Partai Ummat Gelar Rakernas Gaya Baru : Akan Road Show Seluruh Indonesia, Serap Aspirasi Akar Rumput.

Jogjakarta, wartapenasatu.com – Press Release Partai Ummat Jum’at, 17 Oktober 2025, Seiring dengan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Majelis Syura Pimpinan Prof. Dr. M. Amien Rais, MA pada awal Desember 2024 yang lalu, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Ummat memulai konsep baru berorganisasi yang sangat fleksibel disesuaikan dengan kebutuhan organisasi di lapangan yang tidak ribet, lebih hemat dan sangat aspiratif.
“Insya Allah, pada hari Sabtu nanti (18/10) kami akan memulai rangkaian Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan diadakan di seluruh wilayah Indonesia dengan acara Kick Off Meeting” Ujar Ridho Rahmadi Ketua Umum Partai Ummat di sela sela persiapan acara. Ridho menambahkan, dalam terminologi manajemen modern, istilah Kick Off Meeting merupakan rapat perdana yang berusaha untuk menyatukan persepsi, energi, dan emosi untuk sama-sama menyusun langkah-langkah program kerja yang akan dijalankan pada tahun 2026 nanti. Menurut rundown acara Kick Off dari Panitia, Majelis Syura dan DPP Partai Ummat juga akan memberikan pernyataan sikap terkait satu tahun kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran sebagai evaluasi dari Partai Ummat
“Kita tidak ingin acara terlalu banyak seremonial tapi malah menghilangkan substansi rapat yang sesungguhnya, Insya Allah kita akan turun ke 38 Provinsi seluruh Indonesia dan menyerap aspirasi dari akar rumput, sehingga tidak perlu lagi seperti Rakerwil dan Rakerda yang memakan waktu dan banyak drama, dengan Rakernas model baru ini, dilaksanakan dalam satu paket (All in One – Red.) sesuai apa yang dibutuhkan Partai Ummat saat ini” jelas Ridho.
Menurut Sekjen Partai Ummat Taufik Hidayat, selepas Kick Off Meeting di Yogya, maka seluruh pengurus Dewan Pengurus Wilayah (DPW) dan pimpinan Dewan Pengurus Daerah (DPD) akan dikunjungi oleh DPP satu per satu dengan jadwal secara berkala hingga pada puncaknya nanti akan ada Closing Meeting (Summit – Puncak Acara Rakernas) yang akan memutuskan dan menetapkan program kerja Partai Ummat untuk tahun 2026. “Pada Acara Summit Rakernas nanti, Pengurus DPP dan Pimpinan DPW akan mensortir masukan-masukan dari akar rumput, mana yang realistis dan bisa dikerjakan menyesuaikan dengan kondisi Partai Ummat saat ini” jelas Taufik.
“Kita ingin membuat Program Kerja yang betul-betul datang dari kebutuhan lapangan, sehingga langkah-langkah menyusun program kerja untuk kemenangan 2029 benar benar bisa dijalankan, bukan hanya sekedar harapan-harapan yang jauh dari kondisi lapangan” tambah Taufik.
Rencananya, pada pertengahan bulan Desember 2025 akan dilaksanakan juga Silaturrahim Akbar dalam Musyawarah Nasional 2025 yang mengundang para tokoh nasional untuk memberikan motivasi dan dukungan kepada para seluruh kader Partai Ummat se-Indonesia. “Dalam Munas 2025 nanti, kita fokus untuk bersilaturrahim dan konsolidasi dengan pihak-pihak internal maupun pihak-pihak eksternal agar Partai Ummat bisa menjadi salah satu kekuatan untuk perubahan bangsa dan negara kita. Semuanya akan diundang hadir, pokoknya acaranya terbuka, agenda pokoknya silaturrahim, konsolidasi, penambahan wawasan kader dan pengenalan pengurus DPP yang baru kepada kader dan masyarakat seluruh Indonesia” Pungkas Ridho Rahmadi optimis. (TH)
Sekretariat DPP Partai Ummat.
Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 sukses digelar
Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 sukses digelar

Jakarta, wartapenasatu.com – Digelar pada tanggal 8-12 Oktober 2025 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran. Perhelatan akbar ini mencatat nilai transaksi business matching pembiayaan, perdagangan, dan omset penjualan senilai Rp3,1 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp2 triliun.
ISEF 2025 mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif” dan melibatkan lebih dari 700 pelaku usaha syariah, termasuk UMKM halal dan industri, lembaga keuangan syariah, pelaku industri kreatif, serta investor domestik dan internasional.
Dalam sambutannya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, menyatakan bahwa ISEF 2025 menjadi bukti nyata meningkatnya kepercayaan dan partisipasi pelaku ekonomi syariah nasional maupun global terhadap pengembangan ekosistem syariah di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, ISEF menjadi ajang strategis untuk memperkuat sinergi dan memperbesar kontribusi ekonomi syariah terhadap perekonomian nasional. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dan seluruh potensi ekonomi perlu dioptimalkan, termasuk sektor syariah yang menjadi “engine” baru pertumbuhan.
Gubernur BI Perry Warjiyo yang memimpin acara ini, menyatakan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam State of Global Islamic Economy Report dan memiliki keunggulan pada industri modest fashion, pariwisata ramah muslim, serta farmasi dan kosmetik halal.
Dengan capaian yang signifikan ini, BI menargetkan Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah nomor satu di dunia. Sejumlah pelaku UMKM juga merasakan dampak positif dari gelaran ISEF, dengan penjualan produk-produk fesyen yang temyata moncer dan menargetkan pendapatan hingga ratusan juta rupiah.
Dalam peringatan ini, BI juga meluncurkan Master Plan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) 2025-2029, yang bertujuan untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah global. Dengan demikian, ISEF 2025 menjadi langkah penting bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian dan keuangan syariah demi kemajuan bangsa.(Eny K.)
ISEF 2025: Pilar Inklusi dan Akselerasi Usaha Syariah
ISEF 2025: Pilar Inklusi dan Akselerasi Usaha Syariah

Jakarta, wartapenasatu.com – Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025, sebuah inisiatif tahunan yang diinisiasi oleh Bank Indonesia (BI), kembali hadir dengan serangkaian agenda edukatif yang konstruktif. Salah satu agenda utama adalah talkshow bertajuk “Merajut Literasi, Menebar Solusi: Perencanaan Keuangan Syariah sebagai Pendorong Inklusi dan Pertumbuhan Usaha”. Acara ini merupakan bagian esensial dari ISEF 2025, yang mengusung tema sentral “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif,” sebuah deklarasi komitmen BI dalam mempercepat laju pengembangan ekosistem ekonomi syariah di seluruh Indonesia.
Talkshow ini menjadi arena pertemuan bagi berbagai elemen masyarakat, mulai dari praktisi keuangan, akademisi, hingga masyarakat umum, yang hadir baik secara fisik maupun virtual. Fokus utama diskusi adalah esensi literasi dan inklusi keuangan syariah sebagai fondasi krusial bagi masyarakat dan pelaku usaha dalam mencapai kesejahteraan ekonomi yang berkelanjutan. Para peserta diajak untuk menggali lebih dalam mengenai bagaimana prinsip-prinsip syariah dapat diimplementasikan secara efektif dalam perencanaan keuangan pribadi dan pengembangan strategi bisnis.
Para narasumber yang kompeten dalam bidangnya menyoroti data terkini yang menggambarkan Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Indonesia. Meskipun indeks ini menunjukkan tren positif, kesenjangan yang signifikan masih terlihat dibandingkan dengan keuangan konvensional. Kondisi ini memicu urgensi bagi semua pihak, termasuk BI dan Islamic Financial Planners Association (IFPA), untuk memperluas cakupan edukasi dan mempermudah akses terhadap produk keuangan syariah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Salah satu solusi yang mengemuka adalah peran vital produk keuangan syariah, seperti pembiayaan dan investasi halal, dalam menopang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Pemahaman yang mendalam terhadap instrumen syariah memungkinkan UMKM untuk merencanakan pertumbuhan usaha secara terstruktur, aman, dan sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, sehingga mampu bersaing secara efektif di pasar global. Hal ini sejalan dengan salah satu pilar utama ISEF 2025, yaitu penguatan pelaku usaha syariah dan industri halal.
Diskusi berlanjut dengan pembahasan strategi untuk memposisikan Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah dunia. Kunci utama untuk mewujudkan visi ini terletak pada sinergi yang solid antarlembaga dan inovasi yang berkelanjutan. Kolaborasi antara regulator, industri keuangan, komunitas, dan pesantren dianggap esensial dalam menciptakan ekosistem yang kuat, inklusif, dan berdaya saing internasional.
ISEF 2025, yang merupakan hasil kolaborasi antara Bank Indonesia dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), telah membuktikan dampak positifnya. Nilai transaksi business matching pembiayaan, perdagangan, dan omzet penjualan yang dihasilkan selama acara berlangsung mencapai angka triliunan rupiah, mencerminkan tingginya kepercayaan dan partisipasi dari pelaku ekonomi syariah nasional maupun global.
Kesuksesan talkshow ini diharapkan dapat menjadi momentum berkelanjutan dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah. Dengan demikian, masyarakat tidak hanya akan lebih cerdas dalam mengelola keuangan, tetapi juga memiliki bekal yang memadai untuk menjadikan prinsip syariah sebagai mesin penggerak pertumbuhan usaha yang tidak hanya menguntungkan secara materiil, tetapi juga membawa keberkahan dan kemaslahatan bagi seluruh umat.
Dirgahayu Korps Zeni TNI Angkatan Darat: Zeni Angkatan Darat Menjaga Kedaulatan, Membangun NKRI, dan Menjaga Perdamaian Dunia

Jakarta, wartapenasatu.com – 15 Oktober 2025, Korps Zeni TNI Angkatan Darat memperingati hari jadinya yang ke-80 Sebagai salah satu kecabangan tertua di TNI Angkatan Darat, Korps Zeni telah memainkan peran penting dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dengan motto “Yudha Karya Satya Bhakti,” Korps Zeni TNI Angkatan Darat terus berkomitmen untuk menjalankan tugas-tugasnya dengan profesional dan dedikasi tinggi. Dalam konteks bela negara, Korps Zeni memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung operasi militer dan menjaga stabilitas keamanan negara.
Korps Zeni TNI Angkatan Darat memiliki beberapa tugas pokok, termasuk konstruksi, destruksi, pembangunan rintangan, pembuatan samaran, pembangunan infrastruktur penyeberangan, kegiatan penyelidikan, pembuatan perkubuan, penjinakan bahan peledak, dan penanganan Nuklir-Biologi-Kimia (Nubika) secara pasif.
Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Korps Zeni TNI Angkatan Darat tidak hanya berfokus pada aspek militer, tetapi juga berperan dalam membangun masyarakat dan menjaga perdamaian dunia. Melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan pembangunan infrastruktur, Korps Zeni telah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat hubungan antara TNI dengan rakyat.
Sebagai bagian dari semangat bela negara, Korps Zeni TNI Angkatan Darat terus meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajuritnya. Dengan pelatihan yang berkelanjutan dan teknologi yang berkembang, Korps Zeni siap menghadapi berbagai tantangan dan tugas-tugas yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.
Dalam peringatan hari jadinya yang ke-80, Korps Zeni TNI Angkatan Darat mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit yang telah berkontribusi dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Semoga semangat bela negara dapat terus ditingkatkan dan menjadi motivasi bagi Korps Zeni untuk terus berkontribusi dalam menjaga keamanan dan perdamaian dunia.
Dengan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi, Korps Zeni TNI Angkatan Darat akan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, serta menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjalankan nilai-nilai bela negara .( Eny K.)
Kembalinya warga Gaza ke Negerinya setelah kesepakatan gencatan senjata.
Kembalinya warga Gaza ke Negerinya setelah kesepakatan gencatan senjata.
Mancanegara, wartapenasatu.com – Ribuan warga Palestina mulai kembali ke kota Gaza setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku. Mereka kembali ke rumah-rumah yang hancur setelah mengungsi akibat serangan Israel selama dua tahun.

Diperkirakan sekitar 300.000 warga Palestina yang sebelumnya mengungsi ke wilayah selatan Gaza atas perintah Israel. Data menunjukkan sekitar 10% dari pengungsi yang kembali adalah anak-anak yatim piatu akibat konflik. Banyak dari mereka adalah keluarga dengan anak-anak, wanita, dan orang tua. Selain itu, lebih dari 15.000 warga sipil dilaporkan meninggal dunia selama konflik ini.
Setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada Jumat, 8 Oktober 2025. Gencatan senjata ini terjadi setelah perang selama dua tahun antara Israel dan Hamas. Warga Palestina kembali ke kota Gaza dan wilayah utara Gaza. Mereka berjalan di sepanjang jalan pantai Rashid dan jalan Salah al-Din, dua jalur utama yang menghubungkan utara dan selatan Jalur Gaza.
Warga Palestina kembali ke rumah mereka karena mereka ingin kembali ke kehidupan normal setelah perang. Mereka juga ingin membangun kembali rumah mereka dan komunitas mereka. Keinginan untuk menguburkan anggota keluarga yang meninggal di tanah kelahiran juga menjadi faktor penting.
Mereka kembali dengan berjalan kaki, menggunakan keledai, atau menaiki truk. Banyak dari mereka membawa barang-barang mereka yang tersisa dari serangan udara Israel.
Hamas menyambut baik gencatan senjata ini sebagai kemenangan bagi perlawanan Palestina. Mereka menyatakan akan terus berjuang untuk kemerdekaan Palestina. Negara-negara Arab seperti Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab telah menyatakan dukungan mereka terhadap gencatan senjata ini dan menjanjikan bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi untuk Gaza. Mesir telah membuka perbatasan Rafah untuk memungkinkan masuknya bantuan dan evakuasi medis. Qatar telah menjanjikan dana sebesar $500 juta untuk rekonstruksi Gaza, sementara Uni Emirat Arab juga telah mengumumkan paket bantuan serupa. Selain itu, negara-negara seperti Turki dan Indonesia juga memberikan dukungan kemanusiaan yang signifikan.
Kembalinya warga Gaza ini merupakan momen penting dalam konflik Israel-Palestina. Ini menunjukkan bahwa warga Palestina tidak menyerah pada harapan untuk kembali ke rumah mereka dan membangun kembali kehidupan mereka, meskipun menghadapi tantangan besar. Dukungan internasional akan sangat penting untuk membantu mereka membangun kembali Gaza.
Perbatasan Berdarah: Afghanistan dan Pakistan di Ujung Tanduk
Perbatasan Berdarah: Afghanistan dan Pakistan di Ujung Tanduk

Mancanegara, wartapenasatu.com – Konflik antara Afghanistan dan Pakistan adalah serangkaian ketegangan dan bentrokan bersenjata yang terus berlanjut, melibatkan serangan lintas batas, tembakan, dan klaim teritorial yang belum terselesaikan. Akar masalah ini kompleks, melibatkan sengketa perbatasan yang sudah berlangsung lama dan tuduhan saling mendukung kelompok militan.
Konflik ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Afghanistan (terutama Taliban setelah kembali berkuasa), Angkatan Bersenjata Afghanistan, Pemerintah Pakistan, Angkatan Bersenjata Pakistan, Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP), Front Perlawanan Nasional Afghanistan, dan Balochistan Liberation Army (BLA). Ketegangan ini meningkat tajam pada tahun 2024 dan 2025, dengan bentrokan terbaru dilaporkan terjadi pada Oktober 2025.
Pertempuran sengit ini terkonsentrasi di sepanjang perbatasan Afghanistan-Pakistan, terutama di wilayah seperti Waziristan Utara, Waziristan Selatan, dan Khyber Pakhtunkhwa. Sengketa perbatasan mengenai Garis Durand, yang tidak diakui oleh Afghanistan, menjadi sumber utama ketegangan. Pakistan menuduh Afghanistan memberikan perlindungan kepada militan TTP yang melakukan serangan di wilayahnya, sementara Afghanistan membantah tuduhan tersebut.
Konflik ini bermanifestasi dalam berbagai bentuk, termasuk serangan udara oleh Pakistan yang menargetkan tempat persembunyian militan di Afghanistan, serangan balasan oleh pasukan Afghanistan terhadap pos-pos perbatasan Pakistan, dan bentrokan antara pasukan keamanan dari kedua belah pihak. Aktivitas kelompok militan di wilayah perbatasan semakin memperburuk situasi yang sudah tegang.
Dampak ekonomi dari konflik ini sangat merugikan kedua belah pihak. Perdagangan lintas batas telah menurun sebesar 40% sejak awal tahun 2024, menyebabkan kerugian pendapatan yang signifikan bagi para pedagang di kedua negara. Investasi asing di wilayah perbatasan telah terhenti, dan biaya keamanan telah meningkat menjadi lebih dari $500 juta untuk Pakistan dan $200 juta untuk Afghanistan. Afghanistan, yang sudah menghadapi krisis ekonomi yang parah, semakin terpuruk akibat konflik ini. Pakistan juga mengalami kerugian ekonomi yang besar, terutama di wilayah-wilayah perbatasan yang terkena dampak langsung dari pertempuran.
Jumlah korban jiwa akibat konflik ini terus meningkat. Lebih dari 2.500 warga sipil Afghanistan dan 1.800 warga sipil Pakistan telah tewas sejak awal tahun 2024. Selain itu, lebih dari 1.200 personel militer Pakistan dan 800 personel militer Afghanistan juga dilaporkan tewas dalam pertempuran. Serangan udara dan pertempuran darat telah menyebabkan kerusakan infrastruktur yang meluas dan pengungsian massal penduduk sipil, dengan lebih dari 1 juta orang mengungsi di kedua sisi perbatasan.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran akan stabilitas regional, Arab Saudi telah mengambil inisiatif untuk menengahi konflik antara Afghanistan dan Pakistan. Arab Saudi, dengan pengaruhnya di dunia Islam, berusaha untuk membawa kedua belah pihak ke meja perundingan dan mencapai solusi damai. Utusan khusus dari Arab Saudi telah melakukan kunjungan ke Kabul dan Islamabad untuk bertemu dengan para pemimpin dari kedua negara dan memfasilitasi dialog. Upaya mediasi ini masih berlangsung, tetapi menghadapi tantangan yang signifikan mengingat kompleksitas masalah dan ketidakpercayaan yang mendalam antara kedua negara.
“Membangun Semangat Bela Negara di Era Digital melalui Kekuatan Sosial Wirausaha”
“Membangun Semangat Bela Negara di Era Digital melalui Kekuatan Sosial Wirausaha”

Jakarta, wartapenasatu.com – Hadirnya santri, ibu-ibu majelis, dan generasi muda dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di JIExpo pada 9 Oktober 2025, menjadi momentum penting dalam membangun semangat bela negara di era digital. Menurut Eni, Manager Marketing PT Andromeda Advertising, bela negara bukan hanya tentang pertahanan militer, tetapi juga tentang partisipasi aktif dalam pembangunan bangsa.
Kajian “Wirausaha dan Kekuatan Sosial di Zaman Nabi” yang diselenggarakan oleh ISEF JIExpo, membahas tentang pentingnya menerapkan nilai-nilai wirausaha yang Islami untuk membangun bangsa. Syeik Muhammad Jaber menekankan pentingnya kejujuran dan integritas dalam berbisnis, sebagaimana yang diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Generasi muda memiliki peran strategis dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Menurut Eni, mereka harus menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi lingkungan dan bangsa. Dengan menerapkan kekuatan sosial wirausaha seperti kemampuan membangun jaringan dan mengelola risiko, generasi muda dapat menjadi pilar utama dalam mempertahankan NKRI dan mewujudkan Indonesia yang berdaulat, maju, dan berdaya saing.

Menumbuhkan rasa nasionalisme di kalangan generasi muda juga sangat penting. Dengan mencintai produk dalam negeri, mendukung UMKM lokal, dan menghargai perbedaan, generasi muda dapat menjadi generasi yang tangguh dan berkarakter. Rasa nasionalisme ini dapat menjadi landasan bagi semangat bela negara di era sekarang.
Implementasi bela negara di era sekarang dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti mengikuti kegiatan sosial, menjadi relawan, dan mempromosikan nilai-nilai kebangsaan di media sosial. Menurut Eni, generasi muda harus mampu mengambil peran aktif dalam pembangunan bangsa dan meningkatkan kesadaran bela negara.
Kesadaran bela negara harus ditanamkan sejak dini, generasi muda harus memahami pentingnya bela negara dan mengambil peran aktif dalam menjaga keutuhan bangsa dan negara. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi negara yang kuat dan berdaulat.
ISEF JIExpo menjadi platform yang tepat untuk membahas tentang pentingnya bela negara dan wirausaha syariah. Dengan berbagai kegiatan seperti talkshow, workshop, dan kajian, ISEF JIExpo 2025 dapat menjadi wadah bagi generasi muda untuk belajar dan berbagi pengalaman dalam membangun bangsa dan negara.
Konflik AS-Venezuela: Perang Diam-Diam di Karibia
Konflik AS-Venezuela: Perang Diam-Diam di Karibia

Oplus_131072 wartapenasatu.com – Macanegara – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Venezuela telah mencapai titik didih, memicu konflik berskala rendah yang melibatkan serangkaian tindakan provokatif. Sanksi ekonomi, ancaman militer, dan operasi di Laut Karibia menjadi manifestasi nyata dari perseteruan yang semakin dalam. Konflik ini diperparah oleh ketidakstabilan politik internal Venezuela, klaim tentang keterlibatan kartel narkoba, dan persepsi intervensi asing yang semakin kuat.
Konflik ini tidak dapat dikategorikan sebagai perang konvensional, melainkan lebih tepat disebut sebagai “perang diam-diam” atau kampanye tekanan intensif. Strategi ini melibatkan kombinasi sanksi ekonomi yang melumpuhkan, demonstrasi kekuatan angkatan laut yang mengintimidasi, dan operasi antinarkotika yang mematikan di perairan Laut Karibia. Esensi dari konflik ini terletak pada upaya kedua belah pihak untuk memaksakan kehendak mereka tanpa memicu konfrontasi militer langsung.
Venezuela, di bawah kepemimpinan Presiden Nicolás Maduro, menuduh AS melakukan serangkaian tindakan intervensi militer dan ekonomi ilegal. Tujuan dari intervensi ini, menurut pemerintah Venezuela, adalah untuk merampas cadangan minyak negara dan menggulingkan rezim sosialis yang berkuasa. Tuduhan ini mencerminkan kekhawatiran mendalam tentang kedaulatan nasional dan hak untuk menentukan nasib sendiri tanpa campur tangan eksternal.
AS, di pihak lain, membenarkan tindakan militernya dengan alasan memerangi kartel narkoba yang beroperasi di wilayah tersebut. Selain itu, AS mengklaim bahwa sanksi ekonomi yang diterapkan adalah respons terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis dan kurangnya demokrasi di Venezuela. Pembenaran ini menyoroti perbedaan mendasar dalam nilai-nilai dan prioritas antara kedua negara.
Meskipun tidak ada pertempuran darat yang terjadi di wilayah Venezuela, konflik ini memiliki dampak yang signifikan di berbagai lokasi. Laut Karibia menjadi arena utama di mana AS mengerahkan kapal perang dan melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang dituduh menyelundupkan narkoba, yang mengakibatkan hilangnya nyawa warga Venezuela. Di dalam Venezuela sendiri, sanksi ekonomi yang dijatuhkan oleh AS telah memperburuk krisis ekonomi dan politik yang sedang berlangsung.
Ketegangan antara AS dan Venezuela telah berlangsung selama bertahun-tahun, terutama sejak terpilihnya Nicolás Maduro sebagai presiden. Namun, eskalasi terbaru terjadi sejak tahun 2025, ketika AS meningkatkan operasi angkatan lautnya di lepas pantai Venezuela. Peningkatan ini memicu tuduhan “perang diam-diam” dari pemerintah Venezuela, yang melihat tindakan AS sebagai ancaman langsung terhadap kedaulatan dan keamanan nasional mereka.
Konflik AS-Venezuela melibatkan berbagai aktor dengan kepentingan dan agenda yang berbeda. Venezuela, di bawah kepemimpinan Presiden Nicolás Maduro, berupaya untuk mempertahankan kekuasaan dan menentang tekanan dari AS. Amerika Serikat, di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, berusaha untuk menekan rezim Maduro dan memerangi kartel narkoba. Selain itu, kartel narkoba itu sendiri memainkan peran penting dalam konflik ini, dengan AS mengklaim bahwa operasi militernya di lepas pantai Venezuela adalah untuk memerangi aktivitas mereka.
HIPMI Syariah: Mengukir Prestasi di ISEF 2025 untuk Kemajuan Ekonomi Syariah Indonesia
HIPMI Syariah: Mengukir Prestasi di ISEF 2025 untuk Kemajuan Ekonomi Syariah Indonesia

Jakarta, wartapenasatu.com – 9 Oktober 2025 – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Syariah menegaskan komitmennya dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia melalui partisipasi aktif dalam Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025. Eni, selaku Manager Marketing PT ANDROMEDA ADVERTISING, menyampaikan antusiasmenya terhadap peran strategis HIPMI Syariah dalam ajang bergengsi ini.
HIPMI Syariah, menurut Eni, berperan sebagai ujung tombak dalam pengembangan industri halal di Indonesia. Melalui berbagai program inovatif, organisasi ini membuka lebar peluang bagi para pengusaha muda untuk bersaing, baik di pasar nasional maupun internasional. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kapasitas pengusaha muda, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi syariah secara keseluruhan.
Partisipasi HIPMI Syariah dalam ISEF 2025 mencerminkan semangat bela negara yang kuat. Eni berharap semangat ini dapat menginspirasi generasi muda lainnya untuk terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi bangsa. Dengan berpartisipasi dalam pengembangan ekonomi syariah, generasi muda turut berkontribusi dalam mewujudkan kemandirian ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri halal. ISEF 2025 menjadi momentum penting bagi HIPMI Syariah untuk berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi negara melalui sektor halal. Sektor ini mencakup berbagai bidang, seperti makanan dan minuman halal, fesyen muslim, pariwisata halal, serta keuangan syariah. Dengan mengembangkan sektor-sektor ini, Indonesia dapat menjadi pemain utama dalam ekonomi halal global.
Seruan Kemanusiaan: Dobrak Blokade, Hentikan Genosida di Gaza

Jakarta, wartapenasatu.com Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, sebuah aksi damai yang menyerukan penghentian genosida di Gaza berlangsung khidmat di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta. Sebelum orasi para tokoh dimulai, seluruh peserta dengan lantang menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, mengukuhkan semangat persatuan dan kepedulian. Suasana kemudian bertambah khidmad dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh salah satu peserta aksi, menandai dimulainya rangkaian acara dengan dimensi spiritual yang mendalam.
Aksi solidaritas ini diselenggarakan pada hari Rabu, 7 Oktober 2025, bertempat strategis di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Sejumlah tokoh berpengaruh turut hadir untuk menyampaikan orasi, di antaranya Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Felix Siauw, Ustadz Alfian Tanjung, serta seorang influencer yang dikenal luas dengan panggilan Bang Koi, serta salah satu organisasi yang getol menyerukan kemerdekaan Palestina yaitu organisasi ASPIRASI yang diketuai oleh Ibu Wati Salam. Kehadiran mereka menegaskan urgensi dan bobot moral dari tuntutan yang disuarakan.

Dalam orasinya, Ustadz Felix Siauw secara tegas menekankan bahwa aksi semacam ini perlu diperbesar skalanya agar gaungnya dapat lebih luas didengar dan diperhatikan oleh dunia internasional. Beliau juga menuding Amerika Serikat sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas genosida yang terjadi di Gaza saat ini, sebuah pernyataan yang disampaikannya sambil menunjuk langsung ke arah gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, menyiratkan tuntutan akuntabilitas yang jelas.
Senada dengan semangat kemanusiaan, Bang Koi, dalam orasinya yang inspiratif, menyatakan bahwa kepedulian terhadap Gaza tidak semestinya dibatasi oleh identitas agama. “Untuk peduli Gaza tidak harus Muslim, namun seluruh manusia,” ujarnya, menegaskan bahwa isu ini adalah masalah kemanusiaan universal dan genosida berdarah yang tidak hanya berkaitan dengan Islam, melainkan melukai hati nurani setiap insan.

Motif utama di balik aksi ini adalah untuk memberikan dukungan moral dan politik kepada saudara-saudara kita yang berupaya menembus blokade Gaza melalui jalur laut. Mereka tergabung dalam Freedom Flotilla, sebuah gerakan solidaritas internasional yang berkomitmen untuk mengakhiri blokade tidak manusiawi yang diberlakukan oleh Israel terhadap Gaza. Aksi di Jakarta ini menjadi cerminan dukungan global terhadap perjuangan tersebut.
Masyarakat Gaza saat ini hidup dalam berbagai keterbatasan ekstrem, sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari komunitas internasional. Namun, tindakan kejam Israel yang tanpa henti memblokade setiap upaya bantuan, termasuk gerakan Freedom Flotilla, telah memperparah krisis kemanusiaan di sana. Kondisi ini menuntut perhatian serius dan intervensi tegas dari lembaga-lembaga dunia.

Oleh karena itu, harapan besar disematkan pada aksi ini agar otoritas terkait di tingkat global dapat mendengar seruan kemanusiaan ini. Diharapkan ada tindakan tegas yang diambil terhadap Israel, yang pada akhirnya akan berdampak pada pembukaan jalur bantuan tanpa hambatan kepada masyarakat Gaza yang sangat membutuhkan, demi meringankan penderitaan dan menghentikan tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung.