
Tiga Srikandi di bawah nauangan IPPI Gaungkan Pemerdayaan perempuan dan Hilirisasi Budaya Di kementrian Sosial
Jakarta wartapenasatu.com
Tiga Srikandi Perjuangkan Pemberdayaan Perempuan dan Pelestarian Budaya di Kementerian Sosial
Jakarta, 7 Agustus 2025 – Tiga tokoh perempuan yang dikenal sebagai “Srikandi Perubahan” melakukan kunjungan penting ke Kementerian Sosial Republik Indonesia, Kamis (7/8). Pertemuan ini bertujuan membangun sinergi untuk memastikan setiap program kebijakan pemerintah tepat sasaran, khususnya dalam bidang pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya.
Ketiga tokoh tersebut adalah Ibu Sinda Sutadisastra selaku Ketua Umum Ikatan Pejuang Perempuan Indonesia (IPPI), Ibu Enok Srie dari Sri Kandi Pejuang Indonesia Maju (PENEMU), dan Elsy Damayanti dari Sister Sehaty. Kehadiran mereka disambut oleh Tenaga Ahli Menteri Sosial, Bapak Anton Joko Susmana, serta Ketua Umum Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER), Ibu Annisa Lituhayu
Dalam pertemuan ini, Sinda Sutadisastra menegaskan bahwa peran organisasi perempuan bukan hanya menjadi mitra pemerintah, tetapi juga menjadi penggerak di akar rumput agar kebijakan dapat benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Menurutnya, perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, hingga kebudayaan.
Ibu Enok Srie menambahkan, pemberdayaan perempuan harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk membuka akses terhadap pendidikan, pelatihan keterampilan, dan peluang usaha. “Perempuan di seluruh Indonesia harus dirangkul agar mampu berdiri mandiri, percaya diri, dan mampu bersaing di profil atau profesi apa pun,” ujarnya.
Sementara itu, Elsy Damayanti menyoroti pentingnya kesehatan sebagai fondasi utama kemajuan perempuan. Melalui Sister Sehaty, ia mendorong adanya program kesehatan terpadu yang menyasar perempuan di berbagai daerah, termasuk daerah terpencil. “Perempuan yang sehat secara fisik dan mental akan lebih siap untuk berkontribusi pada pembangunan,” jelasnya.
Tidak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi dan sosial, pertemuan ini juga membahas upaya pelestarian budaya sebagai bagian dari penguatan identitas bangsa. Ibu Annisa Lituhayu dari JAKER menekankan bahwa budaya lokal harus dijaga dan dikembangkan agar bisa dikenal hingga tingkat internasional. Hilirisasi budaya menjadi salah satu strategi yang diusulkan, di mana hasil karya budaya dapat diolah dan dipasarkan secara global.
Bapak Anton Joko Susmana menyambut baik gagasan-gagasan tersebut. Ia menilai kolaborasi antara Kementerian Sosial dan organisasi perempuan ini sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan pembangunan yang inklusif. “Kita harus bergerak bersama, memastikan perempuan Indonesia mendapatkan ruang dan dukungan yang memadai untuk berkembang,” katanya.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk menyusun langkah nyata, mulai dari program pelatihan, kampanye kesehatan, hingga pengembangan produk budaya untuk pasar internasional. Tiga Srikandi ini berharap sinergi yang terjalin dapat menjadi gerakan nasional yang membawa perempuan Indonesia menuju masa depan yang lebih maju dan berday
a saing tinggi.
“Nok Srie” melaporkan

BENANG,BUNYI DAN MASA DEPAN
Anda Mungkin Suka Juga

LANSIA DITEMUKAN TELAH MENINGGAL DI TASIKMALAYA
Juni 4, 2025
Sipropam Polresta Palangka Raya Pastikan Disiplin Personel Lewat Waspers Rutin
Juni 18, 2025