 
	Coach Budiono, Sang Legenda Golf Surabaya yang Menjadi Pelatih : Dominic Kao dan Derrick Kao
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya — Nama Budiono bukanlah nama asing di dunia Golf Indonesia. Sosok Legendaris asal Surabaya ini dikenal sebagai mantan Atlet Nasional yang telah menorehkan berbagai prestasi membanggakan bagi Tanah Air.
Perjalanan kariernya dimulai pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 1985, ketika ia mewakili Kontingen Bali. Setahun berselang, Budiono dipercaya memperkuat tim Indonesia di Asian Games 1986 di Korea Selatan.
Kariernya kian menanjak saat tampil di SEA Games Jakarta 1987, kembali mengenakan seragam Merah-Putih di ajang regional tersebut.
Puncak prestasinya datang pada 1988, ketika Budiono bersama Tim Indonesia berhasil meraih Juara 1 Beregu (Team Event) di Turnamen Putra Cup South East Asian Amateur Golf Championships di Papua Nugini.
Konsistensinya berlanjut dengan tampil di SEA Games Malaysia 1989 dan SEA Games Filipina 1991, dua ajang besar yang menegaskan kiprahnya di level Asia Tenggara.
Kini, setelah menutup masa keemasan sebagai atlet, Budiono memilih jalur pengabdian sebagai Pelatih (Coach) Golf.
Dengan penuh Dedikasi, ia membimbing para Pemula dan Atlet Junior di Surabaya, menanamkan Nilai Disiplin dan Sportivitas yang menjadi kunci keberhasilan di dunia olahraga.

Membentuk Bibit Muda: Dominic dan Derrick Kao
Dedikasi Coach Budiono terhadap pengembangan atlet muda tercermin jelas melalui dua murid ciliknya, Dominic Kao (10) dan Derrick Kao (8) dua bersaudara yang menempuh pendidikan di Intercultural School, Citraland Surabaya.
Keduanya adalah buah hati pasangan Hartono dan Lala Setiany Wee, yang kini menaruh harapan besar sekaligus rasa bangga pada semangat anak-anaknya.
Meski masih tergolong pendatang baru di dunia golf, Dominic dan Derrick berlatih serius di bawah arahan langsung Coach Budiono dengan jadwal rutin tiga kali seminggu setiap Rabu, Kamis, dan Sabtu.
Lebih dari Sekadar Pelatihan
Menurut Budiono, kesuksesan seorang atlet tidak hanya bergantung pada kualitas pelatihan, melainkan juga pada Kemauan dan Motivasi Pribadi.
“Pelatih berperan penting dalam memberikan edukasi, menyusun program latihan yang inovatif, serta strategi yang efektif. Namun tanpa motivasi internal yang kuat, semua materi dan strategi itu akan sia-sia,” ujar Budiono.
Ia menegaskan, Motivasi dan Kemauan adalah Bahan Bakar Utama bagi atlet untuk terus berkembang, mengatasi tantangan, dan melampaui batas kemampuan diri.
Atlet yang memiliki tekad tinggi akan selalu berusaha menjadi lebih baik, tidak mudah menyerah, serta mampu bangkit dari kegagalan.
“Keberhasilan atlet adalah hasil sinergi antara pelatih yang memberi arahan tepat dan atlet yang memiliki kemauan kuat. Keduanya saling melengkapi, menciptakan kombinasi yang tak terhentikan menuju puncak prestasi,” tambahnya.
Peran Orang Tua: Pilar di Balik Keberhasilan Atlet
Bagi Lala Setiany Wee, ibu dari Dominic dan Derrick, minat kedua anaknya terhadap Golf muncul secara alami.
“Mereka sempat mencoba berbagai olahraga, tapi akhirnya pilihan hati mereka jatuh pada golf,” ungkap Lala.
Sebagai orang tua, Lala dan Hartono berkomitmen memberikan dukungan penuh, baik dalam bentuk motivasi, fasilitas, maupun pendampingan.
“Kami hanya mengawasi dan mendukung kemauan anak-anak. Yang terpenting, mereka menikmati proses dan belajar disiplin dari olahraga yang mereka cintai,” ujarnya.
Lala juga menekankan bahwa di balik gemerlap prestasi atlet, sering kali terlupakan sosok-sosok yang berdiri kokoh di belakang mereka orang tua.
Menurutnya, peran orang tua jauh melampaui dukungan finansial semata. Mereka berperan sebagai:
1. Motivator Ulung sumber semangat pertama dan utama.
2. Arsitek Disiplin menanamkan kedisiplinan sejak dini.
3. Pelindung Mental membantu anak menghadapi tekanan dan stres kompetisi.
4. Sahabat Sejati tempat curhat dan dukungan emosional.
5. Penyeimbang Hidup memastikan anak tetap memiliki kehidupan yang sehat dan seimbang.
“Kadang ambisi orang tua bisa jadi beban bagi anak. Karena itu penting menjaga komunikasi dan memahami keinginan mereka. Dukungan yang proporsional justru akan membantu anak berkembang dengan bahagia,” tutur Lala menutup percakapan.
Menumbuhkan Generasi Berprestasi dengan Nilai
Kisah Coach Budiono bersama Dominic dan Derrick Kao adalah potret nyata sinergi antara pelatih, atlet, dan orang tua.
Ketiganya memainkan peran penting dalam membangun pondasi prestasi bukan hanya dalam olahraga, tapi juga dalam membentuk karakter, disiplin, dan ketangguhan mental sejak usia dini.*** (Bgn)
Anda Mungkin Suka Juga
 
						Pemerintah Desa Margaasih Gelar Deklarasi Damai dan Pengundian Nomor Urut Calon Ketua RW
Mei 28, 2025 
						Silaturahmi Hangat MWPS Jatim dengan Pembina Ir. Eddy Surohadi: Kolaborasi Inspiratif Dunia Usaha dan Media
Oktober 17, 2025 
						 
		