- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, hukum, Internasional, Keamanan, mancanegara, Nasional, Nature, Opini, Pendidikan, Pertahanan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
“Pemuda Penjaga Nilai Bangsa: JAKER Gelar Diskusi Kebangsaan di Jakarta”
JAKARTA WartaPenaSatu.com
JAKER Gelar Diskusi Kebangsaan: Dorong Peran Pemuda dalam Memajukan Kebudayaan Nasional
Jakarta, 3 November 2025 — Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat semangat kebangsaan dan kebudayaan melalui acara Diskusi Kebangsaan bertajuk “Peran Pemuda dalam Mendorong Kebudayaan Nasional yang Maju, Adil, dan Makmur”. Acara ini berlangsung di Ruang Aula PDS HB Jassin, Cikini, Jakarta Pusat, pada Senin siang, pukul 12.00 WIB hingga selesai.
Kegiatan yang menggandeng Dinas Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta (Dispusip) ini menghadirkan sejumlah tokoh lintas bidang seperti Assoc. Prof. Dr. Tuti Widyanningrum, SH., MH, Nasruddin Djoko Surjono, M. Rizal, dan Sonny Lauentius, dengan Herry Tany sebagai pengisi sesi inspiratif serta Feby Rahmayana bertindak sebagai moderator. Diskusi ini menjadi ruang refleksi dan dialog terbuka mengenai posisi strategis pemuda dalam membangun peradaban bangsa yang berakar pada nilai-nilai kebudayaan nasional.
Dalam paparannya, Nasruddin Djoko Surjono menekankan bahwa kebudayaan harus menjadi poros utama dalam pembangunan nasional. “Negara yang besar bukan hanya diukur dari kemajuan ekonominya, tetapi dari seberapa kokoh nilai budayanya menopang kehidupan rakyatnya. Pemuda adalah penjaga nilai itu,” ujarnya. Pernyataan tersebut mendapat sambutan antusias dari peserta diskusi yang sebagian besar berasal dari kalangan akademisi dan komunitas pemuda.
Sementara itu, M. Rizal mengajak generasi muda untuk aktif menciptakan ruang-ruang baru ekspresi budaya. “Pemuda jangan hanya menjadi penonton. Kita harus menjadi pelaku yang membawa kebudayaan ke masa depan, dengan semangat inklusif dan berpihak pada kemanusiaan,” ucapnya. Ia menilai peran kreatif pemuda di era digital bisa menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi.
Acara ini juga menjadi bagian dari rangkaian ulang tahun ke-32 JAKER, yang dimaknai sebagai momentum memperkuat solidaritas lintas generasi di kalangan pelaku budaya dan masyarakat sipil. Sebelumnya, JAKER juga menggelar Bedah Buku Antologi Puisi “Api yang Tak Padam”, yang menghadirkan penulis lintas generasi sebagai simbol keberlanjutan perjuangan budaya rakyat.
Salah satu peserta bedah buku, Isti Komah, menilai kegiatan literasi dan kebudayaan yang digagas JAKER sebagai langkah bijak dan monumental. “Dari 25 penulis yang terlibat, 10 di antaranya perempuan. Ini menunjukkan perspektif gender yang kuat dan langkah signifikan di tengah gerakan rakyat yang umumnya didominasi laki-laki,” ujarnya. Menurutnya, keberagaman suara dalam karya sastra memperkuat posisi kebudayaan sebagai ruang perjuangan yang setara dan terbuka.
Melalui Diskusi Kebangsaan ini, JAKER berharap dapat menyalakan kembali semangat gotong royong dan kebersamaan di kalangan pemuda serta masyarakat luas. Kebudayaan dipandang bukan semata identitas, tetapi juga kekuatan moral dan sosial untuk mewujudkan Indonesia yang maju, adil, dan makmur — sebagaimana cita-cita bersama yang terus diperjuangkan lintas generasi.
“Nok Srie”Melaporkan

- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, hukum, Internasional, Loker, Nasional, Opini, Pendidikan, Pertahanan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
Lumbung Artha Kita (LUBKITA) Puji Peran Selvi Gibran Gaungkan Semangat Generasi Muda Lestarikan Batik Selvi Gibran Dapat Apresiasi dari
Nusantara Wartapenasatu.com
- Artikel, Bisnis, Daerah, hukum, Keamanan, Nasional, Opini, Pendidikan, Pertahanan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
Kemanusiaan Bedah Buku “Luka yang Tak Menyerah” Ajak Publik Menafsirkan Makna Perlawanan dalam Sastra
Yogyakarta wartapenasatu.com
“Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam”: JAKER dan Retorika UGM Gelar Bedah Buku Puisi tentang Perlawanan dan Kemanusiaan
Yogyakarta, 29 Oktober 2025 —
Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) bersama komunitas Retorika Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Bedah Buku Antologi Puisi berjudul “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam”, Rabu (29/10) sore, di Ruang Persatuan, Lantai 3 Fakultas Filsafat UGM. Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB ini menjadi ruang pertemuan antara sastrawan, akademisi, dan pecinta sastra yang ingin menafsirkan kembali makna luka dan daya hidup dalam perjalanan kemanusiaan.Dalam sambutannya, perwakilan JAKER menyampaikan bahwa antologi ini bukan sekadar kumpulan puisi, tetapi sebuah kesaksian sosial dan batin atas kenyataan hidup yang tak selalu ramah. “Kami ingin menjadikan puisi sebagai ruang untuk menyembuhkan dan melawan sekaligus. Luka bukan alasan untuk berhenti, dan bara tak seharusnya padam hanya karena angin kesedihan,” ujar salah satu perwakilan JAKER membuka acara.
Buku antologi puisi ini menampilkan karya-karya dari berbagai penulis dengan latar berbeda yang menggali tema tentang kehilangan, perlawanan, dan harapan. Karya-karya di dalamnya merekam denyut kehidupan rakyat kecil, pergulatan batin, dan semangat tak menyerah di tengah situasi sosial yang sering melukai rasa kemanusiaan.
Sastrawan Kiswondo, salah satu pembicara, mengungkapkan bahwa puisi-puisi dalam buku ini tidak berhenti pada keindahan bahasa, tetapi menjadi jeritan nurani yang menolak diam. “Puisi-puisi ini lahir dari keberanian. Mereka adalah bentuk perlawanan halus terhadap ketidakadilan yang membungkam. Di sinilah puisi kembali ke hakikatnya — menjadi suara bagi yang tak punya suara,” tegasnya.
Sementara itu, Achmad Munjid, M.A., Ph.D., dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM, melihat karya ini sebagai refleksi tentang kemanusiaan yang teruji. Menurutnya, puisi mampu memanggil kesadaran baru di tengah derasnya pragmatisme zaman. “Sastra seperti ini menegaskan bahwa berpikir kritis dan berempati adalah dua sisi dari kemanusiaan yang tak bisa dipisahkan. Puisi menjadi cara kita merawat keduanya,” ujarnya dalam sesi diskusi.
Pembicara lainnya, Isty, alumni Filsafat UGM, menyoroti sisi reflektif dari karya-karya tersebut. Ia menilai bahwa setiap puisi di dalamnya adalah perjalanan spiritual para penulis dalam menemukan makna dari luka. “Ada kekuatan lembut di balik setiap kata. Puisi-puisi ini tidak meratapi luka, melainkan berdialog dengannya. Dari situ lahir semacam kebijaksanaan baru,” tutur Isty.
Acara berlangsung hangat dan penuh apresiasi. Selain diskusi, beberapa penulis turut membacakan puisinya, menciptakan suasana syahdu yang menggugah hadirin. Melalui kegiatan ini, JAKER dan komunitas Retorika UGM berharap sastra terus menjadi sumber kekuatan moral dan refleksi sosial bagi masyarakat. “Kami ingin menjaga bara semangat agar tetap menyala, karena dari puisi kita belajar menjadi manusia yang tidak menyerah,” tutup panitia.
BY”Nok Srie”
UGM Jadi Saksi Bedah Buku Antologi Puisi “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam”
JAWA TENGAH Wartapenasatu.com
Bedah Buku “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam” Digelar di UGM, Bahas Perlawanan Lewat Puisi
YOGYAKARTA – Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) berkolaborasi dengan komunitas Retorika Fakultas Filsafat UGM akan menggelar acara bedah buku antologi puisi bertajuk “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam.” Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 29 Oktober 2025, mulai pukul 16.00 WIB hingga selesai, bertempat di Ruang Persatuan, Lantai 3, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM).
Antologi puisi ini hadir sebagai wadah bagi suara-suara yang terpinggirkan, merefleksikan pergulatan sosial dan batin para penulisnya. Dengan tema sentral tentang luka yang tidak selalu berarti menyerah dan semangat yang tak kunjung padam, buku ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran dan empati pembaca terhadap isu-isu kemanusiaan yang mendalam.
Acara bedah buku ini bertujuan untuk membuka ruang dialog yang konstruktif antara penulis, pembaca, dan masyarakat luas. Melalui diskusi mendalam, diharapkan dapat muncul pemahaman yang lebih komprehensif mengenai pesan-pesan yang terkandung dalam setiap puisi, serta relevansinya dengan realitas sosial yang ada.
“Kami ingin mengajak semua pihak untuk terlibat dalam diskusi yang jujur dan terbuka mengenai berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini,” ujar perwakilan dari JAKER dalam siaran persnya. “Puisi adalah salah satu cara yang efektif untuk menyampaikan kritik sosial dan membangkitkan semangat perlawanan terhadap segala bentuk ketidakadilan.”
Acara ini akan menghadirkan sejumlah pembicara lintas latar belakang yang kompeten di bidangnya. Kiswondo, seorang sastrawan kawakan, akan memberikan perspektifnya mengenai nilai-nilai estetika dan humanisme dalam puisi. Sementara itu, Achmad Munjid, M.A., Ph.D., seorang akademisi dari UGM, akan mengupas tuntas aspek-aspek filosofis dan sosiologis yang terkandung dalam antologi ini.
Selain diskusi dan bedah buku, acara ini juga akan dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh beberapa penulis yang karyanya termuat dalam antologi. Para peserta juga akan diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara dan penulis, serta menyampaikan pertanyaan dan pandangan mereka mengenai isu-isu yang diangkat dalam buku.
Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan semangat perlawanan terhadap segala bentuk penindasan dan ketidakadilan dapat terus membara di kalangan masyarakat. “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam” diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang demi terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan beradabBY”Nok Srie

- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Keamanan, Nasional, Opini, perkebunan, Pertahanan, pertanian, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL, Tumbuhan
Kolaborasi Kemensos dan PT Tresno Jamu Indonesia, Wujudkan Pemberdayaan Ekonomi di Magelang
NUSANTARA wartapenasatu.com
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Keamanan, Kesehatan, Nasional, Opini, perkebunan, Pertahanan, pertanian, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL, Tumbuhan
Wamen Sos Agus Jabo: Pemberdayaan Masyarakat Harus Dimulai dari Desa dan Ketahanan Pangan Keluarga
NUSANTARA WartaPenaSatu.com
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Internasional, Keamanan, Kesehatan, Kuliner, Loker, Nasional, Opini, perkebunan, Pertahanan, pertanian, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL, Tumbuhan
LUBKITA REVOLUSI HIJAU UNTUK KETAHANAN PANGAN
Nusantara wartapenasatu.com
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, hukum, Keamanan, MBG, Nasional, Opini, Pendidikan, Pertahanan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
Prabowo Subianto Dorong Pemerataan Pendidikan Lewat Sekolah Rakyat
Surakarta wartapenasatu.com
- Alutsista, Artikel, Daerah, hukum, Militer, Nasional, Opini, Pendidikan, Pertahanan, Politik, SOSIAL
Sonny Lenden Apresiasi Dedikasi TNI di HUT ke-80: Simbol Kekuatan Moral Bangsa
Jakarta wartapenasatu.com
Ketum GERASI Sonny Lenden Sampaikan Ucapan Selamat HUT ke-80 TNI: TNI Adalah Benteng Kedaulatan Bangsa
Relawan Gerakan Simpatisan Prabowo Gibran (GERASI) turut menyampaikan ucapan selamat Hari Ulang Tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang diperingati pada 5 Oktober 2025. Ketua Umum GERASI, Sonny Lenden, menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh prajurit TNI atas dedikasi, loyalitas, dan pengabdian mereka dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sonny Lenden menegaskan bahwa TNI merupakan garda terdepan dalam mempertahankan kedaulatan negara, menjaga stabilitas nasional, serta memastikan rasa aman bagi seluruh rakyat Indonesia. Ia menyebut semangat juang dan disiplin TNI harus menjadi teladan bagi seluruh elemen bangsa, khususnya generasi muda.
Dalam momentum peringatan HUT TNI ke-80 tahun ini, GERASI mengajak masyarakat untuk terus menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menghormati jasa para prajurit yang telah berkorban demi merah putih. Sonny Lenden menilai bahwa kekuatan TNI bukan hanya pada alutsista, tetapi juga pada semangat juang, profesionalisme, dan kedekatan mereka dengan rakyat.
“Selamat HUT ke-80 untuk TNI. Semoga TNI semakin kuat, profesional, dan dicintai rakyat. Bersama rakyat, TNI kuat. Bersama TNI, Indonesia hebat,” ujar Sonny Lenden dalam keterangan tertulisnya.
Lebih lanjut, GERASI juga menyatakan dukungan penuh terhadap visi dan misi pemerintahan Prabowo-Gibran dalam memperkuat ketahanan nasional dan kemandirian pertahanan Indonesia. Kolaborasi antara rakyat, pemerintah, dan TNI menjadi kunci penting dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, aman, dan maju.
Sonny Lenden menambahkan, GERASI sebagai relawan simpatisan akan terus bersinergi dengan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga semangat nasionalisme dan memperkuat solidaritas sosial di tengah tantangan global yang semakin kompleks. “Kami percaya, TNI adalah simbol kekuatan moral bangsa. Mari kita jaga bersama kehormatan dan marwah TNI,” ujarnya.
Peringatan HUT ke-80 TNI tahun ini diharapkan menjadi momentum refleksi bersama untuk memperkuat komitmen terhadap Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. GERASI menutup pernyataannya dengan doa agar TNI senantiasa diberi kekuatan dan kebijaksanaan dalam menjalankan tugas mulia demi kejayaan Indonesia.
Apakah Anda ingin saya tambahkan kutipan langsung tambahan dari Sonny Lenden atau unsur kegiatan perayaan (misal upacara atau aksi sosial GERASI) agar narasinya lebih lengkap seperti berita media?
“Nok Srie”Melaporkan

- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, hukum, Keamanan, Kesehatan, Kuliner, Loker, Nasional, Opini, Pendidikan, Pertahanan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
Program MBG Jadi Pilar Ketahanan Pangan dan Kesehatan Nasional
Jakarta wartapenasatu.com
MBG Sentuh 28 Juta Penerima Manfaat, Serap 337 Ribu Lapangan Kerja
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah sejak awal 2025 terus menunjukkan dampak signifikan bagi masyarakat. Hingga 26 September 2025, program ini telah menyalurkan lebih dari 1,1 miliar porsi makanan bergizi secara gratis kepada berbagai kelompok penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Tercatat ada 9.406 dapur Satuan Penyedia Pangan Gratis (SPPG) yang beroperasi di 38 provinsi. Dari jumlah tersebut, 99,1 persen atau 9.327 dapur dinyatakan aman tanpa insiden keracunan. Sementara 79 dapur lainnya sempat mengalami masalah keamanan pangan, namun sudah diberikan teguran hingga penutupan sesuai tingkat keparahan kasusnya. Pemerintah menargetkan 100 persen dapur dalam kondisi aman dengan pengawasan ketat serta sertifikasi keamanan pangan.
Manfaat program MBG ini telah menyentuh 28,2 juta anak sekolah, 920 ribu balita, 153 ribu ibu hamil, dan 313 ribu ibu menyusui. Dengan cakupan yang luas, program ini tidak hanya membantu peningkatan gizi masyarakat tetapi juga berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Selain itu, program MBG juga memberi dampak positif pada perekonomian dengan menyerap lebih dari 337 ribu tenaga kerja di berbagai sektor, mulai dari dapur, distribusi, hingga tenaga pendukung lainnya. Kehadiran lapangan kerja baru ini menjadi salah satu upaya nyata pemerintah dalam menekan angka pengangguran.
Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto, meninjau langsung pelaksanaan dapur MBG di beberapa daerah. Ia menegaskan bahwa program ini akan terus dikawal agar tepat sasaran serta menjaga standar kualitas makanan bergizi yang diberikan kepada masyarakat.
Pemerintah menyadari bahwa tantangan utama dari program ini adalah menjaga kualitas dan keamanan pangan di seluruh dapur. Karena itu, sertifikasi dan pengawasan ketat menjadi fokus utama agar kasus keracunan tidak terjadi kembali dan masyarakat benar-benar merasakan manfaat program.
Dengan capaian yang ada, program MBG tidak hanya menjawab kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia menuju generasi emas 2045.
Apakah Anda ingin saya buatkan juga judul alternatif selain yang sudah ada di gambar (“MBG Sentuh 28 Juta Penerima Manfaat, Serap 337 Ribu Lapangan Kerja”
“Nok Srie “Melaporkan
#MBG



