Artikel

Kesalahan Ejaan Nama Diduga Pengaruhi Energi Tubuh Pasien Stroke di Nginden Surabaya

Bagikan

Surabaya, 11 November 2025 | MWPS Jatim —Kasus menarik datang dari wilayah Nginden II, Surabaya, di mana seorang perempuan bernama Dian Fitri Retnosari (42 tahun) kini menjalani masa pemulihan setelah terserang stroke selama dua bulan terakhir. Kondisi ini menjadi perhatian sejumlah pemerhati kesehatan alternatif, karena diyakini berkaitan dengan getaran energi nama yang keliru secara ejaan.

Menurut hasil penelusuran praktisi DetokRapith Totok Saraf Anatomy Surabaya, nama “Dian Fitri Retnosari” mengandung susunan huruf yang menimbulkan frekuensi tumpang tindih pada sistem saraf dan peredaran darah bagian kiri tubuh. Ejaan nama yang tampak sederhana tersebut ternyata menyimpan vibrasi berat dari huruf “R-T-N” yang secara simbolis menahan aliran energi vital di area kepala dan leher.

Akibatnya, pasien mengalami kelumpuhan sebagian serta kesulitan berbicara setelah sebelumnya sempat mengeluhkan sakit kepala dan kesemutan pada sisi kiri tubuh.

“Nama yang salah ejaan bisa mengubah getaran tubuh. Kadang beda satu huruf saja bisa memicu arah energi tubuh jadi berlawanan. Dalam kasus ini, huruf-huruf keras seperti ‘T’ dan ‘N’ muncul berulang kali, menyebabkan tekanan energi di otak bagian belakang,” ungkap seorang terapis dari tim DetokRapith Totok Saraf Anatomy Surabaya, yang menangani pasien secara home care.

Diketahui, pasien sempat aktif sebagai ibu rumah tangga dan belum pernah memiliki riwayat hipertensi berat sebelumnya. Namun, dalam dua bulan terakhir, kondisi tubuhnya terus menurun hingga akhirnya didiagnosis mengalami stroke non-hemoragik.

Penelusuran Life DETOX and Luck Hacks yang dilakukan oleh praktisi menunjukkan bahwa energi nama pasien hanya mencapai 42 persen, di mana keseimbangan antara kepala dan jantung terganggu akibat beban emosi lama yang tidak terlepaskan. Koreksi nama disarankan agar sistem energi tubuh dapat pulih secara bertahap melalui terapi saraf dan pernapasan sadar.

Kasus ini membuka mata banyak pihak bahwa nama bukan sekadar identitas, melainkan juga frekuensi hidup yang dapat memengaruhi kesehatan dan keseimbangan energi seseorang. Para ahli terapi di Surabaya mengingatkan pentingnya memastikan ejaan nama sesuai dengan getaran positif, terutama bagi pasien dengan riwayat stres atau penyakit saraf.(Dodo)


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *