• Daerah

    Cekcok Petugas Dishub Surabaya dengan Anggota AMI Diduga Dipicu Parkir Liar: Arogansi Oknum dan Lemahnya Pengawasan Jadi Sorotan

    WARTAPENASATUJATIM | Surabaya – Ketegangan sempat mewarnai suasana di kawasan Grand City Mall, Surabaya, pada Senin (13/10/2025) sore. Seorang petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya terlibat cekcok dengan seorang warga yang diketahui merupakan anggota Aliansi Madura Indonesia (AMI). Insiden ini diduga dipicu oleh masalah parkir liar yang marak di sekitar lokasi.

    Awal Mula Ketegangan

    Percekcokan bermula ketika seorang warga menegur petugas Dishub terkait dugaan Praktik Parkir Liar di area sekitar Grand City. Warga tersebut menilai, pengelolaan parkir di lokasi itu tidak sesuai dengan aturan resmi pemerintah kota.

    Namun, teguran tersebut justru berujung pada adu mulut. Salah satu petugas Dishub, yang belakangan diketahui berinisial JT, diduga tersulut emosi dan melontarkan ucapan yang memancing reaksi warga.

    “Kalau kamu memang dari Aliansi Madura, panggil ketua kamu sekalian ke sini!” ujar JT dengan nada tinggi, sebagaimana terekam dalam video amatir yang kini beredar luas di media sosial.

    Video berdurasi sekitar tiga menit itu memperlihatkan suasana panas di lokasi. Beberapa warga tampak mencoba melerai, namun ketegangan sempat tak terhindarkan karena petugas Dishub terus melontarkan kalimat bernada menantang.

    Reaksi Aliansi Madura Indonesia

    Menanggapi insiden tersebut, Ketua Umum Aliansi Madura Indonesia (AMI), Baihaqi Akbar, menyayangkan sikap arogansi yang ditunjukkan oleh oknum Dishub. Menurutnya, tindakan tersebut tidak mencerminkan perilaku aparatur pelayanan publik yang seharusnya melayani masyarakat dengan ramah dan profesional.

    “Kami bukan mencari ribut, tapi hanya mengingatkan agar penertiban parkir berjalan sesuai aturan. Masyarakat punya hak untuk mengawasi dan menyampaikan kritik. Jangan justru warga yang menegur malah ditantang,” tegas Baihaqi saat dihubungi awak media, Senin malam.

    Baihaqi juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam. Ia menyebut akan mengirimkan surat resmi kepada Wali Kota Surabaya dan Kepala Dinas Perhubungan untuk meminta klarifikasi atas tindakan oknum tersebut.

    Menurutnya, kejadian ini menjadi bukti masih lemahnya pengawasan terhadap petugas lapangan Dishub, terutama dalam pengelolaan dan pengawasan area parkir.

    Keterangan Saksi di Lapangan

    Sejumlah warga yang berada di lokasi turut membenarkan adanya adu mulut antara petugas Dishub dan anggota AMI tersebut.

    “Awalnya cuma tegur biasa, karena ada yang ngatur parkir tapi nggak pakai tanda Dishub resmi. Eh, malah petugasnya marah-marah,” ujar Rudi, salah satu saksi mata di lokasi kejadian.

    Ia menambahkan, suasana sempat memanas hingga menarik perhatian pengunjung mal dan pengendara yang melintas. Beruntung, situasi dapat diredakan setelah beberapa warga menengahi dan meminta kedua pihak untuk menahan diri.

    Belum Ada Klarifikasi Resmi

    Hingga berita ini ditulis, pihak Dinas Perhubungan Kota Surabaya belum memberikan keterangan resmi. Beberapa awak media yang mencoba menghubungi Kepala Bidang Pengendalian dan Ketertiban Dishub belum mendapat tanggapan.

    Namun, salah satu sumber internal Dishub menyebut bahwa pihaknya sedang mengumpulkan informasi terkait kejadian tersebut untuk memastikan kronologi sebenarnya.

    “Kami masih menelusuri siapa petugas yang terlibat dan bagaimana kejadiannya. Nanti kalau sudah ada hasil pemeriksaan, pasti akan disampaikan ke publik,” ujar sumber tersebut yang enggan disebut namanya.

    Latar Belakang Masalah Parkir di Surabaya

    Permasalahan parkir liar bukan hal baru di Surabaya. Beberapa tahun terakhir, masyarakat kerap mengeluhkan keberadaan juru parkir ilegal yang mematok tarif di luar ketentuan resmi.

    Meski Dishub secara rutin melakukan penertiban, praktik serupa masih sering ditemukan, bahkan di lokasi strategis seperti pusat perbelanjaan dan area publik.

    Sejumlah pihak menilai lemahnya pengawasan dan kurangnya ketegasan dalam menindak pelanggaran menjadi penyebab utama persoalan ini tak kunjung selesai. Selain itu, muncul dugaan adanya “Main Mata” antara oknum petugas dan pengelola parkir yang membuat praktik ilegal tersebut tetap bertahan.

    Penutup

    Insiden antara petugas Dishub Surabaya dan anggota AMI ini menjadi sorotan publik dan menambah panjang daftar keluhan masyarakat terhadap kinerja pengelolaan parkir di kota tersebut.

    Warga berharap Pemerintah Kota Surabaya dapat menindak tegas oknum yang bertindak di luar prosedur serta memperbaiki sistem pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang.

    Kejadian ini menjadi momentum untuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengelolaan parkir di Surabaya, demi menciptakan layanan yang lebih tertib, transparan, dan berpihak kepada masyarakat.*** (Bgn)

  • Daerah,  Kepolisian,  Militer

    Dandim Bersama FKPD Peringati Hari Jadi ke-80 Jatim di Bangkalan

    WARTAPENASATUJATIM | Bangkalan – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur Tahun 2025, Forkopimda Kabupaten Bangkalan melaksanakan upacara bersama yang berlangsung di halaman Kantor Pemkab Bangkalan, Jalan Soekarno Hatta No. 35, Senin (13/10/25). Kegiatan yang mengusung tema “Jatim Tangguh Terus Bertumbuh” ini berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan.

    Bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) Wakil Bupati Bangkalan Fauzan Dja’far, S.Ag., S.H., M.H., sedangkan Komandan Upacara dijabat oleh Kabid Dispemda Lukman. Upacara dihadiri oleh Bupati Bangkalan Lukman Hakim,  S.IP., M.H., Ketua DPRD Bangkalan Dedy yusuf, Dandim 0829/Bangkalan Letkol Inf Nanang Fahrur Rosi, S.Pd., Danlanal Batuporon Letkol Laut (P) Novyan, S.H., M.Tr.Opsla., Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono, S.H., S.I.K., M.I.K., serta jajaran Forkopimda dan seluruh OPD Pemkab Bangkalan.

    Dalam amanatnya, Wakil Bupati Fauzan Dja’far menyampaikan bahwa Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan momentum memperkuat sinergitas antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, tokoh agama, pemuda, dan masyarakat.

    “Dengan semangat Jatim tangguh terus bertumbuh, mari kita bersatu mewujudkan Jawa Timur yang inklusif, sejahtera, unggul, berakhlak, dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Sementara itu, Dandim 0829/Bangkalan Letkol Inf Nanang Fahrur Rosi, S.Pd., menyampaikan bahwa peringatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara TNI dan pemerintah daerah.

    “Kami siap mendukung penuh langkah Pemkab Bangkalan dalam membangun daerah yang tangguh dan terus bertumbuh demi kemajuan Jawa Timur,” ungkapnya.

    Upacara berlangsung dengan tertib dan lancar serta diakhiri dengan pembacaan doa dan pemberian trofi lomba kebersihan antarinstansi. Kegiatan ini menjadi simbol semangat kolaborasi dan kebersamaan dalam membangun Jawa Timur yang semakin maju dan berdaya saing.*** (Bgn)

  • Kesehatan,  Militer,  Pendidikan

    Penyuluhan Bahaya Miras, Narkoba, HIV/AIDS, dan LGBT Untuk Keluarga Besar Korem 084/Bhaskara Jaya

    WARTAPENASATUJATIM | SurabayaKorem 084/Bhaskara Jaya menggelar penyuluhan tentang bahaya minuman keras (miras), narkoba, HIV/AIDS, dan perilaku menyimpang LGBT di Aula Makorem 084/BJ, Surabaya, Senin (13/10/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman anggota TNI, PNS, Persit, serta generasi muda tentang dampak negatif penyalahgunaan zat berbahaya dan perilaku menyimpang yang merusak moral bangsa.

    Kasrem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Nico Reza H. Dipura, saat membacakan amanat Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Danny Alkdrie, menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sosial dalam membentengi generasi muda dari pengaruh negatif miras, narkoba, HIV/AIDS, serta perilaku menyimpang yang bertentangan dengan nilai moral dan budaya bangsa.

    “Penyuluhan ini sangat penting untuk menambah wawasan serta memperkuat benteng moral, baik bagi prajurit maupun keluarga besar TNI AD. Keluarga adalah garda terdepan dalam menjaga anggota keluarga dari ancaman penyimpangan dan pergaulan bebas,” ujar Kasrem.

    Kegiatan ini diharapkan mampu menjadikan perubahan di lingkungan masing-masing, menyebarkan nilai-nilai positif, serta berperan aktif dalam menciptakan kehidupan yang sehat, bermoral, dan bebas dari pengaruh destruktif yang mengancam keutuhan bangsa dan negara.

    Dr. Thoms Danantosa, Kepala Puskesmas Siwalankerto, menyampaikan materi tentang bahaya miras, narkoba, dan HIV/AIDS. Mayor Chk Joko Mulyono, S.H., Kakumrem 084/BJ, memberikan materi tentang bahaya pornografi dan perilaku LGBT dalam konteks pembinaan moral di lingkungan keluarga dan masyarakat.

    Diharapkan keluarga besar TNI khususnya Korem 084/Bhaskara Jaya lebih bijak dalam menghadapi tantangan moral di era digital serta mampu menanamkan nilai-nilai positif di tengah kemajuan teknologi dan arus informasi yang cepat.

    Acara ini dihadiri oleh para Kasi Korem 084/Bhaskara Jaya, Bintara, Tamtama, PNS, Wakil Ketua Persit Ny.Riza Nico Dipura, pengurus dan anggota Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 084 PD V/Brawijaya, Keluarga Besar TNI (KBT), serta siswa-siswi SMA dan SMP Kartika.*** (Bgn)

  • Nasional

    Sinergi Kunci Keberhasilan Pembangunan Jatim di Usia ke-80

    WARTAPENASATUJATIM | SURABAYAGubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, DPRD, dan seluruh elemen masyarakat menjadi kunci keberhasilan pembangunan Jawa Timur. Sinergi inilah yang menjadi fondasi utama ketangguhan dan pertumbuhan Jawa Timur hingga memasuki usia ke-80 tahun.

    Pernyataan ini disampaikan Gubernur Khofifah dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jawa Timur, dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, yang digelar di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Minggu (12/10/2025) sore.

    “Keberhasilan Jawa Timur adalah hasil sinergi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat. Inilah kekuatan gotong royong yang menjadi identitas kita,” tegas Khofifah dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Senin (13/10/2025).

    Menurut Gubernur Khofifah, momentum Hari Jadi ke-80 bukan hanya perayaan seremonial, tetapi juga wujud refleksi, rasa syukur, dan peneguhan komitmen bersama untuk membawa Jawa Timur terus tangguh, bertumbuh, dan berdaya saing menuju masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Delapan puluh tahun perjalanan Jawa Timur adalah kisah tentang ketangguhan, kebersamaan, dan kemampuan beradaptasi di tengah perubahan zaman,” ujarnya.

    Rapat Paripurna Istimewa ini terasa istimewa dengan kehadiran Prof. Mohammad Mahfud MD, tokoh nasional sekaligus Guru Besar Hukum Tata Negara, yang hadir sebagai Pembicara Kunci (keynote speaker).

    Menurut Gubernur Khofifah, kehadiran Prof. Mahfud merupakan bentuk penghormatan sekaligus penguatan moral bagi seluruh masyarakat Jawa Timur untuk terus menjaga integritas, demokrasi, dan kebersamaan dalam membangun bangsa.

    Ia mengingatkan kembali tonggak sejarah berdirinya Provinsi Jawa Timur pada 12 Oktober 1945, ketika R.M.T. Ario Soerjo dilantik sebagai Gubernur Pertama. Semangat perjuangan dan pengabdian dari generasi ke generasi itulah, katanya, yang membawa Jawa Timur tetap tangguh hingga saat ini.

    Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengapresiasi peran DPRD Jawa Timur yang selama ini menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal aspirasi rakyat. Ia menegaskan bahwa keberhasilan berbagai program pembangunan tidak akan terwujud tanpa dukungan dan sinergi seluruh unsur legislatif serta masyarakat.

    “Kemitraan antara eksekutif dan legislatif adalah kunci dalam mengawal amanat rakyat. Sementara solidaritas dan kepedulian sosial masyarakat memperkuat fondasi pembangunan daerah,” terang Khofifah.

    Selaras dengan itu, tema Hari Jadi ke-80, “Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh”, menurutnya mencerminkan semangat kolektif masyarakat Jawa Timur yang mampu bertahan, berinovasi, dan beradaptasi di tengah tantangan global.

    Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga memperkenalkan filosofi kerja baru bertajuk “JATIM BISA” (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif) sebagai arah baru pembangunan Jawa Timur.

    “Semangat JATIM BISA menegaskan bahwa Jawa Timur tidak hanya menjadi bagian dari perubahan, tetapi juga pelaku utama dalam membentuk arah kemajuan bangsa,” jelasnya.

    Ia memaparkan, Berdaya berarti percaya diri dan mandiri dalam mengoptimalkan potensi lokal; Inklusif menandakan tidak ada masyarakat yang tertinggal; Sinergis menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor; dan Adaptif menjadi kunci agar Jawa Timur mampu berinovasi tanpa kehilangan jati diri.

    Nilai-nilai tersebut, lanjutnya, telah terwujud dalam berbagai capaian pembangunan. Di antaranya, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang mencapai 5,23% (year-on-year/yoy) pada triwulan II-2025, lebih tinggi dari rata-rata nasional 5,12%, dan menjadi pertumbuhan tertinggi di Pulau Jawa (3,09%).

    Selain itu, realisasi investasi mencapai Rp147,3 triliun pada 2024, tertinggi dalam satu dekade terakhir, serta Rp74,7 triliun pada semester I-2025, tumbuh 4,1% dibanding periode sebelumnya.

    “Kepercayaan investor ini bukti bahwa Jawa Timur tetap menjadi primadona investasi,” tegas Khofifah.

    Dari sektor perdagangan, surplus neraca perdagangan semester I-2025 mencapai Rp120,61 triliun, menandakan daya saing produk unggulan Jawa Timur yang kuat di pasar nasional dan global.

    Untuk memperkuat ekspansi pasar, Pemerintah Provinsi juga secara aktif mendorong promosi perdagangan melalui 44 kali misi dagang dalam negeri sejak 2019 hingga 2025. Total komitmen transaksi mencapai Rp18,39 triliun dari 1.987 transaksi, dengan melibatkan hampir 3.000 pelaku usaha.

    Kinerja ekonomi yang solid tersebut berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan rakyat. Angka kemiskinan per Maret 2025 turun menjadi 9,5%, sementara kemiskinan ekstrem menurun signifikan dari 4,40% (2020) menjadi hanya 0,66% (2024).

    Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pun terus menurun hingga 3,61% pada Februari 2025, lebih rendah dari rata-rata nasional. Kontribusi UMKM terhadap perekonomian Jawa Timur juga sangat besar, mencapai lebih dari 60% (BPS 2024), sebagai bukti kuat bahwa ekonomi kerakyatan tumbuh kokoh di bumi Majapahit ini.

    Pemerataan pembangunan turut menjadi prioritas. Hingga kini, terdapat 4.716 Desa Mandiri jumlah tertinggi secara nasional serta program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang telah membentuk 8.494 koperasi, 204 di antaranya sudah beroperasi aktif.

    Dalam bidang infrastruktur, Pemprov Jatim terus memperkuat konektivitas dengan 37 pelabuhan, 7 bandara, 12 ruas jalan tol, 13 Kawasan Industri, 2 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dan 1 Kawasan Industri Halal. Layanan Transjatim kini menjangkau tujuh koridor termasuk rute baru Lamongan Dukun Paciran.

    Pada sektor pendidikan, Jawa Timur menjadi provinsi dengan Sekolah Rakyat terbanyak di Indonesia, yakni 26 sekolah dengan 2.450 siswa. Kerja sama internasional juga diperluas dengan King’s College London di KEK Singhasari dan Western Sydney University di Surabaya, untuk memperkuat SDM berdaya saing global.

    Sementara itu, di bidang kesehatan, terdapat 40,5 juta penduduk yang terdaftar sebagai peserta JKN. Sebanyak 24 dari 38 kabupaten/kota telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), didukung oleh 976 Puskesmas (99,7% terakreditasi) dan 443 Rumah Sakit (98% terakreditasi).

    Dalam tata kelola pemerintahan, Indeks Reformasi Birokrasi Jatim mencapai 93,82 (A–) dan Indeks Pencegahan Korupsi versi KPK RI menempatkan Jatim di posisi kedua nasional. Capaian tersebut menunjukkan bahwa birokrasi di Jawa Timur semakin Transparan, Efisien, dan Berintegritas.

    Sebagai Lumbung Pangan Nasional, Jawa Timur turut berperan vital dengan menyumbang 17,44% produksi padi nasional atau setara 9,27 juta ton GKG (2024), sekaligus menjadi pemasok pangan bagi 21 Provinsi lain di Indonesia. Provinsi ini juga unggul dalam komoditas jagung, tebu, daging sapi, telur, dan perikanan.

    Komitmen terhadap Ekonomi Hijau juga terus diperkuat. Jawa Timur menempati peringkat pertama nasional dalam implementasi industri hijau dan ekonomi berkelanjutan (Kemenperin, Agustus 2025). Capaian tersebut tercermin dari Indeks Kualitas Lingkungan Hidup sebesar 71,23 dan penurunan Indeks Risiko Bencana menjadi 95,75.

    Tidak berhenti di situ, sejak Maret 2025, Jawa Timur telah meraih 60 penghargaan nasional. Di antaranya sebagai Juara Umum Lomba Kompetensi Siswa Nasional tiga tahun berturut-turut (2023–2025), serta Organisasi Penyelenggara Pelayanan Publik dengan Predikat Pelayanan Prima PEKPPP 2024.

    Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur ini pun menegaskan pentingnya menjaga stabilitas dan kondusivitas daerah sebagai prasyarat keberlanjutan pembangunan.

    “Kita sudah punya semua modal ekonomi, infrastruktur, SDM, dan stabilitas. Tinggal menjaga semangat kebersamaan dan integritas,” ujarnya.

    Khofifah menegaskan, kondusivitas daerah adalah fondasi utama pertumbuhan, di mana penyampaian aspirasi masyarakat harus dilakukan secara damai dan konstruktif.

    Untuk itu, Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat, DPRD, Forkopimda, TNI, Polri, akademisi, dunia usaha, hingga komunitas masyarakat untuk memperkuat Sinergi, Kolaborasi, dan Empati Sosial.

    “Kondusivitas adalah fondasi pertumbuhan. Penyampaian aspirasi masyarakat harus damai, tidak destruktif, dan tetap menjaga harmoni sosial,” tegas Khofifah.

    Sementara itu, Prof. Mohammad Mahfud MD dalam pidato kuncinya menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan salah satu tonggak utama berdirinya NKRI, tempat lahirnya para ulama, pemikir, dan pejuang besar bangsa.

    “Jawa Timur memiliki sejarah panjang dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menjaga keutuhan NKRI. Karena itu, seluruh elemen masyarakat Jawa Timur harus terus menjaga akhlak, keberagaman, semangat perjuangan, serta kejujuran dalam setiap langkah pembangunan,” pesan Prof. Mahfud. (Bgn)

  • Keamanan,  Kepolisian

    Gelar KRYD Polres Kediri Kota Amankan Ranmor Tidak Sesuai Spektek

    WARTAPENASATUJATIM | KOTA KEDIRI – Melalui Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) Polres Kediri Kota Polda Jatim berupaya menjaga Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas).

    Kali ini KRYD yang berlangsung di Mako Satlantas Polres Kediri Kota ini melibatkan personel gabungan dari Polres Kediri Kota dan instansi terkait.

    Dalam KRYD yang berlangsung hingga Minggu (12/10/2025) dinihari, petugas memeriksa barang bawaan milik pengendara untuk mengantisipasi adanya senjata tajam (sajam), obat terlarang, maupun, benda berbahaya lainnya.

    Meskipun tidak ditemukan barang-barang yang mencurigakan maupun berbahaya, petugas sempat menemukan banyak sepeda motor tidak sesuai Spesifikasi Teknik (spektek) yakni berknalpot brong.

    “Sepeda motor yang berknalpot bising kita amankan. Semua langsung kami tindaklanjuti sesuai dengan aturan,” ujar Kasat Lantas Polres Kediri Kota AKP Afandy Dwi Takdir, Senin (13/10).

    Dia menjelaskan, penggunaan knalpot brong tidak hanya melanggar aturan lalu lintas, tetapi juga sangat meresahkan masyarakat.

    Menurutnya, suara bising yang ditimbulkan knalpot brong itu sering kali mengganggu waktu istirahat masyarakat, terutama pada malam hingga dini hari.

    Oleh karenanya, pihaknya merespon laporan dari masyarakat karena resah adanya knalpot brong

    “Kebisingan knalpot brong mengganggu kenyamanan warga. Karena itu, penindakan tegas akan terus kami lakukan sekaligus edukasi kepada masyarakat, khususnya kalangan anak muda,” jelasnya.

    AKP Afandy menyampaikan, tujuan KRYD ini untuk menciptakan situasi kamtibmas Kota Kediri yang tetap aman dan kondusif.

    “Kita harus antisipasi aksi balap liar seperti itu maupun konvoi, dan tindakan kriminalitas lainnya yang dapat menganggu kenyamanan masyarakat khususnya pada malam hari,” ungkapnya.*** (Bgn)

  • Kepolisian,  nelayan

    Ditpolairud Polda Jatim Kampanyekan Laut Sehat Nelayan Kuat

    WARTAPENASATUJATIM | SURABAYADirektorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Jawa Timur melaksanakan kegiatan kampanye bertajuk “Laut Sehat, Nelayan Kuat” di wilayah pesisir Kenjeran, Surabaya.

    Direktur Polairud Polda Jatim, Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin melalui Kasubdit Patroli AKBP Rochmad Slamet, S.Sos mengatakan kegiatan ini sebagai bagian dari proyek perubahan Ditpolairud yang fokus pada pencegahan tindak pidana destructive fishing serta pemberdayaan masyarakat pesisir.

    Dalam kegiatan ini, Ditpolairud Polda Jatim secara resmi mendampingi pembentukan Kelompok Nelayan Anti Destructive Fishing di kawasan Kenjeran.

    Kelompok ini beranggotakan tokoh-tokoh nelayan setempat, pengurus koperasi nelayan, dan masyarakat pesisir yang memiliki komitmen menjaga laut dari praktik penangkapan ikan yang merusak.

    AKBP Rochmad Slamet menyampaikan bahwa laut yang sehat merupakan fondasi utama bagi ketahanan ekonomi pesisir.

    “Keberhasilan menjaga laut tidak hanya bergantung pada penegakan hukum, tetapi juga pada kesadaran bersama. Polairud tidak bisa bekerja sendiri. Diperlukan peran aktif nelayan untuk mengawasi dan melaporkan setiap kegiatan yang mencurigakan di laut,” ujarnya, Jumat (10/10).

    Selain deklarasi kelompok, kegiatan ini juga diisi dengan sosialisasi bahaya destructive fishing, edukasi mengenai alat tangkap ramah lingkungan, serta pelatihan singkat tentang penanganan hasil tangkapan yang berkelanjutan.

    AKBP Rochmad Slamet menegaskan bahwa pembentukan kelompok nelayan ini adalah implementasi nyata dari konsep Community Policing di sektor kelautan.

    “Laut adalah sumber kehidupan. Menjaganya berarti menjaga masa depan kita bersama. Polairud akan terus hadir mendampingi dan bersinergi dengan masyarakat pesisir,” tegasnya.

    Para nelayan di Kenjeran menyambut kegiatan ini dengan antusias. Mereka menilai bahwa pendekatan persuasif Polairud mampu membangun kedekatan emosional dan rasa tanggung jawab bersama.

    Dengan semangat Laut Sehat, Nelayan Kuat, Ditpolairud Polda Jatim berkomitmen menjadikan wilayah pesisir Jawa Timur sebagai contoh keberhasilan kolaborasi antara aparat penegak hukum dan masyarakat dalam menjaga kekayaan laut nusantara.*** (Bgn)

  • Daerah,  Militer

    Kasdam V/Brawijaya Hadiri Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-80 Pemprov Jawa Timur

    WARTAPENASATUJATIM | SurabayaKasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Zainul Bahar, S.H, M.Si, menghadiri Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Jawa Timur dalam rangka memperingati HUT ke-80 Pemprov Jatim yang digelar di Gedung DPRD Jatim, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak terkait lainnya.

    Ditemui usai acara itu, Kasdam mengatakan jika kehadiran dirinya merupakan bentuk dukungan atau komitmen TNI, khususnya Kodam Brawijaya dalam mendukung program Pemerintah Daerah, khususnya dalam menjaga stabilitas keamanan dan memperkuat sinergitas antara TNI, Pemerintah, dan masyarakat.

    “Momentum HUT ke-80 ini menjadi pengingat pentingnya kebersamaan dan gotong royong. Kodam V/Brawijaya siap terus berkolaborasi untuk menjaga kondusivitas wilayah Jawa Timur demi mendukung pembangunan daerah,” ujar Kasdam.*** (Bgn)

  • Daerah,  Militer

    Kasdam V/Brawijaya Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-80 Pemprov Jatim

    WARTAPENASATUJATIM | SurabayaKasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Zainul Bahar, S.H, M.Si, menghadiri pelaksanaan upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang digelar secara khidmat di Halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Minggu (12/10/2025) pagi.

    Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda Jatim, tokoh masyarakat, pelajar, serta tamu undangan dari berbagai instansi.

    Ditemui disela pelaksanaan HUT tersebut, Kasdam mengatakan jika kehadirannya pada upacara tersebut, merupakan bentuk dukungan TNI terhadap pembangunan daerah dan sinergitas lintas sektor.

    “Kami dari TNI, khususnya Kodam V/Brawijaya, akan terus berkomitmen menjaga stabilitas dan keamanan wilayah serta mendukung program-program strategis Pemprov Jatim,” ungkap Brigjen TNI Zainul Bahar.

    Acara ditutup dengan pertunjukan seni budaya khas Jawa Timur serta penampilan marching band yang menambah semarak suasana peringatan hari bersejarah tersebut.*** (Bgn)

  • Uncategorized

    Jogo Jatim Polres Pasuruan Kota Gelar Sambung Rasa Bersama Paguyuban Kepala Desa

    WARTAPENASATUJATIM | KOTA PASURUANPolres Pasuruan Kota Polda Jawa Timur menggelar kegiatan Silaturahmi Sambungrasa bersama Paguyuban Kepala Desa (Kades) Pasuruan Raya.

    Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara mengatakan kegiatan silaturahmi ini merupakan langkah nyata untuk mempererat hubungan dan komunikasi antara kepolisian dengan pemerintah desa dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota Polda Jatim.

    Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah Kepala Desa dari berbagai wilayah di Pasuruan Raya, pejabat utama Polres Pasuruan Kota, serta tokoh masyarakat yang memiliki kepedulian tinggi terhadap keamanan lingkungan.

    “Kegiatan Silaturahmi Sambungrasa ini menjadi wadah memperkuat koordinasi dan kebersamaan antara Polri dan para kepala desa,”ujar AKBP Davis, Sabtu (11/10).

    Kapolres Pasuruan Kota menyebut Kepala desa adalah ujung tombak pemerintahan di wilayahnya, sehingga sinergi ini sangat penting untuk mendeteksi dan menyelesaikan potensi gangguan Kamtibmas sejak dini.

    Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bukan hanya tugas Polri semata, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat.

    “Peran kepala desa yang berinteraksi langsung dengan warga menjadi kunci dalam membangun lingkungan yang aman, tertib, dan sejahtera,”ungkapnya.

    Melalui kegiatan tersebut, diharapkan tercipta ruang kolaborasi yang efektif dalam berbagai bidang, mulai dari penyelesaian masalah sosial, pencegahan tindak kriminalitas, hingga penanggulangan potensi konflik di wilayah pedesaan.

    Suasana santai namun penuh makna membuat acara ini terasa hangat dan penuh semangat kebersamaan.

    “Dengan kebersamaan, kita bisa menciptakan rasa aman dan nyaman bagi semua,”pungkas Kapolres Pasuruan Kota.

    Sementara itu, salah satu perwakilan Kepala Desa yang hadir menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap langkah Kapolres Pasuruan Kota dalam menggelar kegiatan tersebut.

    Menurutnya, kegiatan Silaturahmi Sambungrasa menjadi jembatan penting dalam memperkuat hubungan antara kepolisian dan pemerintah desa.

    “Melalui Silaturahmi Sambungrasa, kami dapat lebih mudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan dan menyelesaikan persoalan sosial di masyarakat dengan cepat dan tepat,” ungkap salah satu kepala desa.

    Kegiatan Silaturahmi Sambungrasa bersama Paguyuban Kades Pasuruan Raya ini menjadi bukti nyata komitmen Polres Pasuruan Kota Polda Jatim dalam membangun kemitraan yang harmonis antara Polri dan masyarakat.

    Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, diharapkan tercipta situasi Kamtibmas yang aman, damai, dan kondusif di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota dan sekitarnya. (Bgn)

  • Kepolisian

    Tim DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 53 Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

    WARTAPENASATUJATIM | SURABAYATim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali mencatat kemajuan signifikan dalam proses identifikasi korban peristiwa robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo.

    Hingga Minggu (12/10/2025), Dua korban kembali berhasil diidentifikasi setelah melalui serangkaian pemeriksaan DNA, medis, dan properti.

    Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol Dr. dr. M. Kusnan Marzuki menyampaikan, dua kantong jenazah yang berhasil diidentifikasi masing-masing adalah:

    1. Kantong jenazah nomor Post Mortem RSB B-025, teridentifikasi melalui DNA dan medis, cocok dengan nomor Ante Mortem 003 atas nama Ach. Haikal Fadil Alfatih, laki-laki (12), warga Dusun Timur Leke, Sendang Dajah, Labang, Bangkalan.

    2. Kantong jenazah nomor Post Mortem RSB B-047, teridentifikasi melalui DNA, medis, dan properti atau barang kepemilikan, cocok dengan nomor Ante Mortem 059 atas nama Syamsul Arifin, laki-laki, (18), warga Dusun Badang, Tlagah, Galis, Bangkalan, Jawa Timur.

    Dengan bertambahnya dua korban tersebut, hingga saat ini total sudah 53 korban berhasil teridentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima tim DVI Polda Jatim.

    Dari 63 laporan korban hilang, masih terdapat 10 korban yang belum ditemukan, sementara 11 kantong jenazah masih berada di Posko DVI RS Bhayangkara Surabaya, untuk proses identifikasi lanjutan.

    Kabiddokkes Polda Jatim menegaskan bahwa DNA dari 11 kantong jenazah yang tersisa telah dikirim ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Dari 11 kantong jenazah ini masih dalam proses identifikasi. Harapan kami, hasilnya tidak lama lagi bisa keluar. Memang karena faktor alamiah prosesnya membutuhkan waktu lebih panjang dibanding hari-hari pertama, kedua dan ketiga,” jelasnya.

    Kombes Pol Kusnan menambahkan, Tim DVI Polda Jatim terus berupaya mempercepat proses identifikasi agar keluarga korban segera mendapatkan kepastian.

    “Harapan kami, segera semua teridentifikasi sehingga keluarga korban bisa mengetahui siapa anggota keluarganya,” pungkasnya.

    Sementara itu Kabid DVI Pusdokkes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidayati, menjelaskan bahwa proses identifikasi body part masih menghadapi tantangan, karena sebagian besar kondisi tubuh korban tidak utuh dan minim tanda-tanda khusus.

    “Kesulitannya mengidentifikasi body part itu karena posisinya tidak lengkap dan tidak ada tanda-tanda khusus pada bagian tubuh yang ada. Sehingga kami hanya bisa bergantung pada pemeriksaan DNA,” ujarnya.

    Kombes Pol Wahyu menambahkan, proses pencocokan DNA antara bagian tubuh yang terpisah dengan tubuh utama memerlukan ketelitian tinggi.

    “Seperti sebelumnya, ada body part yang baru bisa teridentifikasi dua hari lebih lambat dari tubuh utamanya. Nah, kondisi seperti ini juga kami temui saat ini, dan masih menunggu hasil pemeriksaan DNA di laboratorium,” tuturnya.

    Proses identifikasi masih terus dilakukan secara intensif oleh tim gabungan RS Bhayangkara Polda Jatim, Pusdokkes Polri, PDFI, serta berbagai instansi terkait, dengan mengutamakan ketelitian ilmiah dan empati kepada keluarga korban. (Bgn)