Kembalinya warga Gaza ke Negerinya setelah kesepakatan gencatan senjata.
Kembalinya warga Gaza ke Negerinya setelah kesepakatan gencatan senjata.
Mancanegara, wartapenasatu.com – Ribuan warga Palestina mulai kembali ke kota Gaza setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku. Mereka kembali ke rumah-rumah yang hancur setelah mengungsi akibat serangan Israel selama dua tahun.

Diperkirakan sekitar 300.000 warga Palestina yang sebelumnya mengungsi ke wilayah selatan Gaza atas perintah Israel. Data menunjukkan sekitar 10% dari pengungsi yang kembali adalah anak-anak yatim piatu akibat konflik. Banyak dari mereka adalah keluarga dengan anak-anak, wanita, dan orang tua. Selain itu, lebih dari 15.000 warga sipil dilaporkan meninggal dunia selama konflik ini.
Setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat, 8 Oktober 2025. Gencatan senjata ini terjadi setelah perang selama dua tahun antara Israel dan Hamas. Warga Palestina kembali ke kota Gaza dan wilayah utara Gaza. Mereka berjalan di sepanjang jalan pantai Rashid dan jalan Salah al-Din, dua jalur utama yang menghubungkan utara dan selatan Jalur Gaza.
Warga Palestina kembali ke rumah mereka karena mereka ingin kembali ke kehidupan normal setelah perang. Mereka juga ingin membangun kembali rumah mereka dan komunitas mereka. Keinginan untuk menguburkan anggota keluarga yang meninggal di tanah kelahiran juga menjadi faktor penting.
Mereka kembali dengan berjalan kaki, menggunakan keledai, atau menaiki truk. Banyak dari mereka membawa barang-barang mereka yang tersisa dari serangan udara Israel.
Hamas menyambut baik gencatan senjata ini sebagai kemenangan bagi perlawanan Palestina. Mereka menyatakan akan terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Negara-negara Arab seperti Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab telah menyatakan dukungan mereka terhadap gencatan senjata ini dan menjanjikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi untuk Gaza. Mesir telah membuka perbatasan Rafah untuk memungkinkan masuknya bantuan dan evakuasi medis. Qatar telah menjanjikan dana sebesar $500 juta untuk rekonstruksi Gaza, sementara Uni Emirat Arab juga telah mengumumkan paket bantuan serupa. Selain itu, negara-negara seperti Turki dan Indonesia juga memberikan dukungan kemanusiaan yang signifikan.
Kembalinya warga Gaza ini merupakan momen penting dalam konflik Israel-Palestina. Ini menunjukkan bahwa warga Palestina tidak menyerah pada harapan untuk kembali ke rumah mereka dan membangun kembali kehidupan mereka, meskipun menghadapi tantangan besar. Dukungan internasional akan sangat penting untuk membantu mereka membangun kembali Gaza.
Anda Mungkin Suka Juga
HP Bebas Beredar di Rutan Balige: Napi Diduga Ancam Warga, Pengawasan Dipertanyakan
24 Oktober 2025
GOTONG ROYONG WARGA RT 011 RW 06 WARGA CIGANJUR SEMBELIH 7 EKOR HEWAN QURBAN
7 Juni 2025