Daerah
PENGOLAHAN KAYU TERBESAR DI TASIK TERBAKAR
Kobaran si jago merah di lokasi. PFi
PENGOLAHAN KAYU TERBESAR DI TASIK TERBAKAR
Tasik, WARTA PENA SATU – Pabrik pengolahan kayu terbesar di kota Tasikmalaya Jawa Barat terbakar, Minggu petang (15/6).
Pabrik pengolahan kayu yang terletak di Kampung Leuwianyar, RT 01 RW 21, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, terlihat oleh salah seorang warga setempat.
Deden nama warga, menuturkan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.30 Saat itu, warga melihat kepulan asap tebal dari bangunan belakang pabrik kayu, katanya kepada Media di daerah itu.
“Awalnya kami mengira asap itu berasal dari pembakaran ban bekas. Tapi setelah dicek, ternyata bangunan belakang pabrik kayu sudah terbakar,” ujarnya termangu.
Warga kemudian segera menghubungi pemilik pabrik dan meminta bantuan dari Pemadam kebakaran lanjutnya.
Tak begitu lama, petugas Damkar bersama tim dari BPBD Tasikmalaya tiba di lokasi dan langsung melakukan proses pemadaman. Sejumlah warga juga turut membantu dengan peralatan seadanya.
“Karena lokasinya berada di permukiman padat penduduk, warga spontan ikut membantu pemadaman dengan air dari kamar mandi pabrik dan suplai dari armada damkar ,” kata Deden serius.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran maupun jumlah kerugian yang ditimbul kan oleh Si Jago merah.
Proses pendinginan masih berlangsung dan pihak berwenang masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.Andi
Hayya 3 Gaza: Ribuan Penonton di Bekasi Sambut Film Kemanusiaan Palestina
Hayya 3 Gaza: Ribuan Penonton di Bekasi Sambut Film Kemanusiaan Palestina
Jakarta, warta Pena satu, Film Hayya 3 Gaza sukses membangkitkan kepedulian publik terhadap isu kemanusiaan di Palestina. Acara nonton bareng (Nobar) dan meet & greet yang digelar di CGV Bekasi Trade Center pada Sabtu, 14 Juni 2025, dipadati ribuan penonton, membuktikan besarnya empati masyarakat Indonesia.
Antusiasme penonton terlihat dari penuhnya enam studio CGV Bekasi yang menayangkan film tersebut secara serentak. Salah satu studio bahkan dipesan khusus oleh komunitas Rescue Masyumi Peduli, berkolaborasi dengan Aktivis Alumni ISTN dan grup WhatsApp Palestina Merdeka. Ketiga komunitas ini secara spontan berinisiatif untuk menggelar acara nobar tersebut.
Ketua Panitia Nobar, Abdul Rojak, menjelaskan bahwa film Hayya 3 Gaza bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah ajakan nyata untuk peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina. Lebih dari 1.500 penonton memadati CGV Bekasi, dengan beberapa di antaranya bahkan membeli tiket hanya untuk berdonasi. Keberhasilan film ini juga terlihat dari jumlah penonton yang mencapai 40.000 orang di hari pertama penayangan.Ir. Agung Mandala, pimpinan Rescue Masyumi Peduli, mengungkapkan awalnya acara nobar direncanakan di CGV Lagoon Bekasi pada tanggal 12 Juni, bertepatan dengan penayangan perdana. Namun, karena kendala teknis, acara tersebut dipindahkan ke CGV BTC Bekasi Timur. Ir. Agung Mandala juga memfasilitasi tiket gratis bagi 16 santri yatim dari Pesantren Terpadu Daarul Fikri dan 14 anak yatim dari Bendungan Hilir.
Nobar dan meet & greet ini tak hanya dihadiri penonton lokal, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri, seperti Singapura. Acara tersebut menjadi momen solidaritas yang luar biasa, ditandai dengan penyerahan donasi untuk Palestina Merdeka dari Ir. Agung Mandala kepada sutradara Jastis Arimba, disaksikan oleh aktor Husein Alatas dan para inisiator nobar. Kenang-kenangan berupa kaos juga diberikan kepada Jastis Arimba, Husein Alatas, dan penulis Asma Nadia.
Film Hayya 3 Gaza sendiri mengisahkan Abdullah Gaza, anak yatim piatu berusia 8 tahun yang tinggal di panti asuhan. Kisah menjadi emosional ketika Gaza diculik oleh ayah kandungnya, Beni (diperankan Husein Alatas), yang berniat menjualnya. Karakter Beni yang tragis menjadi sorotan utama dalam film ini.
Sutradara Jastis Arimba, yang berkolaborasi dengan Asma Nadia dan Hayati Ayatillah, mengatakan bahwa film ini, bagian ketiga dari trilogi Hayya yang diproduksi oleh Warna Pictures, dikemas sebagai drama keluarga yang menyentuh dan reflektif. Ia berharap penonton dapat merenungkan sejauh mana keterlibatan mereka dalam memperjuangkan nasib saudara-saudara di Palestina.
Dukungan terhadap film ini datang dari berbagai pihak, termasuk tokoh nasional dan organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menteri Kebudayaan Fadli Zon bahkan menyebutnya sebagai karya penting dalam melawan propaganda genosida. Dalam dua hari pertama penayangan, film ini telah ditonton lebih dari 50.000 orang dan masih terus tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Jastis Arimba mengajak masyarakat untuk menyebarluaskan pesan film ini dan mengajak keluarga dan kerabat untuk menonton, mengingat 40 persen keuntungan tiket akan disumbangkan untuk rakyat Palestina. Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari publik untuk menjaga agar film ini tetap tayang.
Film yang juga dibintangi oleh Cut Syifa, Amna Shahab, Oki Setiana Dewi, dan lainnya ini, dengan lagu tema “Surga Menanti” oleh Melly Goeslaw dan Mostafa Atef, mengusung pesan kemanusiaan yang universal, melewati batas agama, generasi, dan negara.
- AGAMA, Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Internasional, Nasional, Opini, Pendidikan, Politik, SOSIAL
Hayya 3 Gaza: Ribuan Penonton di Bekasi Sambut Film Kemanusiaan Palestina
Hayya 3 Gaza: Ribuan Penonton di Bekasi Sambut Film Kemanusiaan Palestina
Jakarta,warta Pena satu, Film Hayya 3 Gaza sukses membangkitkan kepedulian publik terhadap isu kemanusiaan di Palestina. Acara nonton bareng (Nobar) dan meet & greet yang digelar di CGV Bekasi Trade Center pada Sabtu, 14 Juni 2025, dipadati ribuan penonton, membuktikan besarnya empati masyarakat Indonesia.
Antusiasme penonton terlihat dari penuhnya enam studio CGV Bekasi yang menayangkan film tersebut secara serentak. Salah satu studio bahkan dipesan khusus oleh komunitas Rescue Masyumi Peduli, berkolaborasi dengan Aktivis Alumni ISTN dan grup WhatsApp Palestina Merdeka. Ketiga komunitas ini secara spontan berinisiatif untuk menggelar acara nobar tersebut.
Ketua Panitia Nobar, Abdul Rojak, menjelaskan bahwa film Hayya 3 Gaza bukan sekadar hiburan, melainkan sebuah ajakan nyata untuk peduli terhadap penderitaan rakyat Palestina. Lebih dari 1.500 penonton memadati CGV Bekasi, dengan beberapa di antaranya bahkan membeli tiket hanya untuk berdonasi. Keberhasilan film ini juga terlihat dari jumlah penonton yang mencapai 40.000 orang di hari pertama penayangan.
Ir. Agung Mandala, pimpinan Rescue Masyumi Peduli, mengungkapkan awalnya acara nobar direncanakan di CGV Lagoon Bekasi pada tanggal 12 Juni, bertepatan dengan penayangan perdana. Namun, karena kendala teknis, acara tersebut dipindahkan ke CGV BTC Bekasi Timur. Ir. Agung Mandala juga memfasilitasi tiket gratis bagi 16 santri yatim dari Pesantren Terpadu Daarul Fikri dan 14 anak yatim dari Bendungan Hilir.
Nobar dan meet & greet ini tak hanya dihadiri penonton lokal, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri, seperti Singapura. Acara tersebut menjadi momen solidaritas yang luar biasa, ditandai dengan penyerahan donasi untuk Palestina Merdeka dari Ir. Agung Mandala kepada sutradara Jastis Arimba, disaksikan oleh aktor Husein Alatas dan para inisiator nobar. Kenang-kenangan berupa kaos juga diberikan kepada Jastis Arimba, Husein Alatas, dan penulis Asma Nadia.Film Hayya 3 Gaza sendiri mengisahkan Abdullah Gaza, anak yatim piatu berusia 8 tahun yang tinggal di panti asuhan. Kisah menjadi emosional ketika Gaza diculik oleh ayah kandungnya, Beni (diperankan Husein Alatas), yang berniat menjualnya. Karakter Beni yang tragis menjadi sorotan utama dalam film ini.
Sutradara Jastis Arimba, yang berkolaborasi dengan Asma Nadia dan Hayati Ayatillah, mengatakan bahwa film ini, bagian ketiga dari trilogi Hayya yang diproduksi oleh Warna Pictures, dikemas sebagai drama keluarga yang menyentuh dan reflektif. Ia berharap penonton dapat merenungkan sejauh mana keterlibatan mereka dalam memperjuangkan nasib saudara-saudara di Palestina.
Dukungan terhadap film ini datang dari berbagai pihak, termasuk tokoh nasional dan organisasi seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI). Menteri Kebudayaan Fadli Zon bahkan menyebutnya sebagai karya penting dalam melawan propaganda genosida. Dalam dua hari pertama penayangan, film ini telah ditonton lebih dari 50.000 orang dan masih terus tayang di bioskop seluruh Indonesia.
Jastis Arimba mengajak masyarakat untuk menyebarluaskan pesan film ini dan mengajak keluarga dan kerabat untuk menonton, mengingat 40 persen keuntungan tiket akan disumbangkan untuk rakyat Palestina. Ia menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari publik untuk menjaga agar film ini tetap tayang.
Film yang juga dibintangi oleh Cut Syifa, Amna Shahab, Oki Setiana Dewi, dan lainnya ini, dengan lagu tema “Surga Menanti” oleh Melly Goeslaw dan Mostafa Atef, mengusung pesan kemanusiaan yang universal, melewati batas agama, generasi, dan negara.
IPKI Gelar Musyawarah Cabang di Jakarta Barat, usung Tema “Memajukan Kehidupan Bangsa”
Jakarta, Warta Pena Satu, 12 Juni 2025 – Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI) menyelenggarakan Musyawarah Cabang (Muscab) pada hari Kamis, 12 Juni 2025, bertempat di Kantor Walikota Jakarta Barat.
Muscab ini dilakukan untuk membentuk kepengurusan baru yaitu DPC IPKI Jakarta Barat. Acara ini mengusung tema “Memajukan Kehidupan Bangsa”, sebagai bentuk komitmen IPKI dalam memperkuat peran serta masyarakat dalam pembangunan nasional dan pelestarian nilai-nilai perjuangan kemerdekaan.Musyawarah Cabang ini dihadiri oleh pengurus IPKI tingkat pusat, perwakilan daerah, tokoh masyarakat, serta jajaran pemerintah kota Jakarta Barat.
Dalam sambutannya, Ketua Umum yang diwakili Sekjen IPKI menekankan pentingnya konsolidasi organisasi di tingkat cabang guna menjaga relevansi IPKI di tengah dinamika sosial dan politik bangsa.
Pada kesempatan terpisah, ketua terpilih Albert Siagian mengatakan bahwa “TemaMemajukan Kehidupan Bangsa bukan hanya slogan, tetapi panggilan bagi kita semua untuk turut aktif membangun masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat berdasarkan semangat perjuangan kemerdekaan” dan IPKI Jakarta Barat akan menekankan penguatan ekonomi masyarakat khususnya ekonomi berbasis UMKM.
Musyawarah ini juga menjadi momentum penting untuk pemilihan kepengurusan cabang yang baru, pembahasan program kerja strategis, serta penguatan sinergi antar anggota dalam mewujudkan visi IPKI sebagai wadah patriotisme modern.
Setelah Muscab selesai dilakukan, dilanjutkan acara Pelantikan DPC IPKI Jakarta Barat yang dilakukan secara simbolis penyerahan Pataka Organisasi dari Ketua Harian DPW IPKI DK Jakarta kepada Albert Siagian sebagai Ketua DPC IPKI Jakarta Barat yang baru terpilih.
Walikota Jakarta Barat, dalam sambutannya yang diwakili Bagian Pemerintahan, menyampaikan apresiasi atas kiprah IPKI dalam merawat semangat kebangsaan dan mendorong pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal maupun nasional.
IPKI terus berkomitmen untuk menjadi jembatan antara nilai-nilai sejarah perjuangan kemerdekaan dengan tantangan dan peluang zaman kini, serta mengajak generasi muda untuk terlibat aktif dalam gerakan kebangsaan yang inklusif dan progresif.
- AGAMA, Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Internasional, Kesehatan, Nasional, Pendidikan, Politik, SOSIAL
Geger Vaksin TBC: Mantan Menkes Kritik Keras Kebijakan Menkes Budi Sadikin
Geger Vaksin TBC: Mantan Menkes Kritik Keras Kebijakan Menkes Budi Sadikin
Jakarta, warta pena satu.
15 Juni 2025 – Seminar Nasional Uji Klinis Vaksin TBC yang digelar KB APTSI di Gedung STOVIA, Jakarta Pusat, Sabtu (14/6), menciptakan gelombang protes terhadap kebijakan Menteri Kesehatan Budi Sadikin. Seminar yang dihadiri ratusan peserta, didominasi perempuan, diwarnai pertanyaan kritis dan kecaman terhadap program vaksinasi TBC.
Mantan Menteri Kesehatan, DR. dr. Siti Fadilah Supari, Sp., menjadi sorotan utama. Dalam paparannya, beliau menjelaskan secara ilmiah tentang vaksin TBC dan menekankan pentingnya pemahaman publik agar terhindar dari kesalahpahaman. Siti Fadilah secara tegas mengkritik kebijakan Menkes Budi Sadikin yang dianggap memaksakan uji klinis vaksin TBC kepada masyarakat.“Vaksin melatih tubuh untuk melawan penyakit, tetapi pemaksaan uji klinis bukanlah tindakan profesional,” tegas Siti Fadilah. Beliau juga menyoroti tudingan terhadap Menkes Budi Sadikin sebagai agen asing dan mempertanyakan kebijakan “Health Care – Health Industry”-nya. Siti Fadilah khawatir kebijakan tersebut akan menguntungkan industri farmasi global dan merugikan rakyat Indonesia.
Peserta seminar yang berasal dari berbagai latar belakang, termasuk alumni perguruan tinggi, LSM, Ormas, dan tokoh masyarakat, mengungkapkan ketidakpercayaan mereka kepada Menkes Budi Sadikin. “Kita tidak percaya kepada Menteri Kesehatan sekarang,” ungkap Ibu Hany, mantan diplomat di Amerika.
Ketua Umum KB APTSI, Drs. H. Hendra Zon, S.Kt., MM., menyatakan harapannya agar Presiden Prabowo Subianto mengganti Menkes dengan sosok yang lebih pro-rakyat dan memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Seminar ini menghasilkan rekomendasi untuk Presiden Prabowo agar mempertimbangkan pendapat para pakar kedokteran yang meragukan kebijakan Menkes saat ini.
Presiden Prabowo, yang dikenal dengan komitmennya pada kedaulatan kesehatan Indonesia, telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Perlindungan Produsen Obat-Obat Tradisional. Kebijakan ini diharapkan dapat memberdayakan petani dan produsen obat tradisional di Indonesia.
Ketua Panitia, DR. Hasbi Wahidi, menyimpulkan seminar dengan menekankan pentingnya kehati-hatian dalam program vaksinasi TBC. “Kami tidak menolak vaksin, tetapi pemaksaan kepada masyarakat adalah tindakan yang tidak tepat,” ujarnya. Seminar ini menjadi bukti nyata keresahan publik terhadap kebijakan kesehatan yang dinilai kurang berpihak pada rakyat.
Istituto Burgo : Sekolah Desain Mewah Milan Kini Hadir di Jakarta!
Jakarta, Warta Pena Satu, Indonesia – Dunia desain Indonesia kembali bergairah dengan hadirnya Istituto Burgo, sekolah desain terkemuka dari Milan, Italia. Berlokasi di lantai 45 plaza Indonesia Shopping Town, jantung kota Jakarta, Istituto Burgo resmi membuka cabang pertamanya di Indonesia. Grand opening yang berlangsung meriah dihadiri oleh para calon desainermuda berbakat, profesional ternama, dan pengusaha sukses.
Acara pembukaan ini menandai langkah signifikan Istituto Burgo dalam memperluas jangkauan pendidikan desain berkualitas internasional keIndonesia. Dipimpin oleh profesional berpengalaman, Ms. Jenny, dan didukung oleh tim manajemen yang solidI stituto burgo siap mencetak generasi desainer Indonesia yang handal dan berdaya saing global.
Kehadiran Istituto Burgodi Indonesia bukan sekadar penambahan sekolahdesain, melainkan sebuah komitmen untuk meningkatkan standar pendidikan desain di Tanah Air.
Kurikulum yang diajarkan mengadopsi standar internasional, menjamin lulusan Istituto Burgo memiliki kualitas setara dengan lulusan dari lembaga desain ternama di luar negeri. Hal ini ditegaskan oleh Ms. Jenny dalam wawancara eksklusif dengan Warta Pena Satu.
Selama grand opening, karya-karya desain busana wanita dari para lulusan Istituto Burgo juga dipamerkan. Koleksi-koleksi tersebut menunjukkan kualitas dan kreativitas para desainer muda yang telah diasah melalui program pendidikan intensif di Istituto Burgo. Para pengajar yang berkualitas internasional turut berperan penting dalam membentuk bakat-bakat muda ini.
Ms. Jenny menekankan pentingnya komitmen dan fokus bagi para siswa yang ingin bergabung di Istituto Burgo. Beliau berharap setiap siswa dapat menyerap ilmu dan materi yang diajarkan dengan maksimal, sehingga dapat melahirkan desainer-desainer muda yang tidak hanya berbakat, tetapi jugam,memiliki kualitas internasional. Beliau juga menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh tim yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan grand opening ini.
Dengan hadirnya Istituto Burgo di Jakarta, para calon desainer Indonesia kini memiliki kesempatan untuk belajar dari para ahli dan mengembangkan potensi mereka di lingkungan pendidikan kelas dunia. Bagi Anda yang bermimpi menjadi desainer profesional dengan kualitas internasional, Istituto Burgo adalah jawabannya. Bergabunglah dan raih masa depan yang cerah di dunia desain!
Satresnarkoba Polres Katingan Gerebek Pengedar Sabu Tiga Orang Diringkus Dan Musnahkan 2 Bangunan
Satresnarkoba Polres Katingan Gerebek Pengedar Sabu, Tiga Orang diringkus dan Musnahkan 2 Bangunan
Kalteng – Warta Penasatu.com Katingan – Sat Narkoba Polres Katingan berhasil mengamankan tiga orang yang diduga terlibat dalam peredaran narkotika jenis sabu di wilayah hukum Polres Katingan.
Penindakan ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima informasi dugaan maraknya aktivitas peredaran narkoba di wilayah tambang yang biasa disebut Galangan di Jalan Pembangunan Km 13.
Setelah memperoleh cukup bukti dan informasi, ada tiga orang yang diamankan dan langsung dibawa ke Polres Katingan untuk proses penyidikan lebih lanjut.
Kapolres Katingan AKBP Chandra Ismawanto, S.I.K., yang langsung turun ke lokasi usai penindakan, Kamis (12/6/2025) siang, menegaskan komitmen jajarannya dalam memerangi peredaran narkotika.
“Kami tidak akan mentolerir segala bentuk peredaran narkoba di wilayah Katingan. Terima kasih kepada masyarakat yang telah berani melaporkan. Ini menjadi bukti bahwa sinergi antara masyarakat dan kepolisian sangat penting,” tegasnya.
Di lokasi penangkapan pihak Kepolisian juga memusnahkan dua bangunan semi permanen yang biasa digunakan sebagai tempat transaksi narkoba.
“Selain tiga orang yang diamankan, kami juga memusnahkan dua bangunan, satu dipakai untuk pos pantau dan satunya tempat mereka transaksi dan menggunakan narkoba,” pungkasnya.
“Masyarakat Sekitar Medukung dan Mengucapkan Terimakasih atas upaya yang dilakukan Polres Katingan dalam Rangka Pemberantasan Peredaran Narkoba di wilayah Tersebut,” (Herry.f)
Sambut hari Bhayangkara ke 79 Kapolda Kalteng Pimpin Bakti Sosial Sekaligus Berikan Bansos untuk Purnawirawan Polri , Stunting Dan Masyarakat di Murung Raya
Sambut Hari Bhayangkara ke-79, Kapolda Kalteng Pimpin Bakti Sosial Sekaligus Berikan Bansos Untuk Purnawirawan Polri, Stunting dan Masyarakat di Murung Raya
Kalteng. WartaPenasatu.com. Puruk Cahu – Sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerjanya, Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol. Iwan Kurniawan, S.I.K., M.Si., memimpin langsung kegiatan Bakti Sosial yang menyentuh langsung masyarakat.
Kegiatan yang digelar di Mapolres Murung Raya (Mura) ini, merupakan wujud nyata kepedulian Polri menjelang peringatan Hari Bhayangkara ke-79, Kamis (12/6/2025).
Didampingi oleh Ketua Bhayangkari Daerah Kalteng, Ny. Maya Iwan Kurniawan, Irwasda Kombes Pol Dr. Benny G. Sudjana, dan jajaran Pejabat Utama (PJU) Polda, serta Kapolres Mura AKBP Franky M. Monathen, S.I.K. Kapolda langsung melaksanakan bakti sosial dengan menyerahkan bantuan sosial kepada Purnawirawan Polri, Stunting dan masyarakat Murung Raya.
Kegiatan ini menunjukkan sinergi dan dukungan penuh terhadap program kemanusiaan yang diinisiasi oleh kepolisian.
Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan dalam kesempatan tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini adalah inti dari tugas kepolisian, yaitu “Polri Untuk Masyarakat”.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi merupakan wujud nyata kehadiran dan kepedulian Polri di tengah-tengah masyarakat. Menjelang Hari Bhayangkara ke-79, kami ingin menegaskan kembali bahwa Polri tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial untuk membantu meringankan beban warga,” ujar Kapolda.
Sementara itu, Kapolres Mura AKBP Franky mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian yang diberikan oleh pimpinan tertinggi Polda Kalteng.
“Kami sangat berterima kasih atas kunjungan, arahan, serta perhatian yang luar biasa dari Bapak Kapolda. Bantuan sosial yang diserahkan, khususnya kepada masyarakat, sangat berarti arahan bapak juga menjadi masukan yang sangat berharga bagi kami untuk terus berbenah demi meningkatkan kualitas pelayanan,” kata Kapolres.
Rangkaian kegiatan yang berfokus pada aspek kemanusiaan dan kesiapan internal ini menunjukkan komitmen Polda Kalteng dan jajarannya untuk menjadi institusi yang tidak hanya kuat dalam penegakan hukum, tetapi juga dekat dan peduli dengan kondisi masyarakat yang dilayaninya. (hms)
BEM UNJUK RASA KE BALE KOTA TASIKMALAYA
Mahasiswa dan petugas di Bale kota Tasik.PFi
BEM UNJUK RASA KE BALE KOTA TASIKMALAYA
Tasik, WARTA PENA SATU – Kolaborasi berbagai Fakultas yang terpatri di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan aktivis lingkungan hidup berulang kali menggelar unjuk rasa ke Bale kota Tasikmalaya Jawa Barat.
Mereka menuntut penanganan serius atas pencemaran lingkungan yang terjadi di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir , Kecamatan Tamansari.
Massa yang terdiri dari Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) FKIP dan Fakultas Pertanian Universitas Negeri Siliwangi (Unsil), serta organisasi lingkungan Indonesia Green Movement (IGM), mendatangi Bale kota Tasikmalaya, Rabu (11/6).
Dalam orasi yang menyuarakan keresahan masyarakat terkait dampak lingkungan yang telah berlangsung lebih dari satu tahun, bahkan sejak Plt walikota Muhammad Yusuf pun tidak pernah tuntas, ungkap.mantan pejabat di daerah itu
Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk bertuliskan “Hari Lingkungan 2025 Ciangir Khawatir” dan “Ciangir Melawan” sebagai bentuk protes terhadap lambannya penanganan pencemaran lingkungan.
Mereka menuntut pemerintah kota Tasikmalaya agar menjamin hak dasar warga atas udara bersih, air bersih, dan tanah yang layak untuk kehidupan orang banyak, katanya.
Kehadiran massa aksi tidak disambut langsung oleh Wali Kota maupun Wakil Wali Kota Tasikmalaya . Para demonstran hanya ditemui oleh Sekda Asep Goparulloh, Plt Asda 3 Asep MP, dan Kasatpol PP H. Iwan.
Tidak hanya di bale kota , aksi juga dilanjutkan ke Gedung DPRD Kota Tasikmalaya . Di sana, massa diterima oleh Ketua Komisi 3 Anang Sapa’at dan anggota Komisi 2 Kepler Sianturi.
Perwakilan mahasiswa menyampaikan langsung keluhan dan tuntutan mereka, termasuk sorotan terhadap lemahnya pengawasan dan tindak lanjut pemerintah atas pencemaran di TPA Ciangir .
Koordinator aksi, Muhammad Rafi Faza, menyoroti buruknya sistem pengelolaan limbah dan gas di TPA tersebut.
“Yang mana, ternyata persoalan lingkungan yang pertama saja air lindih yang seharusnya ada filtrasi, katakanlah filter untuk nantinya sampai dibuang ke sungai, ini tidak ada. Baru ada perencanaan pembangunan,” kata Faza saat audiensi di DPRD.
Ia juga menilai pengelolaan sampah di TPA Ciangir belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Selain itu, dokumen izin lingkungan TPA disebut masih mengacu pada dokumen UKL-UPL tahun 2012 yang belum diperbarui.
“Padahal pencemaran lingkungan ini sangat berdampak, ikan-ikan mati, gatal-gatal, keluhan masyarakat soal air yang bau, itu sudah terjadi beberapa tahun ke belakang,” tegas Faza.
Dalam aksi tersebut, massa juga menyampaikan tuntutan pencopotan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota tasikmalaya, Deni Diyana, karena dinilai gagal menyelesaikan persoalan pencemaran lingkungan secara maksimal.
Menanggapi tuntutan tersebut, Ketua Komisi 3 DPRD Kota tasikmalaya, Anang Sapa’at, menyatakan bahwa DPRD telah melakukan sejumlah upaya sejak Januari 2025, termasuk penutupan pabrik dan penambahan armada pengangkut sampah. Namun, beberapa program seperti pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) belum rampung.
“Sebenarnya 10 poin tuntutan dari mereka, beberapa sudah dilaksanakan. Tapi memang mesin IPAL yang seharusnya beres pada Juli ini belum selesai,” ungkap Anang.
Ia pun berjanji akan memanggil DLH kota Tasikmlaya pada 14 Juni mendatang untuk mendengarkan perkembangan terbaru penanganan. Andi. pencemaran di TPA ciangin .
Aksi unjuk rasa berlangsung dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satpol PP untuk memastikan situasi tetap kondusif. Tim WPS
Ketua KB APTSI Bicara TBC di Televisi Nasional: Seminar Nasional Soroti Dampak Uji Klinik
Ketua KB APTSI Bicara TBC di Televisi Nasional: Seminar Nasional Soroti Dampak Uji Klinik
Keluarga Besar Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (KB APTSI) baru saja menyelenggarakan Seminar Nasional Uji Klinik TBC dengan tema yang provokatif: “Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan?”. Seminar ini menjadi sorotan setelah Ketua KB APTSI diwawancarai oleh stasiun televisi nasional, mengangkat isu penting mengenai dampak uji klinik TBC bagi masyarakat.
Seminar yang digelar di gedung STOVIA, kawasan RSPAD Jakarta Pusat, menghadirkan pembicara-pembicara terkemuka. Di antaranya adalah mantan Menteri Kesehatan Prof. Dr. Hj. Siti Fadilah Supari, Ahmad Azran dari DPD RI, perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Kehadiran para ahli ini diharapkan dapat memberikan perspektif yang komprehensif mengenai uji klinik TBC.
Fokus utama seminar ini adalah isu 274 RW Siaga untuk “HEALTH CARE” bagi warga yang diduga terserang TBC. Ketua Panitia, Dr. Hasbi Wahidi AP.Par, S.Pd, M.Pd, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya KB APTSI untuk meningkatkan kesadaran dan akses pengobatan TBC di Jakarta. Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini dan memberikan perawatan yang tepat bagi penderita TBC di tingkat RW.
Peserta seminar terdiri dari berbagai kalangan, termasuk pengurus RT/RW, tokoh masyarakat, pakar medis, dan alumni kesehatan. Keragaman peserta ini mencerminkan komitmen KB APTSI untuk melibatkan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya penanggulangan TBC. Diskusi yang terjalin diharapkan dapat menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan.
Wawancara Ketua KB APTSI di televisi nasional memberikan dampak positif yang signifikan. Isu TBC yang seringkali terabaikan kini mendapat perhatian lebih luas dari masyarakat. Hal ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengobatan TBC.
Seminar ini juga membahas berbagai aspek uji klinik TBC, mulai dari metode yang digunakan hingga dampaknya bagi pasien dan masyarakat luas. Diskusi yang mendalam diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya uji klinik dalam pengembangan pengobatan TBC yang efektif dan aman.
Jakarta. Warta Ena Satu. Melalui seminar ini dan wawancara di televisi nasional, KB APTSI berharap dapat berkontribusi dalam upaya pemerintah untuk mengatasi masalah TBC di Indonesia. Komitmen KB APTSI untuk kesehatan masyarakat tercermin dalam kegiatan-kegiatan yang mereka selenggarakan, menunjukkan kepedulian nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Jakarta.