“Dosen Fisika Unesa Pulih Lewat DetokRapith Homecare: Saat Sains, Energi, dan Totok Saraf Bertemu di Pondok Wage Indah 1”
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya, 1 Desember 2025 — Dwikoranto, dosen fisika dari Universitas Negeri Surabaya, menerima layanan DetokRapith Homecare langsung di rumahnya di Pondok Wage Indah 1. Kondisinya sebelum terapi memang sedang menurun—nyeri punggung, tegang leher, mudah lelah, dan fokus yang makin mengabur ketika mengajar.
Saat pemeriksaan awal dilakukan, terlihat jelas adanya ketegangan kronis di jalur saraf leher, punggung bawah, hingga panggul. Pola tegang ini sering muncul pada akademisi yang bekerja berjam-jam di depan laptop, mengajar sambil berdiri lama, dan kurang peregangan.
Dwikoranto memilih paket kombinasi totok saraf anatomi dan konsultasi Life DETOX and Luck Hacks. Pendekatan ganda ini menyelidiki kondisi tubuhnya dari dua sisi: anatomi fisik dan energi hidup berbasis frekuensi nama.
Saat perhitungan energi nama dilakukan, hasilnya sangat mencolok dan membuat Dwikoranto terdiam sesaat. Analisis menunjukkan masalah pada sirkulasi darah, potensi gangguan ginjal ringan, kelelahan adrenal, serta inflamasi kronis di area lumbal. Ia tersenyum kecil ketika melihat grafiknya karena itu persis dengan hasil laboratorium yang ia simpan di mejanya.
“Dalam fisika, frekuensi itu fakta, bukan mitos. Nama membawa resonansi. Kalau resonansinya tidak sinkron, tubuh ikut bermasalah,” ujar Dwikoranto ketika membandingkan data perhitungan nama dengan hasil cek lab-nya. Sebagai dosen fisika, ia merasa temuan ini justru masuk akal secara ilmiah.
Ia melanjutkan, “Bahkan dalam fisika kuantum, energi kecil bisa memengaruhi sistem besar. Jadi tidak heran kalau energi nama ikut memengaruhi tubuh.” Komentarnya memberi warna baru pada sesi konsultasi, karena ia mengaitkan hasil numerologi dengan teori resonansi dan gelombang.
Totok saraf anatomi kemudian diterapkan. Saat tekanan pertama mengenai titik saraf servikalnya, tubuhnya langsung memberikan respons. Ada aliran hangat yang merambat turun ke punggung—pertanda jalur saraf mulai terbuka kembali setelah lama tersumbat.
Beberapa titik yang semula keras seperti batu akhirnya melunak setelah beberapa teknik pelepasan diterapkan. Nafasnya lebih dalam, pandangannya lebih jernih, dan rasa tegang yang ia bawa bertahun-tahun mulai terurai.
Sesi Life DETOX melengkapi proses pemulihan. Energi tubuh yang semula berat dan penuh residu stres dibersihkan secara bertahap. Dengan energi yang lebih stabil, terapi totok saraf berikutnya menjadi jauh lebih efektif.
Dwikoranto mengibaratkan proses ini seperti membersihkan noise pada gelombang. “Begitu noise dihapus, sinyal kembali jernih. Tubuh manusia sama: kalau energinya bersih, saraf lebih cepat pulih,” katanya.
Dalam beberapa hari saja, perubahannya terlihat jelas. Tidurnya lebih pulas, tubuhnya lebih bertenaga, dan ia kembali mengajar tanpa merasa cepat lelah. Mahasiswanya di Unesa bahkan mengaku melihat ia tampak lebih segar dan lebih fokus selama kuliah fisika kuantum.
Layanan DetokRapith Homecare yang datang langsung ke Pondok Wage Indah 1 membuktikan bahwa terapi tidak harus dilakukan di klinik. Di rumah pun, proses pemulihan bisa berjalan maksimal asal dilakukan dengan pendekatan yang tepat.
Kasus Dwikoranto menjadi bukti bahwa perpaduan totok saraf anatomi, analisis energi nama, dan Life DETOX and Luck Hacks mampu memberikan hasil yang menyeluruh. Bukan hanya memulihkan tubuh, tetapi juga menata ulang energi dasarnya agar hidup lebih panjang, kuat, dan stabil.(Dodo)
Anda Mungkin Suka Juga
Polres Ponorogo Rampungkan Tiga Dapur SPPG untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
27 Oktober 2025
SPPG Polres Madiun Sajikan Menu Nasi Pecel Bergizi untuk Pelajar
7 November 2025

