Artikel,  Kesehatan

Totok Saraf Anatomi Bantu Pasien Kembali Berjalan Normal Usai Saraf Kejepit

Bagikan

 

WARTAPENASATUJATIM | Surabaya, 6 November 2025, Seorang pria berusia 52 tahun, Pak Hadi, warga Taman Sepanjang, Sidoarjo, akhirnya bisa kembali berjalan normal setelah menjalani terapi totok saraf anatomi di DetokRapit Totok Saraf Anatomi Surabaya.

Sebelumnya, ia mengalami saraf kejepit di pinggang selama hampir enam bulan hingga membuat kakinya sering kesemutan dan sulit menapak.

“Awalnya cuma pegal biasa di pinggang, tapi makin lama kaki kanan saya mati rasa. Mau berdiri saja rasanya seperti ditarik dari belakang,” ujar Pak Hadi saat ditemui usai terapi, Selasa (5/11). Ia mengaku sudah menjalani pengobatan medis dan konsumsi obat pereda nyeri, tapi hasilnya tidak signifikan.

Menurut Rijendanel, terapis utama DetokRapit, kondisi Pak Hadi disebabkan oleh penekanan saraf L4–L5 di tulang belakang bagian bawah, yang menyebabkan aliran darah ke kaki terganggu. “Kasus seperti ini bukan sekadar pegal, tapi sumbatan saraf serius. Kalau tidak segera dibuka, bisa berisiko kelumpuhan,” jelasnya.

Proses terapi dilakukan dengan metode Totok Saraf Anatomi Spinal, yaitu kombinasi antara tekanan presisi di titik saraf dan pembukaan jalur darah dari punggung bawah hingga telapak kaki.

Teknik ini bertujuan untuk melepaskan penjepitan dan mengembalikan komunikasi antara otak dan saraf perifer.

Selama terapi berlangsung, Pak Hadi sempat merasa hangat menjalar ke paha dan betis. Lima belas menit kemudian, sensasi kesemutan di kaki mulai berkurang. Setelah sesi pertama selesai, ia sudah mampu berdiri tanpa rasa nyeri menusuk di pinggang.

“Rasanya kayak kaki saya hidup lagi,” ujarnya dengan wajah lega.

Rijendanel menegaskan bahwa totok saraf anatomi bukan pijat biasa. Terapi ini berbasis ilmu anatomi tubuh dan sistem saraf yang terhubung ke seluruh organ vital. “Kami tidak hanya memijat, tapi membaca pola saraf pasien, lalu mengembalikan sirkulasi darah dan energi tubuh secara alami,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan, saraf kejepit sering muncul karena duduk terlalu lama, postur salah, stres berat, dan kurang olahraga peregangan. “Kalau dibiarkan, bisa menjalar ke organ vital seperti ginjal, prostat, atau sistem reproduksi,” katanya.

Kini, setelah dua kali terapi, Pak Hadi sudah bisa berjalan tanpa tongkat dan mulai kembali beraktivitas ringan di rumah. Ia berencana melanjutkan sesi ketiga minggu depan untuk pemulihan total.

“Saya baru tahu kalau jalur saraf bisa diperbaiki lewat totok anatomi. Tidak perlu operasi, yang penting sabar dan rutin,” ucapnya.

DetokRapit Totok Saraf Anatomi Surabaya, berlokasi di Jl. Bangkingan IX Blok XI No. 38, Surabaya, menerima pasien dengan berbagai keluhan saraf, seperti kesemutan, saraf kejepit, migren, hingga pasca stroke. Klinik ini buka setiap hari pukul 10.00–19.00 WIB dan dapat dihubungi melalui WhatsApp wa.me/6285180980474.

Bagi Rijendanel dan timnya, setiap terapi bukan sekadar menyembuhkan tubuh, tapi mengembalikan keyakinan pasien untuk hidup normal lagi.

“Saraf yang sehat adalah pintu awal untuk tubuh yang kuat,” tutupnya.(Dodo)


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *