
Masyarakat Adat Nusantara Jatim Apresiasi Juru Pelihara Situs dan Makam dengan Piagam Penghargaan
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) ke-80 pada 5 Oktober 2025, Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) Jawa Timur menggelar serangkaian kegiatan peduli budaya.
Acara yang bertajuk pelestarian budaya ini meliputi Sarasehan Budaya, Pemberian Penghargaan kepada Juru Pelihara Situs dan Makam, Pameran UMKM, serta Doa Lintas Agama. Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen penggiat budaya dan paguyuban budaya se-Jawa Timur.
Bertempat di BiCopi briliant coklat kopi, Jalan Ir. Soekarno No. 678, Merr Rungkut, Surabaya, sarasehan budaya menghadirkan Romo Sukardi, Ketua Adat budaya Suku Tengger, yang mengupas tentang pentingnya menjaga adat istiadat agar tidak tergerus zaman.
Kanjeng Pangeran Panji, Ketua MATRA Jatim, memberikan edukasi tentang tosan aji pusaka warisan budaya serta ideologi kebangsaan melalui budaya.
Acara diawali dengan Sarasehan Budaya, dilanjutkan dengan penampilan dari pengurus MATRA DPW Jatim beserta calon pengurus dan ketua MATRA se-Jatim.
Tari Perang dari Minahasa, Sulawesi Utara, serta tari tradisional Remo Jawa Timur turut memeriahkan acara. Selain itu, hadirin juga bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars MATRA.
Pengukuhan pengurus baru DPD MATRA Jatim dan pemberian piagam penghargaan kepada 60 juru kunci menjadi agenda utama dalam acara ini.
“Saya sangat mengapresiasi perhatian dan kepedulian MATRA kepada kami selaku juru pemelihara situs dan makam atas piagam penghargaan serta sejumlah rejeki. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi kami pribadi maupun situs yang kami pelihara. Semoga hal ini senantiasa menjadi salah satu penyemangat kami untuk lebih perhatian atas segala tanggung jawab kami,” ujar Maya, juru kunci pesarean Kudo Kardono Surabaya.
MATRA juga memberikan kejutan berupa doorprize yang diperuntukkan sebagai penambahan modal usaha bagi para anggotanya, yang disambut antusias oleh para undangan.
Ketua MATRA Jatim, KPP Srie Soeputro Jowo Uja Ciptogoro, yang akrab disapa Kanjeng Abi, menyampaikan bahwa MATRA bukan hanya sekadar komunitas adat, tetapi juga wadah terbuka bagi siapa saja yang ingin mengenal dan menghidupi warisan budaya Indonesia. Organisasi ini murni bergerak di bidang budaya, tanpa unsur politik.
“Siapa pun bisa bergabung, dari keraton maupun masyarakat biasa. Fokus kami adalah uri-uri budaya. Kegiatan ini bukan sekadar acara, tapi upaya nyata menjaga budaya tetap hidup, memperkuat rasa bangga masyarakat adat, dan mendidik generasi muda menghargai nilai-nilai luhur Nusantara,” jelasnya.
Masyarakat Adat Nusantara (MATRA) adalah organisasi non-profit yang lahir dari inisiatif, inovasi, dan kolaborasi untuk melestarikan kultur, adat, dan budaya nusantara.
MATRA hadir sebagai pilar perekat adat dan budaya nusantara yang kaya akan keberagaman suku dan budaya. Organisasi ini memiliki kepedulian tinggi dalam membangun dan melestarikan budaya dengan melibatkan para pemangku adat, raja-raja nusantara, sultan, pemerhati, serta pelaku budaya nusantara.
Bersama-sama dengan pemerintah, MATRA berjuang untuk menjadikan budaya nusantara tetap menjadi tuan rumah di bumi Indonesia, serta mengembangkan ekonomi kreatif berbasis budaya dan pariwisata budaya.*** (Bgn)
Jurnalis: Bambang Gunawan
Anda Mungkin Suka Juga

“Dari Aceh ke Jakarta, Cut Nurlaila Bawa Misi Besar Lewat Kolaborasi dengan KPPI”
Juli 16, 2025
Peluang Emas! Bisnis Rumah Makan Siap Untung, Harga Nego!
Juni 21, 2025