Uncategorized
PASMANBAYA, DPRD Jatim, dan Universitas Hang Tuah Kolaborasi Gelar Seminar Tentang Peran Alumni Dalam Meningkatkan Kesadaran Sosial dan Kemanusiaan di Lingkungan
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya – Paguyuban SMA Negeri Surabaya (PASMANBAYA) bekerjasama dengan DPRD Provinsi Jawa Timur dan Universitas Hang Tuah Surabaya kembali menggelar seminar ke-2 dengan tajuk “Peran Alumni Dalam Meningkatkan Kesadaran Sosial dan Kemanusiaan di Lingkungan Masyarakat”.
Acara yang berlangsung di RSGMP Nala Husada Universitas Hang Tuah pada Jumat (7/11/2025) ini, menjadi wadah strategis bagi para alumni untuk berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Seminar ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang merupakan alumni PASMANBAYA dari berbagai angkatan dan profesi. Kehadiran para alumni ini menunjukkan komitmen kuat mereka untuk terus berkiprah dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Dr. Singgi Puji Raharjo, selaku Ketua Panitia, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya kegiatan ini.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Direktur RS Gigi dan Mulut UHT atas fasilitas tempat, kepada jajaran pimpinan Universitas Hang Tuah, para narasumber, serta seluruh panitia yang telah bekerja keras sehingga acara dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Ir. H.R Eddy Surohadi, SE, MH.Dipl Ki, Ketua PASMANBAYA dalam sambutannya juga menyampaikan, puji syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT, sehingga para hadirin dapat berkumpul dalam semangat kebersamaan pada seminar bertema “Peran Alumni dalam Menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Nilai Kemanusiaan di Masyarakat.”

Kegiatan ini menjadi momen penting bagi alumni lintas sekolah di bawah naungan PASMANBAYA untuk memperkuat jejaring sosial yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.Melalui kolaborasi dengan DPRD Jawa Timur, PASMANBAYA, dan Universitas Hang Tuah Surabaya, kegiatan ini diharapkan menjadi wadah inspiratif untuk menumbuhkan semangat kepemimpinan sosial, gotong royong, serta kesadaran akan tanggung jawab moral alumni dalam menghadirkan perubahan positif di lingkungan sekitar.
Ir. H.R Eddy Surohadi juga menyampaikan rasa bangga atas kehadiran narasumber luar biasa, Dr. Nora Lelyana dan Dr. Eric Mayo Dagradi, yang akan berbagi pandangan tentang bagaimana nilai-nilai kemanusiaan dapat diinternalisasikan dalam berbagai bidang.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada:
– DPRD Jatim atas dukungan penuh dalam penyelenggaraan acara ini.
– RSGM Nala Husada atas penyediaan tempat.
– Panitia pelaksana dan seluruh pengurus PASMANBAYA atas kerja keras dan dedikasinya.Ir. H.R Eddy Surohadi berharap sinergi ini menjadi kolaborasi yang berkelanjutan antara dunia pendidikan, legislatif, dan komunitas alumni dalam menumbuhkan semangat kemanusiaan dan kepedulian sosial di masyarakat.
Di akhir sambutannya, Ir. H.R Eddy Surohadi menutup dengan pantun:
Ke taman bunga memetik melati,
Wanginya harum semerbak di udara.
Alumni bersatu penuh empati,
Menebar kasih untuk sesama manusia.Mentari pagi di langit Surabaya, hangat sinarnya penuh makna, mari bersama kita berkarya, untuk bangsa dan nilai kemanusiaan yang mulia.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Freddy Poernomo, SH.MH, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap kemajuan digitalisasi.
Beliau mengingatkan bahwa di era informasi yang serba cepat ini, berita hoax dapat dengan mudah menyebar dan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Oleh karena itu, peran alumni sebagai agen perubahan sangatlah penting dalam menyaring informasi dan memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat.
Seminar ini tidak hanya menjadi ajang untuk bertukar pikiran dan menambah pengetahuan, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar alumni PASMANBAYA.
Para peserta dapat saling berbagi pengalaman, membangun jaringan, dan merumuskan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran sosial dan kemanusiaan di lingkungan masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang tinggi, PASMANBAYA terus berupaya untuk menjadi organisasi yang relevan dan berkontribusi nyata bagi kemajuan Surabaya dan Jawa Timur.
Seminar ini merupakan salah satu wujud nyata dari upaya tersebut, dan diharapkan dapat menginspirasi para alumni untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Drs. Rudy Haryono, M.M, sebagai narasumber pertama menegaskan, bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan keberagaman, dengan ribuan suku dan budaya yang menjadi ciri khasnya.
Dalam konteks kemajemukan ini, olahraga hadir sebagai ruang netral yang mampu menyatukan seluruh elemen bangsa tanpa memandang perbedaan.
Menurutnya, lapangan olahraga menjadi tempat yang ideal untuk menumbuhkan semangat juang, sportivitas, dan kebersamaan.
Di arena olahraga, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik bagi tim maupun negara.
“Olahraga adalah bahasa universal yang dapat dipahami oleh semua orang, tanpa memandang suku, agama, ras, maupun golongan. Melalui olahraga, kita dapat belajar menghargai perbedaan, bekerja sama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas,” tutur Drs. Rudy Haryono, M.M.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa olahraga bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan mentalitas bangsa.
Melalui olahraga, generasi muda dapat belajar tentang kedisiplinan, kerja keras, tanggung jawab, dan semangat pantang menyerah.
Selain itu, olahraga juga dapat menjadi sarana untuk mempromosikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketika atlet-atlet Indonesia berjuang di kancah internasional, mereka tidak hanya membawa nama pribadi atau daerah, tetapi juga membawa nama bangsa dan negara.
“Ketika bendera Merah Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang di arena internasional, seluruh rakyat Indonesia akan merasa bangga dan bersatu. Inilah kekuatan olahraga sebagai pemersatu bangsa,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Drs. Rudy Haryono, M.M, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung pengembangan olahraga di Indonesia.
Dukungan ini dapat berupa partisipasi aktif dalam kegiatan olahraga, pemberian fasilitas dan sarana olahraga yang memadai, serta dukungan moral dan finansial bagi para atlet.
Dengan dukungan yang kuat dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan olahraga Indonesia dapat terus berkembang dan berprestasi di tingkat dunia.
Selain itu, olahraga juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk membangun karakter bangsa yang kuat, sportif, dan berdaya saing global.
Dr. DRG. Nora Lelyana, MHKes, FICD: Kesehatan adalah Ketahanan Bangsa di Era Modern!
Dr. DRG. Nora Lelyana, MHKes, FICD, Laksamana Pertama TNI (Purn) sebagai narasumber kedua, dengan tegas menyatakan bahwa kesehatan adalah fondasi utama ketahanan bangsa.
Beliau mengingatkan bahwa ancaman terhadap suatu negara tidak hanya datang dari perang fisik, tetapi juga dari wabah dan penyakit yang dapat melumpuhkan berbagai aspek kehidupan.
“Kesehatan adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan suatu bangsa. Jika masyarakat sehat, maka produktivitas akan meningkat, kualitas sumber daya manusia akan semakin baik, dan negara akan semakin kuat,” ungkap Dr. DRG. Nora Lelyana, MHKes, FICD.
Beliau juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Masyarakat perlu diedukasi mengenai pola hidup sehat, pencegahan penyakit, dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, Dr. DRG. Nora Lelyana, MHKes, FICD, juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dan melakukan penelitian untuk mengembangkan teknologi kesehatan yang lebih canggih.
“Kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan harus bersinergi untuk menciptakan Indonesia yang sehat dan kuat,” pungkasnya.
Dengan kesadaran dan tindakan nyata dari seluruh elemen bangsa, diharapkan Indonesia dapat memiliki ketahanan kesehatan yang kuat dan mampu menghadapi berbagai ancaman kesehatan di masa depan.*** (Bgn)
Dugaan Pelanggaran ITE, Oknum Guru SDN Tanah Merah Dajah 1 Terancam Dilaporkan
WARTAPENASATUJATIM | Bangkalan – Seorang oknum guru di SDN Tanah Merah Dajah 1, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, berinisial AG, menjadi sorotan publik setelah diduga membuat unggahan bernada provokatif di media sosial WhatsApp.
Unggahan tersebut muncul pasca ramai pemberitaan mengenai proyek pembangunan pagar sekolah yang disorot karena para pekerjanya tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja.
Dalam unggahan status WhatsApp-nya, AG menuliskan pernyataan yang dinilai menyinggung pihak tertentu dan tidak pantas diucapkan oleh seorang pendidik.
Isi unggahan tersebut berbunyi:
“Sudah tidak memberikan bantuan cuma taunya mencari kesalahan. Kerja kalau mau uang jangan cuma mencari kesalahan orang. Makan uang haram itu biar jadi daging busuk. Kalau kerjaannya lebih parah dari orang ngemis. Mungkin enak dimakan sampai ke anaknya biar jadi daging busuk.”Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari sejumlah pihak, termasuk kalangan media. Supriaadi, salah satu pimpinan redaksi media online di Jawa Timur, mengecam tindakan oknum guru tersebut.
Menurut Supriadi, sikap yang ditunjukkan inisial AG tidak mencerminkan etika seorang pendidik, melainkan sikap yang tidak terdidik.
“Sebagai tenaga pendidik, seharusnya memberikan contoh yang baik, bukan justru membuat unggahan yang berpotensi menimbulkan konflik di ruang publik. Kami menilai pernyataan itu dapat masuk dalam kategori pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE),” ujarnya.
Lebih lanjut, Supriadi menyebut pihaknya tengah mempertimbangkan langkah hukum terkait unggahan tersebut.
“Kami sedang berkoordinasi dengan tim hukum. Jika terbukti mengandung unsur pencemaran nama baik atau ujaran kebencian, kami tidak segan untuk melaporkannya,” tegasnya.
Namu, hingga berita ini diterbitkan, Kepala Sekolah SDN Tanah Merah Dajah 1, Mutmainah, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pribadinya, belum memberikan tanggapan resmi dan terkesan membiarkan tindakan yang dilakukan oleh oknum guru berinisial AG tersebut.
Dalam pesannya, Mutmainah menyampaikan alasan belum bisa memberikan keterangan karena sedang ada urusan keluarga.
“Mohon maaf bapak, saya belum bisa konfirmasi. Pona’an saya mau akad nikah besok,” tulisnya singkat melalui pesan WhatsApp.*** (Tim)
Jurnalis: Abdul Azis
H.Syafiuddin Menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Merdeka Kabupaten Bangkalan
WARTAPENASATUJATIM | Bangkalan – Sosialisasi Empat Pilar MPR RI adalah, 1.Pancasila sebagai dasar dan ideolog2.Undang Undang dasar ( UUD ) Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi negara, 3.Negara kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk negara, 4.Bhinneka Tunggal Ika sebagai
Semarak Langkah Pagi: Antusiasme Ratusan Pelari Warnai Fun Run 5K MAKI Jatim di Surabaya
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya — Cahaya mentari belum sepenuhnya menampakkan diri ketika deretan pelari mulai memadati area Fairway Ninemall Surabaya, Minggu (2/11/2025).
Dengan wajah penuh semangat, mereka bersiap di garis start untuk mengikuti ajang Fun Run 5K MAKI Jatim, yang menjadi bagian dari rangkaian Jatim Super Exhibition Fair (JSEF) Volume III 2025.
Udara pagi yang sejuk berpadu dengan semangat peserta menciptakan suasana hangat dan penuh energi. Tepat pukul 05.30 WIB, suara peluit panjang menandai dimulainya lomba.
Para pelari berlari serentak, meninggalkan garis start dengan langkah penuh tekad. Momen itu menjadi simbol nyata dari semangat sportivitas dan kebersamaan warga Jawa Timur.
Ajang Sportif Bernuansa Kebersamaan
Acara ini dibuka secara resmi oleh Nur Ismanto, Sekretaris Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, didampingi oleh Heru Satriyo, Koordinator Wilayah MAKI Jatim. Keduanya tampak antusias melepas para peserta yang datang dari berbagai kota dan kabupaten di Jawa Timur.
Fun Run 5K ini bukan sekadar ajang olahraga. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan perayaan semangat kebersamaan dan kesehatan, sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke-80.

Dalam sambutannya, Heru Satriyo menjelaskan bahwa kegiatan ini juga bertujuan menjaring bibit-bibit muda potensial di bidang atletik, yang diharapkan dapat menjadi generasi penerus atlet Jawa Timur di masa mendatang.
“Hari ini ada sekitar 150 peserta yang datang dari berbagai kota di Jawa Timur. Kami ingin kegiatan ini menjadi wadah untuk menumbuhkan semangat olahraga, sekaligus ajang mencari bakat muda yang bisa dibina ke jenjang lebih tinggi,” tutur Heru.
Lomba yang Penuh Semangat dan Prestasi
Meski dikemas dalam suasana santai, jalannya lomba berlangsung penuh semangat. Para peserta saling beradu kecepatan di lintasan sejauh lima kilometer yang membentang mengelilingi kawasan Fairway Ninemall.
Di sepanjang rute, tampak panitia dan warga memberikan dukungan dengan tepuk tangan dan sorakan penyemangat.
Ajang ini juga menawarkan hadiah uang pembinaan total Rp6 juta, dengan rincian Rp3 juta untuk Juara 1, Rp2 juta untuk Juara 2, dan Rp1 juta untuk Juara 3.
Setelah persaingan ketat, akhirnya Ananda Firmansyah dari MAN Kota Pasuruan berhasil mencapai garis finis pertama dan menyabet gelar Juara 1. Di belakangnya, Afreno Cahya Adinata dari MAN 2 Jember menempati posisi kedua, sementara M. Kaisar Hakam dari SMPN 2 Beji Pasuruan melengkapi podium di posisi ketiga.
“Tidak ada persiapan khusus untuk lomba ini. Saya hanya berlatih rutin setiap hari. Alhamdulillah, hasilnya sesuai harapan. Kemenangan ini menjadi motivasi bagi saya untuk terus berkembang,” ujar Ananda dengan senyum puas.
Sebelum lomba di Surabaya, Ananda juga menorehkan prestasi gemilang dengan meraih Juara 2 dalam ajang Fun Run di RSUD Grati, Kabupaten Pasuruan (1/11), menunjukkan konsistensinya sebagai pelari muda berbakat asal Jawa Timur.
Lebih dari Sekadar Lomba Lari
Di luar kompetisi, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi masyarakat untuk berkumpul dan berinteraksi. Banyak peserta datang bersama keluarga, sahabat, atau rekan komunitas lari mereka. Beberapa peserta memilih berjalan santai sambil menikmati suasana pagi yang segar.
Setelah garis finis, area sekitar Fairway Ninemall berubah menjadi lautan tawa dan keceriaan. Panitia menyiapkan panggung hiburan, pembagian doorprize, serta bazar UMKM lokal yang menawarkan aneka produk kuliner dan suvenir khas Jawa Timur.
“Kami ingin JSEF bukan hanya menjadi ajang pameran, tapi juga ruang bagi masyarakat untuk bergembira dan hidup sehat bersama,” tambah Heru Satriyo.
Makna yang Tertinggal di Setiap Langkah
Fun Run 5K MAKI Jatim 2025 bukan sekadar lomba lari, melainkan simbol semangat baru masyarakat Jawa Timur untuk terus bergerak maju sehat, kompak, dan berprestasi. Di setiap langkah pelari, tersimpan pesan tentang ketekunan, kebersamaan, dan cinta terhadap olahraga.
Acara ini juga menjadi bukti nyata bahwa kegiatan sederhana seperti lari bersama mampu menumbuhkan optimisme dan rasa persaudaraan lintas usia dan daerah.
Dengan suksesnya penyelenggaraan Fun Run 5K ini, MAKI Jatim berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dan menjadi agenda tahunan yang dinantikan masyarakat Jawa Timur.
Fun Run bukan hanya tentang siapa yang tercepat, tapi tentang siapa yang mau terus melangkah.
Semangat itu kini menjadi napas baru bagi masyarakat Jawa Timur, yang tak hanya berlari untuk menang tapi berlari untuk bersama.*** (Bgn)
“Dari Kongres ke-3 PROJO, Suara Rakyat Menggema: Satu Frekuensi dengan Jokowi, Seirama dengan Prabowo-Gibran”
JAKARTA WartaPenaSatu.comPROJO Tegaskan Komitmen Bersama Prabowo-Gibran: “Selalu Setia di Garis Rakyat”
Jakarta, 1 November 2025 — Organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo, PROJO, menggelar Kongres ke-3 bertajuk “Selalu Setia di Garis Rakyat” di Hotel Jaya Sahid, Jakarta Selatan. Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi PROJO untuk menegaskan arah perjuangan ke depan, khususnya dalam mendukung pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka yang akan segera memimpin Indonesia.
Ketua Umum PROJO dalam sambutannya menyampaikan bahwa semangat organisasi ini sejak awal berdiri adalah keberpihakan pada rakyat. “Kami lahir dari semangat rakyat dan akan terus berada di garis rakyat. Dukungan kami kepada Pak Prabowo dan Mas Gibran adalah bentuk kelanjutan cita-cita untuk Indonesia yang lebih baik dan maju,” ujarnya.
Kongres ini dihadiri oleh para pengurus PROJO dari seluruh Indonesia, tokoh masyarakat, serta sejumlah perwakilan relawan lintas daerah. Suasana kongres berlangsung hangat dan penuh semangat gotong royong, mencerminkan tekad PROJO untuk tetap solid dalam mengawal arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan baru.
Dalam forum tersebut, PROJO menegaskan komitmen untuk terus bekerja bersama pemerintah, terutama dalam memperkuat ekonomi rakyat, memperluas lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor. “Kami percaya, visi dan pikiran Pak Prabowo sejalan dengan semangat kerakyatan yang sejak lama diperjuangkan Presiden Jokowi,” lanjutnya.
PROJO juga menegaskan bahwa dukungan kepada pasangan Prabowo-Gibran bukan semata urusan politik, melainkan dilandasi kesamaan pandangan dan hati yang berpihak pada rakyat. “Kami melihat kesamaan frekuensi antara Presiden Jokowi dengan Pak Prabowo dan Mas Gibran. Mereka adalah pemimpin yang menempatkan rakyat sebagai pusat kebijakan,” ujar salah satu peserta kongres.
Selain membahas arah dukungan politik, Kongres ke-3 PROJO juga menjadi wadah konsolidasi internal organisasi. Berbagai rekomendasi strategis dirumuskan, mulai dari penguatan struktur relawan di daerah hingga program-program sosial yang akan dijalankan untuk mendukung agenda pemerintah ke depan.
Menutup acara, pimpinan PROJO menegaskan bahwa semangat “Selalu Setia di Garis Rakyat” akan terus menjadi kompas perjuangan mereka. PROJO bertekad menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur — sebagaimana cita-cita besar yang telah ditanamkan oleh Presiden Joko Widodo dan kini diteruskan oleh Prabowo-Gibran.
BY:NOK SRIE
JSEF Volume III MAKI Jatim Gelar Deklarasi Anti-Bullying, Libatkan 5.000 Peserta dari Berbagai Sekolah di Jawa Timur
WARTAPENASATUJATIM | SURABAYA — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Provinsi Jawa Timur, Jatim Super Exhibition Fair (JSEF) Volume III yang digagas oleh MAKI Jatim sukses menggelar Deklarasi Anti-Bullying di lantai Ground Fairway Ninemall (Lenmarc Mall) Surabaya, Sabtu (1/11/2025).
Kegiatan ini diikuti sekitar 5.000 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PG, PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK yang berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Malang, Jombang, Pasuruan, Gresik, dan Sidoarjo.
Acara yang sarat nilai edukasi dan sosial ini mendapat sambutan hangat dari peserta maupun orang tua. Antusiasme siswa terlihat sejak awal acara, mencerminkan semangat tinggi untuk mewujudkan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari perundungan.

Para orang tua pun memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Mereka menilai bahwa kesadaran anti-bullying perlu ditanamkan sejak dini agar anak-anak tumbuh dengan empati, menghargai perbedaan, dan saling menghormati.
Baca Juga: YBM PLN UIP JBTB Dukung KUC Cah Angon Kembangkan Budidaya Lele untuk Kemandirian Warga Ketintang
Ketua MAKI Koorwil Jatim, Heru Satriyo, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajakan bagi seluruh insan pendidikan untuk bersama-sama menyatakan “Say No to Bullying.”
Ia menegaskan bahwa praktik perundungan masih sering terjadi di lingkungan sekolah dan perlu upaya bersama untuk mengatasinya.
“Peserta yang hadir mencapai lebih dari 5.000 orang, mulai dari jenjang TK, SD, SMP, SMA hingga SMK. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Malang, Pasuruan, Gresik, Surabaya, dan Sidoarjo,” ujar Heru.
Heru menambahkan, ke depan gerakan ini akan digencarkan di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur agar semangat anti-bullying dapat menyebar hingga ke pelosok daerah.
“Kampanye ini tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus menyosialisasikannya sampai ke tingkat kabupaten demi mewujudkan Jawa Timur bebas dari praktik perundungan. Jika ada kasus, masyarakat bisa melapor ke nomor hotline 0813-3746-3972,” tegasnya.
Ketua Komisi Nasional (Komnas) Pendidikan Jawa Timur, Kunjung Wahyudi, turut memberikan dukungan penuh terhadap gerakan ini.
“Kami sangat mendukung acara ini karena di dunia pendidikan masih banyak ditemukan kasus kekerasan. Inisiatif yang dilakukan oleh Mas Heru dan tim MAKI Jatim ini sangat positif dan perlu kita dukung bersama,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, seluruh lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam mendukung gerakan tersebut.
“Tadi disampaikan bahwa lebih dari 5.000 peserta terlibat, dan nantinya gerakan ini akan hadir secara masif di tiap kabupaten/kota. Kami akan memberikan dukungan penuh agar program Zero Kekerasan di Jawa Timur benar-benar bisa terwujud,” pungkasnya.
Selain deklarasi, JSEF Volume III MAKI Jatim juga dimeriahkan dengan lomba mewarnai yang diikuti 175 peserta dari berbagai sekolah. Melalui kegiatan ini, anak-anak diajak mengekspresikan kreativitas sekaligus menanamkan nilai-nilai positif tentang persahabatan dan toleransi.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan semangat anti-bullying terus digaungkan di seluruh sekolah di Jawa Timur, menjadi langkah nyata dalam membentuk generasi muda yang berkarakter, peduli, dan berbudaya.*** (Bgn)
Kapolri Tekankan Jaga Persatuan-Kesatuan saat Silaturahmi ke Ponpes An-Nur Malang
WARTAPENASATUJATIM | Malang – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersilaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nur II Al-Murtadlo Bululawang Malang, Jawa Timur (Jatim), Kamis, 30 Oktober 2025. Kegiatan ini sekaligus memperkuat sinergisitas antara Umara dan Ulama.
“Jadi kalau Umara dan Ulama bersama-sama, tentu kita pastikan negara Indonesia ini akan menjadi maju dan sejahtera,” kata Sigit mengawali sambutannya.
Silaturahmi ini sendiri, kata Sigit juga sekaligus dalam rangka momen memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober 2025, lalu.
Lebih dalam, Sigit menekankan, dengan semakin menguatnya sinergisitas antara Umara dan Ulama tentunya hal tersebut menjadi kunci untuk menghadapi segala bentuk tantangan zaman yang ada.
“Bergotong-royong untuk bisa menyelesaikan apa yang menjadi tujuan besar mewujudkan tujuan nasional, mewujudkan Indonesia yang makmur, sejahtera dan mencapai cita-cita bersama menuju Indonesia yang kita harapkan Indonesia Emas 2045,” ujar Sigit.
Sigit menegaskan, modal utama untuk mencapai hal tersebut adalah menjaga dan merawat bingkai nilai persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
“Dan kita bersama mungkin ini yang harus selalu kita ingatkan, harus selalu kita jaga bahwa persatuan dan kesatuan tentunya menjadi modal yang penting,” ucap Sigit.
Menurut Sigit, persatuan dan kesatuan adalah kunci untuk menghadapi ancaman yang datang dari dalam maupun luar negeri.
Di sisi lain, Sigit berharap dengan terjalinnya silaturahmi, para Ulama dan tokoh agama dapat memberikan masukan maupun doa kepada Polri maupun seluruh anggotannya agar dapat dilancarkan dalam melaksanakan tugasnya dimanapun.
“Tentunya harapan kami dengan silaturahmi-silaturahmi dengan pertemuan-pertemuan yang ada ini tentunya kita bisa saling mengisi. Bisa saling mengingatkan dan kami juga tentunya butuh untuk diberikan masukan, nasihat. Sehingga kami semua jajaran institusi Polri terus bisa melaksanakan tugas pokok kami dengan sebaik-baiknya,” tutup Sigit.*** (Bgn)
YAPERMA Desak Polres Bogor Patuhi Asas Hukum dalam Kasus Sunita Mulyanih
YAPERMA Desak Polres Bogor Patuhi Asas Hukum dalam Kasus Sunita Mulyani

Tangerang, 30 Oktober 2025 – Yayasan Anak Pejuang Rakyat Malang (YAPERMA) mendesak kepastian hukum dalam kasus praperadilan yang diajukan Sunita Mulyanih terhadap Polres Bogor. YAPERMA, sebagai Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM), menyoroti pentingnya objektivitas aparat penegak hukum dalam perkara Nomor 11/Pra.Pid/2025/PN.Cbn.Kuasa hukum pemohon, Sobirin, S.H., menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari hubungan perdata antara kliennya dan pelapor (Yesi), yang kemudian dipidanakan tanpa dasar hukum yang kuat. Fakta persidangan menunjukkan tidak ada penyerahan uang Rp 510 juta seperti yang dituduhkan. Sebaliknya, transfer bertahap dari Sunita Mulyanih kepada pelapor mencapai Rp 509 juta lebih.
Ketua YAPERMA, Al Muaris, menegaskan bahwa lembaganya hadir untuk memastikan penegakan hukum tidak menyimpang dari asas kepastian hukum dan perlindungan konsumen. “YAPERMA tidak membela individu, tetapi membela asas hukum yang adil dan transparan. Pidana tidak boleh dijadikan alat tekanan dalam hubungan keperdataan,” ujarnya.
YAPERMA menyoroti adanya duplikasi laporan polisi dalam kasus ini, yang diduga menyebabkan cacat formil dalam penetapan tersangka. Laporan Informasi R/261/III/RES.1.9/2025/Reskrim telah dibuat lebih dulu, namun kembali diterbitkan LP/B/1019/VI/2025, dengan pasal dan pelapor yang sama. Praktik ini berpotensi melanggar Perkapolri No. 6 Tahun 2019.
Dalam permohonan praperadilan, pemohon meminta agar Surat Ketetapan Tersangka No. S.Tap/372/IX/RES.1.11/2025/Reskrim tanggal 01 September 2025 dinyatakan tidak sah dan batal demi hukum. Pemohon juga meminta agar penyidik menghentikan proses hukum yang tidak memenuhi unsur formil maupun materiil.
Kasus ini tengah disidangkan di Pengadilan Negeri Cibinong dan menjadi perhatian publik karena menyentuh isu penting tentang penegakan hukum yang berkeadilan, perlindungan konsumen, serta pencegahan kriminalisasi terhadap perkara perdata.
YAPERMA mengimbau masyarakat dan aparat penegak hukum agar tetap menghormati asas praduga tak bersalah, sembari menunggu putusan pengadilan yang berlandaskan bukti dan asas hukum yang benar. “Kami percaya hakim akan memutus dengan nurani dan berdasarkan hukum, agar keadilan benar-benar dirasakan rakyat kecil,” tutup Al Muaris.
Pangdam Brawijaya Dampingi Kunjungan Menhan Sjafrie di Koarmada II
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya – Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A, mendampingi kunjungan kerja yang dilakukan oleh Menhan RI, Jenderal TNI (Hor) Purn Sjafrie Sjamsoeddin di Koarmada II/Surabaya pada Kamis (30/10/2025).
Kunjungan itu, dilakukan dalam rangka meninjau pelaksanaan Uji Penembakan Torpedo Kapal Selam Tanpa Awak atau Autonomous (KSOT) yang diikuti oleh sekitar 100 prajurit.
Selain Pangdam, kunjungan yang dilakukan oleh Menhan RI itu, turut didampingi oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali, serta beberapa pejabat militer lainnya.
Menhan mengatakan, kapal selam tanpa awak itu adalah produksi dalam negeri. Indonesia, kata Menhan Sjafrie, menjadi negara keempat yang memproduksi kapal selam tanpa awak.
“Kitalah negara yang ke-4 di dunia untuk produksi kapal selam tanpa awak yang dikembangkan nasional,” kata Menhan.
Sementara itu, Pangdam Mayjen TNI Rudy menambahkan, uji penembakan penembakan torpedo Kapal Selam Tanpa Awak merupakan langkah penting dalam memperkuat kemandirian pertahanan nasional.
“Autonomous menunjukkan kemajuan besar industri pertahanan dalam mendukung kekuatan TNI yang modern dan berteknologi tinggi,” ujar Mayjen TNI Rudy. (Bgn)
“Dari Pramuka Garuda ke Aliansi Pelajar, Quraya Buktikan Semangat Kepemimpinan Pelajar Surabaya”
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya, 26 Oktober 2025 Suasana penuh semangat menyelimuti Rapat Perdana Aliansi Pelajar Surabaya yang digelar pada Minggu, 26 Oktober 2025 di Wizzmie Diponegoro. Kegiatan ini menjadi langkah awal bagi para pelajar dari berbagai sekolah di Surabaya untuk merancang program kerja satu periode ke depan dengan semangat kolaborasi dan kepemimpinan muda.
Dalam pertemuan itu, hadir sosok inspiratif Alquraya Tahta Buana, pelajar kelas IX SMP Negeri 40 Surabaya, yang akrab disapa Quraya. Ia menjadi perwakilan satu-satunya dari SMPN 40, membawa semangat pelajar muda yang percaya diri dan berwawasan luas di antara para peserta lainnya.
Rapat perdana ini membahas berbagai agenda penting yang melibatkan empat divisi utama: Acara, Kajian, Humas, dan Media Kreatif. Setiap divisi memaparkan gagasan program kerja yang visioner, mulai dari kegiatan sosial hingga pengembangan kapasitas pelajar. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat struktur organisasi, tetapi juga menumbuhkan solidaritas antaranggota.
Quraya terlihat aktif mengikuti setiap sesi diskusi, menyampaikan ide-ide segar dan pandangan kritisnya mengenai pentingnya kolaborasi antar pelajar. Ia menekankan bahwa generasi muda harus berani berinovasi dan memiliki peran sosial di lingkungannya.
“Kalau kita ingin dihargai, tunjukkan lewat karya dan kontribusi nyata,” tutur Quraya tegas di sela-sela forum.
Sosok Quraya memang dikenal tidak asing di kalangan teman-temannya. Selain aktif di dunia organisasi pelajar, ia juga merupakan anggota Pramuka berprestasi di sekolahnya dan telah menyandang predikat Garuda Kwarcab Surabaya sebuah pencapaian tertinggi dalam dunia kepramukaan tingkat kota.
Prestasi ini menunjukkan konsistensinya dalam hal kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemampuan memimpin — nilai-nilai yang ia bawa juga dalam keaktifannya di Aliansi Pelajar Surabaya
. “Pramuka mengajarkan saya untuk mandiri dan tangguh. Itu juga yang saya bawa ke setiap kegiatan organisasi,” ungkapnya dengan senyum percaya diri.
Para peserta lain pun mengapresiasi semangat Quraya yang mampu membawa suasana positif dan inspiratif dalam forum. Keaktifannya menjadi bukti nyata bahwa pelajar SMP pun bisa memiliki pengaruh besar dalam organisasi lintas sekolah. Tidak sedikit yang menilai Quraya adalah sosok muda yang layak menjadi teladan bagi pelajar Surabaya.
Rapat perdana ini menghasilkan berbagai rencana program, seperti kegiatan Olahraga Pelajar, Forum Kajian Kepemimpinan, hingga Produksi Konten Kreatif yang bertujuan memperkuat citra positif pelajar Surabaya di media sosial. Semua program dirancang agar pelajar tidak hanya aktif di sekolah, tetapi juga berkontribusi nyata bagi masyarakat.
Melalui kegiatan ini, Quraya dan rekan-rekannya berharap Aliansi Pelajar Surabaya dapat menjadi wadah penggerak perubahan positif.
“Kami ingin buktikan bahwa pelajar Surabaya punya semangat besar dan mampu melahirkan ide-ide keren untuk kemajuan kota,” ucap Quraya di akhir sesi rapat dengan penuh optimisme.
Dengan dedikasinya di Pramuka dan perannya sebagai pelajar aktif, Alquraya Tahta Buana membuktikan bahwa usia muda bukan alasan untuk berhenti berprestasi. Ia adalah gambaran pelajar yang cerdas, tangguh, dan siap menjadi bagian dari generasi emas Surabaya. (Dodo)
