MBG
SMP Negeri 1 Lagu Boti,dan SD Negeri 173557 Tanding Sigumpar Setelah Mencicipi Makanan Bergizi (BMG) Gratis,langsung di bawa ke Puskesmas

Insiden keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di kabupaten Toba Propinsi Sumatera Utara, Rabu (15/10/2025). Peristiwa terjadi di dua sekolah dengan kecamatan berbeda, masing-masing di SMP N 1 Laguboti dan SD Negeri 173557 Tanding kecamatan Sigumpar. Akibat peristiwa ini puluhan siswa siswi dari SMP N 1 Laguboti di rawat di 2 Rumah Sakit berbeda dan 1 Puskesmas di kabupaten Toba yakni RSU HKBP Balige dan RSUD Porsea serta di Puskesmas Laguboti.

Terpantau di UGD RSU HKBP Balige, tampak beberapa siswa/i yang mengalami keracunan MBG sedang menjalani perawatan intensif dan sedang diinfus hingga ada yang mengunakan ventilator oksigen sebagai penambah pernafasan korban.
Dari beberapa korban keracunan MBG yang menjalani perawatan di UGD RSU HKBP Balige menuturkan, makan siang dilaksanakan sekira pukul 10.30 Wib. Keracunan makanan baru dirasakan setelah beberapa jam usai bersantap siang atau detailnya setelah pulang sekolah sekira pukul 13.30 Wib.

Sebelum bersantap siang gurunya berpesan “semua makanan MBG yang disajikan harus dihabiskan supaya jangan mubazir”.
Salah seorang korban menuturkan, setelah membuka MBG yang diterimanya di hari ketiga sudah mencium aroma berbau tidak sedap khususnya dari sayuran karena rasanya bukan seperti sayuran yang baru dimasak. Karena setelah dimakan rasanya seperti yang dimasak kemarin dan ikan mujaer asam manis yang disajikan rasanya seperti mengunakan saos tomat yang kurang berkualitas demikian juga rasa dan aroma tempe juga tidak mengenakkan serta buah semangka yang disajikan tidak lagi menampilkan warna dan aroma segar, sepertinya sudah seperti buah yang dipotong di hari kemarin karena di hari kedua MBG yang dikonsumsi buah yang disajikan adalah buah semangka.
“Di hari kedua MBG kami terima dan konsumsi sayuran lalapan yang disajikan sudah ada nampak seperti busuk terlihat dari ruas sayur lalapan itu kuning kecoklatan dan makanan juga ada beraroma kurang sedap atau beraroma bau basi,” ujar salah seorang siswa.
Sementara MBG yang dikirim di hari pertama, Senin (13/10/2025) enak dan beraroma sedap dengan lauk daging dan buah jeruk namun dagingnya keras. Setelah dihari kedua MBG berubah dan rasa serta aromanya sudah berbeda beraroma kurang sedap dan hari ketiga keracunan.
Romaintan Pardede Kepala seksi Pembinaan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kabupaten Toba saat di konfirmasi di ruang UGD RSU HKBP Balige menyebutkan, MBG yang menyebabkan keracunan siswa/i SMP Negeri 1 Laguboti penyedia dari Dapur SPPG Namora Tama Berkarya Pardomuan Nauli beralamat di Jalan Hephata Desa Pardomuan Nauli Kecamatan Laguboti dengan Ketua MBG Daniel Gultom dan MBG Dapur SPPG Situatua Sigumpar dengan Ketua MBG Josua Siahaan untuk SD Negeri 173557 Tanding kecamatan Sigumpar.
Disebutkannya, korban keracunan MBG dari siswa/i SMP N 1 Laguboti yang menjalani perawatan medis di RSU HKBP sebanyak 56 orang dan menjalani perawatan di RSUD Porsea sebanyak 31 orang ditambah 3 orang dari SD Negeri 173557 Tanding kecamatan Sigumpar dan sedang dirawat di Puskesmas Laguboti.
Untuk kondisi kesehatan seluruh korban setelah mendapat perawatan medis intensif dari pihak medis kedua Rumah Sakit sudah mulai membaik dan sudah ada yang diijinkan pulang oleh keputusan dokter karena kondisi kesehatannya sudah pulih.
Namun masih banyak yang masih menjalani perawatan sedang diinfus di ruangan observasi dan harus menjalani rawat inap.
Ia menambahkan berdasarkan, informasi yang diterima pukul 20.00 Wib, ada juga dugaan keracunan MBG dari SD Negeri 173557 Tanding sebanyak 3 orang dan telah masuk di Puskesmas Laguboti untuk menjalani perawatan medis.
Terkait jumlah data ini belum konkrit karena masih menunggu perkembangan selanjutnya. Karena harus menunggu, Kamis (hari ini), (16/10/2025), apakah masih ada para siswa yang mengalami gejala keracunan seperti para korban yang sedang dirawat atau tidak.
Assiten 1 Eston Sihotang didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Toba Sitinuraya, hadir di RSU HKBP Balige membesuk para korban keracunan MBG.
Dalam kesempatan ini Eston memberikan support dan dukungan moril kepada para korban serta para orang tua siswa/i yang mendampingi anak masing masing.
Eston Sihotang menyebutkan, pihaknya belum bisa memberikan data dan statemen resmi karena masih menunggu hasil pemeriksaan dan instruksi resmi dari pimpinan.
Namun untuk kondisi para korban saat ini sudah semakin membaik dan sudah ada yang dipulangkan kerena sudah sehat.
“Untuk menindak lanjuti peristiwa yang telah terjadi saat ini, sesuai arahan pimpinan malam ini seluruh jajaran akan melakukan rapat untuk mengevaluasi peristiwa keracunan MBG terhadap siswa/i SMP N 1 Laguboti, serta untuk mengambil kesimpulan tindakan yang harus dilakukan atas peristiwa yang terjadi,” sebutnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan kabupaten Toba Sitinuraya saat di konfirmasi di UGD RSU HKBP Balige disela-sela pengecekan para korban keracunan MBG menyebutkan, pihaknya belum bisa menyebutkan jumlah data korban serta dugaan penyebab keracunan secar global karena masih menunggu pendataan yang akurat dari pihak sekolah dan Puskesmas Laguboti juga dari Loka POM Toba,tuturnya.
(Kaperwil MWPS Sumut; t.rait)
Dukung Program MBG, Kapolres Bangkalan Resmikan SPPG Kemala Bhayangkari Layani 3.500 Penerima Manfaat
WARTAPENASATUJATIM | Polres Bangkalan – Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, S.H., S.I.K., M.I.K. pada Kamis pagi ini (16/10/2025) meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Bangkalan di Jl. Jaya Wijaya Perumda Mlajah Kec./ Kab. Bangkalan.
Peresmian ini ditandai dengan pemotongan pita di pintu masuk SPPG, sebagai bentuk dukungan nyata Kepolisian terhadap program pemerintah dalam peningkatan kualitas gizi masyarakat.
Hadir dalam peresmian SPPG Kemala Bhayangkari ini Bupati Bangkalan, Dandim 0829, Danlanal Batuporon, Kadinkes, Kadisdik, dan 7 Kepala Sekolah yang akan menjadi penerima manfaat SPPG Polri pertama di Bangkalan ini.
Mengawali sambutannya, Kapolres Bangkalan menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya program yang menjadi bagian dari implementasi program nasional Presiden RI dalam pemenuhan gizi masyarakat.
“Alhamdulillah hari ini bersama-sama kita launching dapur sehat makan bergizi gratis SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Bangkalan,” ungkap Kapolres.
AKBP Hendro Sukmono menjelaskan jika SPPG pertama yang dibangun oleh Polres Bangkalan ini akan melayani 3.500 penerima manfaat yang mencakup 7 sekolah mulai dari tingkat PAUD/TK hingga SMA di kota Bangkalan.
“Kami melakukan peresmian SPPG melalui Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Bangkalan yang pertama di wilayah ini. InsyaAllah kami akan mendirikan lima titik SPPG di Bangkalan, yang kini proses pembangunannya sudah mencapai lebih dari 80 persen,” tambah AKBP Hendro.
Selain fasilitas dapur sehat, SPPG Bhayangkari Cabang Bangkalan juga dilengkapi dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan ruang penyimpanan bahan makanan khusus untuk menjaga kebersihan serta mencegah pencemaran lingkungan.
“Kami memastikan seluruh fasilitas memiliki IPAL yang berfungsi baik agar limbah tidak mencemari lingkungan. Lima titik SPPG yang kami bangun nantinya akan dilengkapi sarana dan prasarana sesuai standar kesehatan,” jelas Kapolres Bangkalan.
Orang nomor satu di Mapolres Bangkalan tersebut berharap dengan kehadiran SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Bangkalan ini sebagai wujud sinergi Polri, pemerintah, dan lembaga pendidikan dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing di masa depan dalam mendukung program nasional dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Harapannya, SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Bangkalan dapat memberikan pelayanan yang terintegrasi, mulai dari edukasi gizi, penyediaan makanan sehat, hingga pemantauan pertumbuhan anak secara berkelanjutan,” tutup Kapolres Bangkalan tersebut. (Bgn)
Tragedi Makanan Bergizi: Puluhan Siswa di Toba Keracunan Massal
Tragedi Makanan Bergizi: Puluhan Siswa di Toba Keracunan Massal
Kabupaten Toba, wartapenasatu.com – Sumatera Utara, digegerkan oleh insiden keracunan massal yang menimpa puluhan siswa dari dua sekolah berbeda. Pada hari Rabu, 15 Oktober 2025, SMP Negeri 1 Laguboti dan SD Negeri 173557 Tanding Sigumpar menjadi pusat perhatian setelah sejumlah besar siswa mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh pihak sekolah. Kejadian ini memicu respons cepat dari berbagai pihak, termasuk dinas kesehatan dan pemerintah daerah, dalam upaya menangani krisis kesehatan yang mendadak ini.

Akibat insiden ini, puluhan siswa SMP Negeri 1 Laguboti dilarikan ke tiga fasilitas kesehatan berbeda di Kabupaten Toba, yaitu RSU HKBP Balige, RSUD Porsea, dan Puskesmas Laguboti. Kondisi beberapa siswa dilaporkan cukup serius hingga memerlukan perawatan intensif, termasuk penggunaan ventilator oksigen untuk membantu pernapasan. Situasi ini menggambarkan betapa seriusnya dampak keracunan tersebut terhadap kesehatan para siswa.
Di Unit Gawat Darurat (UGD) RSU HKBP Balige, terlihat para siswa yang mengalami keracunan MBG tengah menjalani perawatan intensif. Beberapa di antaranya tampak lemah dan membutuhkan infus untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat muntah dan diare. Pemandangan ini mencerminkan betapa mengerikannya pengalaman yang dialami oleh para siswa akibat keracunan makanan tersebut.
Menurut penuturan beberapa korban yang dirawat di UGD RSU HKBP Balige, makan siang MBG dilaksanakan sekitar pukul 10.30 WIB. Gejala keracunan baru dirasakan beberapa jam kemudian, tepatnya setelah para siswa pulang sekolah sekitar pukul 13.30 WIB. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas dan keamanan makanan yang dikonsumsi oleh para siswa, serta bagaimana makanan tersebut dapat menyebabkan keracunan massal.

Ironisnya, sebelum makan siang, guru-guru berpesan agar seluruh makanan MBG yang disajikan harus dihabiskan agar tidak mubazir. Pesan ini, yang seharusnya bertujuan baik untuk mengajarkan siswa menghargai makanan, justru menjadi bumerang ketika makanan yang dikonsumsi ternyata mengandung zat berbahaya yang menyebabkan keracunan.
Salah seorang korban menuturkan bahwa pada hari ketiga, aroma MBG yang diterimanya sudah tidak sedap, terutama pada sayuran. Rasanya pun tidak seperti sayuran yang baru dimasak, melainkan seperti masakan kemarin. Ikan mujair asam manis yang disajikan juga terasa kurang berkualitas, begitu pula dengan rasa dan aroma tempe yang tidak mengenakkan. Bahkan, buah semangka yang disajikan tidak lagi segar, seolah-olah sudah dipotong sejak hari sebelumnya.

Pada hari kedua, siswa juga mengeluhkan bahwa sayuran lalapan yang disajikan sudah tampak seperti busuk, dengan ruas sayur yang berwarna kuning kecoklatan dan aroma yang kurang sedap atau basi. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas makanan MBG yang disajikan semakin menurun dari hari ke hari, hingga akhirnya mencapai puncaknya pada hari ketiga dengan terjadinya keracunan massal.
Padahal, pada hari pertama, Senin (13/10/2025), makanan MBG yang disajikan masih terasa enak dan beraroma sedap, dengan lauk daging dan buah jeruk. Namun, dagingnya terasa keras. Perubahan kualitas makanan yang drastis ini menimbulkan kecurigaan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan proses pengadaan dan penyajian makanan MBG tersebut.
Insiden keracunan massal ini menjadi pukulan telak bagi dunia pendidikan di Kabupaten Toba. Selain menimbulkan trauma bagi para siswa dan orang tua, kejadian ini juga menyoroti pentingnya pengawasan dan pengendalian kualitas makanan yang disajikan kepada siswa. Pemerintah daerah dan dinas pendidikan harus segera mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan, serta memastikan bahwa makanan yang disajikan kepada siswa benar-benar bergizi dan aman untuk dikonsumsi.
Tragedi Keracunan Makanan Bergizi di SMP Negeri 1 Laguboti: Tinjauan Mendalam
Tragedi Keracunan Makanan Bergizi di SMP Negeri 1 Laguboti: Tinjauan Mendalam

Laguboti, wartapenasatu.com – 16 Oktober 2025 – Suasana haru dan kekhawatiran meliputi SMP Negeri 1 Laguboti, Toba, Sumatera Utara, pasca-insiden keracunan Makanan Bergizi (MBG) gratis yang menimpa puluhan siswa. Rapat darurat antara pihak sekolah, orang tua murid, Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Toba, Puskesmas Laguboti, dan Kapolsek Laguboti digelar pada Kamis pagi (16/10/2025) untuk membahas penanganan dan solusi atas kejadian ini.Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Laguboti, Pahala Hutapea, membuka rapat dengan menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi. Ia menjelaskan kronologi kejadian, di mana 51 siswa mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG gratis pada Rabu (15/10/2025). Pihak sekolah dengan sigap membawa para siswa ke Puskesmas Laguboti untuk mendapatkan pertolongan pertama.
“Kami sangat terkejut dan prihatin atas kejadian ini. Prioritas utama kami adalah memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh siswa,” ujar Pahala Hutapea dengan nada penuh kepedulian. Ia menambahkan bahwa pihak sekolah terus memantau perkembangan kondisi siswa yang terdampak.

Pahala Hutapea juga menegaskan bahwa insiden ini bukan merupakan kesalahan pihak sekolah, melainkan kelalaian dari pengelola dapur MBG gratis. Ia mengungkapkan bahwa pada hari pertama pembagian MBG, dirinya turut mencicipi makanan tersebut dan tidak mengalami masalah. Namun, pada Rabu (15/10/2025), sejumlah siswa mulai merasakan mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi MBG.
“Atas nama sekolah, saya memohon maaf kepada seluruh orang tua siswa. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali,” tutur Pahala Hutapea dengan nada menyesal.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Kabupaten Toba, Lamhot Sitorus, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia menegaskan bahwa Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Toba akan bertanggung jawab penuh dan telah berkoordinasi dengan pihak pengelola MBG untuk memastikan pertanggungjawaban atas insiden keracunan ini.

“Kami tidak ingin kejadian seperti ini terulang kembali. Program MBG seharusnya memberikan makanan sehat dan bergizi bagi siswa, bukan malah menjadi sumber masalah,” tegas Lamhot Sitorus. Ia menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG, mulai dari pemilihan bahan hingga proses penyajian makanan, untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang diberikan kepada siswa.
Insiden keracunan MBG di SMP Negeri 1 Laguboti menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait. Diperlukan pengawasan yang lebih ketat dan стандартизацияproses produksi dan distribusi makanan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh siswa. Kesehatan dan keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam setiap program pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis di Gresik: Wujud Kepedulian untuk Generasi Sehat dan Cerdas
WARTAPENASATUJATIM | Gresik – Selasa (14/10/2025), Dalam upaya meningkatkan gizi anak sekolah dan masyarakat, kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kodim 0817/Gresik kembali digelar dengan penuh semangat.
Salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan kali ini berlangsung di SPPG Babatan, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gresik, yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Sosial Da’watul Khoirot di bawah pimpinan Ika Rosita Rahmawati, S.Gz.
Program yang merupakan bagian dari upaya bersama pemerintah ini menyajikan menu bergizi seimbang bagi anak-anak sekolah dan masyarakat sekitar. Adapun menu yang disediakan di dapur sehat SPPG Babatan meliputi: nasi kuning, ayam bakar, stik tempe, timun, dan anggur.
Sementara untuk anak-anak tingkat PAUD dari beberapa lembaga seperti PAUD Tunas Bahagia, KB Mutiara Bunda, KB Al-Wardah, RAM NU 240 Darussalam, dan KB DWP Bandingsekaran, disediakan menu khusus berupa roll cake blueberry, pisang, dan susu Ultramimi 125 ml.
Secara keseluruhan, program MBG ini melibatkan 38 sekolah (20 TK/PAUD, 14 SD/MI, 3 SMP, dan 1 SMA) serta 21 Poskesdes/Posyandu dengan total penerima mencapai 2.993 orang yang turut mendukung pelaksanaan kegiatan di wilayah Kecamatan Balongpanggang.
Dalam pelaksanaan di lapangan, tampak Serka Purwanto, Babinsa Koramil 0817/09 Balongpanggang, turut hadir melakukan pendampingan kegiatan MBG. Ia menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan dan gizi masyarakat di wilayah binaan.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini. Program Makan Bergizi Gratis bukan hanya memberikan makanan sehat, tetapi juga menanamkan kesadaran pentingnya pola makan seimbang sejak dini. Ini adalah bagian dari upaya membangun generasi yang kuat dan sehat,” ujar Serka Purwanto.
Kegiatan Makan Bergizi Gratis di SPPG Babatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan masyarakat. Di samping itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata kepedulian terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Gresik. (Bgn)
SPPG Kemala Presisi Polda Kalteng Terima Inspeksi Dinkes Kota Palangka Raya, Pastikan MBG Aman dan Higenis

Palangka Raya, wartapenasatu.com – SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Kemala Presisi Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) menerima inspeksi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya, sebagai bagian dari upaya memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) aman dan berkualitas.
Dalam inspeksi kali ini, Karoops Polda Kalteng yang juga sebagai ketua pelaksana SPPG Kemala Presisi Polda Kalteng Kombes Pol Dr. Sugeng Riyadi, turut mendampingi tim yang dipimpin oleh Magdalena Danisia, selaku pemeriksa sanitasi Dinkes Kota Palangka Raya, bersama sejumlah staffnya.
Pada pelaksanaan inspeksi tersebut, tim melakukan pengambilan sampel makanan pada ke lima jenis bahan yang disediakan di dapur atau ompreng SPPG, seperti nasi, sayuran, tempe, dan ayam serta buah.

“Sampel-sampel ini akan kami bawa ke laboratorium yang telah terakreditasi dan ditunjuk oleh pemerintah. Kami akan mengirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Latusda) Provinsi Kalimantan Tengah di Jalan Suprapto,” jelas Magdalena, usai melakukan inspeksi.
Magdalena mengatakan bahwa untuk proses pengujian sampel sendiri nantinya akan dibagi menjadi dua bagian, yaitu mikrobiologi dengan lama waktu diperkirakan selesai dalam tiga sampai empat hari, dan uji kimia dengan perkiraan selesai selama hingga dua minggu.
Pengambilan sampel ini yang jadi syarat utama, untuk memastikan kelayakan higienis dan sanitasi SPPG sebelum diterbitkannya SLHS.
“Jadi kami tidak mungkin mengeluarkan sertifikat SLHS tanpa mengetahui kualitas makanan yang disajikan. Jika hasil uji menunjukkan bahwa makanan aman dan layak, maka SPPG akan menerima sertifikat tersebut dan dapat beroperasi secara penuh,” tandasnya.

Sementara itu, ditempat yang sama Karoops Polda Kalteng mewakili Kapolda Irjen Pol Iwan Kurniawan, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polda Kalteng dengan berkolaborasi bersama Dinkes dalam menjaga standar kesehatan lingkungan, terutama di instansi pelayanan publik seperti SPPG.
“Kami apresiasi atas inspeksi ini, sebagai langkah untuk mempercepat perolehan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi SPPG, sehingga program MBG dapat terus berjalan dengan aman dan lancar tanpa adanya kendala kedepannya,” tutupnya.
Tinjauan MBG di Toba: Sinergi Pemerintah dan DPR RI untuk Generasi Emas
Tinjauan MBG di Toba: Sinergi Pemerintah dan DPR RI untuk Generasi Emas

Kabupaten Toba, Sumatera Utara, wartapenasatu.com – menjadi fokus perhatian dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan bagian dari agenda pembangunan nasional. Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O. Sitorus, mendampingi Anggota Komisi I DPR RI, Sabam Rajagukguk, melakukan tinjauan langsung terhadap pelaksanaan program MBG pada Senin, 13 Oktober 2025. Kunjungan ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam memastikan keberhasilan program yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya generasi muda.
Kehadiran Sabam Rajagukguk tidak hanya terbatas pada inspeksi fasilitas dapur, tetapi juga melibatkan interaksi langsung dengan para penerima manfaat program MBG di SMA Negeri 1 Balige. Langkah ini menunjukkan pendekatan holistik dalam evaluasi program, yang tidak hanya mempertimbangkan aspek teknis dan administratif, tetapi juga dampak sosial dan penerimaan masyarakat terhadap program tersebut.
Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O. Sitorus, menyampaikan apresiasi mendalam atas perhatian dan kepedulian Sabam Rajagukguk yang bersedia turun langsung meninjau pelaksanaan program MBG di Kabupaten Toba. Menurutnya, kunjungan ini memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan penyempurnaan program di masa mendatang. “Beliau ingin melihat plus-minus program ini, untuk selanjutnya menjadi masukan bagi pemerintah sehingga ada perbaikan-perbaikan ke depan,” ujarnya di hadapan ratusan siswa SMA Negeri 1 Balige.
Program MBG merupakan salah satu pilar dari Astacita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, yang bertujuan untuk mewujudkan generasi emas Indonesia pada tahun 2045. Selain memberikan asupan gizi yang memadai bagi para pelajar, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat lokal melalui pemberdayaan usaha kecil dan menengah di sektor pangan.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Bupati Toba memberikan motivasi kepada para pelajar dengan menyampaikan perbandingan kondisi pendidikan dan ekonomi antara generasi saat ini dan masa lalu. “Sekarang kalian sulit memilih sekolah, buku, makanan, dan yang lain. Sementara di masa kami, kami kesulitan mencari, sedangkan kalian sekarang sudah sulit memilih,” ujarnya, menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan yang ada untuk meraih prestasi setinggi mungkin.
Sabam Rajagukguk dalam sambutannya menjelaskan bahwa kehadirannya di Kabupaten Toba adalah untuk memastikan program MBG berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Mengingat anggaran yang dialokasikan untuk program ini cukup besar, pengawasan dan evaluasi yang ketat sangat diperlukan untuk menghindari penyimpangan dan memastikan efektivitas program. “Program ini menggunakan anggaran yang cukup besar, jadi harus benar-benar dipantau. Di beberapa sekolah ada yang sampai keracunan, jadi harus benar-benar dipantau untuk bisa terus diperbaiki,” tegasnya.
Secara khusus, Sabam Rajagukguk memberikan pesan kepada para pengelola dapur agar tidak hanya berorientasi pada keuntungan pribadi, tetapi juga mengutamakan keamanan dan kenyamanan para penerima manfaat. “Kepada para pemilik dapur ini memang ada keuntungan rupiah. Tetapi jangan karena keuntungan rupiah kalian tidak memikirkan perut generasi muda. Jangan korbankan generasi muda demi keuntungan rupiah,” pungkasnya, mengingatkan akan tanggung jawab moral dan sosial dalam menjalankan program MBG.
Polres Nganjuk Dorong Ketahanan Pangan Lewat Program “Desa Tangguh Pangan”
WARTAPENASATUJATIM | Nganjuk – Polres Nganjuk meluncurkan inovasi program “Desa Tangguh Pangan” sebagai upaya mendukung ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Nganjuk. Dalam program ini, Polres Nganjuk akan memberikan dukungan berupa bibit tanaman sayur dan buah yang akan ditanam di lahan sela maupun pekarangan rumah warga, disertai pengawasan berkala oleh Bhabinkamtibmas.
Kegiatan tersebut juga menyasar sektor peternakan dan perikanan dengan penekanan pada keamanan serta kesehatan ternak bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk, Kamis (9/10/2025).
AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M. menyampaikan bahwa program Desa Tangguh Pangan merupakan bentuk dukungan Polri terhadap program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia.
“Kami ingin masyarakat memiliki kemampuan mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga melalui pemanfaatan lahan pekarangan. Selain itu, kolaborasi antara kepolisian, dinas pertanian, dan masyarakat diharapkan menciptakan lingkungan yang produktif, aman, dan berkelanjutan,” ujar Kapolres Nganjuk.
Menurutnya, kegiatan ini juga berdampak positif dalam menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat pedesaan, terutama di masa pasca-pandemi dan menghadapi tantangan fluktuasi harga kebutuhan pokok.
Kabag SDM Polres Nganjuk Kompol Burhanuddin, S.Sos. menambahkan bahwa Bhabinkamtibmas berperan aktif dalam melakukan pendampingan dan pengawasan berkala terhadap pelaksanaan program, termasuk memberikan edukasi kepada warga terkait perawatan tanaman serta pemeliharaan ternak yang sehat dan aman.
“Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat sinergi antara masyarakat dan aparat kepolisian dalam menjaga ketahanan pangan lokal, sekaligus mendukung stabilitas keamanan wilayah,” ungkapnya.
Dengan program Desa Tangguh Pangan ini, Polres Nganjuk menegaskan komitmennya dalam membantu pemerintah daerah dan mendukung kebijakan Program nasional dalam membantu pasokan Makan Bergizi Gratis (MBG) dan guna mewujudkan kemandirian pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.*** (Bgn)
Menteri Wihaji Kunjungi Surabaya, Tingkatkan Gizi Keluarga dan Semangat Lini Lapangan
WARTAPENASATUJATIM | SURABAYA | BKKBN – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., melakukan kunjungan kerja di Kota Surabaya pada 9 Oktober 2025.
Kunjungan ini berfokus pada dua agenda utama: memantau pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD (3B) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gubeng, serta memperkuat implementasi Quick Wins Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN melalui “Karnaval Tenaga Lini Lapangan”.
Karnaval ini melibatkan Kader KB, remaja Generasi Berencana (GenRe), dan Penyuluh KB dari 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, yang diselenggarakan oleh Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Timur.
Monitoring Pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG)
Menteri Wihaji meninjau langsung pelaksanaan program MBG yang dimulai pukul 07.30 WIB, dengan mengunjungi:
– SPPG Kota Surabaya Gubeng Pucang Sewu, Jl. Ngagel Jaya Barat No.8 Kel. Pucang Sewu, Kec. Gubeng
– KRS 1 (Baduta): Tri Murtini, Alamat: Kalibokor 8/15, RT001/RW009 Kel. Pucang Sewu, Kec. Gubeng
– KRS 2 (Baduta): Ibu Yusmiana, Alamat: Pucang Sewu 7/28 RT005/RW009 Kel. Pucang Sewu, Kec. Gubeng
– KRS 3 (Bumil): Puput Indra Ardilla, Alamat: Pucang Sewu RT007/RW005 Kel. Pucang Sewu, Kec. Gubeng (Doorstop Media)Program ini bertujuan memastikan asupan nutrisi yang memadai bagi keluarga dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita berisiko stunting.
Menteri Wihaji menekankan pentingnya sinergi dan akurasi data dalam penyaluran bantuan gizi.
“Pemberian makanan bergizi ini adalah investasi kita untuk masa depan. Kita pastikan setiap anak berisiko stunting, ibu hamil dan ibu menyusui mendapatkan asupan terbaik,” ujarnya.
Kehadiran Menteri Wihaji bertujuan memastikan program ini berjalan efektif, tepat sasaran, dan membawa dampak nyata pada percepatan penurunan stunting.
Karnaval Lini Lapangan: Apresiasi dan Motivasi
Setelah monitoring MBG, Menteri Wihaji menghadiri Karnaval Lini Lapangan di Gedung Convention Center Universitas Airlangga Kampus C, Surabaya, pada pukul 09.00 WIB.
Acara ini merupakan bentuk apresiasi dan peningkatan semangat bagi seluruh unsur lini lapangan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN. Karnaval ini dimeriahkan oleh ribuan peserta, termasuk Kader KB, Remaja GenRe, dan Penyuluh KB dari berbagai kecamatan di 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Menteri Wihaji mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat gotong-royong para peserta. Karnaval ini bukan hanya perayaan, tetapi simbol kekuatan lini lapangan.
Para Kader KB adalah ujung tombak, Penyuluh KB adalah mentor, dan Remaja GenRe adalah harapan untuk Bonus Demografi. Tanpa peran aktif mereka, target penurunan stunting nasional sulit dicapai.
Dalam acara tersebut, Menteri berdialog dengan perwakilan GenRe dan menekankan peran mereka sebagai Duta Perubahan Perilaku, khususnya dalam edukasi kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan usia anak. Beliau juga berdialog dengan PKB dan Kader KB mengenai pentingnya kerjasama dan sinergitas semua pihak dalam membangun keluarga berkualitas dan menekan angka stunting.
Ribuan Tenaga Lini Lapangan KB membacakan Ikrar Apel Kesiapan Tenaga Lini Lapangan, yang berisi komitmen untuk:
– Melaksanakan Program GENTING (peningkatan peran serta mitra sebagai Orang Tua Asuh).
– Menyukseskan Program TAMASYA (memastikan seluruh pengasuh tersertifikasi).
– Menggerakkan Program GATI (peningkatan peran ayah dalam pengasuhan, perlindungan, dan pendidikan anak).
– Mendukung Program SIDAYA (mewujudkan lansia SMART dan berpartisipasi aktif dalam masyarakat).
– Menjadi penggerak dan pendamping keluarga dalam implementasi Super App.Kunjungan kerja ini menegaskan komitmen kuat Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN untuk terus mempercepat penurunan stunting melalui intervensi gizi yang tepat dan penguatan kapasitas serta motivasi seluruh mitra kerja di lapangan.*** (Bgn)
ironi makanan bergizi , temuan makanan bergizi di SMA 117 cikini Jkarta Pusat
Ironi Makanan Bergizi , Temuan Makanan Bergizi di SMA 117 Cikini Jkarta Pusat