• Daerah,  MBG,  Militer

    Pangdam V/Brawijaya Dampingi Wakasad Tinjau Dapur SPPG MBG Preneur di Kota Malang

    WARTAPENASATUJATIM | MALANGPangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin mendampingi Wakasad Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, S.I.P., M.M., dalam peninjauan Dapur SPPG MBG Preneur Yayasan Prokids Anak Indonesia di Sawojajar, Kota Malang, Jumat (07/11/2025).

    Kegiatan ini menegaskan komitmen TNI dalam memperkuat peran sosial dan kemanusiaan di tengah masyarakat.

    Turut hadir dalam rombongan Wairjenad Mayjen TNI Muhamad Muchidin, Pa Sahli Kasad Mayjen TNI Anton Yulianto, Waaster Kasad Brigjen TNI Boemi Ario Bimo, serta jajaran pejabat Kodam V/Brawijaya dan Forkopimda Kota Malang.

    Ketua Yayasan Prokids Anak Indonesia, H. Arie Aripin, menyampaikan bahwa dapur tersebut merupakan fasilitas modern berbasis teknologi yang digunakan untuk memproduksi makanan bergizi bagi anak-anak sekolah. Sistem digitalnya mampu menghitung kebutuhan kalori hingga proses distribusi secara otomatis.

    Wakasad bersama Pangdam dan rombongan meninjau seluruh fasilitas dapur, mulai dari ruang penerimaan bahan, pengolahan, pengepakan, hingga pemuatan makanan siap saji. Dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan prasasti, pengguntingan pita, serta makan bersama.

    Menurut Letjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, TNI tidak hanya berperan dalam pertahanan negara, tetapi juga aktif mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini.

    “Kehadiran TNI harus selalu memberi manfaat bagi rakyat,” tegasnya.

    Kegiatan tersebut menjadi bukti nyata sinergi TNI, pemerintah daerah, dan lembaga sosial dalam memperkuat ketahanan pangan serta kesejahteraan masyarakat.

    Kolaborasi ini diharapkan memperkuat semangat kebersamaan dan membangun fondasi sosial yang kokoh di wilayah Malang Raya. (Bgn)

  • Daerah

    Oknum Guru SDN Tanah Merah Dajah 1 yang Hina Profesi Wartawan Diduga Guru PPPK

    WARTAPENASATUJATIM | Bangkalan — Oknum guru SDN Tanah Merah Dajah 1 berinisial AG, yang sempat membuat heboh karena diduga menghina profesi wartawan, ternyata sudah dua minggu tidak masuk sekolah, bahkan AG adalah seorang guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

    Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah SDN Tanah Merah Dajah 1, Mutmainah, saat dikonfirmasi wartawan Bangkalan. Menurutnya, guru berstatus PPPK tersebut tidak masuk lantaran sedang mengalami sakit stroke.

    “Iya, benar. Beliau sudah dua minggu tidak masuk karena sakit stroke,” ungkap Mutmainah kepada wartawan melalui telepon WhatsApp, Kamis (7/11/2025).

    Selain menjelaskan kondisi guru tersebut, Mutmainah juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak, khususnya insan pers, atas ucapan yang sempat dilontarkan oleh oknum guru di bawah naungannya itu.

    “Saya selaku pimpinan mohon maaf atas pernyataan yang disampaikan oleh salah satu guru kami. Itu murni kekhilafan pribadi dan tidak mencerminkan sikap lembaga,” ujarnya.

    Mutmainah menambahkan, pihak sekolah juga akan memberikan teguran kepada oknum guru tersebut setelah yang bersangkutan pulih dari sakitnya. Langkah itu, kata Mutmainah, merupakan bentuk pembinaan agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.

    “Setelah beliau sembuh, kami akan memberikan teguran secara langsung. Ini sebagai bentuk pembinaan dari pihak sekolah,” pungkasnya.*** (Azis)

    Jurnalis: Abdul Azis

  • Militer,  SOSIAL

    Kasdam V/Brawijaya Tutup TMMD Ke-126 Tekankan Pentingnya Kemanunggalan TNI dan Rakyat

    WARTAPENASATUJATIM | SIDOARJOBrigjen TNI Zainul Bahar, Kasdam V/Brawijaya, memimpin upacara penutupan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Tahun Anggaran 2025 di Lapangan Desa Kedondong, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (06/11/2025). Kegiatan dihadiri sekitar 500 peserta dari berbagai unsur.

    Upacara penutupan ini menandai berakhirnya program TMMD yang dilaksanakan sejak 8 Oktober 2025. Penanggung jawab kegiatan adalah Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Czi Shobirin Setio Utomo, S.H., M.Han., dengan Danup Letda Inf Mohammad Rafly Fathoni dan Inspektur Upacara Brigjen TNI Zainul Bahar.

    Dalam amanatnya, Brigjen TNI Zainul Bahar menyampaikan apresiasi kepada seluruh prajurit, pemerintah daerah, dan masyarakat yang berperan aktif dalam TMMD.

    “Program TMMD adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dan rakyat untuk mempercepat pembangunan di pedesaan,” tegasnya.

    Melalui TMMD, TNI tidak hanya membangun infrastruktur fisik seperti jalan dan rumah layak huni, tetapi juga menumbuhkan semangat nasionalisme dan gotong royong masyarakat. Program ini memperkuat hubungan sosial serta meningkatkan ketahanan wilayah secara berkelanjutan.

    Selain kegiatan pokok upacara, juga dilaksanakan penyerahan bantuan sosial, pelayanan kesehatan gratis, dan bazar UMKM yang diikuti antusias masyarakat.

    Kegiatan ini mencerminkan sinergi nyata antara TNI, pemerintah daerah, dan warga dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

    Kegiatan penutupan TMMD ke-126 di Sidoarjo berjalan lancar, aman, dan tertib. Diharapkan hasil kegiatan ini mampu memperkuat semangat kebersamaan, menumbuhkan kemandirian desa, serta memperkokoh kemanunggalan antara TNI dan rakyat dalam membangun Indonesia yang tangguh dan sejahtera.*** (Bgn)

  • Daerah,  Militer,  pertanian

    Babinsa Benjeng Terus Dorong Semangat Petani Rawat Padi Demi Ketahanan Pangan

    WARTAPENASATUJATIM | Gresik – Dalam rangka mendukung program pemerintah tentang ketahanan pangan nasional, Babinsa Koramil 0817/10 Benjeng Sertu Lukman melaksanakan kegiatan pendampingan Hanpangan (Ketahanan Pangan) bersama petani binaan Desa Bulurejo, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Kamis (6/11/2025).

    Pada kegiatan tersebut, Sertu Lukman turun langsung ke sawah bersama petani untuk melakukan perawatan tanaman padi, di antaranya membersihkan gulma atau tanaman pengganggu (benalu) yang dapat menghambat pertumbuhan padi.

    Langkah ini dilakukan untuk menjaga kualitas tanaman serta memastikan hasil panen dapat optimal.

    Sertu Lukman menyampaikan bahwa pendampingan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan kepada petani agar hasil panen dapat maksimal dan produktivitas pertanian di wilayah binaan semakin meningkat.

    “Kami terus berupaya hadir mendampingi petani, mulai dari proses pengolahan lahan, perawatan, hingga panen. Harapannya, hasil panen tahun ini bisa lebih baik dan mencukupi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

    Selain itu, ia juga menambahkan bahwa sinergi antara Babinsa dan petani harus terus dijaga agar produksi pertanian di wilayah binaan bisa semakin meningkat.

    Atas perhatian tersebut, Supeno salah satu petani Desa Bulurejo mengungkapkan rasa terima kasih atas kepedulian Babinsa yang selalu turun tangan membantu masyarakat di lapangan.

    “Kami sangat terbantu, kehadiran Babinsa di tengah masyarakat dalam hal ini petani, selain memberikan semangat juga membantu pekerjaan di sawah sehingga lebih ringan dan cepat selesai,” tuturnya.

    Melalui kegiatan pendampingan tersebut, diharapkan hubungan masyarakat bisa semakin erat serta mampu mewujudkan wilayah Benjeng yang mandiri dan tangguh di bidang pertanian.*** (Bgn)

  • Kepolisian,  MBG

    Tim Dokkes Polres Magetan Uji Food Safety di SPPG Poncol

    WARTAPENASATUJATIM | MAGETANPolres Magetan Polda Jatim melalui Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Si Dokkes) melaksanakan pengecekan kesiapan pelayanan SPPG Polres Magetan 2 Yayasan Kemala Bhayangkari Magetan yang berlokasi di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

    Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Polres Magetan Polda Jatim dalam memastikan makanan yang disajikan kepada anak-anak penerima manfaat benar-benar layak konsumsi dan bergizi.

    Dalam kegiatan food safety tersebut, tim Dokkes Polres Magetan Polda Jatim melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap bahan maupun makanan yang diolah di SPPG Polres Magetan 2 Yayasan Kemala Bhayangkari.

    Pemeriksaan dilakukan oleh Tim Dokkes secara menyeluruh mulai dari standar operasional proses pengolahan makanan, penanganan bahan mentah, hingga hasil masakan siap saji,” kata Kasi Humas Polres Magetan Ipda Indra S, Rabu (5/11).

    Tim juga melakukan uji organoleptis dan chemis terhadap beberapa jenis makanan dan buah yang disajikan.

    Adapun menu yang diperiksa antara lain nasi kuning, rendang daging sapi, kering tempe, urap sayur kubis, wortel, tauge, dan daun bayam, sambal krawu (kelapa), serta buah pisang.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan organoleptis, seluruh makanan memiliki bentuk, warna, bau, dan rasa yang normal.

    Sedangkan hasil pemeriksaan chemis menunjukkan hasil negatif terhadap kandungan arsenik, sianida, dan formalin.

    “Tim Dokkes memastikan seluruh bahan makanan yang digunakan memenuhi standar kebersihan dan kesehatan sehingga aman dikonsumsi anak-anak penerima manfaat,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Ipda Indra S. berharap kegiatan pengecekan dan pemantauan rutin ini dapat menjadi bagian dari upaya menjaga kualitas pelayanan SPPG.

    “Diharapkan dengan adanya pengecekan awal dan pemantauan berkelanjutan, SPPG Polres Magetan 2 siap memberikan menu bergizi, sehat dan aman untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak di wilayah Poncol dan sekitarnya,” tuturnya.

    Kegiatan ini juga menjadi bentuk perhatian Polres Magetan Polda Jatim bersama Yayasan Kemala Bhayangkari dalam mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo yang sehat dan aman.

    Dengan adanya sinergi antara tim Dokkes, pengelola SPPG, dan pihak sekolah, diharapkan program penyediaan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dapat berjalan optimal dan berkelanjutan di Kabupaten Magetan.*** (Bgn)

  • Kepolisian,  MBG

    SPPG Polres Madiun Sajikan Menu Nasi Pecel Bergizi untuk Pelajar

    WARTAPENASATUJATIM | MADIUNNasi Pecel, kuliner khas Kabupaten Madiun Jawa Timur yang dikenal dengan cita rasa sederhana namun menggugah selera, kini menjadi menu unggulan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Madiun Polda Jatim.

    Hidangan tradisional ini disajikan sebagai menu variasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPPG Polres Madiun Polda Jatim untuk mendukung kebutuhan gizi para pelajar penerima manfaat.

    Kepala SPPG Polres Madiun, Yuniar Arinda Putri Aji mengungkapkan bahwa pemilihan nasi pecel bukan hanya karena popularitasnya sebagai makanan khas Madiun, tetapi juga karena kandungan nutrisinya yang dianggap sesuai untuk menunjang stamina pelajar.

    “Nasi pecel memiliki nilai gizi yang seimbang dan mudah diterima semua kalangan. Ini sekaligus menjadi bentuk pelestarian budaya lokal yang ingin kami tonjolkan,” ujarnya, Rabu (5/11/2025)

    Kandungan Gizi yang terdapat dalam nasi pecel meliputi nasi putih yang mengandung karbohidrat sebagai sumber energi tubuh, sayuran rebus yang mengandung serat, vitamin A, C, K, folat, zat besi dan antioksidan, sambel kacang mengandung protein nabati, lemak sehat, vitamin B kompleks, dan magnesium serta telur, temped an tahu yang tinggi akan protein nabati, kalsium dan zat besi.

    Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara menyambut baik adanya kreatifitas dari dapur SPPG Polres Madiun Polda Jatim dengan menjadikan nasi pecel sebagai menu unggulan MBG.

    “Sangat bagus sekali dengan menjadikan nasi pecel sebagai salah satu variasi menu di SPPG Polres Madiun, pastinya selain kaya akan Gizi dengan adanya variasi menu menjadikan siswa tidak bosan dengan menu MBG yang setiap hari di sajikan dari SPPG Polres Madiun”, ujar AKBP Kemas.

    Melalui penguatan kuliner lokal ini, SPPG Polres Madiun Polda Jatim berharap dapat terus mengangkat budaya daerah sekaligus mendukung program MBG yang dicanangkan oleh pemerintah.*** (Bgn)

  • Daerah,  hukum

    Dugaan Rekayasa dan Persekongkolan dalam Tender Pengadaan Gerobak Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jember Mulai Terungkap

    WARTAPENASATUJATIM  | Jember – Dugaan pengaturan tender terlihat dengan jelas pada persyaratan tender yang sifatnya mengada ada dan dibuat untuk memenangkan kepentingan kelompok tertentu.

    Paket tender pada pengadaan Gerobak dan Mlijo Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember mulai diungkap MAKI Jatim dan diduga terjadi upaya persekongkolan dan konspirasi jahat untuk memenangkan pemenang tender sesuai pesanan.

    Hal ini terungkap ketika tim Litbang MAKI Jatim menemukan beberapa kejanggalan dalam syarat syarat umum dan khusus kontrak serta adanya “kuncian” pada paket tenaga ahli sejumlah 5 orang sesuai persyaratan tender dan tenaga ahli pengelasan tersebut harus mempunyai sertifikasi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikat Profesi).

    Dugaan pengaturan tender dari persyaratan yang dibuat buat tersebut jelas menyalahi regulasi dalam Perpres 54 tahun 2010 dan Perpres PBJ yang terbaru Nomer 46 tahun 2025 serta Perka LKPP Nomer 9 tahun 2023 berkaitan dengan penentuan kemudahan dalam persyaratan tender.

    Dengan munculnya persyaratan tender bahwa tenaga ahli las harus mempunyai sertikat dari BNSP, sangatlah jelas bahwa tender pengadaan gerobak dan Mlijo tersebut sudah dikondisikan untuk kepentingan kelompok tertentu.

    Sangkaan tersebut juga terlihat dan terbukti bahwa hanya sekelas pengadaan gerobak dan Mlijo saja, akhirnya hanya bisa diikuti oleh 3 peserta tender saja, sementara calon penyedia barang lainnya tidak bisa mengikuti tender tersebut karena sulit memenuhi persyaratan tenaga ahli las harus mempunyai sertifikat dari BNSP tersebut.

    “Ini jelas persyaratan yang mengada ada dan dibuat untuk memenangkan kepentingan kelompok tertentu, namanya tukang las ya tukang las, apa tukang las itu harus punya sertikat dari BNSP baru boleh melakukan aktivitas pengelasan, aneh bin ajaib tender ini,” ungkap Heru MAKI Ketua MAKI Koordinator wilayah Provinsi Jawa Timur.

    Heru juga menegaskan bahwa tender gerobak senilai 12,5 Miliar yang pada akhirnya dimenangkan oleh PT Bumi Syariah Utama yang berkantor pada Ruko Nomer 3 perumahan Mandiri Land Roxy Jember dengan harga penawaran pemenang Rp.10.708.000.000,- (sepuluh miliar tujuh ratus delapan juta rupiah lebih) cenderung mengarah kepada cacat hukum baik di hulu maupun pada proses tendernya.

    PT Bumi Syariah Utama tersebut ternyata satu kantor dengan beberapa lembaga perijinan usaha dan kantor asosiasi lainnya, sehingga sangat mudah ditebak bahwa sertifikat BNSP untuk tenaga ahli pengelasan jelas telah disiapkan terlebih dahulu dan dipersiapkan jauh sebelum tender gerobak ini berjalan.

    Hubungan simbiosis mutualisme atau hubungan saling menguntungkan antara Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dengan penyedia PT Bumi Syariah Utama menjadi ilustrasi kuatnya dugaan perilaku koruptif yang linier mengiringi paket pengadaan gerobak dan Mlijo tersebut.

    “Yang digunakan Dinkop jember itu sebenarnya lagu lama yang sudah gampang ditebak dan MAKI Jatim akan ungkap semua itu pada saatnya nanti ke ranah hukum berbasis pelaporan yang akan dilakukan Bidang Hukum MAKI Jatim,” ungkap Heru MAKI.

    Heru MAKI juga menambahkan bahwa potensi pelanggaran dalam Perpres PBJ Nomer 46 tahun 2025 sebenarnya sudah jelas terbukti ketika proses pengadaan atau pemilihan penyedia dilakukan dengan tender, dimana seharusnya untuk pengadaan barang harus mengarah kepada system pengadaan E-Catalogue dengan mini kompetisi didalamnya.

    Heru MAKI menegaskan bahwa semua bukti yang telah berhasil dikompulir oleh tim Litbang MAKI Jatim dipastikan sudah memenuhi unsur 2 alat bukti hukum dan sudah bisa mengarah kepada pelaporan hukum yang pasti.

    “Kami pending dulu pelaporannya,kami akan tambahi lagi dengan bukti gerobak dan Mlijo yang akan didistribusikan nantinya untuk kami carikan 3 pembanding harga,dan langkah itu lebih memastikan apakah dugaan Mark Up akan terjadi dan terbukti disitu,tunggu saja tanggal mainnya,” canda Heru MAKI. (Bgn)

  • Daerah,  hukum

    “Anggaran di Atas Roda: Sorotan Tajam terhadap Pengadaan Gerobak Rp12,5 Miliar di Jember”

    WARTAPENASATUJATIM | Jember — Data yang tercantum dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP) LKPP) tahun anggaran 2025 mencatat bahwa Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember berencana melaksanakan program pengadaan Display/Gerobak dengan total nilai mencapai Rp12,5 miliar untuk 2.500 unit.

    Program ini bertujuan untuk memperkuat sektor ekonomi kerakyatan melalui pemberian sarana usaha kepada pelaku UMKM dan Pedagang Kaki Lima (PKL) di wilayah Kabupaten Jember.

    Dinas Koperasi dan Usaha Mikro ditunjuk sebagai Pengguna Anggaran (PA) sekaligus penanggung jawab pelaksanaan program tersebut.

    Namun, angka yang tertera dalam dokumen SIRUP itu menarik perhatian publik. Jika dibagi rata, Harga Perkiraan Sendiri (HPS) untuk satu unit gerobak mencapai Rp5 juta.

    Nilai ini kemudian menjadi bahan analisis kritis oleh Tim Litbang dan Investigasi Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur dan Jember, yang menemukan adanya perbedaan signifikan dengan harga pasar aktual.

    Temuan Litbang MAKI: HPS Dinilai Terlalu Tinggi

    Untuk menguji kewajaran harga, Tim Litbang MAKI melakukan penelusuran di sejumlah platform belanja daring nasional yang menjual berbagai jenis gerobak dengan spesifikasi setara.

    Dari hasil kajian, ditemukan bahwa harga rata-rata gerobak di pasaran hanya berkisar antara Rp2,3 juta hingga Rp2,8 juta per unit, tergantung pada bahan, ukuran, dan model.

    Perbandingan sederhana menunjukkan adanya selisih mencolok hampir dua kali lipat dari harga yang tertera dalam HPS Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Jember.
    Fakta ini kemudian menimbulkan indikasi awal adanya dugaan mark-up anggaran pada tahap perencanaan proyek.

    “Dari hasil telaah, harga pasaran untuk jenis gerobak sejenis jauh di bawah HPS yang ditetapkan pemerintah daerah. Perbedaan ini cukup signifikan untuk menjadi bahan investigasi lebih lanjut,” ujar Heru MAKI, Ketua MAKI Koordinator Wilayah Jawa Timur.

    Pertanyaan Publik: Dasar Penetapan Rp5 Juta per Unit

    Heru menegaskan, pada tahap perencanaan awal, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkewajiban melakukan kajian harga pembanding yang kredibel, termasuk memanfaatkan data terbuka seperti platform e-commerce nasional.

    “Proses perencanaan seharusnya didasari oleh data yang bisa diverifikasi publik. Jika harga gerobak di pasaran hanya Rp2–3 juta, lalu dari mana muncul angka Rp5 juta per unit? Ini yang harus dijelaskan oleh pihak Dinas,” tegasnya.

    Ia menambahkan, bila dugaan mark-up pada perencanaan terbukti, maka seluruh proses berikutnya baik melalui lelang terbuka maupun mini kompetisi di e-Katalog berpotensi cacat prosedural dan dapat melanggar prinsip dasar Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) pemerintah.

    Selisih Miliaran Rupiah dan Potensi Pelanggaran

    Dengan selisih antara harga pasar dan HPS mencapai hampir Rp2 juta per unit, potensi selisih total anggaran mencapai lebih dari Rp5 miliar dari nilai keseluruhan proyek Rp12,5 miliar.

    MAKI menilai perbedaan tersebut cukup untuk menjadi indikasi awal potensi kerugian negara apabila nantinya tidak dapat dipertanggungjawabkan secara wajar.

    “Jika dari tahap hulu saja sudah tidak sesuai, maka proses hilirnya termasuk penentuan penyedia bisa ikut bermasalah. Ini bukan sekadar soal efisiensi anggaran, tapi soal integritas sistem pengadaan,” lanjut Heru.

    MAKI Jawa Timur dan MAKI Jember kini membentuk tim investigasi lapangan untuk memantau proses pengadaan dan distribusi gerobak secara langsung. Tim ini juga akan melakukan verifikasi harga pembanding ke sejumlah vendor gerobak di wilayah Jawa Timur sebagai data pendukung investigasi.

    “Saya sudah menandatangani surat tugas bagi tim Litbang MAKI untuk mengawal proses ini sampai tuntas. Jika hasilnya memperkuat dugaan mark-up, kami siap membawa persoalan ini ke ranah hukum Tipikor,” tegas Heru.

    Antara Bantuan dan Potensi Penyimpangan

    Program pengadaan gerobak sejatinya diharapkan dapat menjadi stimulus nyata bagi pelaku UMKM dan PKL yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi rakyat.

    Namun, dengan munculnya perbedaan harga dan indikasi ketidakwajaran dalam penentuan HPS, transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah kembali dipertanyakan.

    MAKI menegaskan, pihaknya tidak menolak program bantuan, tetapi mendorong agar setiap rupiah uang rakyat digunakan secara efisien, transparan, dan tepat sasaran.

    “Kami ingin memastikan bahwa gerobak ini benar-benar sampai ke tangan pelaku usaha kecil, bukan menjadi ladang keuntungan segelintir pihak,” tutup Heru dengan nada tegas.

    Catatan Akhir: Pentingnya Transparansi Pengadaan Publik

    Narasi ini disusun berdasarkan data publik SIRUP LKPP Tahun Anggaran 2025 dan hasil kajian lapangan Tim Litbang MAKI Jawa Timur dan Jember.

    MAKI menyerukan agar Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember segera memberikan klarifikasi terbuka mengenai dasar penetapan HPS Rp5 juta per unit.

    Langkah ini penting untuk menjaga prinsip transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam setiap proses pengadaan yang menggunakan uang negara.*** (Bgn)

  • Olah Raga

    “Marathon Golf Mania (MGM) JOTOSEN 2025: Jadi Simbol Semangat dan Inovasi Alumni ITS”

    WARTAPENASATUJATIM | Surabaya — Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-65 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Persatuan Golf Alumni ITS (PGA ITS) bersama Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) siap menggelar ajang golf paling bergengsi di Indonesia, “Marathon Golf Mania (MGM) JOTOSEN 2025.”

    Lebih dari sekadar kompetisi, turnamen ini menjadi manifestasi semangat sportivitas, inovasi, dan solidaritas antaralumni, yang sekaligus mempertegas peran ITS sebagai kampus yang unggul dalam karya, prestasi, dan kolaborasi lintas generasi.

    Panggung Akbar Golf Nasional

    Turnamen akbar ini akan digelar di dua lapangan prestisius Surabaya Bukit Darmo Golf dan Golf Graha Famili dan diikuti oleh 430 pegolf lintas profesi serta alumni ITS dari berbagai angkatan.

    Tak hanya itu, 16 Rektor Universitas ternama juga turut ambil bagian, di antaranya dari Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Andalas, hingga Universitas Gorontalo.

    Kehadiran mereka menegaskan posisi JOTOSEN sebagai ajang yang bukan hanya kompetitif, tetapi juga mempererat jejaring akademik dan profesional lintas kampus.

    Ketua PGA ITS Jawa Timur sekaligus Ketua Panitia MGM 2025, Totok Dwi Hariyono (TDH), menjelaskan bahwa konsep turnamen ini sejalan dengan tema besar Dies Natalis ITS ke-65:

    “Berkarya, Berinovasi, dan Berdampak.”

    “Kami ingin menghadirkan pengalaman bermain yang berbeda dan berkelas. Tahun ini, peserta dapat memilih dua kategori, yakni 18 Hole Challenge dan 36 Hole Marathon, yang semuanya dimainkan dalam satu hari di dua lapangan berbeda. Format ini menantang, seru, dan tentu memacu adrenalin,” ungkap Totok.

    Konsep Inovatif: Tantangan Dua Lapangan Sekaligus

    Mengusung sistem Shotgun Start, seluruh peserta akan memulai permainan secara serentak di pagi dan siang hari pada masing-masing lapangan. Format ini menjamin persaingan yang adil sekaligus menghadirkan dinamika permainan yang intens dan strategis.

    Kedua lapangan tersebut menyajikan karakter permainan yang kontras.
    Golf Graha Famili terkenal dengan Fairway bergelombang dan Green Speed yang cepat, menuntut presisi tinggi dari setiap pukulan.

    Sebaliknya, Bukit Darmo Golf menghadirkan layout yang lebih terbuka namun dengan Water Hazard kompleks, menguji ketepatan perhitungan dan manajemen permainan para pegolf.

    “Untuk menaklukkan keduanya, dibutuhkan strategi matang, stamina prima, serta kekompakan tim. Inilah esensi sejati marathon golf bukan hanya soal teknik, tapi juga ketahanan mental,” tegas Totok.

    JOTOSEN: Dari Junior ke Senior, Satu Semangat, Satu Keluarga

    Tahun ini menjadi momen istimewa karena JOTOSEN (Junior to Senior) resmi masuk dalam agenda utama Dies Natalis ke-65 ITS.

    Langkah ini menandai pengakuan atas konsistensi PGA ITS dalam membangun ekosistem golf alumni yang solid, inklusif, dan berkelanjutan.

    “Kami bangga JOTOSEN kini diakui sebagai bagian resmi Dies Natalis ITS. Ini bukti bahwa golf bukan sekadar olahraga, melainkan media mempererat silaturahmi dan menumbuhkan semangat kebersamaan antaralumni,” tutur Totok dengan penuh kebanggaan.

    Regenerasi dan Prestasi di Kancah Nasional

    Selain turnamen utama, PGA ITS juga menggandeng PGI Surabaya dalam penyelenggaraan JOTOSEN Junior dan Amatir Wali Kota Surabaya Cup 2025, yang berlangsung pada 5–7 November di Golf Graha Famili.

    Ajang ini tercatat dalam World Amateur Golf Ranking (WAGR) dan diikuti oleh pegolf muda dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk mahasiswa UKM Golf ITS.

    “Kami ingin melahirkan generasi baru pegolf potensial yang mampu berkompetisi di level nasional hingga internasional,” imbuh Totok.

    Hadiah Spektakuler dan Misi Sosial yang Menginspirasi

    Turnamen MGM JOTOSEN 2025 bukan hanya menjanjikan kompetisi berkualitas, tetapi juga kemeriahan luar biasa.
    Dengan total hadiah lebih dari Rp4 miliar, peserta berkesempatan membawa pulang mobil, motor eksklusif, emas, uang tunai, hingga hadiah Hole in One dan Super Grand Lucky Draw.

    Namun di balik gemerlap hadiah, ajang ini juga membawa pesan kemanusiaan.
    Melalui program “PGA ITS Peduli”, panitia akan menyalurkan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi ITS serta memberikan santunan kepada lima yayasan yatim piatu di Surabaya.

    “Semangat ITS tidak berhenti pada prestasi, tapi juga kepedulian. Kami ingin setiap langkah dalam event ini memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ucap Totok dengan nada haru.

    Persiapan Matang, Pengalaman Tak Terlupakan

    Ketua pelaksana dari Albatross Organizer, Rina, memastikan seluruh persiapan berjalan sempurna.

    “Kami ingin menghadirkan event golf paling prestisius di penghujung 2025. Setiap peserta akan mendapatkan goodie bag eksklusif, golf shirt edisi khusus, dan pengalaman tak terlupakan di dua lapangan terbaik Surabaya,” ujarnya dengan antusias.

    Simbol Kebersamaan dan Warisan Semangat ITS

    Sebagai komunitas resmi di bawah naungan IKA ITS, PGA ITS menjadi wadah para alumni pecinta golf untuk menjalin silaturahmi, sportivitas, dan kolaborasi profesional lintas generasi.

    Sementara JOTOSEN hadir sebagai simbol regenerasi dan sinergi, merefleksikan semangat ITS yang tak pernah padam: berkarya, berinovasi, dan berdampak bagi bangsa.*** (Bgn)

  • Olah Raga

    “Ayunan Penuh Makna: Nandya dan Gaya Hidup Golf di Era Modern”

    WARTAPENASATUJATIM | Surabaya – Di tengah hiruk-pikuk kota pahlawan yang penuh energi dan ambisi, suara lembut stik golf yang membelah udara menghadirkan suasana berbeda. Dari balik ayunan yang anggun itu, muncul sosok muda penuh pesona: Nandya, representasi generasi Z yang membawa warna baru bagi dunia golf Indonesia.

    Golf, yang dulu sering dipandang sebagai olahraga eksklusif, kini tampak lebih segar dan inklusif lewat kehadiran figur seperti Nandya.

    Ia hadir bukan hanya sebagai pemain, tetapi juga simbol perubahan bahwa olahraga ini bisa menjadi gaya hidup produktif, elegan, dan penuh nilai.

    Di bawah bimbingan Coach Budiono, legenda golf nasional yang telah menorehkan banyak prestasi sejak era 1980-an — mulai dari PON 1985 untuk Kontingen Bali, Asian Games 1986 di Korea Selatan, hingga SEA Games di Malaysia (1989) dan Filipina (1991) — Nandya menjalani proses pembinaan yang disiplin dan visioner. Ia belajar bukan hanya teknik ayunan, tetapi juga filosofi tentang fokus, ketenangan, dan sportivitas sejati.

    Dalam wawancara eksklusif di Pakuwon Driving Range Surabaya, Nandya mengisahkan awal perjumpaannya dengan golf.

    “Saya sudah mencoba banyak jenis olahraga, tapi golf punya daya tarik yang berbeda. Ada ketenangan, strategi, dan keanggunan di setiap pukulannya,” ujarnya dengan mata berbinar.

    Bagi Nandya, golf bukan sekadar permainan melainkan ruang pembentukan karakter dan jejaring sosial yang bernilai tinggi.

    Sebagai seorang pebisnis muda, ia memahami bahwa golf melatih kesabaran, strategi berpikir, dan kemampuan membangun relasi lintas bidang.

    “Golf bukan hanya tentang skor. Ini juga tentang bagaimana kita berinvestasi dalam relasi, disiplin diri, dan keseimbangan mental,” tuturnya.

    Ketekunan menjadi kunci perjalanannya. Di bawah panduan sang pelatih, Nandya menerapkan pola latihan yang konsisten dan terukur.

    “Semua butuh proses. Tidak ada hasil instan. Kuncinya ada pada komitmen, disiplin, dan manajemen waktu. Kalau kita tekun dan sungguh-sungguh, hasilnya pasti datang,” tegasnya.

    Namun, pesona Nandya tidak berhenti di lapangan golf. Dengan tinggi 172 cm dan kepribadian yang percaya diri, ia memancarkan aura atlet modern: kuat, fokus, sekaligus berkarisma. Ia juga aktif dalam berbagai olahraga lain seperti boxing, berkuda, panahan, basket, renang, dan fitness.

    Semua aktivitas itu, menurutnya, memperkuat daya tahan fisik dan mental yang menjadi fondasi penting bagi performa di lapangan.

    Kini, langkah Nandya baru dimulai tapi semangatnya sudah melangkah jauh. Dengan dukungan keluarga, komunitas golf Surabaya, serta mentor yang visioner, ia bertekad menjadikan golf sebagai wadah ekspresi diri generasi muda.

    Olahraga yang dulu identik dengan elit, kini tampil sebagai simbol integritas, gaya hidup sehat, dan koneksi global.

    Surabaya patut berbangga. Dari hamparan hijau yang tenang itu, lahir sosok muda yang membuktikan bahwa mimpi besar bisa tumbuh dari satu ayunan kecil ketika tekad dan elegansi berjalan seirama.*** (Bgn)