“Jein Pulih dari Nyeri Menahun: Terapi Totok Saraf Surabaya Jadi Jawaban Setelah Bertahun Mencari Kesembuhan”
WARTAPENASATUJATIM | 1 Desember 2025 –Surabaya Zein, warga Sumput Driyorejo, Gresik, akhirnya menemukan ruang bernapas setelah lama terjebak dalam lingkaran sakit yang tidak kunjung selesai. Sebagai sopir kantor yang rutin mendampingi pegawai Dinas Telekomunikasi dalam perjalanan keluar kota, ia memikul beban kerja fisik yang tidak ringan—dan tubuhnya pelan-pelan memberi sinyal kelelahan.
Keluhan awal Zein sebenarnya tampak sederhana: bahu kiri sering nyeri, mata tiba-tiba kabur, dan pinggang kiri terasa seperti ditarik dari dalam. Namun lama-kelamaan keluhan itu berubah menjadi hambatan serius, terutama ketika ia harus menempuh perjalanan jauh dengan fokus tinggi.
Dari pemeriksaan dan penilaian awal oleh terapis Rijendanel, kondisi Zein menunjukkan tanda-tanda Upper Cross Syndrome, Trigger Point aktif di trapezius dan levator scapula, iritasi saraf oksipital, serta ketegangan lumbal kiri akibat posisi duduk statis berjam-jam. Kombinasi itu memicu penglihatan kabur, ketegangan bahu kronis, dan nyeri pinggang kiri yang tak kunjung reda.
Zein mengaku sudah mencari pengobatan di berbagai tempat, baik medis maupun alternatif. Namun hasilnya tidak pernah bertahan lama. Rasa nyeri kembali muncul setiap kali ia kembali ke jalanan untuk perjalanan dinas.
Titik terang muncul ketika ia memutuskan menjalani terapi di DetokRapit Totok Saraf Anatomi Surabaya, layanan totok saraf yang dikenal dengan presisi tekniknya dalam menangani kasus-kasus pekerja berat seperti sopir, teknisi lapangan, hingga pekerja operasional.
Pada terapi pertama, efeknya langsung terasa. Bahu kiri yang biasanya mengeras seperti batu mulai lunak dan bergerak lebih bebas. Pandangan yang sebelumnya mudah buram mulai stabil, dan pinggang kirinya tidak cepat kram meski harus duduk lama.
Memasuki terapi kedua, Zein menggambarkan tubuhnya sebagai “lebih enteng dan lebih siap kerja.” Terapi pembebasan saraf yang dilakukan oleh Rijendanel, dikombinasikan dengan teknik detoks jaringan dan koreksi titik tegang, membuat aliran saraf di area bahu–leher–pinggang kembali terbuka.
Rijendanel menjelaskan bahwa pekerja seperti Zein memang rentan mengalami gangguan pada jalur saraf cervico-thoracal hingga lumbal akibat posisi duduk monoton, getaran kendaraan, dan beban mental perjalanan jauh. Ketika ketegangan menumpuk dan tidak dilepas, gejalanya menyebar hingga menyebabkan sakit kepala, mata kabur, dan pinggang terkunci.
Bagi Zein, perubahan yang ia rasakan bukan sekadar perbaikan sementara, tetapi langkah besar menuju kondisi tubuh yang kembali normal. Dalam testimoninya, ia menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada DetokRapit Totok Saraf Anatomi Surabaya karena berhasil memberikan hasil nyata setelah sekian lama mencari jalan keluar.
DetokRapit Totok Saraf Anatomi Surabaya, yang berlokasi di Jl. Bangkingan IX Blok XI No. 38, Surabaya, Jawa Timur, terus menjadi pilihan masyarakat yang membutuhkan pemulihan saraf, otot, dan mobilitas tubuh. Kisah Zein menjadi bukti bahwa dengan teknik yang tepat, pasien nyeri kronis sekalipun masih punya harapan untuk kembali pulih dan bekerja tanpa rasa takut akan rasa sakit yang menghantui.(Dodo)
Anda Mungkin Suka Juga
Gugatan Praperadilan Penetapan Tersangka Pengancaman Driver PT. Asmin di Wilayah Kapuas Ditolak
3 Oktober 2025
Pimpin Anev Kamtibmas Triwulan III Tahun 2025, Ini Penekanan Kapolda Kalteng
8 November 2025
