
KODIM 0830 Kota Surabaya Ajak KBT dan Elemen Masyarakat Lakukan Patroli Gabungan, WANI JOGO SUROBOYO
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya – Masih hangat di ingatan warga Kota Surabaya, pada Jumat siang 30 Agustus 2025 yang lalu ada peristiwa demonstrasi mahasiswa dan ojol di Surabaya yang berakhir ricuh dan terjadi peristiwa pembakaran di beberapa titik kota.
Sayangnya yang menjadi sasaran pembakaran adalah simbol-simbol kepolisian dan beberapa bangunan cagar budaya.
Seperti diketahui selama ini setiap ada demonstrasi di Surabaya tidak pernah sampai terjadi anarkis, sehingga predikat Surabaya sebagai Kota Pahlawan tetap terjaga.
Namun peristiwa demonstrasi terakhir yang menuju anarkis, sangat membekas dan membuat trauma masyarakat Surabaya, hal ini terlihat suasana kota yang mulai sepi setiap harinya, seperti yang disampaikan Arilasmi, seorang Ojol ketika dikonfirmasi oleh awak media.
Melihat fenomena kurang bagus mengenai kondisi Kota Surabaya, Kodim 0830 Kota Surabaya mengambil inisiatif untuk menggiatkan Pam Swakarsa dengan melakukan Patroli Gabungan bersama beberapa elemen masyarakat Surabaya, termasuk KBT seperti ; HIPAKAD dan FKPPI, dengan penanggung jawab Mayor Prasetyo Edi Tunggal SH, selaku perwira pengawas dari jajaran KODIM 0830
Kepada awak media yang menemuinya saat memimpin patroli keamanan di Surabaya untuk kali ke enam, Prasetyo menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warga.
“Kami melaksanakan dialog humanis, memberikan sosialisasi, dan menghimbau masyarakat agar tidak merasa gundah gulana atau khawatir tinggal di Surabaya,” kata Prasetyo.
Selain menjaga ketentraman warga, patroli ini juga berfungsi untuk meyakinkan investor bahwa Surabaya dan Jawa Timur aman bagi kegiatan usaha.
Perlu diketahui, patroli gabungan ini digelar bersama TNI, Polri, organisasi masyarakat, dan berbagai instansi terkait. Menurut Prasetyo, sinergi lintas elemen penting untuk mencegah kembali munculnya aksi anarkis seperti yang sempat terjadi di Surabaya.
Prasetyo juga menekankan bahwa Surabaya harus dijaga agar tetap menjadi kota yang aman, tanpa provokasi maupun perusakan terhadap simbol kebangsaan maupun cagar budaya.
Prasetyo mengatakan bahwa kegiatan patroli gabungan ini melibatkan seluruh Koramil yang ada di Surabaya, bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan (termasuk ormas KBT).
Adapun rute patroli itu sendiri menyusuri sejumlah titik, berangkat dari Makodim 0830, menuju area Kota Lama, Jalan Pahlawan, Taman Bungkul, hingga sampai di Gedung DPRD dan Kantor Kejaksaan Tanjung Perak.
Ke depan Prasetyo berharap patroli gabungan ini dilaksanakan di tingkat Koramil hingga menyentuh tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW melalui penguatan poskamling. Disampaikan juga bahwa patroli keamanan ini akan terus dilakukan tanpa batasan waktu sampai situasi kota Surabaya benar benar kondusif.
“Surabaya adalah barometer keamanan nasional, jadi tidak ada kata lain, kita harus sama sama cinta NKRI, cinta Surabaya, cinta Jawa Timur, dan cinta Indonesia,” tukas Prasetyo.
Senada dengan itu Perwakilan organisasi KBT yang ikut mendukung patroli, Agung Wicaksono SE, Ketua DPC HIPAKAD Kota Surabaya menegaskan dan berkomitmen untuk menjaga ketertiban dan mendukung penuh langkah aparat keamanan.
“Kami dari DPC HIPAKAD Kota Surabaya dihimbau oleh Kodim 0830 Surabaya untuk berpartisipasi ikut patroli keamanan gabungan, jadi kami mendukung kegiatan baik tersebut,” ujarnya.
Agung menambahkan, melalui sinergi antara TNI, KBT, dan masyarakat, diharapkan Surabaya tetap menjadi kota yang damai, aman, dan nyaman. Agung berharap ke depan dengan adanya kegiatan ini menambah rasa kebersamaan dan menciptakan hubungan yang harmonis antar elemen masyarakat. (houget***)
Jurnalis: Teguh Ary
Anda Mungkin Suka Juga

Cegah Kecelakaan, Satlantas Polres Malang Gelar Ramp Check Jeep Wisata Bromo
Oktober 3, 2025
Tingkatkan Kemampuan 100 Penyidik Jajaran Polda Jatim Dibekali Integritas dan Empati di SPN Polda Jatim
Oktober 6, 2025