Meningkatkan UMKM dengan Teknologi Digital Kerja sama BRImo dan Perempuan Peduli Nusantara
Jakarta wartapenasatu.com
_BRImo dan Perempuan Peduli Nusantara Berkolaborasi untuk Mendukung UMKM_
Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemanfaatan teknologi digital di kalangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), BRImo melakukan sosialisasi bersama Perempuan Peduli Nusantara. Acara ini juga dimeriahkan dengan tali silaturahmi dan pengukuhan UMKM.
Melalui kerja sama ini, BRImo dapat memfasilitasi para pelaku UMKM dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR), produk tabungan emas, dan layanan transaksi yang mudah dan efisien. Dengan demikian, UMKM dapat lebih fokus pada pengembangan usaha mereka dan meningkatkan produktivitas.
Perempuan Peduli Nusantara sebagai organisasi yang peduli dengan pemberdayaan perempuan dan UMKM, berharap bahwa kerja sama ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemanfaatan teknologi digital di kalangan UMKM. Dengan adanya dukungan ini, diharapkan UMKM dapat menjadi lebih tangguh dan kompetitif di pasar.
“Nok Srie”
HADAPI TANTANGAN DIGITAL ERA DIGITAL PEJUANG INDONESIA MAJU LATIH GENERASI MUDA DI BIDANG AI DAN CODING
Jakarta wartapenasatu.com
_Pelatihan AI dan Coding untuk Generasi Muda Indonesia_
Pada tanggal 26 Juni 2025, Pejuang Indonesia Maju mengadakan pelatihan AI dan Coding untuk generasi muda di Restoran Cut the Crape, Cikajang, Jakarta Selatan. Pelatihan ini merupakan respon terhadap kebutuhan akan talenta digital yang mampu dan sejalan dengan visi pemerintah untuk Indonesia Maju.
Revolusi industri 4.0 menghadirkan tantangan sekaligus peluang bagi generasi muda Indonesia. Oleh karena itu, Pejuang Indonesia Maju menginisiasi pelatihan AI dan Coding bagi generasi muda sebagai upaya menjawab
kebutuhan akan tenaga kerja terampil di bidang teknologi informasi.
Pelatihan ini juga merupakan implementasi dari amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendukung Indonesia Maju. Pejuang Indonesia Maju berharap bahwa generasi muda Indonesia mampu bersaing di kancah global dan berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Pendidikan merupakan mandat konstitusi sebagai sarana mencerdaskan kehidupan bangsa yang telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Pejuang Indonesia Maju berkomitmen untuk mendukung Asta Cita dan membangun sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Dengan pelatihan ini, diharapkan generasi muda Indonesia dapat menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap bersaing di era digital.
Ajang kreativitas Pemuda Jakarta Timur 2025 Menemukan karya kreatif Dan kepedulian
Jakarta wartapenasatu.com
_Ajang Kreativitas Pemuda Jakarta Timur 2025: Menemukan Karya Kreatif dan Kepedulian_
Ajang Kreativitas Pemuda Jakarta Timur 2025 yang bertempat di City Plaza Jatinegara, Jakarta Timur, menjadi wadah bagi para kreator muda untuk menunjukkan karya-karya mereka. Di antara booth-booth yang menampilkan aneka produk UMKM dan kuliner, terdapat satu booth yang menarik perhatian, yaitu Teman Hebat Berkarya.
Booth ini menampilkan karya-karya anak-anak disabilitas yang luar biasa, yang dihasilkan dari pengelolaan limbah menjadi produk dengan harga jual yang fantastis. Ibu Aisyah, ketua yayasan tersebut, bersama timnya telah bekerja keras untuk mengajarkan kemandirian dan berkarya bagi anak-anak disabilitas.
Nok Srie dari Suara Pejuang Perempuan Indonesia yang bertandang ke booth tersebut merasa terinspirasi dengan karya-karya yang dihasilkan. “Dari sini kita banyak belajar bahwa kepedulian bukan milik segelintir orang, tapi kita semua bisa dari hal yang terkecil dengan membeli produk mereka,” kata Nok Srie. Dengan cara ini, kita dapat membantu perekonomian mereka dan membuat mereka dapat banyak berkarya.
_Komunitas Gang Anti Gadget Bersosialisasi di Ajang Kreativitas Pemuda Jakarta Timur 2025_
Jakarta wartapenasatu.con
_Komunitas Gang Anti Gadget Bersosialisasi di Ajang Kreativitas Pemuda Jakarta Timur 2025_
Komunitas Gang Anti Gadget, yang berlokasi di Gang Sawo, Cawang, Jakarta Timur, bersosialisasi bersama warga Jakarta dalam acara Ajang Kreativitas Pemuda Jakarta Timur 2025 di City Mall Jatinegara. Komunitas ini terbentuk sebagai respons terhadap dampak negatif penggunaan gadget berlebihan di era digitalisasi, seperti penurunan interaksi sosial, gangguan kesehatan, dan kecanduan teknologi.
Gerakan Anti Gadget hadir untuk mengajak masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, agar lebih bijak menggunakan perangkat teknologi. Ibu Sinda Sutadisastra dan Ibu Nok Srie dari Suara Pejuang Perempuan Indonesia sangat tertarik dan terinspirasi dengan gebrakan anak muda yang peduli akan lingkungan ini. Ketua komunitas, Andinda Cahaya, yang masih pelajar SMA kelas 11, membuktikan bahwa usia muda tidak menjadi hambatan untuk membuat perubahan positif.
Dampak dari gerakan Gang Anti Gadget sangat nyata, seperti penurunan waktu layar (screen time), peningkatan interaksi sosial, dan peningkatan aktivitas fisik. Ibu Sinda Sutadisastra berharap komunitas ini dapat diikuti dan lebih dikembangkan ke masyarakat, terutama di kawasan padat penduduk. “Kita yakin jika frekuensi penggunaan gadget berkurang di kalangan anak-anak dan remaja, kedepannya Indonesia akan lebih maju,” kata Ibu Sinda.
_Cek kanker gratis dan donor darah SUARA PEJUANG PEREMPUAN INDONESIA DAN PEJUANG INDONESIA MAJU Luncurkan program Kesehatan Perempuan_
_Suara Pejuang Perempuan Indonesia Berkolaborasi dengan Mr. Kim dan Ibu Lydia untuk Program Kesehatan Perempuan_
Suara Pejuang Perempuan Indonesia berkolaborasi dengan Mr. Kim dari Korea dan Ibu Lydia, distributor alat-alat kesehatan, untuk menunjang program kesehatan perempuan. Ibu Sinda Sutadisastra, Ketua Umum Suara Pejuang Perempuan Indonesia, mempercayakan Ibu Nok Srie sebagai koordinator acara dan Ibu Lydia sebagai pengadaan alat-alat kesehatan dari distributor langsung dari Korea.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini kesehatan perempuan melalui cek kanker gratis, donor darah, tes kesehatan, dan berbagai acara lainnya. Suara Pejuang Perempuan Indonesia juga mengandeng beberapa instansi terkait, seperti Kementerian Kesehatan, Pemda, Rumah Sakit, PMI, dan merangkul para UMKM untuk mendukung program ini.
Ibu Sinda berharap bahwa program ini dapat berkelanjutan tiap tahunnya dan memberikan manfaat besar bagi perempuan Indonesia. “Ibu adalah madrasah, tempat ibadah terbaik untuk anak-anaknya,” kata Ibu Sinda. “Dengan program ini, kita dapat membentuk generasi bangsa yang jauh lebih beradab dan beretika.”
Melalui kolaborasi dengan Pejuang Indonesia Maju dan Suara Perempuan Indonesia, Ibu Sinda berharap bahwa perempuan Indonesia akan semakin baik kesehatannya dan dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan Indonesia
_Kongres Suara Pejuang Indonesia Mengajak Kementerian Kesehatan Berpartisipasi dalam Program “Dari Perempuan untuk Perempuan
_Kongres Suara Pejuang Indonesia Mengajak Kementerian Kesehatan Berpartisipasi dalam Program “Dari Perempuan untuk Perempuan”_
Kongres Suara Pejuang Indonesia mengutus salah satu anggotanya, Ibu Nok Srie, di bawah arahan Ibu Sinda Sutadisastra sebagai Ketua Umum Kongres Suara Pejuang Indonesia. Mereka mengajak Kementerian Kesehatan untuk berpartisipasi dalam program “Dari Perempuan untuk Perempuan” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan deteksi dini kanker pada perempuan.
Program ini akan diselenggarakan pada hari kemerdekaan dan akan menawarkan cek kanker gratis di Jabodetabek. Selain itu, acara ini juga akan diisi dengan beberapa kegiatan, seperti senam bersama, donor darah, bazar UMKM, penampilan sanggar tari, dan lenong bocah. Kongres Suara Pejuang Indonesia berharap bahwa program ini dapat menjadi gebrakan baru untuk perubahan dan kemajuan bagi perempuan Indonesia.
Kongres Suara Pejuang Indonesia bekerja sama dengan Pejuang Indonesia Maju dan beberapa instansi terkait untuk menyelenggarakan program ini. Mereka menyadari bahwa kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada perempuan di Indonesia, dan seringkali diagnosis hanya dapat dilakukan pada stadium 3 dan 4, sehingga pengobatan menjadi lebih sulit.
Dengan cek kanker gratis, Kongres Suara Pejuang Indonesia berharap bahwa perempuan Indonesia dapat terselamatkan dari penyakit kanker. Ibu Nok Srie berharap bahwa Kementerian Kesehatan dapat bersinergi dengan mereka untuk mewujudkan program ini dan meningkatkan kesadaran serta deteksi dini kanker pada perempuan Indonesia.
PEDULI KORBAN KEBAKARAN NOK SRIE DAN PEJUANG PEREMPUAN INDONESIA BERAKSI BERSAMA PEJUANG INDONESIA MAJU
_Berbagi Kasih dan Kebaikan Bersama Korban Kebakaran Krukut Taman Sari_
Nok Srie, warta pena satu. perwakilan dari Pejuang Perempuan Indonesia, bergerak ke lokasi kebakaran Krukut Taman Sari, Jakarta Barat, untuk berbagi kasih dan kebaikan bersama korban kebakaran. Selama dua hari, Nok Srie berbaur bersama Karang Taruna Krukut RW 03, bermain bersama anak-anak dan memasak bersama.
Menurut Nok Srie, kegiatan ini bukan hanya tentang memberikan bantuan materi, tetapi juga tentang pemulihan mental anak-anak yang terkena dampak kebakaran. “Kita tidak menyadari bahwa sedihnya mereka rasa kehilangan sesuatu yang menurut mereka berharga,” ujarnya.
Nok Srie percaya bahwa perubahan sosial bukan hanya tugas segelintir orang, tetapi tanggung jawab kita semua. “Saya terjun ke dunia sosial mewakili Pejuang Perempuan Indonesia dan Pejuang Indonesia Maju, karena saya percaya bahwa setiap orang bisa menjadi penolong, tak perlu kaya, hanya cukup peduli,” katanya.
Lewat kegiatan ini, Nok Srie belajar bahwa yang dibutuhkan bukan hanya bantuan, tetapi kepercayaan dan keberpihakan. “Saya ingin menjadi bagian dari gerakan yang mendengar lebih banyak daripada mengatur,” ujarnya.
Nok Srie mengajak masyarakat untuk peduli terhadap perubahan sosial dan gotong royong demi orang yang membutuhkan. “Gerakan ini akan lebih kuat jika kita jalan bersama-sama,” katanya. Dengan demikian, kita dapat membuat perbedaan yang lebih besar dalam masyarakat.
Pilu! Bhayangkari Direbut Anak, Digugat Cerai Suami Kombes di Tengah Dugaan Perselingkuhan
Seorang Bhayangkari, Ibu Cynthiche Vanessa, menghadapi perjuangan berat mendapatkan hak asuh anak setelah digugat cerai suaminya, seorang Kombes di Mabes Polri. Gugatan diajukan di Tangerang, bukan domisili mereka di Jakarta Selatan, tanpa sepengetahuan Vanessa, dan di tengah dugaan perselingkuhan sang suami. Ibu Vanessa bahkan dilarang berkomunikasi dengan anak-anaknya, menunjukkan ketidakadilan yang dialami seorang ibu yang berjuang demi keluarganya. Saat ini, ia tengah berupaya membela haknya melalui jalur hukum, melawan gugatan cerai dan membuktikan perselingkuhan tersebut.
_SINERGI UNTUK BANTU KORBAN KEBAKARAN PRAMUKA DAN KONGRES PEJUANG PEREMPUAN INDONESIA BERBAGI POSKO_
Dewan Kerja Ranting Pramuka Kecamatan Penjaringan dan Kongres Pejuang Perempuan Indonesia Berbagi Posko Bantuan Korban Kebakaran_
Dewan Kerja Ranting Pramuka Kecamatan Penjaringan bersama Kongres Pejuang Perempuan Indonesia berbagi posko untuk bantuan korban kebakaran di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Ranting Pramuka ini beranggotakan pelajar SMP dan SMA setempat yang berdomisili di Kecamatan Penjaringan.
Bapak Sudirman sebagai pembina dan Bapak Iim sebagai koordinator Ranting Pramuka memimpin tim dengan baik. Mereka tidak mengenal lelah dan telah berkecimpung di posko kebakaran sejak hari pertama. Semoga anak-anak Pramuka ini dapat menjadi tauladan dan panutan untuk generasi berikutnya.
Kami dari Kongres Pejuang Perempuan Indonesia merasa bangga dengan tim Pramuka yang telah menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab sosial yang tinggi. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu meringankan beban warga yang terdampak kebakaran.
_BERBAGI KASIH DAN KEBAIKAN KONGRES PEJUANG PEREMPUAN INDONESIA BERSAMA WARGA KAPUK MUARA_