
Niat Ingin Menjual Rumahnya Seorang Ibu Di Kelapa Dua Tangerang Mendapatkan Intimidasi
Niat Mulia Seorang Wanita Untuk Melunasi Hutangnya, Malah Mendapatkan Perlakuan Premanisme
Jakarta WARTA PENA SATU Berawal dari seorang wanita dengan inisal EN ingin menjual rumahnya dengan tujuan agar bisa membayar hutang di sebuah bank swasta. Dengan niatnya itu dipasanglah spanduk dipager rumahnya bertuliskan “Rumah ini dijual tanpa perantara” dengn luas tahan 134 meter persegi dan luas bangunan 242 meter persegi. Dan ketika itu rumah EN didatangi oleh para “gerombolan” laki-laki yang tidak dikenal mencopot spanduk iklan penjualan rumahnya. Sangat naas nasibnya EN ternyata rumahnya sudah dilelang oleh pihak bank. Dengan bersusah payah EN berkomuniaksi dengan pihak bank untuk meminta waktu agar dia bisa menjual rumahnya yang dinilai mempunyai harga yang layak dan bisa untuk melunasi hutangnya di bank. Tapi bukan nya mendapatkan waktu atau negosiasi malah bank dengan sepihak memberitahukan bahwa rumahnya sudah di lelang. Tentunya sangat mengagetkan EN yang sudah terjepit keadaanya mendengar kabar dari bank. Dan yang lebih mengagetkan lagi bahwa bank memberitahukan EN bahwa pemenang lelangnya sudah ada, dan anehnya pemenang lelangnya itu tetangga sebelah rumahnya dengan nama Ira Anggraini. Ibu Ira ini menyewa preman untuk melakukan intimidasi kepada EN seperti gambar dibawh ini.
Dan , pada sore harinya pihak mereka melakukan tindakan pencopotan spanduk iklan penjualan rumah (bukti CCTV) Perbuatan yang sangat tidak elok dan tidak manusiawi ini dilakukan oleh para preman itu. Dan pada malam harinya ada pihak yang menghubungi saya berpura pura menanyakan rumah yang saya jual. Setelah saya cek no nya, itu adalah pihak mereka yang menyamar sebagai pembeli (bukti WA). Padahal kami sudah beritikad baik untuk bertemu.
Akhirnya kami memutuskan untuk membatalkan pertemuan yang sudah di schedule kan. Karna kami menilai tidak ada itikad baik dari mereka.
Pada tgl 6 September 2025 sore hari, rumah kami dikepung oleh preman suruhan dari mereka, digembok dari luar dan dipasang spanduk pemberitahuan (bukti foto dan video). Saat itu, sedang tidak ada orang didalam rumah. Pakde saya yg biasanya ada didalam rumah, sedang pergi keluar.
Kami mengetahui hal tersebut dari pakde kami pada saat beliau pulang kerumah. Mereka menuduh pakde saya sebagai org yg ditugaskan untuk menunggu rumah ini padahal pakde kami itu hanya tamu. Pada saat awal datang kerumah saya, beliau tidak tau soal permasalahan yg sedang kami hadapi sampai akhirnya beliau tau.
Pakde saya diperbolehkan masuk tapi akan digembok lagi dari luar.
Singkat cerita, teman saya menyusul kerumah untuk menemani pakde saya. Saya dibantu teman saya mencoba mengubungi Pak RT tapi tidak ada respon. Teman dan Pakde saya mencoba mendatangi rumah Pak RT, ada mobil dan motornya dirumah tapi rumah digembok. Dicoba panggil tapi tidak ada respon. Pihak tetangga memberitahu bahwa beliau ada dirumah.
Tidak selang lama, ayah saya datang kerumah untuk menitipkan motor karna mogok. Beliau juga tidak mengetahui permasalahan yg sedang kami hadapi. Ayah saya pun juga dituduh sebagai org yg disuruh menunggu rumah kami. Ayah saya yg awalnya tidak tau tentang permasalahan yg sedang kami hadapi, akhirnya tau. Beliau chat saya menanyakan hal tsb. Dan beliau bergegas ke bengkel tidak jadi menitipkan motor dirumah kami.
Karna mendengar ayah saya telfon, saya pun akhirnya pulang kerumah, saya langsung bergegas kerumah Pak RT ditemani teman saya, tapi hasilnya sama. Tidak ada respon.
Saya menemui satpam yang sedang bertugas meminta untuk diusir pihak preman preman itu karna mereka sudah mengganggu. Tapi tidak membuahkan hasil. Saya sangat marah. Padahal preman preman tsb sudah dari sore hari dan satpam mengetahui nya. Padahal saya ini warga disana (bukti rekaman suara).
Saya menghubungi pihak Ibu Ira Anggraini. Karna ini sudah sangat keterlaluan sampai menggunakan preman. Tindakan kurang menyenangkan di muka umum yang sudah dilakukan kesekian kalinya (bukti WA). Ini sudah sanggat mengganggu kami dan melukai hati kami kesekian kalinya. Padahal kami ini bertetangga. Sangat tega.
Saya berbicara dengan preman tsb untuk memberitahu bahwa pihak kuasa hukum saya akan datang dalam waktu 1 jam dan minta untuk disampaikan kepada pihak Ira Anggraini (bukti rekaman suara).
Kami terus menghubungi Pak RT karna memang prosedurnya seperti itu. Belum juga di respon. Sampai akhirnya kami marah karna pada saat seperti itu, pihak yang harusnya bisa membantu kami tidak merespon. Pak RT menghubungi kami dan marah kembali. Pak RT pun datang ke lokasi.
Pihak kuasa hukum kami pun datang. Terjadi musyawarah antara pihak kami dan pihak Ira Anggraini. Musyawarah tsb selesai pada saat tengah malam. Akhirnya kami pulang. Tapi, pada saat kami pulang, gembok itu terpasang kembali. Padahal sebelumnya sudah dicopot. Pihak kuasa hukum kami menghubungi pihak Ibu Ira Anggraini untuk meminta dibuka gembok pagernya. Mereka bilang nanti akan dibuka, meminta waktu 20 menit untuk mencari org yg memegang kunci tsb. Kami tunggu sampai lebih dari 20 menit, gembok itu tidak dibuka juga. Akhirnya kami masuk kedalam dengan cara memanjat pagar (bukti foto dan video).
Esok harinya, gembok dan spanduk tsb masih terpasang. Dan dijaga kembali oleh 3 org preman. Ini sudah sangat menggangu kami. Meresahkan. (Bukti foto dan video).
Saya mencoba menghubungi pihak kuasa hukum kami. Pihak kuasa hukum kami menghubungi pihak Ibu Ira Anggraini untuk dibukakan gemboknya (bukti WA).
Siang hari saya pulang kerumah ditemani teman saya. Saya mencoba berbicara dengan preman tsb dibantu kuasa hukum kami. Mereka mau bukakan gemboknya ketika kami mau masuk tapi akan digembok kembali dari luar. Miris.
Pada sore hari, pihak Ibu Ira Anggraini menghubungi pihak kuasa hukum kami memberitahu bahwa gembok sudah di lepas permanent tapi spanduk tetap dipasang (bukti WA).
Saya sudah mengikuti arahan dari Pak RT untuk pihak kami tidak pasang spanduk jual dan pihak mereka tidak perlu pasang spanduk dan gembok. Saya sudah kooperatif mengikuti arahan dari Pak RT, tapi pihak mereka tidak kooperatif dan tidak mengikuti arahan dari Pak RT.
Anda Mungkin Suka Juga

Babinsa Ujungpangkah Dukung Ketahanan Pangan Lewat Pendampingan Sergab di Desa Gosari
Oktober 2, 2025
Profil Perempuan Peduli Nusantara
Juni 30, 2025