Selamat Jalan,Bapak Kwik Kian Gie Teladan Integritas Bangsa
Selamat Jalan, Bapak Kwik Kian Gie: Telada Integritas Bangsa
Indonesia tengah berduka. Salah satu putra terbaik bangsa, Bapak Kwik Kian Gie, telah berpulang. Kepergian beliau meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, sahabat, dan seluruh rakyat Indonesia. Beliau bukan hanya seorang pakar ekonomi ulung, tetapi juga teladan integritas dan keberanian dalam memperjuangkan kebenaran.

Sepanjang hidupnya, Bapak Kwik Kian Gie dikenal karena kejujuran dan komitmennya yang teguh pada prinsip. Beliau tidak hanya menguasai teori ekonomi, tetapi juga mengaplikasikannya dalam tindakan nyata demi kemajuan bangsa. Jabatan menteri yang pernah diembannya, seperti Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, menjadi bukti dedikasinya untuk Indonesia. Pemikiran ekonominya yang kritis dan berpihak pada keadilan sosial selalu menjadi ciri khasnya.
Lebih dari sekadar seorang ekonom, Bapak Kwik Kian Gie merupakan tokoh moral yang menginspirasi. Di tengah maraknya pragmatisme dan korupsi, beliau tetap teguh pada prinsip-prinsipnya. Beliau membuktikan bahwa jabatan bukanlah untuk mencari keuntungan pribadi, melainkan untuk mengabdi dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Keberaniannya dalam mengkritik kebijakan yang tidak adil, meskipun berasal dari pemegang kekuasaan, patut diacungi jempol.
Kritik-kritik yang dilontarkan Bapak Kwik Kian Gie selalu tajam dan berbobot, namun selalu bermuara pada kepentingan bangsa yang lebih besar. Beliau tidak pernah ragu untuk menyuarakan kebenaran, sekalipun hal itu berisiko. Sikap konsisten, berani, dan jujur yang dimilikinya menjadi cerminan langka di dunia publik yang seringkali diwarnai kepentingan sesaat.
Warisan terbesar Bapak Kwik Kian Gie bukanlah jabatan atau karya tulisnya, melainkan nilai-nilai luhur yang selalu dipegang teguh. Keberanian, kejujuran, dan integritas menjadi pedoman hidupnya dan kini menjadi warisan moral bagi generasi penerus bangsa. Nilai-nilai ini sangat penting di tengah tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini.
Kepergian Bapak Kwik Kian Gie mengingatkan kita akan pentingnya kepemimpinan yang berintegritas dan berani menegakkan kebenaran. Beliau adalah negarawan sejati yang tidak hanya pandai berbicara, tetapi juga memberikan contoh nyata melalui perbuatannya. Sosoknya akan selalu dikenang dan dihormati.
Selamat jalan, Bapak Kwik Kian Gie. Terima kasih atas segala jasa, keteladanan, dan nilai-nilai mulia yang telah Bapak berikan kepada bangsa Indonesia. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menempatkan Bapak di tempat terbaik di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Indonesia kehilangan seorang tokoh besar, tetapi warisan moral Bapak akan terus menginspirasi kami
Langkah Ceria Komunitas Jalan Pagi Happy: Sehat,Kompak,dan Penuh Cinta
“Langkah Ceria Komunitas Jalan Pagi Happy: Sehat, Kompak, dan Penuh Cinta”
Di tengah keterbatasan ruang di lingkungan Rusunawa, sekelompok wanita hebat yang menamakan diri mereka Komunitas Jalan Pagi Happy membuktikan bahwa semangat hidup sehat tak mengenal batas. Setiap pagi mereka menargetkan 10.000 langkah sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga kebugaran. Tak hanya sekadar berjalan kaki, mereka saling mengingatkan dan menyemangati satu sama lain agar tetap konsisten menjalani rutinitas ini. Anggotanya pun beragam—ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan, hingga mahasiswi yang juga mereka aktif di berbagai komunitas sosial.

Meski memiliki kesibukan yang berbeda-beda, mereka selalu berusaha menyisihkan waktu untuk berkumpul dan bergerak bersama. Suasana pagi mereka selalu diwarnai dengan canda tawa dan obrolan hangat seputar kehidupan, pekerjaan, rumah tangga, dan anak-anak. Momen ini menjadi ruang bagi mereka untuk saling berbagi cerita dan mempererat ikatan sebagai sesama perempuan pejuang kehidupan yang saling mendukung.

Kebersamaan mereka tak berhenti di jalan pagi saja. Setelah selesai berolahraga, biasanya mereka melanjutkan dengan sarapan bersama. Seperti hari ini, mereka berkumpul di salah satu tempat makan di kawasan Penggilingan. Menu khas Nusantara tersaji dengan lezat—ayam bakar, asinan segar buatan Bu Sella, cake buatan Bu Pricil, dan telur gulung karya Bu Amanda. Suasana menjadi semakin hangat karena kegiatan ini disponsori oleh Bu Santa yang turut berbagi berkat bagi komunitas.

Komunitas ini juga membentuk arisan, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai wujud kepedulian satu sama lain. Saat ada anggota yang mengalami musibah atau kesulitan, komunitas ini hadir untuk memberi dukungan dan bantuan. Inilah bukti nyata bahwa persahabatan di antara mereka bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi bagian dari kekuatan dan solidaritas dalam menjalani kehidupan

Dalam pesan hangatnya, Bu Santa menyampaikan harapan agar Komunitas Jalan Pagi Happy terus solid, kompak, dan saling mendukung dalam segala situasi. “Persahabatan kita bagai kepompong, saling melindungi dan tumbuh bersama,” ungkapnya. Semangat kebersamaan dan gaya hidup sehat yang mereka bangun menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa ruang sempit tak menghalangi langkah besar menuju kehidupan yang lebih baik.

Inovasi Pupuk Mikroba: Jembatan Menuju Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Inovasi Pupuk Mikroba: Jembatan Menuju Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Pada Rabu, 23 Juli 2025, sebuah pertemuan penting berlangsung di Jl. Utan Kayu Raya No. 89, Jakarta Timur. Pertemuan yang mempertemukan Perempuan Peduli Nusantara (PPN) dengan Ormas Masyarakat Indonesia Maju (MIM) ini menjadi saksi bisu atas sebuah terobosan inovatif di bidang pertanian: pengenalan pupuk mikroba yang diyakini mampu merevolusi produktivitas pertanian Indonesia. Acara yang berlangsung dari pukul 17.10 hingga 20.00 WIB ini dihadiri oleh Ibu Inge selaku Ketua PPN, beberapa anggota PPN lainnya, serta perwakilan dari Ormas MIM, termasuk Ketua Umum Seknas Indonesia Maju, Monisyah; Ketua Ormas MIM, Dona Sidabutar; dan Sekjen MIM, Setiadi.

Pertemuan tersebut diawali dengan sambutan hangat dari Ibu Inge, yang kemudian dilanjutkan dengan presentasi yang disampaikan oleh perwakilan Ormas MIM. Mereka memperkenalkan tiga jenis pupuk mikroba hasil riset Prof. Tualar Simarmata dari Unpad dan USU. Ketiga pupuk tersebut, masing-masing bernama Antasena, Kresna the Komposer, dan Kubantu, memiliki fungsi spesifik dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Antasena diformulasikan untuk memperbaiki struktur tanah dan menyeimbangkan hara, sementara Kresna the Komposer berperan dalam mempercepat pemulihan kesuburan tanah pasca panen. Kubantu, sebagai cairan mikrobiologi pengikat nitrogen, sangat efektif untuk tanaman rumah tangga, mampu memperbesar ukuran buah dan memperindah warna bunga. Sebagai catatan penting, air tanah disarankan sebagai pelarut pupuk, bukan air PAM

Selain tiga jenis pupuk utama, Ormas MIM juga memperkenalkan mikrobiologi PA63, sebuah inovasi yang mampu menghilangkan bau tak sedap dari kotoran hewan ternak. Produk ini direncanakan untuk diuji coba di kandang sapi, dengan lokasi yang akan ditentukan oleh Anna di Dapil 4 Jakarta Timur. Hasil uji coba pupuk mikroba yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan produktivitas yang luar biasa. Satu hektare sawah yang biasanya menghasilkan 5 ton padi, mampu menghasilkan hingga 15 ton dengan penggunaan pupuk ini. Begitu pula dengan singkong, yang mampu menghasilkan hingga 60 kg dari satu batang bibit, dan jagung yang mampu mencapai 800 butir per bonggol dengan total hasil lebih dari 8 ton per hektare.
Ibu Dona Sidabutar, dalam paparannya, juga menekankan pentingnya pembentukan koperasi pupuk untuk menjamin akses petani terhadap inovasi ini. Beliau mengusulkan skema bagi hasil yang adil, yaitu 70% untuk petani (55% untuk petani aktif dan 15% untuk pemilik lahan sewa), 10% untuk penyuluh pertanian, dan 20% untuk bupati setempat. Hal ini menunjukkan komitmen Ormas MIM dalam memberdayakan petani dan menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan. Lebih jauh, Ibu Dona, yang juga memiliki pengalaman sebagai caleg DPR RI dari Gerindra pada 2014, berharap agar inovasi ini dapat sampai ke Presiden dan meminta bantuan Ibu Inge untuk menyampaikannya kepada pihak-pihak strategis, termasuk melalui DPP Gerindra atau Kementerian Pangan.Semangat kolaborasi dan sinergi menjadi tema utama dalam pertemuan ini. Ormas MIM menyatakan kesiapannya untuk mendampingi petani dalam penggunaan pupuk dan proses penanaman, serta siap menjawab pertanyaan dan memberikan solusi terkait penerapan pupuk untuk berbagai jenis tanaman, termasuk perkebunan kopi dan padi di Sumatera Utara. Sebagai bentuk nyata sinergi antar organisasi, Ormas MIM juga berkomitmen untuk mendukung program tanam kelor di Jakarta Timur yang digagas oleh Pak Habib, sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan penghijauan perkotaan.
Di akhir pertemuan, Ibu Heidy menyampaikan permintaan bibit jagung dari Floren, Ketua Umum Gematab, untuk ditanam di BKT Duren Sawit. Sebagai alternatif, Ibu Dona menawarkan bibit kelor gratis yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Kerjasama antara PPN, MIM, dan Gematab ini akan ditindaklanjuti lebih lanjut, menandakan komitmen bersama untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.Pertemuan antara PPN dan MIM ini bukan hanya sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah langkah awal yang signifikan menuju terwujudnya ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia. Inovasi pupuk mikroba dan semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh kedua organisasi ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan positif dapat dicapai melalui kerja sama dan komitmen yang kuat.
Pertobatan Sejati, Hidup yang Berkualitas di Mata Tuhan
Pertobatan Sejati, Hidup yang Berkualitas di Mata Tuhan”
Ibadah Minggu tanggal 20 Juli diadakan dengan penuh sukacita dan semangat di GKDI Bekasi. Ibadah ini dibagi menjadi dua sesi, yakni ibadah khusus untuk pasangan suami istri (married ministry) yang dimulai pukul 08.00 WIB dan ibadah untuk kaum single, mahasiswa (campus), dan remaja (teens) pada pukul 10.30 WIB. Hari yang spesial ini juga dimeriahkan dengan kedatangan tamu dari jemaat Ceko, yaitu Zedanko dan Iveta beserta ketiga anak mereka, yang disambut hangat oleh seluruh jemaat.

Firman Tuhan hari itu disampaikan oleh Pdt. Guntur Simbolon dengan pengajaran yang dalam. Ibadah dibuka dengan lagu yang menyentuh hati, “Ajar Kami Tuhan Menghitung Hari-Hari Kami, Agar Kami Beroleh Hati yang Bijaksana”, yang membawa jemaat masuk dalam suasana penyembahan yang khidmat. Firman Tuhan diambil dari kitab Yehezkiel, dan berisi pesan kuat mengenai pertobatan sejati serta kewaspadaan terhadap cara kerja iblis yang licik dan penuh tipu daya.

Pdt. Guntur menyampaikan bahwa iblis akan berusaha membuat hidup kita begitu sibuk hingga kita jauh dari Tuhan, kehilangan waktu untuk disiplin rohani, dan pada akhirnya secara perlahan mulai berkompromi dengan dosa. Ia mengingatkan jemaat bahwa kita harus menjadi orang-orang yang mengerti hati Tuhan, sebagaimana nabi Yehezkiel mengingatkan bangsa Israel. Pesan dari Yehezkiel adalah teguran agar umat tidak hanya menjadi pendengar firman tetapi pelaku kebenaran yang sejati.

Beliau juga mengangkat pertanyaan penting bagi setiap jemaat dalam pelayanan married ministry, yaitu tentang kualitas pernikahan, bagaimana pola asuh terhadap anak (parenting), serta kesaksian dalam pekerjaan sehari-hari. Ia menekankan bahwa hidup rohani tidak diukur dari penampilan luar saja, melainkan dari integritas ketika kita sendirian di kamar, saat tidak ada seorang pun yang melihat. Tuhan melihat hati dan perbuatan kita, bukan sekadar aktivitas rohani di depan umum.

Pesan dari kitab Yehezkiel juga menyinggung tentang bangsa Israel yang tetap datang beribadah namun hatinya menjauh dari Tuhan. Mereka menikmati kasih Tuhan, namun tidak bertobat dan tidak menghormati Tuhan. Pdt. Guntur menegaskan bahwa Tuhan menolak ibadah yang manis di luar tapi kosong di dalam. Kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, bukan sekadar terlihat rohani di gereja atau di rumah, namun benar-benar hidup takut akan Tuhan dalam keseharian

Salah satu penekanan penting dari khotbah ini adalah agar setiap pasangan suami istri memeriksa kembali kualitas hubungan mereka—apakah pernikahan mereka mencerminkan kekudusan Tuhan atau hanya sekadar rutinitas. Firman Tuhan mengingatkan bahwa kekudusan tidak bisa ditawar, dan bahwa kehidupan pernikahan, pengasuhan anak, serta pekerjaan adalah ladang nyata untuk memuliakan Tuhan.
³Setelah ibadah selesai, seluruh jemaat melanjutkan dengan waktu fellowship yang penuh kehangatan. Mereka saling berbagi tentang apa yang mereka pelajari dari firman Tuhan, memperkuat satu sama lain, dan menikmati kebersamaan dengan makan bersama. Momen ini mempererat hubungan di antara jemaat dan menciptakan suasana keluarga yang saling mendukung dalam pertumbuhan rohani. Hari Minggu itu menjadi pengingat yang kuat bahwa hidup rohani yang sejati adalah ketika hati kita sungguh-sungguh mengerti dan taat kepada kehendak Tuhan.
Menolak Amandemen IHR: Para Ahli Desak Kajian Mendalam Kedaulatan Kesehatan Indonesia
Menolak Amandemen IHR : Para ahli Desak Kajian Mendalam Kedaulatan Kesehatan Indonesia
Ibu Inge Mangundap melaporkan bahwa dalam Press conference yang diadakan hari ini, 19 Juli 2025 di Hotel Accasia, menyoroti penolakan terhadap amandemen International Health Regulations (IHR) mengenai penanganan pandemi. Acara ini menghadirkan narasumber terkemuka, yaitu Ibu DR. dr. Siti Fadillah Supari, SpJP(K), mantan Menteri Kesehatan, dan Komjen. Pol. (Purn) Dharma Pongrekun. Mereka secara tegas menyuarakan keprihatinan terhadap potensi hilangnya kedaulatan kesehatan Indonesia jika amandemen tersebut ditandatangani.

Ibu Siti Fadillah Supari menekankan bahwa penandatanganan IHR malam ini oleh Presiden akan menyerahkan kendali kesehatan Indonesia kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Hal ini dianggap sebagai ancaman serius terhadap kedaulatan bangsa dan kemampuan Indonesia untuk menentukan kebijakan kesehatan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakatnya. Beliau dengan lantang menolak penandatanganan tersebut dan menyerukan adanya pertimbangan yang lebih matang.
Para pembicara menyarankan tiga langkah penting untuk melindungi kedaulatan kesehatan Indonesia. Pertama, dilakukan kajian menyeluruh dan komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat sipil, akademisi, dan ahli hukum. Kajian ini bertujuan untuk memastikan bahwa amandemen IHR tidak merugikan kepentingan nasional. Kedua, Indonesia harus menolak segala bentuk pengalihan kedaulatan kesehatan kepada lembaga internasional, termasuk WHO. Ketiga, Indonesia perlu memastikan bahwa implementasi perjanjian ini tidak membatasi kemampuan negara dalam mengambil keputusan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Penolakan terhadap amandemen IHR ini didasarkan pada prinsip kedaulatan nasional dan hak Indonesia untuk menentukan sendiri kebijakan kesehatannya. Para pembicara berpendapat bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia yang fundamental dan harus dikelola secara bertanggung jawab oleh negara, tanpa intervensi yang berlebihan dari lembaga internasional. Mereka menekankan pentingnya menjaga kemandirian dan kemampuan Indonesia dalam menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.
Press conference ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk mempertimbangkan kembali implikasi dari amandemen IHR. Seruan untuk kajian menyeluruh, penolakan pengalihan kedaulatan, dan jaminan kemampuan pengambilan keputusan nasional merupakan langkah krusial untuk melindungi kesehatan masyarakat Indonesia dan kedaulatan bangsa. Semoga pemerintah mendengarkan aspirasi ini dan menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya.
Harmoni Haru dan Semangat: Menyambut Generasi Baru Di SMA Negeri 11 Jakarta
Harmoni Haru dan Semangat: Menyambut Generasi Baru di SMA Negeri 11 Jakarta

SMA Negeri 11 Jakarta, Senin, 14 Juli 2025, pagi itu terasa istimewa. Halaman sekolah yang biasanya ramai dengan aktivitas siswa, kini dipenuhi suasana khidmat dan haru. Sebuah babak baru dalam perjalanan pendidikan dimulai: serah terima peserta didik baru kelas X Tahun Ajaran 2025/2026. Tepat pukul 07.30 WIB, acara resmi dibuka, dihadiri oleh kepala sekolah, Bapak/Ibu guru, komite sekolah, orang tua siswa, serta seluruh siswa baru dan lama. Suasana penuh kebersamaan dan optimisme menyambut 214 siswa baru yang akan bergabung dalam keluarga besar SMA Negeri 11 Jakarta.

Upacara bendera menjadi pembuka acara. Suara lantang “Garuda Pancasila” dan Mars SMA Negeri 11 Jakarta berkumandang, menggemakan semangat nasionalisme dan cinta tanah air di hati setiap peserta. Keteguhan sikap para siswa saat upacara menjadi bukti nyata komitmen mereka untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan selama menimba ilmu di sekolah ini. Upacara sederhana namun sarat makna ini menjadi pengingat pentingnya kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.
Momen haru pun tiba. Prosesi serah terima siswa baru secara simbolis dari orang tua kepada pihak sekolah berlangsung penuh hikmat,sebagai perwakilan orang tua dari 2 siswa dengan nilai tertinggi yaitu Ibu Mariana Silaban (orang tua Jerusalem Kinder Prudenson Siregar) dan Ibu Siti Rohma (orang tua Olivia Jahrah), mewakili para orang tua, menyerahkan putra-putri mereka kepada Kepala Sekolah, Ibu Dra. Penina Sinambela. Air mata haru bercampur bangga terlihat jelas di wajah para orang tua, menyaksikan buah hati mereka melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tepuk tangan meriah mengiringi penandatanganan dokumen serah terima, menandai dimulainya perjalanan baru bagi para siswa.

Suasana penuh kehangatan dan semangat membalut seluruh rangkaian acara. Para siswa baru tampak antusias dan bersemangat, siap untuk memulai petualangan belajar mereka di SMA Negeri 11 Jakarta. Mereka disambut dengan hangat oleh kakak kelas dan guru-guru, menciptakan ikatan kekeluargaan yang erat sejak awal. Nyanyian bersama semakin memperkuat rasa kebersamaan dan optimisme dalam menyambut tahun ajaran baru.

Sambutan dari Ketua Komite Sekolah, Bapak Amin, memberikan pesan berharga bagi para siswa. Beliau menekankan pentingnya menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, dan membangun solidaritas antarsiswa. Pesan tersebut menjadi bekal berharga bagi para siswa dalam menjalani kehidupan sekolah yang seimbang dan bertanggung jawab, mengingatkan mereka akan pentingnya keseimbangan antara belajar dan menjaga kesehatan fisik dan mental.
Pengenalan lingkungan sekolah dan perkenalan guru-guru wali kelas serta guru mata pelajaran menjadi rangkaian acara selanjutnya. Satu per satu guru diperkenalkan, disambut dengan antusiasme dan tepuk tangan meriah dari para siswa. Wajah-wajah sumringah mencerminkan harapan dan semangat untuk belajar dan berkembang di bawah bimbingan para pendidik yang berpengalaman. Momen ini memperkuat ikatan antara siswa dan guru, membangun fondasi yang kuat untuk proses pembelajaran yang efektif.
Dengan berakhirnya acara, 214 siswa baru kelas X resmi diterima sebagai bagian dari keluarga besar SMA Negeri 11 Jakarta. Serah terima ini bukan hanya sekadar proses administrasi, tetapi juga penanaman nilai-nilai penting: kedisiplinan, semangat kebangsaan, dan rasa kekeluargaan. Semoga tahun ajaran 2025/2026 ini menjadi awal yang gemilang, penuh prestasi, dan kenangan indah bagi seluruh siswa dan civitas akademika SMA Negeri 11 Jakarta. Selamat datang, generasi penerus!
Ibadah GKDI Bekasi: Ketika Hati Menyatu dalam Pelayanan dan Iman
Ibadah GKDI Bekasi: Ketika Hati Menyatu dalam Pelayanan dan Iman
Minggu, 13 Juli 2025, menjadi hari yang istimewa bagi Gereja Kristus di Indonesia (GKDI) Bekasi. Di Mega Office Park (MOP), sebuah ibadah yang hikmat dan penuh semangat menyatukan hati jemaat dalam pelayanan dan iman. Sejak pagi pukul 6: 30 para pelayan telah hadir, mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, dari urusan teknis hingga kebutuhan rohani, demi kelancaran ibadah yang akan di mulai tepat jam 8:00

Sebelum ibadah , Seluruh pelayan berkumpul dalam doa pagi, memohon berkat dan penyertaan Tuhan. Siraman rohani singkat dari pemimpin pelayanan menjadi bekal berharga, menyelaraskan hati dan memfokuskan diri pada pelayanan yang tulus. Dengan hati yang tertuju pada Tuhan, mereka memulai tugas masing-masing, melayani dengan sukacita dan kerendahan hati. Di pintu masuk, para usher menyambut setiap jemaat dengan senyum hangat, menciptakan suasana yang ramah dan penuh kasih.
dibuka dengan doa dan pujian penyembahan yang membangkitkan semangat. Hati setiap jemaat terangkat, merasakan kehadiran Tuhan yang memenuhi ruangan. Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pendeta Enrico Sitompul menjadi pusat perhatian. Dengan tema “Nabi yang Tertukar”, yang diambil dari Yehezkiel 2:3-7, Pendeta Enrico mengajak jemaat untuk merenungkan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.

Dalam khotbahnya, Pendeta Enrico menekankan pentingnya menginjil sebagai wujud nyata dari perubahan hidup yang diubahkan oleh Firman Tuhan. Ia mengajak setiap jemaat untuk menjadi penjaga iman, memiliki hati yang baru dalam menjalankan tugas penginjilan. Pesan ini diterima dengan penuh antusias oleh jemaat, yang merasakan dorongan kuat untuk hidup lebih berdampak dan semakin dekat dengan Tuhan.

Kehadiran komunitas Wanita Allah dari pusat, yang dipimpin oleh Tante Riri, menambah keistimewaan ibadah kali ini. Kesaksian Tante Riri, seorang wanita yang telah berumur namun tetap setia dan semangat dalam melayani Tuhan, menyentuh hati banyak orang. Oma Beril, dengan suara merdunya, mempersembahkan lagu pujian “Seperti Wanita Menurapi-Mu”, menggambarkan kerinduan untuk terus dipakai oleh Tuhan.

Usai ibadah, suasana kehangatan dan kasih memenuhi ruangan. Jemaat saling bersalaman, berfellowship, dan berbagi pengalaman rohani. Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil, saling mendoakan, menguatkan, dan mendiskusikan bagaimana menerapkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa jemaat bahkan menikmati waktu makan bersama, mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan.
Momen yang paling berkesan adalah ketika jemaat berbagi iman dan pengalaman hidup kepada jemaat baru. Ini menjadi wadah yang memperkaya kehidupan rohani, memperkuat relasi antarsesama, dan menunjukkan nilai-nilai kehidupan dalam Kristus. Ibadah ini bukan hanya tentang mendengarkan Firman, tetapi juga tentang membangun komunitas rohani yang saling melayani dan menghidupi kasih Tuhan. Semangat melayani dan kesatuan iman benar-benar mewarnai ibadah GKDI Bekasi pada hari itu, meninggalkan kesan mendalam di hati setiap jemaat.
Mulai Langkah Baru : PRA-MPLS Sukses Membangun Semangat Generasi Muda SMA Negeri 11 Jakarta
Mulai Langkah Baru: Pra-MPLS SMA Negeri 11 Jakarta Sukses Membangun Semangat Generasi Muda

SMA Negeri 11 Jakarta mengawali tahun ajaran baru dengan penuh semangat dan optimisme. Pada tanggal 12 Juli 2025, sekolah menyelenggarakan Pra-Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (Pra-MPLS) bagi seluruh siswa baru kelas X. Kegiatan yang berlangsung selama dua jam di halaman sekolah ini menjadi momen berharga bagi para siswa untuk mengenal lingkungan sekolah baru mereka serta membangun ikatan awal dengan teman sebaya dan guru.
Suasana penuh antusiasme terpancar dari para siswa baru yang mengenakan seragam SMP masing-masing. Kehadiran Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak Heru, dan Kepala Sekolah, Ibu Dra. Penina Senambela, semakin menambah hikmat dan makna acara ini. Para orang tua pun turut hadir, memberikan dukungan penuh kepada putra-putri mereka di awal perjalanan pendidikan di SMA Negeri 11 Jakarta. Mereka menunggu dengan sabar di ruang tunggu sambil mendengarkan sambutan dari Bapak Heru.

Dalam sambutannya,yang bertema “Ramah” Bapak Heru menyampaikan pesan-pesan penting yang membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai positif. Beliau menekankan pentingnya menghindari perilaku negatif seperti bullying dan merokok, serta mengingatkan para siswa tentang peraturan sekolah, termasuk larangan membawa sepeda motor bagi mereka yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Lebih jauh, beliau juga menyampaikan pentingnya disiplin dan semangat belajar tinggi sebagai kunci utama untuk meraih cita-cita dan kesuksesan di masa depan
Tidak hanya siswa, orang tua pun menunjukkan partisipasi aktif. Banyak di antara mereka yang mendatangi ruang administrasi untuk menanyakan kelengkapan seragam dan membeli perlengkapan sekolah. Antrian yang sabar dan tertib menunjukkan komitmen dan dukungan penuh orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka. Hal ini menjadi bukti nyata sinergi antara sekolah dan orang tua dalam membentuk generasi muda yang berkualitas.

- Selain itu, sekolah juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan berbagai pilihan ekstrakurikuler yang dapat diikuti siswa baru. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar kegiatan akademik. Dengan beragam pilihan ekstrakurikuler, SMA Negeri 11 Jakarta berkomitmen untuk memfasilitasi pengembangan diri siswa secara holistik.Keberhasilan Pra-MPLS ini juga tidak lepas dari peran aktif para anggota OSIS. Mereka dengan ramah dan tertib menyambut dan membimbing para siswa baru, menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan. Dedikasi dan semangat mereka menjadi contoh teladan bagi siswa baru dalam membangun lingkungan sekolah yang positif dan produktif.Secara keseluruhan, Pra-MPLS SMA Negeri 11 Jakarta tahun 2025 menjadi awal yang positif dan menjanjikan bagi para siswa baru dan orang tua mereka. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting, membangun semangat belajar, dan menciptakan ikatan awal yang kuat antara siswa, guru, dan orang tua. Semoga semangat dan optimisme ini terus terjaga
Jumat Sehat , Emak Emak Hebat

Mentari Jumat pagi menyinari Rusunawa Pinus Elok, Penggilingan, Jakarta Timur, menciptakan suasana cerah yang menyambut hangat para penghuni Tower E. Pukul 07.00 WIB, halaman tower sudah ramai. Warga, terutama para ibu rumah tangga—yang akrab disapa “emak-emak”—bersemangat mengikuti senam pagi rutin yang diadakan setiap minggu, kali ini menjadi tuan rumah di Tower E. Senyum ceria terpancar dari wajah mereka, mencerminkan kebersamaan yang erat. Terlihat berbagai usia ikut berpartisipasi, dari anak-anak hingga para lansia yang semangatnya tak kalah membara.
Pak Saiful, koordinator dari UPRS 7 dan mbak Anna sebagai instruktur memimpin senam dengan iringan musik meriah lagu-lagu dangdut favorit seperti “Stecu Stecu” dan “Apate Apate”—menambah keceriaan suasana. Ibu Evi, Ketua RW 19, turut hadir menyaksikan semangat warga dan ikut serta senam bersama .Gerakan senam, mulai dari pemanasan ringan seperti peregangan otot dan senam aerobik, hingga gerakan inti dilakukan dengan antusias. Pendinginan diakhiri dengan peregangan untuk melemaskan otot. Lebih dari sekadar olahraga, senam ini menjadi ajang mempererat silaturahmi dan mengisi pagi hari dengan energi positif.

Kegiatan ini memiliki makna mendalam, terutama bagi para ibu rumah tangga. Mereka, dengan kesibukan dan tanggung jawabnya, tetap mengutamakan kesehatan fisik dan mental. Meski lahan terbatas, semangat untuk hidup sehat tetap membara, menunjukkan dedikasi luar biasa mereka. Senam pagi bukan hanya rutinitas, tetapi wujud kepedulian terhadap diri sendiri dan keluarga. Beberapa terlihat membawa anak-anak mereka yang ikut serta dalam gerakan senam
Semangat kebersamaan juga terlihat dalam aktivitas olahraga lainnya di Rusunawa Pinus Elok. Warga rutin berjalan pagi, berjemur (khususnya para lansia), bermain sepak bola, atau bersepeda. Aktivitas ini menciptakan lingkungan yang sehat, aktif, dan harmonis—sebuah potret kehidupan masyarakat yang saling mendukung. Anak-anak tampak berlarian riang , menambah keceriaan suasana pagi


Sebagai apresiasi, OPRS 7 menyediakan sarapan sehat berupa bubur kacang hijau. Usai senam, warga menikmati bubur bersama, bercengkerama, dan berbagi cerita. Suasana hangat dan penuh keakraban semakin mempererat ikatan persaudaraan di antara mereka. Terlihat beberapa warga saling membantu membagi bubur
Senam pagi di Tower E lebih dari sekedar kegiatan olahraga; ini adalah simbol semangat juang dan kebersamaan warga Rusunawa Pinus Elok. Mereka membuktikan bahwa kehidupan di rusunawa dapat dipenuhi kehangatan, ketenangan, dan energi positif, meskipun keterbatasan ruang dan fasilitas. Kehadiran Ibu Evi juga menunjukkan dukungan penuh dari pihak RW terhadap kegiatan positif ini

Kisah ini menginspirasi: kebersamaan dan kepedulian dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Semangat warga Rusunawa Pinus Elok patut diapresiasi dan semoga menginspirasi banyak orang untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif dan harmonis di tempat tinggal mereka.
Senam Sehat , Hati Bahagia Di Rusunawa Pinus elok Penggilingan Tower ETower
Senam Sehat , Hati Bahagia Di Rusunawa Pinus Elok Tower E

Mentari Jumat pagi menyinari Rusunawa Pinus Elok, Penggilingan, Jakarta Timur, menciptakan suasana cerah yang menyambut hangat para penghuni Tower E. Pukul 07.00 WIB, halaman tower sudah ramai. Warga, terutama para ibu rumah tangga—yang akrab disapa “emak-emak”—bersemangat mengikuti senam pagi rutin yang diadakan setiap minggu, kali ini menjadi tuan rumah di Tower E. Senyum ceria terpancar dari wajah mereka, mencerminkan kebersamaan yang erat. Terlihat berbagai usia ikut berpartisipasi, dari anak-anak hingga para lansia yang semangatnya tak kalah membara.
Pak Saiful, koordinator dari UPRS 7 dan mbak Anna sebagai instruktur memimpin senam dengan iringan musik meriah lagu-lagu dangdut favorit seperti “Stecu Stecu” dan “Apate Apate”—menambah keceriaan suasana. Ibu Evi, Ketua RW 19, turut hadir menyaksikan semangat warga dan ikut serta senam bersama .Gerakan senam, mulai dari pemanasan ringan seperti peregangan otot dan senam aerobik, hingga gerakan inti yang lebih dinamis dilakukan dengan antusias. Pendinginan diakhiri dengan peregangan untuk melemaskan otot. Lebih dari sekadar olahraga, senam ini menjadi ajang mempererat silaturahmi dan mengisi pagi hari dengan energi positif.

Kegiatan ini memiliki makna mendalam, terutama bagi para ibu rumah tangga. Mereka, dengan kesibukan dan tanggung jawabnya, tetap mengutamakan kesehatan fisik dan mental. Meski lahan terbatas, semangat untuk hidup sehat tetap membara, menunjukkan dedikasi luar biasa mereka. Senam pagi bukan hanya rutinitas, tetapi wujud kepedulian terhadap diri sendiri dan keluarga. Beberapa terlihat membawa anak-anak mereka yang ikut serta dalam gerakan senam yang disesuaikan dengan usia mereka.
Semangat kebersamaan juga terlihat dalam aktivitas olahraga lainnya di Rusunawa Pinus Elok. Warga rutin berjalan pagi, berjemur (khususnya para lansia), bermain sepak bola, keranjang, atau bersepeda. Aktivitas ini menciptakan lingkungan yang sehat, aktif, dan harmonis—sebuah potret kehidupan masyarakat yang saling3 mendukung. Anak-anak tampak berlarian riang setelah senam, menambah keceriaan suasana pagi

Sebagai apresiasi, OPRS 7 menyediakan sarapan sehat berupa bubur kacang hijau. Usai senam, warga menikmati bubur bersama, bercengkerama, dan berbagi cerita. Suasana hangat dan penuh keakraban semakin mempererat ikatan persaudaraan di antara mereka. Terlihat beberapa warga saling membantu membagi bubur
Senam pagi di Tower E lebih dari sekedar kegiatan olahraga; ini adalah simbol semangat juang dan kebersamaan warga Rusunawa Pinus Elok. Mereka membuktikan bahwa kehidupan di rusunawa dapat dipenuhi kehangatan, ketenangan, dan energi positif, meskipun keterbatasan ruang dan fasilitas. Kehadiran Ibu Evi juga menunjukkan dukungan penuh dari pihak RW terhadap kegiatan positif ini.

Kisah ini menginspirasi: kebersamaan dan kepedulian dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik. Semangat warga Rusunawa Pinus Elok patut diapresiasi dan semoga menginspirasi banyak orang untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif dan harmonis di tempat tinggal mereka.