Nasional,  Pertahanan,  Seni dan Budaya

Kemensos Gelar Bedah Buku ‘Menghadang Kubilai Khan’ di Mataram, Bangkitkan Jiwa Patriotisme Mahasiswa

Bagikan

MATARAM    wartapenasatu.com

“Bung Mono Hadir Langsung! Bedah Buku ‘Menghadang Kubilai Khan’ Kemensos Inspirasi Mahasiswa Mataram”
“Penulis ‘Menghadang Kubilai Khan’ Datang ke Mataram, Bagi Pesan Patriotisme ke Mahasiswa”  

Pembuka Acara dan Tema Inti
Mataram – Membangkitkan jiwa patriotisme menjadi kebutuhan krusial bangsa di masa kini. Untuk itu, Kementerian Sosial RI melalui Kepala Sentra Paramita Mataram Arif Rohman, S.ST. M.SIP, MAWG, Ph.D, kembali menghadirkan kegiatan inspiratif dalam rangka program inovasi Gerakan Generasi Muda Peduli Cultural Awareness, Reading & Excursion (CARE). Acara berupa bedah buku “Menghadang Kubilai Khan” karya Antun Joko Susmana berlangsung di Gedung Layanan Perpustakaan Provinsi NTB, ditujukan khusus bagi mahasiswa dari berbagai universitas di sekitar Kota Mataram.

Tujuan Kegiatan dan Dampak Sosial
Kegiatan ini bukan hanya sekadar membahas buku, melainkan juga sebagai upaya meningkatkan semangat literasi dan investasi sosial bagi generasi muda. “Acara ini sangat strategis karena mendukung literasi di kalangan pemuda, memungkinkan mereka menambah pengetahuan, wawasan, dan meneladani nilai-nilai luhur masa lalu seperti persatuan dan anti imperialisme,” ujar Arif Rohman. Menurutnya, hal ini sangat berguna bagi mahasiswa yang akan berperan penting dalam pembangunan bangsa di masa mendatang.

Perspektif Penulis Tentang Sejarah Nusantara
Penulis buku Antun Joko Susmana yang biasa disapa Bung Mono hadir langsung dari Jakarta untuk membagikan perspektif mendalam mengenai perjalanan sejarah Nusantara abad ke-13. Melalui novel sejarahnya, ia berharap generasi muda masa kini dapat membangkitkan jiwa patriotiknya dan berani mewujudkan nilai kebangsaan serta persatuan. Ia mengambil contoh Jayakatwang yang berani menghadang pasukan Mongol di bawah komando Kubilai Khan, bahkan lebih memilih dieksekusi mati daripada menjadi raja boneka kekuasaan asing.

Peringatan Terhadap “Kubilai Khan Baru”
Selain membahas sejarah, Bung Mono juga memberikan peringatan kepada peserta tentang ancaman modern yang ia sebut “Kubilai Khan Baru”. “Generasi muda perlu bersatu dan selalu mawas diri menghadapi imperialisme, birokrasi koruptif, dan oligarki internal yang disebut serakahnomic,” tegasnya. Pesan ini diharapkan membuat mahasiswa lebih waspada dan aktif dalam melindungi kepentingan bangsa.

Profil dan Peran Penulis di Kemensos
Selain aktif menulis dan berkecimpung pada isu-isu sosial serta budaya, Antun Joko Susmana saat ini menduduki jabatan strategis sebagai Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Kerjasama dan Kemitraan Strategis. Kehadirannya secara langsung dalam kegiatan ini bukan hanya sebagai penulis, melainkan juga sebagai perwakilan institusi yang berkomitmen membangun generasi muda yang berkarakter dan patriotik.

Kolaborasi Penyelenggara dan Pembukaan Acara
Kegiatan berjalan dengan sukses berkat kolaborasi yang erat antara Sentra Paramita Kemensos RI, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER), serta Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND). Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi NTB, Dr. H. Ashari, S.H., M.H., dan diikuti oleh ratusan mahasiswa yang mengikuti dengan antusiasme tinggi.

Kontribusi Narasumber Akademisi dan Pemerhati Sejarah
Diskusi semakin kaya dan mendalam dengan kehadiran dua narasumber tambahan, yaitu Prof. Dr. H. Nuriadi Sayip, S.S., M.Hum (budayawan sekaligus akademisi) dan Dedy Ahmad Hermansyah (pemerhati sejarah). Mereka menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kesadaran berpikir kritis, taktis, dan kreatif dalam berstrategi. Selain itu, memperluas ruang dialog mengenai sejarah dan kebudayaan leluhur juga akan memperkuat fondasi karakter, identitas, dan nasionalisme bangsa.

Penutup dan Harapan Masa Depan
Persatuan yang dibangun atas dasar kesadaran sejarah dinilai sebagai fondasi kuat untuk ketahanan bangsa. Kegiatan bedah buku ini diakhiri dengan panggilan untuk semua pihak, terutama generasi muda, untuk terus hidupkan semangat belajar dan menjaga warisan budaya Indonesia yang berharga.

#KemensosSelaluAda

 


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Wartapenasatu.com @2025