Heru Satriyo dan 10 November: Dua Api yang Tak Pernah Padam
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya – Tiga frasa dalam judul di atas bukan sekadar rangkaian kata. Ia adalah paradoks yang menggelitik nurani, memantik tafsir, dan menautkan makna antara sejarah, usia, serta rasa syukur yang membuncah.
Tiga kisah dalam satu napas perjuangan: Hari Pahlawan, Berkah 52 Tahun, dan Sosok yang meneladani semangat kepahlawanan itu sendiri.
Tanggal 10 November selalu menjadi penanda suci bagi bangsa Indonesia. Hari di mana teriakan “Merdeka atau Mati!” menggema, dan pekik takbir “Allahu Akbar!” mengguncang langit Surabaya.
Dari bambu runcing, darah, dan doa, lahirlah kisah heroisme yang abadi dalam perjalanan Republik tercinta. Hari itu bukan hanya milik sejarah tetapi milik hati setiap insan yang masih menyimpan bara semangat juang.
Namun bagi Heru Satriyo, tanggal itu memiliki makna yang lebih dalam. Ia bukan hanya mengenang para pahlawan, tetapi juga mensyukuri anugerah kehidupan karena pada 10 November 52 tahun silam, seorang bayi lahir dari rahim Almarhumah Soekantinah dan tangis haru Almarhum Mas Ngabehi Bambang Susilo. Bayi itu diberi nama Heru, bermakna Hero sang Pahlawan, dan Satriyo, simbol kesatria yang teguh memegang nilai kebenaran.
Kini, waktu telah menorehkan garis-garis kehidupan di wajahnya, tapi semangat itu tak pernah pudar. Heru MAKI, demikian ia dikenal, memimpin Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Koordinator Wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur.
Tegap dalam langkah, teguh dalam prinsip, dan tulus dalam pengabdian baik sebagai pemimpin, Suami bagi Ibu Dwi Yulis, ayah dari enam anak, maupun kakek dari empat cucu yang menjadi sumber inspirasinya.
Di balik kesibukan menegakkan integritas dan memberdayakan masyarakat, Heru Satriyo tak pernah berhenti belajar dan berbagi. Ia adalah sosok yang tak letih mengejar “Matahari” simbol semangat tanpa henti, api yang tak padam oleh waktu.
Kami, dari insan media dan rekan seperjuangan, hanya mampu merangkai kata penuh syukur dan bangga. Kami telah belajar dari keteladanan beliau: tentang arti kejujuran, kesetiaan, dan perjuangan yang tidak menuntut pamrih.
Di hari istimewa ini, kami haturkan doa tulus:
Selamat Ulang Tahun ke-52, Ketua Heru Satriyo, S.Ip
Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kesehatan, kebijaksanaan, dan umur yang penuh berkah.
Semoga semangat juang tak pernah redup terus haus akan ilmu, kebaikan, dan pengabdian.
Semoga langkahmu selalu terarah untuk menegakkan keadilan, menebar manfaat, dan menuntun kami menjadi bagian dari perjuangan suci melawan korupsi.
Dan semoga setiap detik kehidupanmu menjadi saksi bahwa semangat pahlawan tak hanya lahir di medan perang, tetapi juga di hati mereka yang terus berjuang menegakkan kebenaran.
Selamat Hari Pahlawan. Selamat Ulang Tahun ke-52, Heru Satriyo Sang Pahlawan dalam Zaman yang Berbeda.*** (Bgn)
Resmikan Gedung Baru, Menteri Agama Apresiasi Semangat PRI Membangun Politik Jujur dan Kepentingan Rakyat
WARTAPENASATUJATIM | Jakarta — Partai Rakyat Indonesia (PRI) menggelar acara peremian gedung barunya di Jalan Sultan Agung, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Sabtu, 8 November 2025.
Menteri Agama Dr. H. Nazarudin Umar hadir memberikan apresiasi terhadap semangat PRI dalam membangun politik yang berlandaskan nilai-nilai kejujuran dan kepentingan rakyat.
Nazarudin Umar menyampaikan doa agar Partai Rakyat Indonesia terus membawa manfaat bagi bangsa dan menjadi wadah positif bagi kaum muda untuk menyalurkan aspirasi politiknya.

Peresmian tersebut menjadi tonggak penting dalam langkah PRI memperkuat peran politik rakyat dan generasi muda di tengah pembangunan demokrasi nasional.
Acara peresmian turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting lainnya, termasuk Ketua Umum PRI M. Nazarudin, serta Sekretaris Jenderal PRI Aditya Yusma.
Dalam sambutannya, Aditya Yusma menegaskan bahwa PRI lahir dari semangat perjuangan rakyat untuk terus mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto secara konstruktif dan penuh tanggung jawab.
“Partai Rakyat Indonesia ini adalah bentuk nyata dari apa yang telah kami lakukan sebelumnya dalam mendukung Presiden Prabowo. Kami ingin mengajak generasi muda untuk belajar, terlibat, dan berkontribusi dalam memperkuat demokrasi bangsa,” ujar Aditya Yusma.
Aditya Yusma juga mengatakan, PRI akan memfokuskan langkah politiknya pada pendidikan politik. Langkah tersebut diwujudkan melalui program Sekolah Politik Rakyat dan pengembangan kader melalui program Hasta Cipta.

Ketua Umum PRI, M. Nazarudin, menegaskan bahwa partainya memiliki visi dan misi yang sejalan dengan program-program pemerintah.
Ia menyampaikan bahwa PRI mendukung penuh kebijakan Presiden Prabowo di bidang Kesehatan, Penguatan Pesantren, hingga Penghapusan Utang Nelayan.
“Harapan kami, demokrasi Indonesia semakin matang, rakyat sejahtera, dan negara semakin maju,” ujarnya.
Peresmian gedung baru tersebut menandai babak baru PRI dalam memperluas kiprah politiknya. Dengan semangat Kolaborasi, Pendidikan Politik, dan Kesejahteraan Rakyat, Partai Rakyat Indonesia berkomitmen menjadi bagian dari perubahan positif menuju Indonesia yang lebih maju dan berdaulat.***
(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)
Pangdam V/Brawijaya Tutup Persami KKRI Gresik Tanamkan Semangat Nasionalisme Kadet Muda
WARTAPENASATUJATIM | GRESIK – Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A. memimpin upacara penutupan Perkemahan Sabtu Minggu (Persami) Korps Kadet Republik Indonesia (KKRI) Gelombang III Tahun Anggaran 2025 di Lapangan PT Petrokimia Gresik, Minggu (09/11/2025). Upacara berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan.
Dalam upacara tersebut, Dandim 0817/Gresik Letkol Inf Fadly Subur Karamaha, S.Sos bertugas sebagai Komandan Upacara. Hadir pula Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Zainul Bahar, Danrem 084/BJ Brigjen TNI Danny Alkadrie, Irdam V/Brawijaya Brigjen TNI Ramli, S.E., para pejabat utama Kodam V/Brawijaya, jajaran Danrem, Kabalakdam, serta Forkopimkab Gresik.
Pangdam V/Brawijaya menyampaikan rasa bangga atas antusiasme para kadet selama mengikuti pelatihan. Ia menegaskan kegiatan Persami KKRI di Gresik menjadi pelaksanaan terbaik karena mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Gresik, yang disebut sebagai bentuk sinergi nyata antara TNI dan pemerintah daerah.
Dalam sambutannya, Pangdam V/Brawijaya menekankan pentingnya pembinaan karakter, disiplin, dan nasionalisme bagi generasi muda.
“Kalian adalah generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan Indonesia. Jadilah kadet yang disiplin, berintegritas, dan cinta tanah air,” tegasnya.
Rangkaian kegiatan Persami berlangsung selama tiga hari dua malam, diisi berbagai pelatihan bela negara, kegiatan lapangan, serta pembekalan wawasan kebangsaan. Para kadet juga mengikuti sesi refleksi diri yang menumbuhkan rasa nasionalisme dan motivasi untuk berkontribusi bagi bangsa.
Pangdam V/Brawijaya berharap para kadet terus menjaga semangat kebersamaan dan disiplin yang telah tertanam selama kegiatan berlangsung.
Ia menutup dengan pesan agar semangat patriotisme yang tumbuh dalam Persami KKRI terus dijaga dan menjadi bekal dalam pengabdian kepada bangsa dan negara.*** (Bgn)
Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo Raih Penghargaan Kepemimpinan Publik dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya
WARTAPENASATUJATIM | Jakarta, 9 November 2025 – Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M. meraih Penghargaan Kepemimpinan Publik dari Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH Unbraw).
Penghargaan tersebut diberikan dalam acara bertajuk “Sapa Alumni: Silaturahmi dan Pemberian Penghargaan Prominen Alumni dan Pegawai” yang digelar di Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025).
Komjen Dedi dinilai sebagai alumnus FH Unbraw yang berprestasi dan berpengaruh luas dalam bidang kepemimpinan publik, khususnya dalam membangun tata kelola kepolisian yang profesional, transparan, dan humanis sejalan dengan arah Transformasi Polri.
Sebagai lulusan Program Doktor Ilmu Hukum FH Unbraw, Komjen Dedi dikenal konsisten mengembangkan kepemimpinan berbasis ilmu pengetahuan dan kolaborasi, serta mendorong perubahan positif dalam pelayanan publik di lingkungan kepolisian.
Selain Komjen Dedi, FH Unbraw juga memberikan penghargaan kategori Penguatan Masyarakat Sipil kepada almarhum Munir Said Thalib, aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) alumni FH Unbraw angkatan 1985.
Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi dan keberanian Munir memperjuangkan nilai-nilai Keadilan, Kemanusiaan, dan Demokrasi di Indonesia.
Dekan FH Unbraw Aan Eko Widiarto menyampaikan bahwa penghargaan kepada dua tokoh tersebut mencerminkan kiprah para alumni FH Unbraw yang berjuang di jalur berbeda namun memiliki semangat yang sama: memperkuat nilai hukum, keadilan, dan kemanusiaan di Tanah Air.
“Komjen Dedi Prasetyo menunjukkan kepemimpinan publik yang berintegritas dan efektif di institusi strategis negara, sementara almarhum Munir menginspirasi dengan keberanian moral dan komitmen kemanusiaannya,” ujar Aan.
Acara ini dihadiri sekitar 300 alumni, jajaran pimpinan FH Unbraw, pengurus Ikatan Alumni FH Unbraw (IKA FHUB), serta perwakilan universitas. Kegiatan tersebut juga memberikan penghargaan di berbagai kategori lainnya seperti Profesional dan Pengembangan Ilmu Hukum.
Ketua IKA FHUB Didik Farkhan Alisyahdi menegaskan kegiatan ini menjadi wadah mempererat silaturahmi antaralumni dan memperkuat kontribusi mereka bagi bangsa.
Ia menekankan bahwa reputasi perguruan tinggi diukur dari kiprah para alumninya dalam membawa manfaat bagi masyarakat.
Sejak berdiri pada tahun 1957, Fakultas Hukum Universitas Brawijaya telah melahirkan banyak tokoh nasional yang berkiprah di berbagai bidang.
Saat ini, FH Unbraw memiliki sebelas program studi, lima di antaranya berakreditasi “Unggul” dan empat lainnya terakreditasi internasional oleh AQAS.
Pemberian penghargaan kepada Komjen Dedi Prasetyo menjadi pengakuan atas peran Polri dalam reformasi dan modernisasi pelayanan publik yang berorientasi pada profesionalisme dan kepercayaan masyarakat.
Hal ini juga sejalan dengan kebijakan strategis Transformasi Polri untuk memperkuat tata kelola kepolisian yang adaptif, berintegritas, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.*** (Bgn)
Polres Pelabuhan Tanjung Perak Gelar Patroli Stasioner Cipta Kondisi, Pastikan Surabaya Utara Aman.
WARTAPENASATUJATIM | TANJUNG PERAK – Dalam upaya menjaga stabilitas Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), Polres Pelabuhan Tanjung Perak menggelar Patroli Stasioner Cipta Kondisi (Cipkon) di sejumlah titik strategis wilayah hukumnya.(9/11/2025)
Kegiatan yang berlangsung sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari ini dipimpin langsung oleh Kabag SDM Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Kamran, S.Pd.
Patroli dimulai pada pukul 22.00 WIB melalui apel gabungan di halaman Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Setelah apel, para personel disebar ke beberapa lokasi yang dinilai rawan, seperti Jl. Jakarta depan Pos Lantas dan kawasan Kembang Jepun Kya-Kya yang termasuk dalam wilayah hukum Polsek Pabean Cantikan, serta area wisata religi Sunan Ampel di bawah pengawasan Polsek Semampir.
“Tujuan utama dari patroli stasioner ini adalah memastikan masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang tanpa gangguan, terutama di titik-titik yang rawan aksi kejahatan malam hari seperti pencurian, tawuran, maupun balap liar,” jelas Kasi Humas Iptu Suroto, pada Minggu (9/11).
Kegiatan patroli malam ini melibatkan berbagai unsur keamanan, di antaranya Kasi Propam Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Tri Asmoro, S.H., Pamapta III Ipda Erika Agustin, S.H., satu SST Dalmas, satu SST personel gabungan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, serta dukungan dua personel Pomal, satu regu gabungan Polsek jajaran, satu regu Patroli Perintis Presisi, dan empat personel Satpol PP Kota Surabaya.
Kolaborasi lintas satuan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara kepolisian dan instansi terkait dalam menciptakan keamanan wilayah, khususnya di kawasan padat aktivitas seperti Pelabuhan Tanjung Perak.
Patroli yang berlangsung hingga selesai berjalan lancar dan kondusif. Dari hasil pemantauan di lapangan, tidak ditemukan adanya tindak kejahatan 3C (Curat, Curas, dan Curanmor). Kawasan yang kerap disebut rawan gangster dan kenakalan remaja pun terpantau aman tanpa kejadian menonjol.
“Alhamdulillah, seluruh wilayah dalam kondisi aman. Kami terus berkomitmen hadir di tengah masyarakat untuk memberikan rasa aman, terutama saat malam hari,” tambah Iptu Suroto.
Patroli Stasioner Cipkon ini merupakan langkah preventif rutin yang dilakukan oleh jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak sebagai bentuk kepedulian terhadap keamanan lingkungan masyarakat.
Melalui kegiatan ini, diharapkan situasi Kamtibmas tetap kondusif dan aktivitas masyarakat, khususnya di malam hari, dapat berlangsung dengan aman dan nyaman.*** (Bgn)
Pangdam V/Brawijaya Lepas Ribuan Peserta Woman Warrior Run 2025 di Surabaya
WARTAPENASATUJATIM | SURABAYA – Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, M.A., memimpin pelepasan ribuan peserta *Woman Warrior Run 2025* di Universitas Ciputra, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Minggu (09/11/2025). Kegiatan lari khusus wanita ini diikuti sekitar 2.500 peserta dengan antusias tinggi.
Didampingi Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Zainul Bahar, S.H., M.Si., beserta pejabat utama Kodam V/Brawijaya, Pangdam V/Brawijaya melepas peserta kategori 10K dan 5K secara bergantian. Acara berlangsung meriah dengan dukungan dari berbagai kalangan dan komunitas olahraga.
Ketua panitia, Ibu Margaret, dalam sambutannya menyampaikan bahwa *Woman Warrior Run* bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kebugaran, serta memberikan ruang bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan olahraga yang inspiratif dan7 menantang.
Selain perlombaan, kegiatan juga diisi dengan penyerahan bantuan sosial. Pangdam V/Brawijaya menyerahkan donasi senilai Rp100 juta kepada Yayasan Jantung Indonesia, sementara Ketua Persit KCK Daerah V/Brawijaya, Ibu Vira Rudy Saladin memberikan bantuan kepada pengemudi online perempuan dan Warakawuri binaan Persit.
Pangdam V/Brawijaya menegaskan bahwa kegiatan seperti ini mencerminkan semangat TNI dalam mendukung gaya hidup sehat sekaligus kepedulian sosial terhadap masyarakat.
“Olahraga adalah sarana membangun kebersamaan dan menumbuhkan semangat kemanusiaan,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung aman dan lancar, serta diharapkan mampu menumbuhkan semangat sportivitas, kebersamaan, dan kepedulian sosial di tengah masyarakat, khususnya dalam mendukung kesehatan perempuan dan anak-anak dengan kelainan jantung bawaan.*** (Bgn)
MAKI Jatim Ajak Bangsa Menyalakan Kembali Api Kepahlawanan: Integritas Sebagai Warisan Perjuangan
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya, Minggu, 9 November 2025 — Menjelang peringatan Hari Pahlawan Nasional 2025 yang jatuh pada Senin, 10 November 2025, LSM Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menyerukan pentingnya menyalakan kembali semangat kepahlawanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui pernyataan resmi Koordinator Wilayah MAKI Jawa Timur, Heru Satriyo, S.IP, lembaga ini mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meneladani nilai perjuangan, keberanian, serta integritas para pahlawan bangsa dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam pesannya, Heru Satriyo menyampaikan ucapan Selamat Hari Pahlawan Nasional 2025 sembari mengingatkan bahwa makna kepahlawanan tidak hanya sebatas kisah heroik di medan perang, tetapi juga hadir dalam setiap tindakan yang mencerminkan kejujuran, pengabdian, dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara.
“Selamat Hari Pahlawan! Momentum ini hendaknya menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pahlawan sejati bukan hanya mereka yang mengangkat senjata, tetapi juga setiap insan yang berani jujur, berintegritas, dan berjuang untuk kepentingan rakyat,” ujar Heru Satriyo di Surabaya.
Dengan mengusung tema “Pahlawanku, Teladanku”, MAKI Jatim menegaskan bahwa semangat kepahlawanan di era modern harus diwujudkan melalui keteladanan moral, kerja nyata, dan keberanian melawan segala bentuk penyimpangan, terutama korupsi.
Bagi MAKI, pahlawan masa kini adalah mereka yang teguh menegakkan kebenaran di tengah godaan kekuasaan dan tantangan moral yang semakin kompleks.
Heru menilai bahwa Hari Pahlawan bukan sekadar upacara peringatan, melainkan momentum refleksi nasional bagi seluruh rakyat Indonesia baik pemerintah, aparatur publik, dunia usaha, maupun masyarakat sipil untuk menilai sejauh mana kontribusi dan tanggung jawab mereka terhadap kemajuan bangsa.
“Pahlawan masa kini adalah mereka yang melayani dengan tulus, bekerja dengan integritas, dan berani berkata benar ketika banyak orang memilih diam. Inilah wujud nyata dari semangat juang para pendahulu yang harus kita lanjutkan,” tegasnya.
Sebagai organisasi yang konsisten dalam gerakan pemberantasan korupsi dan penguatan integritas publik, MAKI Jatim menyerukan pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk memperkuat budaya transparansi dan akuntabilitas.
Menurut Heru, semangat kepahlawanan sejati hanya akan hidup bila seluruh elemen bangsa bersatu dalam menegakkan kebenaran dan menolak segala bentuk ketidakadilan.
“Peringatan Hari Pahlawan harus menjadi pengingat bahwa membangun bangsa tidak cukup dengan semangat, tetapi harus disertai kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab. Pemerintah dan rakyat harus berjalan beriringan, menegakkan nilai-nilai moral agar cita-cita Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat dapat terwujud,” tambahnya.
Menutup pesannya, Heru Satriyo mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk meneladani semangat para pahlawan dengan menghidupkan nilai integritas dalam kehidupan sehari-hari.
Ia menegaskan bahwa setiap warga negara memiliki peran penting dalam menjaga nama baik bangsa melalui tindakan yang sederhana namun berdampak besar.
“Pahlawan adalah mereka yang hidup untuk memberi makna bagi sesama. Mari kita lanjutkan perjuangan mereka dengan semangat gotong royong, kejujuran, dan pengabdian tulus. Dengan integritas dan kerja nyata, kita wujudkan Indonesia yang lebih maju, adil, dan bermartabat,” pungkasnya.*** (Bgn)
Ecoprint dari Daun ke Harapan: Unesa Bangkitkan Ekonomi Hijau Perempuan Magetan
WARTAPENASATUJATIM | SURABAYA – Daun jati, kenanga, dan jarak bukan sekadar bagian dari alam. Di tangan para perempuan Magetan, daun-daun itu kini menjelma menjadi karya batik bernilai ekonomi tinggi.
Transformasi ini lahir dari sentuhan akademisi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digagas untuk memperkuat kemandirian ekonomi perempuan desa.
Dipimpin oleh Prof. Dr. Susanti, tim PKM Unesa menghadirkan pelatihan batik ecoprint, teknik membatik ramah lingkungan yang menggunakan bahan alami tanpa bahan kimia berbahaya.
Program ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menanamkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan.
“Batik ecoprint ini menjadi pilihan karena ramah lingkungan. Bahannya mudah ditemukan di sekitar rumah, dan prosesnya aman. Harapannya, ibu-ibu Magetan bisa mandiri secara ekonomi sekaligus ikut menjaga kelestarian alam,” ujar Prof. Susanti dalam kegiatan pelatihan yang digelar di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, 19–20 Juli 2025 lalu.
Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu diikuti oleh 20 ibu rumah tangga anggota PKK. Tim dosen yang terlibat terdiri atas Prof. Dr. Susanti dari Pendidikan Akuntansi sebagai Ketua, serta Dr. Heny Subandiyah (Bahasa dan Sastra Indonesia), Han Tantri Hardini (Pendidikan Akuntansi), dan Renny Dwi Jayanti (Pendidikan Bisnis) sebagai anggota.
Selama pelatihan, peserta dibimbing mulai dari proses pemilihan daun, teknik pewarnaan alami, hingga tahap pengukusan untuk menampilkan motif khas daun di atas kain.
Tak hanya itu, peserta juga mendapatkan materi tentang branding produk, pengemasan kreatif, serta pemasaran digital, agar karya mereka mampu menembus pasar online.
Salah satu peserta, Aisyah, mengaku pelatihan ini membuka wawasan baru baginya.
“Saya baru tahu kalau daun jati dan kenanga bisa dijadikan motif batik yang indah. Hasilnya unik, alami, dan punya nilai jual. Saya ingin terus belajar dan mencoba menjualnya secara online,” ungkapnya penuh semangat.
Program PKM Unesa ini menjadi bukti nyata bahwa pemberdayaan ekonomi perempuan dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
Dari lembaran daun, lahirlah kain yang bukan hanya indah dipandang, tetapi juga menumbuhkan harapan baru bagi perempuan desa untuk hidup lebih mandiri dan berdaya.*** (Bgn)
“Swing Bersama, Melangkah untuk Negeri: PGA ITS Gelar Marathon Golf Mania JOTOSEN 2025”
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya, 8 November 2025 — Dalam semangat Kebersamaan, Sportivitas, dan Cinta Almamater, Persatuan Golf Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PGA ITS) sukses menggelar turnamen bergengsi “Marathon Golf Mania (MGM) JOTOSEN 2025”.
Ajang spektakuler ini menjadi bagian resmi dari perayaan Dies Natalis ke-65 ITS Surabaya, sekaligus simbol sinergi antara alumni, sivitas akademika, dan masyarakat dalam membangun Indonesia yang lebih berdaya saing.
Turnamen yang digelar serentak di dua lapangan prestisius — Bukit Darmo Golf dan Graha Famili Golf — pada Sabtu (8/11/2025) ini mencatat sejarah baru.
Dengan total 448 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, jumlah tersebut melampaui kuota 420 peserta yang disediakan panitia, menjadikan JOTOSEN 2025 sebagai Turnamen Golf Alumni ITS terbesar dan paling dinamis sepanjang penyelenggaraannya.

Ketua PGA ITS Jawa Timur sekaligus Ketua Panitia MGM 2025, Totok Dwi Hariyono, menyampaikan bahwa pelaksanaan tahun ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan PGA ITS.
“Untuk pertama kalinya, turnamen golf JOTOSEN masuk dalam agenda resmi Dies Natalis ITS. Kami juga mengundang 16 rektor dari berbagai universitas di Indonesia sebagai wujud sinergi dan persaudaraan antar perguruan tinggi,” ujar Totok dalam konferensi pers, Kamis (6/11/2025).
Sejumlah rektor yang hadir berasal dari Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Andalas, hingga Universitas Gorontalo, menunjukkan kuatnya jejaring dan kolaborasi antar kampus besar di tanah air.
Tidak hanya bagi alumni, PGA ITS juga memperluas kiprahnya dalam mendukung regenerasi atlet muda. Bersama PGI Surabaya, digelar JOTOSEN Junior & Amateur Golf Tournament – Wali Kota Surabaya Cup 2025, yang berlangsung 5–7 November di Graha Famili Golf.
Turnamen ini telah resmi tercatat dalam World Amateur Golf Ranking (WAGR) dan diikuti oleh pegolf junior serta amatir dari berbagai wilayah Indonesia.
“Rangkaian JOTOSEN ini merupakan komitmen kami untuk melahirkan pegolf muda berbakat yang siap mengharumkan nama Indonesia di kancah nasional dan internasional,” tambah Totok.
Rektor ITS, Prof. Ir. Bambang Pramujati, ST., MSc.Eng., Ph.D., memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya turnamen prestisius ini.
“JOTOSEN bukan sekadar ajang olahraga, tetapi wadah mempererat silaturahmi antar alumni dan antar perguruan tinggi. Dari sinilah harmoni, kolaborasi, dan kontribusi bagi masyarakat dapat terus tumbuh,” ujar Prof. Bambang.
Rangkaian Dies Natalis ke-65 ITS telah dimulai sejak September 2025, diwarnai beragam kegiatan yang merefleksikan semangat inovasi dan kebersamaan: Fun Walk yang diikuti lebih dari 11.000 peserta, Pagelaran Wayang Kulit, ITS Bersholawat, berbagai lomba olahraga internal, serta Fun Run yang menggandeng Wali Kota Surabaya dan diikuti 3.500 peserta.
Sebagai wujud nyata komitmen ITS terhadap keberlanjutan lingkungan, dilaksanakan pula penanaman 2.100 pohon yang berasal dari kontribusi alumni dan berbagai instansi pemerintah bagian dari langkah ITS menuju Net Zero Emission Campus.
Puncak perayaan Dies Natalis akan ditandai dengan Reuni Akbar Alumni ITS yang menghadirkan sekitar 3.500 peserta, serta Orasi Ilmiah oleh Presiden ke-6 RI, Prof. Dr. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam kesempatan itu, Prof. Bambang juga menegaskan pentingnya keberadaan UKM Golf ITS sebagai sarana pembentukan karakter dan jejaring mahasiswa.
“Golf kini menjadi medium strategis untuk membangun relasi dan profesionalitas. ITS tengah menyiapkan driving range agar mahasiswa UKM Golf dapat berlatih dan berkompetisi secara berkelanjutan,” tuturnya.
Dengan semangat fair play, inovasi, dan kolaborasi lintas generasi, Marathon Golf Mania JOTOSEN 2025 bukan hanya sebuah turnamen olahraga, melainkan representasi nilai luhur ITS Dedikasi, Kebersamaan, dan Kontribusi untuk Indonesia yang Lebih Baik.*** (Bgn)
PASMANBAYA, DPRD Jatim, dan Universitas Hang Tuah Kolaborasi Gelar Seminar Tentang Peran Alumni Dalam Meningkatkan Kesadaran Sosial dan Kemanusiaan di Lingkungan
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya – Paguyuban SMA Negeri Surabaya (PASMANBAYA) bekerjasama dengan DPRD Provinsi Jawa Timur dan Universitas Hang Tuah Surabaya kembali menggelar seminar ke-2 dengan tajuk “Peran Alumni Dalam Meningkatkan Kesadaran Sosial dan Kemanusiaan di Lingkungan Masyarakat”.
Acara yang berlangsung di RSGMP Nala Husada Universitas Hang Tuah pada Jumat (7/11/2025) ini, menjadi wadah strategis bagi para alumni untuk berkontribusi aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Seminar ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta yang merupakan alumni PASMANBAYA dari berbagai angkatan dan profesi. Kehadiran para alumni ini menunjukkan komitmen kuat mereka untuk terus berkiprah dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Dr. Singgi Puji Raharjo, selaku Ketua Panitia, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya kegiatan ini.
“Terima kasih kami sampaikan kepada Direktur RS Gigi dan Mulut UHT atas fasilitas tempat, kepada jajaran pimpinan Universitas Hang Tuah, para narasumber, serta seluruh panitia yang telah bekerja keras sehingga acara dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Ir. H.R Eddy Surohadi, SE, MH.Dipl Ki, Ketua PASMANBAYA dalam sambutannya juga menyampaikan, puji syukur atas rahmat dan karunia Allah SWT, sehingga para hadirin dapat berkumpul dalam semangat kebersamaan pada seminar bertema “Peran Alumni dalam Menumbuhkan Kesadaran Sosial dan Nilai Kemanusiaan di Masyarakat.”

Kegiatan ini menjadi momen penting bagi alumni lintas sekolah di bawah naungan PASMANBAYA untuk memperkuat jejaring sosial yang berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan, kepedulian, dan kontribusi nyata bagi masyarakat.Melalui kolaborasi dengan DPRD Jawa Timur, PASMANBAYA, dan Universitas Hang Tuah Surabaya, kegiatan ini diharapkan menjadi wadah inspiratif untuk menumbuhkan semangat kepemimpinan sosial, gotong royong, serta kesadaran akan tanggung jawab moral alumni dalam menghadirkan perubahan positif di lingkungan sekitar.
Ir. H.R Eddy Surohadi juga menyampaikan rasa bangga atas kehadiran narasumber luar biasa, Dr. Nora Lelyana dan Dr. Eric Mayo Dagradi, yang akan berbagi pandangan tentang bagaimana nilai-nilai kemanusiaan dapat diinternalisasikan dalam berbagai bidang.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada:
– DPRD Jatim atas dukungan penuh dalam penyelenggaraan acara ini.
– RSGM Nala Husada atas penyediaan tempat.
– Panitia pelaksana dan seluruh pengurus PASMANBAYA atas kerja keras dan dedikasinya.Ir. H.R Eddy Surohadi berharap sinergi ini menjadi kolaborasi yang berkelanjutan antara dunia pendidikan, legislatif, dan komunitas alumni dalam menumbuhkan semangat kemanusiaan dan kepedulian sosial di masyarakat.
Di akhir sambutannya, Ir. H.R Eddy Surohadi menutup dengan pantun:
Ke taman bunga memetik melati,
Wanginya harum semerbak di udara.
Alumni bersatu penuh empati,
Menebar kasih untuk sesama manusia.Mentari pagi di langit Surabaya, hangat sinarnya penuh makna, mari bersama kita berkarya, untuk bangsa dan nilai kemanusiaan yang mulia.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Freddy Poernomo, SH.MH, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, turut memberikan pandangannya mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap kemajuan digitalisasi.
Beliau mengingatkan bahwa di era informasi yang serba cepat ini, berita hoax dapat dengan mudah menyebar dan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Oleh karena itu, peran alumni sebagai agen perubahan sangatlah penting dalam menyaring informasi dan memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat.
Seminar ini tidak hanya menjadi ajang untuk bertukar pikiran dan menambah pengetahuan, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi antar alumni PASMANBAYA.
Para peserta dapat saling berbagi pengalaman, membangun jaringan, dan merumuskan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran sosial dan kemanusiaan di lingkungan masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen yang tinggi, PASMANBAYA terus berupaya untuk menjadi organisasi yang relevan dan berkontribusi nyata bagi kemajuan Surabaya dan Jawa Timur.
Seminar ini merupakan salah satu wujud nyata dari upaya tersebut, dan diharapkan dapat menginspirasi para alumni untuk terus berkarya dan memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Drs. Rudy Haryono, M.M, sebagai narasumber pertama menegaskan, bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan keberagaman, dengan ribuan suku dan budaya yang menjadi ciri khasnya.
Dalam konteks kemajemukan ini, olahraga hadir sebagai ruang netral yang mampu menyatukan seluruh elemen bangsa tanpa memandang perbedaan.
Menurutnya, lapangan olahraga menjadi tempat yang ideal untuk menumbuhkan semangat juang, sportivitas, dan kebersamaan.
Di arena olahraga, setiap individu memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi dan memberikan yang terbaik bagi tim maupun negara.
“Olahraga adalah bahasa universal yang dapat dipahami oleh semua orang, tanpa memandang suku, agama, ras, maupun golongan. Melalui olahraga, kita dapat belajar menghargai perbedaan, bekerja sama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas,” tutur Drs. Rudy Haryono, M.M.
Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa olahraga bukan hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan mentalitas bangsa.
Melalui olahraga, generasi muda dapat belajar tentang kedisiplinan, kerja keras, tanggung jawab, dan semangat pantang menyerah.
Selain itu, olahraga juga dapat menjadi sarana untuk mempromosikan nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
Ketika atlet-atlet Indonesia berjuang di kancah internasional, mereka tidak hanya membawa nama pribadi atau daerah, tetapi juga membawa nama bangsa dan negara.
“Ketika bendera Merah Putih berkibar dan lagu Indonesia Raya berkumandang di arena internasional, seluruh rakyat Indonesia akan merasa bangga dan bersatu. Inilah kekuatan olahraga sebagai pemersatu bangsa,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Drs. Rudy Haryono, M.M, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung pengembangan olahraga di Indonesia.
Dukungan ini dapat berupa partisipasi aktif dalam kegiatan olahraga, pemberian fasilitas dan sarana olahraga yang memadai, serta dukungan moral dan finansial bagi para atlet.
Dengan dukungan yang kuat dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan olahraga Indonesia dapat terus berkembang dan berprestasi di tingkat dunia.
Selain itu, olahraga juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk membangun karakter bangsa yang kuat, sportif, dan berdaya saing global.
Dr. DRG. Nora Lelyana, MHKes, FICD: Kesehatan adalah Ketahanan Bangsa di Era Modern!
Dr. DRG. Nora Lelyana, MHKes, FICD, Laksamana Pertama TNI (Purn) sebagai narasumber kedua, dengan tegas menyatakan bahwa kesehatan adalah fondasi utama ketahanan bangsa.
Beliau mengingatkan bahwa ancaman terhadap suatu negara tidak hanya datang dari perang fisik, tetapi juga dari wabah dan penyakit yang dapat melumpuhkan berbagai aspek kehidupan.
“Kesehatan adalah investasi jangka panjang bagi kemajuan suatu bangsa. Jika masyarakat sehat, maka produktivitas akan meningkat, kualitas sumber daya manusia akan semakin baik, dan negara akan semakin kuat,” ungkap Dr. DRG. Nora Lelyana, MHKes, FICD.
Beliau juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, baik kesehatan fisik maupun mental. Masyarakat perlu diedukasi mengenai pola hidup sehat, pencegahan penyakit, dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Selain itu, Dr. DRG. Nora Lelyana, MHKes, FICD, juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah juga perlu meningkatkan kualitas tenaga kesehatan dan melakukan penelitian untuk mengembangkan teknologi kesehatan yang lebih canggih.
“Kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama. Pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan harus bersinergi untuk menciptakan Indonesia yang sehat dan kuat,” pungkasnya.
Dengan kesadaran dan tindakan nyata dari seluruh elemen bangsa, diharapkan Indonesia dapat memiliki ketahanan kesehatan yang kuat dan mampu menghadapi berbagai ancaman kesehatan di masa depan.*** (Bgn)