Militer

Purnawirawan Tegaskan Pentingnya Pewarisan Jiwa Juang 1945 di Era Modern

Bagikan

WARTAPENASATUJATIM | Surabaya, 14 Oktober 2025 – Kantor Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD) Pengurus Daerah (PD) Jawa Timur di Jalan Brawijaya Surabaya hari ini menjadi saksi berlangsungnya seminar bertajuk “Sosialisasi Sosial: Peran Purnawirawan dalam Membangun Ketahanan Sosial Masyarakat.”

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua PPAD PD Jawa Timur, Mayjen TNI (Purn) Wibisono Poespitohadi, yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap ancaman narkoba yang kini banyak menyasar generasi muda. Ia mengingatkan bahwa bahaya narkoba bukan hanya merusak individu, tetapi juga menghancurkan sendi-sendi sosial dan moral bangsa.

“Penyalahgunaan narkoba itu bukan sekadar masalah pribadi, tapi ancaman terhadap ketahanan nasional,” tegas Wibisono, yang juga mengapresiasi peran aktif para purnawirawan dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

Usai pembukaan, Kolonel (Purn) Soeryadi Setiawan, salah satu tokoh PPAD PD Jawa Timur, memberikan sambutan yang sarat makna. Ia mengingatkan kembali pentingnya menanamkan Jiwa dan Semangat Nilai-nilai 1945 atau yang dikenal sebagai JSN-45 kepada generasi muda Indonesia.

“Nilai juang yang lahir di masa 1945 tidak boleh sekadar jadi cerita sejarah. Itu adalah energi moral bangsa yang harus terus kita hidupkan,” ujar Soeryadi dalam pidatonya yang disambut tepuk tangan hangat peserta seminar.

Soeryadi menegaskan, nilai seperti percaya diri, teguh pada cita-cita, semangat gotong royong, dan pantang menyerah adalah kekuatan utama bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Nilai-nilai itu, katanya, kini harus disesuaikan penerapannya dengan kondisi zaman yang serba cepat dan penuh persaingan global.

Menurutnya, tanpa semangat juang yang tangguh, bangsa ini akan mudah goyah menghadapi tantangan modern seperti dekadensi moral, disinformasi digital, dan ketimpangan sosial.

Ia menekankan bahwa purnawirawan TNI memiliki peran strategis dalam membina karakter masyarakat agar tetap berakar pada nilai kebangsaan.

“Bangsa yang besar bukanlah bangsa yang hanya bangga dengan sejarahnya, tapi bangsa yang bisa mengambil pelajaran dari sejarah itu untuk menghadapi masa depan,” ujarnya tegas.

Lebih lanjut, Soeryadi menyoroti bahwa pewarisan JSN-45 bukan tugas satu pihak, melainkan tanggung jawab kolektif antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat sipil.

“Kita harus menanamkan nilai juang itu dalam pendidikan, dalam keluarga, dan dalam lingkungan sosial agar generasi muda tidak kehilangan arah,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan kembali bahwa kemerdekaan yang dinikmati bangsa Indonesia saat ini merupakan hasil dari pengorbanan tanpa pamrih. Maka, tugas utama generasi kini adalah menjaga semangat itu agar tidak padam oleh kemajuan zaman yang cenderung materialistis.

“Jangan biarkan semangat gotong royong, setia kawan, dan keikhlasan berkorban terkikis oleh egoisme modern. Jiwa 45 harus tetap menyala dalam setiap langkah bangsa ini,” tutup Soeryadi penuh keyakinan.

Seminar diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif dan ajakan bersama untuk terus menguatkan ketahanan sosial melalui nilai kebersamaan dan semangat nasionalisme yang diwariskan para pejuang kemerdekaan.*** (Wawan)

Jurnalis: Hiermawuan Prambudhi


Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *