi ini bukan sekadar seremoni, melainkan langkah strategis untuk membentuk lingkungan pendidikan yang aman, manusiawi, dan berkeadaban. Dukungan penuh hadir dari berbagai tokoh penting, di antaranya Ibu Ghyta Eka Puspita (Istri Bupati Jember), Kepala Dinas Pendidikan Jember Hadi Mulyono, serta perwakilan SCTV semuanya bersatu dalam misi mulia menyelamatkan generasi penerus bangsa dari tindak perundungan.
Lebih dari 8.245 pelajar dari PAUD hingga SMA/SMK memadati alun-alun, menjadikan momentum ini sebagai gelombang kesadaran terbesar yang pernah tercatat di Jember. Sorak semangat para peserta menjadi bukti bahwa generasi muda siap berdiri di garis depan memerangi segala bentuk intimidasi.
Dalam orasinya yang menggugah, Heru Satriyo menyulut antusiasme peserta:
“Hari ini kalian adalah pelopor dan pelapor bullying di Kabupaten Jember! Hari ini kita wujudkan Kabupaten Jember Zero Bullying! Tidak ada bullying di Kabupaten Jember!”
Sorakan dan tepuk tangan menggema, memantulkan semangat kolektif yang tak terbendung.
Sebagai langkah nyata, MAKI Jatim meluncurkan nomor pengaduan resmi bullying: 081337463972. Kanal cepat tanggap ini disiapkan untuk siswa, guru, dan masyarakat sehingga setiap laporan dapat ditindaklanjuti dengan sigap dan profesional. Terobosan ini menjadi bukti bahwa MAKI Jatim tak hanya menggugah hati, tetapi juga membangun sistem perlindungan yang konkret.
Sebelum deklarasi puncak dibacakan, ribuan peserta mendapatkan edukasi mendalam mengenai berbagai bentuk bullying: mulai dari kekerasan fisik, penghinaan verbal, penyingkiran sosial, hingga cyberbullying yang kerap menyasar pelajar di ruang digital. Edukasi ini membuka mata banyak pihak bahwa setiap orang memiliki tanggung jawab moral untuk tampil sebagai penolong, pelapor, dan penjaga lingkungan sekolah.
Puncak acara pecah ketika seluruh peserta mengangkat tangan serempak membacakan lima poin Deklarasi Anti-Bullying, yaitu:
1. Menolak seluruh bentuk perundungan: fisik, verbal, maupun cyberbullying.
2. Menyebarkan energi positif dan mengajak lingkungan pendidikan menjauhi perilaku intimidatif.
3. Menghargai perbedaan dan memperkuat sikap peduli demi harmoni sosial.
4. Menjadi pelopor dan pelapor untuk menghentikan tindakan kekerasan dan ancaman.
5. Mewujudkan sekolah ramah anak sebagai pilar Generasi Emas 2045 yang berkarakter Pancasila.
Banyak pendidik merasa terinspirasi. Salah satunya Siti Yulaikah, Wakil Kepala Kesiswaan SMPN 2 Jember, yang menyampaikan apresiasinya:
“Acara ini sangat menginspirasi. Ini menjadi teladan bagi siswa-siswi agar masa tumbuh kembang mereka benar-benar aman, nyaman, manusiawi, dan bebas dari perundungan.”
Sebagai penanda komitmen bersama, ribuan orang kemudian menandatangani kain putih sepanjang 50 meter, simbol tekad kuat untuk menjaga dunia pendidikan dari kekerasan dalam bentuk apa pun. Kain itu kini menjadi saksi sejarah bahwa Jember telah mengambil langkah besar menuju perubahan.
Para peserta pulang membawa sertifikat, namun lebih dari itu, mereka membawa kesadaran baru bahwa transformasi hanya mungkin terjadi bila seluruh elemen masyarakat berdiri bersama.
Dengan kobaran semangat yang menyala dari Alun-Alun Jember hari ini, kabupaten ini resmi berdiri sebagai pelopor gerakan anti-bullying di Jawa Timur. Jember mengawali babak baru perjalanan menuju masa depan pendidikan yang lebih aman, beradab, dan bermartabat.
Jember siap! Zero Bullying!
Anda Mungkin Suka Juga
Harmoni Gerak: Kapolresta Palangka Raya dan Bhayangkari Bersatu dalam Senam Aerobik
September 19, 2025
Babinsa Manyar Dampingi Petani Dalam Kegiatan Serapan Gabah di Desa Gumeno
Oktober 21, 2025
