
Menjadi Pemilik Usaha Media Online Adalah Salah Satu Pilihan Usaha Di Masa Depan, Begini Ceritanya….
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya Metropolitan – Saat ini iklim ketidak pastian sedang menjadi topik utama dalam dunia usaha di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia, dan iklim negatif ketidak pastian tersebut melanda hampir semua sektor industri termasuk industri pers.
Dalam dunia industri pers di Indonesia trend negatif terjadi karena adanya perubahan dalam kemajuan tehnologi digital.
Saat ini sangatlah mudah untuk mempunyai sebuah usaha dalam industri pers, karena tidak harus mempunyai mesin mesin cetak dan peralatan pra cetak yang canggih serta banyak karyawan. Cukup dikelola beberapa orang, bahkan sendirian-pun sudah bisa menjalankannya.
Sangat berbeda dan bertolak belakang dengan industri pers konvensional yang harus menanamkan modal yang cukup besar terlebih dahulu. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab bertumbangnya para raksasa di industri pers.
Menghadapi perubahan dalam industri pers, adalah Promedia Teknologi Indonesia sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi dan media digital menawarkan bentuk bentuk kerjasama yang simpel namun menjanjikan.
“Perusahaan kami menawarkan berbagai bentuk kerjasama dalam pengelolaan industri pers/media digital dengan menyediakan teknologi dan ekosistem media digital di Indonesia yang terintegrasi, saling terhubung, dan memiliki jangkauan yang cukup luas, ” kata CEO Promedia Agus Sulistiyono saat membuka diskusi bareng di acara “Journalism 360 : Mediapreneur Talks Eps. 5 – Jurnalisme Berkualitas dan Berkelanjutan” yang diselenggarakan di Hotel Santika Premiere Gubeng Surabaya, hari Kamis (25/09/25).
Dalam acara Mediapreneur Talks tersebut, dimana Surabaya menjadi kota kelima setelah Medan, Palembang, Tangerang Selatan dan Semarang itu menghadirkan tiga narasumber utama yang membahas arah perkembangan media di era digital : Dr. Guntur Syahputra Saragih (Komite Publisher Rights), Agus Sulistriyono (CEO Promedia Teknologi Indonesia), dan Ilona Juwita (CEO Props).
Namun, walaupun ketiga narasumber tersebut memberikan pandangan saling berbeda, namun saling melengkapi, perihal tantangan serta peluang bagi dunia jurnalisme dan industri media, memberikan kesimpulan bahwa masa depan media tidak bisa dilepaskan dari tiga hal yakni regulasi yang adil, pemanfaatan teknologi data, dan pemahaman mendalam atas perilaku audiens baru. Tanpa ketiga hal tersebut, media akan kesulitan bersaing di era digital.
Ditegaskan bahwa inti dari media bukan hanya teknologi atau iklan, melainkan kepercayaan publik. Media yang mampu menjaga integritas sambil memanfaatkan inovasi akan tetap bertahan, bahkan berkembang, di tengah arus perubahan global.(Houget***)
Jurnalis: Teguh Ary
Anda Mungkin Suka Juga

Film Horor Mencekam “Perempuan Pembawa Sial”
Agustus 21, 2025
HUJAN LONGSORKAN HUBUNGAN TASIKMALAYA – GARUT.
Juni 28, 2025