Totok Saraf Anatomi DetokRapit Surabaya Pulihkan Nyeri Pinggang dan Lutut Ibu 64 Tahun Setelah Bertahun-Tahun Suntik dan Terapi Gagal
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya, November 2025,
Perjalanan panjang penyembuhan kadang tidak semudah yang dibayangkan. Itulah yang dialami Ibu Nuruliyah (64), warga Situbondo, yang selama bertahun-tahun berjuang melawan nyeri pinggang dan lutut kanan akibat pengapuran dan gangguan saraf tulang belakang. Meski telah menjalani berbagai terapi dan suntikan di beberapa tempat, keluhannya tak kunjung hilang — hingga akhirnya ia mencoba terapi totok saraf anatomi di Surabaya pada Sabtu sore, 8 November 2025.
Menurut penuturan keluarganya, Ibu Nuruliyah sudah beberapa kali menjalani perawatan medis konvensional, mulai dari obat anti nyeri, fisioterapi, hingga suntikan pelumas sendi. Namun, efeknya hanya sementara. Rasa nyeri di punggung bawah sering kambuh, terutama saat berdiri lama atau saat hendak bangun dari duduk. Lutut kanannya pun terasa kaku dan sulit diluruskan.
Kondisi tersebut membuat aktivitas sehari-harinya terganggu. Jalan kaki hanya sebentar sudah terasa berat, dan tidur pun tidak nyenyak karena nyeri menusuk di punggung bawah. “Sudah ke mana-mana, disuntik pun cuma reda sebentar, nanti kambuh lagi,” ujarnya lirih saat ditemui tim MWPS di ruang terapi Totok Saraf Anatomi DetokRapit Lifehacker Surabaya, sebuah pusat terapi yang berlokasi di kawasan Bangkingan IX blok xi no 38, Surabaya Barat, yang dikenal menangani kasus saraf kejepit, nyeri lutut, dan kelumpuhan pasca stroke.
Terapis Rijendanel, yang menangani langsung kasus ini, menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan rontgen menunjukkan adanya pengapuran sendi lutut kanan dan spondilosis lumbal — kondisi penyempitan tulang belakang bagian bawah yang menekan saraf ke tungkai. Ia menuturkan bahwa kasus semacam ini sering dialami oleh pasien usia lanjut yang sudah lama mengandalkan obat atau suntikan pereda nyeri.
“Kalau jalur sarafnya masih tertutup, terapi apapun hasilnya hanya sementara. Maka yang kami lakukan adalah membuka blok sarafnya dulu, baru tubuh bisa memulihkan diri dengan alami,” terang Rijendanel, yang juga dikenal dengan pendekatan Life DETOX & Luck Hacks, sistem penyembuhan berbasis anatomi, saraf, dan energi tubuh.
Proses terapi dilakukan secara bertahap, dimulai dari pelemasan otot-otot lumbar, pembukaan sirkulasi darah di area punggung bawah, hingga penyeimbangan jalur saraf antara tulang belakang dan lutut. Meski baru satu kali terapi, Ibu Nuruliyah mulai merasakan perubahan yang cukup nyata. “Pinggang saya rasanya lebih enteng, lutut juga sudah enggak terlalu nyeri,” katanya sambil tersenyum.
Di sela sesi terapi, Rijendanel menegaskan bahwa penyembuhan alami membutuhkan waktu dan kedisiplinan pasien. Ia juga menyarankan agar pasien menjaga postur tubuh, tidak sering jongkok, dan memperbanyak peregangan ringan di rumah. “Terapi itu bukan hanya tentang pijatan, tapi tentang bagaimana kita bantu tubuh mengenali kembali fungsinya,” ujarnya.
Menariknya, metode yang digunakan di tempat tersebut bukan hanya menitikberatkan pada perbaikan fisik, tetapi juga sinkronisasi energi tubuh agar keseimbangan saraf dan hormon dapat kembali stabil. Pendekatan inilah yang kini banyak menarik pasien-pasien usia lanjut dari luar kota, termasuk Situbondo, Gresik, dan Sidoarjo.
Kini, setelah bertahun-tahun mencari kesembuhan ke berbagai tempat, Ibu Nuruliyah akhirnya bisa kembali bergerak dengan lebih ringan. Ia berharap hasil terapi ini menjadi awal pemulihan totalnya. “Saya baru pertama ke sini, tapi rasanya beda. Badan lebih hangat, nyerinya berkurang, dan saya bisa tidur nyenyak malam ini,” tuturnya penuh harap.(Dodo)
Anda Mungkin Suka Juga
Polda Jatim Siapkan Posko Crisis Center di RS Bhayangkara Surabaya Untuk Keluarga Korban Robohnya Bangunan Ponpes Al – Khoziny
Oktober 6, 2025
Polres Pelabuhan Tanjung Perak Tetapkan Empat Remaja Tersangka Tawuran di Jalan Kalilom Lor
September 16, 2025

