Nasional,  Pendidikan,  SOSIAL

PELATIHAN JURNALISTIK WARTA PENA SATU: MENCETAK JURNALIS PROFESIONAL, AKURAT, DAN BERETIKA

Bagikan

PELATIHAN JURNALISTIK WARTA PENA SATU BERSAMA KPPI: MENCETAK JURNALIS PROFESIONAL, AKURAT, DAN BERETIKA

Jakarta – Warta Pena Satu sukses menggelar pelatihan jurnalistik yang berlokasi di Cut The Crab (CTC) pada Selasa (27/5). Acara yang dimulai pukul 13.00 WIB hingga selesai ini dihadiri antusias oleh ibu-ibu Kongres Pejuang Perempuan Indonesia (KPPI) dan menghadirkan jajaran pimpinan Warta Pena Satu serta seorang pakar hukum sebagai mentor.

Pentingnya Akurasi dan Keseimbangan Berita

Direktur Utama Warta Pena Satu, Bapak Mardian, S.E., dalam paparannya menekankan pentingnya menjadi jurnalis profesional yang mengedepankan akurasi dan keseimbangan berita. Beliau menjelaskan bahwa kedua prinsip ini adalah fondasi utama dalam menyajikan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. “Seorang jurnalis profesional harus mampu menyajikan fakta tanpa bias, memastikan setiap sudut pandang terwakili, dan selalu berpegang pada kebenaran,” tegas Mardian.

Motivasi dan Kode Etik Profesi

Senada dengan Dirut, Sekretaris Warta Pena Satu, Bapak Letkol Syafni Tanjung, turut memberikan motivasi kepada para peserta. Ia mendorong agar para jurnalis memiliki keberanian untuk menyajikan berita yang benar dengan tetap menjunjung tinggi kode etik profesi. “Jangan pernah gentar dalam menyampaikan kebenaran, namun selalu ingat untuk tetap profesional dan beretika dalam setiap langkah peliputan,” ujar Syafni.

Hukum dan Batasan dalam Jurnalistik

Aspek hukum dalam jurnalistik juga tidak luput dari perhatian. Ibu Wahyu Utari, seorang jaksa, hadir untuk menjelaskan hukum-hukum yang harus dijunjung tinggi oleh para jurnalis. Beliau mengingatkan agar tidak ada jurnalis yang bersikap sewenang-wenang dalam mencari berita dan selalu memperhatikan batasan-batasan hukum yang berlaku. “Kebebasan pers bukan berarti kebebasan tanpa batas. Ada aturan main yang harus kita patuhi demi menjaga integritas profesi dan menghindari masalah hukum,” jelas Ibu Wahyu Utari.

Pelatihan ini diharapkan dapat membekali para peserta, khususnya ibu-ibu KPPI, dengan pemahaman mendalam tentang dunia jurnalistik profesional yang mengedepankan integritas, akurasi, dan etika. (Sumber: Saiful Bahri)


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *