Opini
Hayya 3 Gaza: Ribuan Penonton di Bekasi Sambut Film Kemanusiaan Palestina
Hayya 3 Gaza: Ribuan Penonton di Bekasi Sambut Film Kemanusiaan Palestina
Jakarta, warta Pena satu, Film Hayya 3 Gaza sukses membangkitkan kepedulian publik terhadap isu kemanusiaan di Palestina. Acara nonton bareng (Nobar) dan meet & greet yang digelar di CGV Bekasi Trade Center pada Sabtu, 14 Juni 2025, dipadati ribuan penonton, membuktikan besarnya empati masyarakat Indonesia.
Antusiasme penonton terlihat dari penuhnya enam studio CGV Bekasi yang menayangkan film tersebut secara serentak. Salah satu studio bahkan dipesan khusus oleh komunitas Rescue Masyumi Peduli, berkolaborasi dengan Aktivis Alumni ISTN dan grup WhatsApp Palestina Merdeka. Ketiga komunitas ini secara spontan berinisiatif untuk menggelar acara nobar tersebut.
Ketua Panitia Nobar, Abdul Rojak, menjelaskan bahwa film Hayya 3 Gaza bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah ajakan nyata untuk peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina. Lebih dari 1.500 penonton memadati CGV Bekasi, dengan beberapa di antaranya bahkan membeli tiket hanya untuk berdonasi. Keberhasilan film ini juga terlihat dari jumlah penonton yang mencapai 40.000 orang di hari pertama penayangan.Ir. Agung Mandala, pimpinan Rescue Masyumi Peduli, mengungkapkan awalnya acara nobar direncanakan di CGV Lagoon Bekasi pada tanggal 12 Juni, bertepatan dengan penayangan perdana. Namun, karena kendala teknis, acara tersebut dipindahkan ke CGV BTC Bekasi Timur. Ir. Agung Mandala juga memfasilitasi tiket gratis bagi 16 santri yatim dari Pesantren Terpadu Daarul Fikri dan 14 anak yatim dari Bendungan Hilir.
Nobar dan meet & greet ini tak hanya dihadiri penonton lokal, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri, seperti Singapura. Acara tersebut menjadi momen solidaritas yang luar biasa, ditandai dengan penyerahan donasi untuk Palestina Merdeka dari Ir. Agung Mandala kepada sutradara Jastis Arimba, disaksikan oleh aktor Husein Alatas dan para inisiator nobar. Kenang-kenangan berupa kaos juga diberikan kepada Jastis Arimba, Husein Alatas, dan penulis Asma Nadia.
Film Hayya 3 Gaza sendiri mengisahkan Abdullah Gaza, anak yatim piatu berusia 8 tahun yang tinggal di panti asuhan. Kisah menjadi emosional ketika Gaza diculik oleh ayah kandungnya, Beni (diperankan Husein Alatas), yang berniat menjualnya. Karakter Beni yang tragis menjadi sorotan utama dalam film ini.
Sutradara Jastis Arimba, yang berkolaborasi dengan Asma Nadia dan Hayati Ayatillah, mengatakan bahwa film ini, bagian ketiga dari trilogi Hayya yang diproduksi oleh Warna Pictures, dikemas sebagai drama keluarga yang menyentuh dan reflektif. Ia berharap penonton dapat merenungkan sejauh mana keterlibatan mereka dalam memperjuangkan nasib saudara-saudara di Palestina.
Dukungan terhadap film ini datang dari berbagai pihak, termasuk tokoh nasional dan organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menteri Kebudayaan Fadli Zon bahkan menyebutnya sebagai karya penting dalam melawan propaganda genosida. Dalam dua hari pertama penayangan, film ini telah ditonton lebih dari 50.000 orang dan masih terus tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Jastis Arimba mengajak masyarakat untuk menyebarluaskan pesan film ini dan mengajak keluarga dan kerabat untuk menonton, mengingat 40 persen keuntungan tiket akan disumbangkan untuk rakyat Palestina. Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari publik untuk menjaga agar film ini tetap tayang.
Film yang juga dibintangi oleh Cut Syifa, Amna Shahab, Oki Setiana Dewi, dan lainnya ini, dengan lagu tema “Surga Menanti” oleh Melly Goeslaw dan Mostafa Atef, mengusung pesan kemanusiaan yang universal, melewati batas agama, generasi, dan negara.
- AGAMA, Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Internasional, Nasional, Opini, Pendidikan, Politik, SOSIAL
Hayya 3 Gaza: Ribuan Penonton di Bekasi Sambut Film Kemanusiaan Palestina
Hayya 3 Gaza: Ribuan Penonton di Bekasi Sambut Film Kemanusiaan Palestina
Jakarta,warta Pena satu, Film Hayya 3 Gaza sukses membangkitkan kepedulian publik terhadap isu kemanusiaan di Palestina. Acara nonton bareng (Nobar) dan meet & greet yang digelar di CGV Bekasi Trade Center pada Sabtu, 14 Juni 2025, dipadati ribuan penonton, membuktikan besarnya empati masyarakat Indonesia.
Antusiasme penonton terlihat dari penuhnya enam studio CGV Bekasi yang menayangkan film tersebut secara serentak. Salah satu studio bahkan dipesan khusus oleh komunitas Rescue Masyumi Peduli, berkolaborasi dengan Aktivis Alumni ISTN dan grup WhatsApp Palestina Merdeka. Ketiga komunitas ini secara spontan berinisiatif untuk menggelar acara nobar tersebut.
Ketua Panitia Nobar, Abdul Rojak, menjelaskan bahwa film Hayya 3 Gaza bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah ajakan nyata untuk peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina. Lebih dari 1.500 penonton memadati CGV Bekasi, dengan beberapa di antaranya bahkan membeli tiket hanya untuk berdonasi. Keberhasilan film ini juga terlihat dari jumlah penonton yang mencapai 40.000 orang di hari pertama penayangan.
Ir. Agung Mandala, pimpinan Rescue Masyumi Peduli, mengungkapkan awalnya acara nobar direncanakan di CGV Lagoon Bekasi pada tanggal 12 Juni, bertepatan dengan penayangan perdana. Namun, karena kendala teknis, acara tersebut dipindahkan ke CGV BTC Bekasi Timur. Ir. Agung Mandala juga memfasilitasi tiket gratis bagi 16 santri yatim dari Pesantren Terpadu Daarul Fikri dan 14 anak yatim dari Bendungan Hilir.
Nobar dan meet & greet ini tak hanya dihadiri penonton lokal, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri, seperti Singapura. Acara tersebut menjadi momen solidaritas yang luar biasa, ditandai dengan penyerahan donasi untuk Palestina Merdeka dari Ir. Agung Mandala kepada sutradara Jastis Arimba, disaksikan oleh aktor Husein Alatas dan para inisiator nobar. Kenang-kenangan berupa kaos juga diberikan kepada Jastis Arimba, Husein Alatas, dan penulis Asma Nadia.Film Hayya 3 Gaza sendiri mengisahkan Abdullah Gaza, anak yatim piatu berusia 8 tahun yang tinggal di panti asuhan. Kisah menjadi emosional ketika Gaza diculik oleh ayah kandungnya, Beni (diperankan Husein Alatas), yang berniat menjualnya. Karakter Beni yang tragis menjadi sorotan utama dalam film ini.
Sutradara Jastis Arimba, yang berkolaborasi dengan Asma Nadia dan Hayati Ayatillah, mengatakan bahwa film ini, bagian ketiga dari trilogi Hayya yang diproduksi oleh Warna Pictures, dikemas sebagai drama keluarga yang menyentuh dan reflektif. Ia berharap penonton dapat merenungkan sejauh mana keterlibatan mereka dalam memperjuangkan nasib saudara-saudara di Palestina.
Dukungan terhadap film ini datang dari berbagai pihak, termasuk tokoh nasional dan organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menteri Kebudayaan Fadli Zon bahkan menyebutnya sebagai karya penting dalam melawan propaganda genosida. Dalam dua hari pertama penayangan, film ini telah ditonton lebih dari 50.000 orang dan masih terus tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Jastis Arimba mengajak masyarakat untuk menyebarluaskan pesan film ini dan mengajak keluarga dan kerabat untuk menonton, mengingat 40 persen keuntungan tiket akan disumbangkan untuk rakyat Palestina. Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari publik untuk menjaga agar film ini tetap tayang.
Film yang juga dibintangi oleh Cut Syifa, Amna Shahab, Oki Setiana Dewi, dan lainnya ini, dengan lagu tema “Surga Menanti” oleh Melly Goeslaw dan Mostafa Atef, mengusung pesan kemanusiaan yang universal, melewati batas agama, generasi, dan negara.
IPKI Gelar Musyawarah Cabang di Jakarta Barat, usung Tema “Memajukan Kehidupan Bangsa”
Jakarta, Warta Pena Satu, 12 Juni 2025 – Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) menyelenggarakan Musyawarah Cabang (Muscab) pada hari Kamis, 12 Juni 2025, bertempat di Kantor Walikota Jakarta Barat.
Muscab ini dilakukan untuk membentuk kepengurusan baru yaitu DPC IPKI Jakarta Barat. Acara ini mengusung tema “Memajukan Kehidupan Bangsa”, sebagai bentuk komitmen IPKI dalam memperkuat peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional dan pelestarian nilai-nilai perjuangan kemerdekaan.Musyawarah Cabang ini dihadiri oleh pengurus IPKI tingkat pusat, perwakilan daerah, tokoh masyarakat, serta jajaran pemerintah kota Jakarta Barat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum yang diwakili Sekjen IPKI menekankan pentingnya konsolidasi organisasi di tingkat cabang guna menjaga relevansi IPKI di tengah dinamika sosial dan politik bangsa.
Pada kesempatan terpisah, ketua terpilih Albert Siagian mengatakan bahwa “TemaMemajukan Kehidupan Bangsa bukan hanya slogan, tetapi panggilan bagi kita semua untuk turut aktif membangun masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat berdasarkan semangat perjuangan kemerdekaan” dan IPKI Jakarta Barat akan menekankan penguatan ekonomi masyarakat khususnya ekonomi berbasis UMKM.
Musyawarah ini juga menjadi momentum penting untuk pemilihan kepengurusan cabang yang baru, pembahasan program kerja strategis, serta penguatan sinergi antar anggota dalam mewujudkan visi IPKI sebagai wadah patriotisme modern.
Setelah Muscab selesai dilakukan, dilanjutkan acara Pelantikan DPC IPKI Jakarta Barat yang dilakukan secara simbolis penyerahan Pataka Organisasi dari Ketua Harian DPW IPKI DK Jakarta kepada Albert Siagian sebagai Ketua DPC IPKI Jakarta Barat yang baru terpilih.
Walikota Jakarta Barat, dalam sambutannya yang diwakili Bagian Pemerintahan, menyampaikan apresiasi atas kiprah IPKI dalam merawat semangat kebangsaan dan mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional.
IPKI terus berkomitmen untuk menjadi jembatan antara nilai-nilai sejarah perjuangan kemerdekaan dengan tantangan dan peluang zaman kini, serta mengajak generasi muda untuk terlibat aktif dalam gerakan kebangsaan yang inklusif dan progresif.
Istituto Burgo : Sekolah Desain Mewah Milan Kini Hadir di Jakarta!
Jakarta, Warta Pena Satu, Indonesia – Dunia desain Indonesia kembali bergairah dengan hadirnya Istituto Burgo, sekolah desain terkemuka dari Milan, Italia. Berlokasi di lantai 45 plaza Indonesia Shopping Town, jantung kota Jakarta, Istituto Burgo resmi membuka cabang pertamanya di Indonesia. Grand opening yang berlangsung meriah dihadiri oleh para calon desainermuda berbakat, profesional ternama, dan pengusaha sukses.
Acara pembukaan ini menandai langkah signifikan Istituto Burgo dalam memperluas jangkauan pendidikan desain berkualitas internasional keIndonesia. Dipimpin oleh profesional berpengalaman, Ms. Jenny, dan didukung oleh tim manajemen yang solidI stituto burgo siap mencetak generasi desainer Indonesia yang handal dan berdaya saing global.
Kehadiran Istituto Burgodi Indonesia bukan sekadar penambahan sekolahdesain, melainkan sebuah komitmen untuk meningkatkan standar pendidikan desain di Tanah Air.
Kurikulum yang diajarkan mengadopsi standar internasional, menjamin lulusan Istituto Burgo memiliki kualitas setara dengan lulusan dari lembaga desain ternama di luar negeri. Hal ini ditegaskan oleh Ms. Jenny dalam wawancara eksklusif dengan Warta Pena Satu.
Selama grand opening, karya-karya desain busana wanita dari para lulusan Istituto Burgo juga dipamerkan. Koleksi-koleksi tersebut menunjukkan kualitas dan kreativitas para desainer muda yang telah diasah melalui program pendidikan intensif di Istituto Burgo. Para pengajar yang berkualitas internasional turut berperan penting dalam membentuk bakat-bakat muda ini.
Ms. Jenny menekankan pentingnya komitmen dan fokus bagi para siswa yang ingin bergabung di Istituto Burgo. Beliau berharap setiap siswa dapat menyerap ilmu dan materi yang diajarkan dengan maksimal, sehingga dapat melahirkan desainer-desainer muda yang tidak hanya berbakat, tetapi jugam,memiliki kualitas internasional. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan grand opening ini.
Dengan hadirnya Istituto Burgo di Jakarta, para calon desainer Indonesia kini memiliki kesempatan untuk belajar dari para ahli dan mengembangkan potensi mereka di lingkungan pendidikan kelas dunia. Bagi Anda yang bermimpi menjadi desainer profesional dengan kualitas internasional, Istituto Burgo adalah jawabannya. Bergabunglah dan raih masa depan yang cerah di dunia desain!
Ketua KB APTSI Bicara TBC di Televisi Nasional: Seminar Nasional Soroti Dampak Uji Klinik
Ketua KB APTSI Bicara TBC di Televisi Nasional: Seminar Nasional Soroti Dampak Uji Klinik
Keluarga Besar Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (KB APTSI) baru saja menyelenggarakan Seminar Nasional Uji Klinik TBC dengan tema yang provokatif: “Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan?”. Seminar ini menjadi sorotan setelah Ketua KB APTSI diwawancarai oleh stasiun televisi nasional, mengangkat isu penting mengenai dampak uji klinik TBC bagi masyarakat.
Seminar yang digelar di gedung STOVIA, kawasan RSPAD Jakarta Pusat, menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka. Di antaranya adalah mantan Menteri Kesehatan Prof. Dr. Hj. Siti Fadilah Supari, Ahmad Azran dari DPD RI, perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kehadiran para ahli ini diharapkan dapat memberikan perspektif yang komprehensif mengenai uji klinik TBC.
Fokus utama seminar ini adalah isu 274 RW Siaga untuk “HEALTH CARE” bagi warga yang diduga terserang TBC. Ketua Panitia, Dr. Hasbi Wahidi AP.Par, S.Pd, M.Pd, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya KB APTSI untuk meningkatkan kesadaran dan akses pengobatan TBC di Jakarta. Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan memberikan perawatan yang tepat bagi penderita TBC di tingkat RW.
Peserta seminar terdiri dari berbagai kalangan, termasuk pengurus RT/RW, tokoh masyarakat, pakar medis, dan alumni kesehatan. Keragaman peserta ini mencerminkan komitmen KB APTSI untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya penanggulangan TBC. Diskusi yang terjalin diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Wawancara Ketua KB APTSI di televisi nasional memberikan dampak positif yang signifikan. Isu TBC yang seringkali terabaikan kini mendapat perhatian lebih luas dari masyarakat. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengobatan TBC.
Seminar ini juga membahas berbagai aspek uji klinik TBC, mulai dari metode yang digunakan hingga dampaknya bagi pasien dan masyarakat luas. Diskusi yang mendalam diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya uji klinik dalam pengembangan pengobatan TBC yang efektif dan aman.
Jakarta. Warta Ena Satu. Melalui seminar ini dan wawancara di televisi nasional, KB APTSI berharap dapat berkontribusi dalam upaya pemerintah untuk mengatasi masalah TBC di Indonesia. Komitmen KB APTSI untuk kesehatan masyarakat tercermin dalam kegiatan-kegiatan yang mereka selenggarakan, menunjukkan kepedulian nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Jakarta.ANTUSIASME TINGGI MASYARAKAT III KOTO TANAH DATAR SEMBELIH 158 HEWAN QURBAN
Jakarta. Warta pena satu. Antusiasme Tinggi Masyarakat III Koto, Tanah Datar, Sembelih 158 Hewan Kurban Idul Adha
Warga Nagari III Koto, Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menunjukkan antusiasme tinggi dalam pelaksanaan penyembelihan hewan kurban Idul Adha 1446 H/2025 M. Di bawah kepemimpinan Wali Nagari III Koto, Bapak Wily Adha S. Sy, sebanyak 158 hewan kurban, terdiri dari 108 ekor sapi dan 50 ekor kambing, berhasil disembelih. Jumlah ini menandai peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Kegiatan penyembelihan hewan kurban yang melibatkan 800 peserta ini berlangsung tertib dan lancar. Prosesnya dimonitoring langsung oleh Wali Nagari beserta perangkat nagari, Bhabinkamtibmas (Dera Eka Putra, S.Sos), dan Babinsa (Bambang). Kehadiran aparat keamanan ini turut menjamin keamanan dan kelancaran prosesi penyembelihan di sepuluh jorong yang ada di Nagari III Koto.Keberhasilan pelaksanaan kurban tahun ini tak lepas dari kerjasama yang baik antara pemerintah nagari, tokoh masyarakat, dan seluruh warga. Semangat kebersamaan dan kepedulian sosial terlihat nyata dalam partisipasi masyarakat yang tinggi. Hal ini menunjukkan kekompakan dan ketaatan masyarakat dalam menjalankan ibadah kurban.
Peningkatan jumlah hewan kurban juga mencerminkan meningkatnya kesadaran dan kemampuan ekonomi masyarakat. Lebih banyak warga yang mampu berkurban, menunjukkan peningkatan kesejahteraan di Nagari III Koto. Semoga hal ini dapat terus berlanjut dan menjadi berkah bagi seluruh masyarakat.
Semoga momentum Idul Adha ini dapat memperkuat tali silaturahmi dan meningkatkan rasa kepedulian sosial di tengah masyarakat Nagari III Koto. Semoga keberkahan kurban ini dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat dan membawa kebaikan bagi daerah ini.
By, Hendrizon Parmato SinarroWISUDAH TK ASYAH II SULIT AIR BEKAL IMAN PENDIDIKAN DAN BUDAYA UNTUK GENERASI EMAS
Wisuda TK Aisyah 2 Sulit Air: Bekal Iman, Ilmu, dan Budaya untuk Generasi Emas
Jakarta Warta Pena Satu, TK Aisyah 2 Muhammadiyah Sulit Air menggelar wisuda dengan tema “Iman, Ilmu, dan Budaya: Bekal Menuju Masa Depan Cerah.” Kegiatan ini menekankan pentingnya menanamkan nilai-nilai agama, pendidikan, dan budaya sejak dini. Kepala Sekolah, Ibu Jasmiarti, S.Pd., berharap para lulusan dapat tumbuh menjadi pribadi yang unggul dan berakhlak mulia.
Pendidikan, menurut Ibu Jasmiarti, merupakan kunci meraih cita-cita. Lebih dari itu, acara wisuda ini juga bertujuan menumbuhkan kecintaan pada kampung halaman Sulit Air, yang dikenal dengan tradisi merantau anak mudanya. Meskipun banyak perantau Sulit Air di berbagai penjuru Indonesia bahkan mancanegara, ikatan silaturahmi tetap terjaga, terutama saat bulan Ramadan dan Lebaran. Organisasi daerah, SAS Sulit Air Sepakat, memfasilitasi kegiatan pulang kampung bersama ini.
Para wali murid mengapresiasi kegiatan wisuda dan kualitas pendidikan di TK Aisyah 2. Mereka merekomendasikan TK ini kepada warga Sulit Air, mengingat pengalaman dan kualitas para guru, termasuk Ibu Epi, seorang guru SD berpengalaman yang juga bagian dari pengelola yayasan. TK Aisyah 2 Sulit Air berkomitmen mencetak generasi emas yang unggul, beriman, berilmu, dan mencintai budaya by. ibu kepala sekolah tk Asyah II.jasmiati.Spd
Editorial: Presiden Prabowo dan Tanggung Jawab Menegakkan Hukum yang Berkeadilan
Jakarta, 2 Juni 2025 – Sebuah surat terbuka yang ditulis oleh pemerhati sosial Nurdin Taba kepada Presiden Prabowo Subianto layak mendapat perhatian serius. Di tengah derasnya arus politik dan kebisingan narasi pembangunan, suara rakyat yang menuntut tegaknya keadilan seharusnya tidak diabaikan. Surat ini bukan sekadar kritik, tetapi sebuah peringatan keras bahwa fondasi moral bangsa—yakni hukum yang adil dan independen—sedang berada di ujung tanduk.
Isi surat tersebut mengangkat isu yang selama ini menjadi kegelisahan publik: hukum yang cenderung tumpul ke atas dan tajam ke bawah. Nurdin dengan lantang menyoroti ketimpangan perlakuan hukum antara masyarakat biasa dan mereka yang berada dalam lingkaran elite politik atau kekuasaan. Tuduhan bahwa aparat penegak hukum cenderung berpihak, serta adanya praktik pembelokan hukum demi melindungi kepentingan tertentu, bukan lagi hal baru—namun tetap sangat mengkhawatirkan.
Editorial ini meyakini bahwa keadilan adalah pilar utama sebuah negara demokrasi. Tanpa penegakan hukum yang imparsial, demokrasi hanya akan menjadi formalitas kosong. Ketika masyarakat menyaksikan bahwa pelaku korupsi besar justru dilindungi, sementara pengkritik kekuasaan dikriminalisasi, maka mereka akan berhenti percaya pada sistem. Dan ketika kepercayaan itu hilang, yang tersisa hanyalah ketakutan, apatisme, atau bahkan perlawanan diam-diam.
Presiden Prabowo Subianto kini memikul beban sejarah. Dengan kemenangan yang besar dan mandat politik yang kuat, ia memiliki peluang emas untuk memulai reformasi hukum yang sungguh-sungguh. Bukan sekadar membenahi lembaga, tetapi membersihkannya dari pengaruh oligarki dan intervensi politik. Sebab, tanpa keberanian memutus mata rantai kekuasaan yang mengendalikan hukum, tidak akan ada keadilan yang nyata.
Sebagai editorial, kami tidak memihak pada nama atau partai. Kami berpihak pada prinsip: bahwa hukum harus berdiri tegak di atas semua golongan, bahwa demokrasi harus dibela dari kemunduran, dan bahwa suara rakyat—seperti yang disuarakan oleh Nurdin Taba—harus didengar, bukan dibungkam.
Kami menyerukan agar Presiden Prabowo tidak melihat surat ini sebagai serangan, tetapi sebagai masukan tulus dari rakyat yang mencintai negerinya. Reformasi hukum yang sejati adalah warisan kepemimpinan yang jauh lebih abadi dibanding proyek infrastruktur manapun.
Karena keadilan bukan sekadar janji politik. Ia adalah bukti dari keberanian pemimpin dalam memegang amanah.
Milad ke-21 SP TKBM Indonesia: KADIN Jakarta Utara Harap Tercipta Sinergi untuk Kesejahteraan Buruh
Jakarta, – Serikat Pekerja TKBM Indonesia (SP TKBM Indonesia) memperingati Milad ke-21 dengan menggelar Seminar Nasional Buruh Pelabuhan bertema “Buruh Pelabuhan Unggul Menuju Indonesia Emas 2025”. Acara yang berlangsung di Balai Yos Sudarso Lt. 3, Kantor Walikota Jakarta Utara, Rabu (28/5/2025), dihadiri oleh berbagai tokoh penting.
Dalam acara tersebut, Dzulfadhli yang mewakili Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jakarta Utara menyampaikan harapannya agar SP TKBM Indonesia terus bersinergi dengan baik bersama pemerintah dan aparatur. Sinergi tersebut diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bagi buruh di Indonesia.
Seminar Nasional ini menghadirkan Penasehat Utama Presiden RI sebagai pembicara kunci. Hadir pula perwakilan dari berbagai instansi dan organisasi, antara lain Kunto Sektiaji (perwakilan KSOP Tanjung Priok), perwakilan ketua Koperasi Tanjung Priok, Pemerintah Daerah Jakarta Utara, anggota DPR RI Komisi IX, Country Director ILO Indonesia, Tenaga Ahli Utama Staf Khusus Presiden RI, SPPI, serta tokoh nasional dan mitra SP TKBM Indonesia.
Ketua SP TKBM Indonesia, Bapak Subhan Hadil, dalam sambutannya menyampaikan program strategis organisasi. Salah satu program tersebut adalah penandatanganan kerja sama buruh pelabuhan dengan Sekolah PKBM dan perguruan tinggi swasta Indonesia. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan kompetensi buruh pelabuhan, mendukung terwujudnya visi “Buruh Pelabuhan Unggul Menuju Indonesia Emas 2025”.