Siswa SMPN 39 Surabaya Kembali Menyala: Artheta Daffa Almer Raziq Menebas Kejurnas Anggar 2025
WARTAPENASATUJATIM | BANYUWANGI — Dari ujung timur Pulau Jawa, kilau prestasi kembali menyambar panggung olahraga nasional. Di arena Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Anggar 2025 Banyuwangi, nama Artheta Daffa Almer Raziq menjelma sorotan.
Siswa SMP Negeri 39 Surabaya itu tampil menyala, menorehkan capaian langka: medali emas kategori SMP dan perak kategori SMA/SMK, dalam kejuaraan yang berlangsung pada 18–20 Desember 2025.
Prestasi ganda tersebut bukan sekadar angka di papan klasemen.
Ia menjadi penegasan atas kualitas teknik, konsistensi latihan, dan ketangguhan mental Artheta seorang atlet muda yang berani melampaui batas usia dan levelnya sendiri. Di bawah arahan Coach Ilham, Artheta menunjukkan kedewasaan bertanding yang tak lazim bagi seusianya: tenang membaca ritme duel, presisi menusuk, dan berani mengambil risiko pada momen krusial.
Kejurnas Anggar Banyuwangi tahun ini bukan ajang biasa. Sekitar 150 atlet terbaik dari berbagai daerah turun gelanggang, menjadikan kompetisi berlangsung ketat, penuh gengsi, namun tetap menjunjung tinggi sportivitas.
Setiap laga adalah ujian, setiap sentuhan pedang adalah pembuktian. Dalam atmosfer seperti itulah Artheta berdiri tegak dan menang.
Integritas pertandingan dijaga ketat oleh jajaran wasit nasional berpengalaman, di antaranya Ibu Diana (Jakarta) dan Ibu Maria (SMANOR Jawa Timur). Keputusan-keputusan mereka memastikan setiap duel berjalan adil, objektif, dan profesional, memperkuat reputasi Kejurnas Banyuwangi sebagai ajang nasional berstandar tinggi. Perhatian pimpinan olahraga pun tertuju ke arena.
Ketua Umum IKASI Jawa Timur, Roy Siregar, bersama Ketua IKASI Banyuwangi, Kombes Pol Rachmat, hadir langsung menyaksikan jalannya pertandingan. Keduanya mengapresiasi pelaksanaan kejuaraan yang dinilai bukan hanya kompetisi, melainkan juga wahana seleksi dan pembinaan atlet anggar masa depan.
“Anggar merupakan cabang olahraga yang berada di bawah federasi resmi. Dengan sistem pembinaan yang jelas, atlet memiliki jalur berjenjang untuk bertanding, dari nasional hingga internasional,” ujar Kombes Pol Rachmat di sela-sela kejuaraan.
Memasuki 2026, harapan besar mengarah pada KONI sebagai induk pembinaan olahraga. Para pemangku kepentingan mendorong penguatan sistem pembinaan serta penegasan legalitas seluruh cabang olahraga agar atlet memiliki kepastian jalur kompetisi hingga level dunia.
Dukungan konkret termasuk akses pendanaan melalui APBD/APBN yang disalurkan lewat Kemenpora, Dispora, dan KONI dipandang sebagai fondasi utama mencetak atlet berkelas internasional.
Dari tribun penonton, suara para wali atlet turut menggaung. Harapan mereka sederhana namun tegas: agar putra-putri terbaik, termasuk Artheta Daffa Almer Raziq, memperoleh kesempatan bertanding di panggung global dengan dukungan negara.
Dari Banyuwangi, Artheta telah menegaskan satu hal penting: usia muda bukan penghalang prestasi besar. Dua medali yang ia raih bukan sekadar kemenangan personal, melainkan tanda bahwa masa depan anggar Indonesia sedang ditempa tajam, disiplin, dan penuh harapan. (Bgn)***
Anda Mungkin Suka Juga
Tingkatkan Performa Keamanan, BRI Hayam Wuruk Laksanakan Pembinaan Jasmani bagi Satuan Pengaman
19 Desember 2025
Sambut HUT BRI ke-130, BRI BO BSD Gelar Brilian Sportartcular Kategori Badminton
15 Desember 2025