Artikel,  Berita Duka,  Kesehatan,  MBG,  SOSIAL

Tragedi Makanan Bergizi: Puluhan Siswa di Toba Keracunan Massal

Bagikan

Tragedi Makanan Bergizi: Puluhan Siswa di Toba Keracunan Massal

Kabupaten Toba, wartapenasatu.com – Sumatera Utara, digegerkan oleh insiden keracunan massal yang menimpa puluhan siswa dari dua sekolah berbeda. Pada hari Rabu, 15 Oktober 2025, SMP Negeri 1 Laguboti dan SD Negeri 173557 Tanding Sigumpar menjadi pusat perhatian setelah sejumlah besar siswa mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh pihak sekolah. Kejadian ini memicu respons cepat dari berbagai pihak, termasuk dinas kesehatan dan pemerintah daerah, dalam upaya menangani krisis kesehatan yang mendadak ini.

Akibat insiden ini, puluhan siswa SMP Negeri 1 Laguboti dilarikan ke tiga fasilitas kesehatan berbeda di Kabupaten Toba, yaitu RSU HKBP Balige, RSUD Porsea, dan Puskesmas Laguboti. Kondisi beberapa siswa dilaporkan cukup serius hingga memerlukan perawatan intensif, termasuk penggunaan ventilator oksigen untuk membantu pernapasan. Situasi ini menggambarkan betapa seriusnya dampak keracunan tersebut terhadap kesehatan para siswa.

Di Unit Gawat Darurat (UGD) RSU HKBP Balige, terlihat para siswa yang mengalami keracunan MBG tengah menjalani perawatan intensif. Beberapa di antaranya tampak lemah dan membutuhkan infus untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah dan diare. Pemandangan ini mencerminkan betapa mengerikannya pengalaman yang dialami oleh para siswa akibat keracunan makanan tersebut.

Menurut penuturan beberapa korban yang dirawat di UGD RSU HKBP Balige, makan siang MBG dilaksanakan sekitar pukul 10.30 WIB. Gejala keracunan baru dirasakan beberapa jam kemudian, tepatnya setelah para siswa pulang sekolah sekitar pukul 13.30 WIB. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas dan keamanan makanan yang dikonsumsi oleh para siswa, serta bagaimana makanan tersebut dapat menyebabkan keracunan massal.

Ironisnya, sebelum makan siang, guru-guru berpesan agar seluruh makanan MBG yang disajikan harus dihabiskan agar tidak mubazir. Pesan ini, yang seharusnya bertujuan baik untuk mengajarkan siswa menghargai makanan, justru menjadi bumerang ketika makanan yang dikonsumsi ternyata mengandung zat berbahaya yang menyebabkan keracunan.

Salah seorang korban menuturkan bahwa pada hari ketiga, aroma MBG yang diterimanya sudah tidak sedap, terutama pada sayuran. Rasanya pun tidak seperti sayuran yang baru dimasak, melainkan seperti masakan kemarin. Ikan mujair asam manis yang disajikan juga terasa kurang berkualitas, begitu pula dengan rasa dan aroma tempe yang tidak mengenakkan. Bahkan, buah semangka yang disajikan tidak lagi segar, seolah-olah sudah dipotong sejak hari sebelumnya.

Pada hari kedua, siswa juga mengeluhkan bahwa sayuran lalapan yang disajikan sudah tampak seperti busuk, dengan ruas sayur yang berwarna kuning kecoklatan dan aroma yang kurang sedap atau basi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas makanan MBG yang disajikan semakin menurun dari hari ke hari, hingga akhirnya mencapai puncaknya pada hari ketiga dengan terjadinya keracunan massal.

Padahal, pada hari pertama, Senin (13/10/2025), makanan MBG yang disajikan masih terasa enak dan beraroma sedap, dengan lauk daging dan buah jeruk. Namun, dagingnya terasa keras. Perubahan kualitas makanan yang drastis ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan proses pengadaan dan penyajian makanan MBG tersebut.

Insiden keracunan massal ini menjadi pukulan telak bagi dunia pendidikan di Kabupaten Toba. Selain menimbulkan trauma bagi para siswa dan orang tua, kejadian ini juga menyoroti pentingnya pengawasan dan pengendalian kualitas makanan yang disajikan kepada siswa. Pemerintah daerah dan dinas pendidikan harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan, serta memastikan bahwa makanan yang disajikan kepada siswa benar-benar bergizi dan aman untuk dikonsumsi.


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *