Artikel

  • Artikel

    Umkm naik kelas : pelatihan Bri dan sertifikasi halal dorong peningkatan penjualan

    UMKM Naik Kelas: Pelatihan BRi dan Sertifikasi Halal Dorong Penkatan Penjualan

    Program pelatihan kewirausahaan mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang diselenggarakan oleh BRI di Gedung SMESCO Jakarta baru-baru ini telah membuahkan hasil yang positif. Kegiatan ini tak hanya memberikan pelatihan praktis bagi para pelaku UMKM, tetapi juga memberikan akses terhadap sertifikasi halal yang bekerja sama dengan Organisasi Perempuan Peduli Nusantara yang dipimpin oleh Ibu Inge Mangundap.

    Pelatihan yang intensif ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan para peserta dalam mengelola bisnis mereka, mulai dari strategi pemasaran hingga manajemen keuangan. Para narasumber yang berpengalaman memberikan materi yang relevan dan praktis, sehingga peserta dapat langsung menerapkannya dalam usaha mereka masing-masing.

    Salah satu poin penting dalam pelatihan ini adalah pengurusan sertifikasi halal. Sertifikasi halal menjadi semakin penting dalam pasar Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim. Dengan sertifikasi halal, produk UMKM peserta pelatihan diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing.

    Kerja sama dengan Organisasi Perempuan Peduli Nusantara (OPPN) memberikan nilai tambah tersendiri. OPPN, di bawah kepemimpinan Ibu Inge Mangundap, memberikan pendampingan dan bimbingan khusus kepada para peserta, terutama dalam hal pemasaran dan pengembangan produk. Dukungan ini sangat berarti bagi para pelaku UMKM yang seringkali menghadapi kendala dalam hal promosi dan akses pasar.

    Para peserta pelatihan sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Mereka merasa terbantu dengan materi yang diberikan dan dukungan yang diberikan oleh BRI dan OPPN. Harapannya, pelatihan ini dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan berkontribusi pada pengentasan kemiskinan.

    Program ini sejalan dengan program pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM. Dengan memberikan pelatihan dan akses terhadap sertifikasi halal, pemerintah berharap dapat meningkatkan daya saing UMKM Indonesia di pasar domestik maupun internasional.

    Keberhasilan pelatihan ini diharapkan dapat menjadi model bagi program-program serupa di masa mendatang. Dengan kolaborasi yang kuat antara lembaga pemerintah, perbankan, dan organisasi masyarakat, UMKM Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.

  • Artikel

    Umkm Bersertifikat Halal, Dorong Peningkatan Penjualan

    Bersertifikat Halal, Dorong Peningkatan Penjualan

    Pelatihan kewirausahaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang diselenggarakan Bank BRI di Gedung Smesco Jakarta, telah membuahkan hasil yang positif. Para peserta pelatihan tidak hanya mendapatkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola usaha, tetapi juga mendapatkan sertifikasi halal yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk mereka di pasar.

    Kerja sama Bank BRI dengan Organisasi Perempuan Peduli Nusantara (OPPN) yang diketuai Ibu Inge Mangundap, memberikan nilai tambah yang signifikan bagi para peserta. Sertifikasi halal yang diberikan, diharapkan mampu membuka akses pasar yang lebih luas dan meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk UMKM binaan.

    Program ini dirancang untuk membantu para pelaku UMKM meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka. Dengan sertifikasi halal, produk-produk UMKM tersebut diharapkan dapat menembus pasar yang lebih besar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global.

    Pelatihan yang komprehensif ini mencakup berbagai aspek penting dalam pengelolaan UMKM, mulai dari manajemen keuangan, pemasaran, hingga pengembangan produk. Para peserta diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para ahli dan praktisi di bidangnya, sehingga mereka dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang strategi bisnis yang efektif.

    Ibu Inge Mangundap, Ketua OPPN, menyampaikan apresiasinya atas kerjasama yang terjalin dengan Bank BRI. Ia berharap program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi para pelaku UMKM dan membantu mereka dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

    Para peserta pelatihan sangat antusias dan merasa terbantu dengan program ini. Mereka mengaku mendapatkan banyak pengetahuan dan keterampilan baru yang dapat diaplikasikan langsung dalam usaha mereka. Hal ini menunjukkan bahwa program pelatihan yang diselenggarakan Bank BRI dan OPPN telah berjalan dengan efektif dan mencapai tujuannya.

    Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program-program serupa di daerah lain. Dengan dukungan dari lembaga keuangan dan organisasi masyarakat, diharapkan semakin banyak pelaku UMKM di Indonesia yang dapat meningkatkan daya saing dan pendapatan mereka, sehingga dapat berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan perekonomian nasional.

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  SOSIAL

    KPPI DAN RT GEN Z BERSERTA GEN Z KATAR TANAH ABANG BERGERAK CEPAT HINGGA TUNTAS

    Jakarta Wartapenasatu.com

    KPPI Tanggap Kasus Kekerasan Seksual Anak di Tanah Abang, Desak Perubahan Sistem Perlindungan Korban

    Satu lagi kasus kekerasan seksual terhadap anak kembali mencoreng wajah kemanusiaan. Seorang anak perempuan berusia 7 tahun di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, diduga menjadi korban tindakan pedofilia. Anak tersebut kini mengalami trauma mendalam, sementara proses hukum dan perlindungan terhadap korban dinilai berjalan lamban.

    Menanggapi hal ini, organisasi Kongres Pejuang Perempuan Indonesia (KPPI) yang dikomandoi oleh Ketua Umum Ibu Sinda Sutadisastra, langsung bergerak cepat setelah menerima laporan dari RT Gen Z dan Karang Taruna setempat. KPPI hadir memberikan pendampingan psikologis awal kepada korban dan mendorong agar proses hukum tidak berlarut-larut.

    Menurut investigasi awal dan riset lapangan dari jaringan relawan KPPI, ditemukan bahwa pengumpulan data pendukung untuk proses penyidikan berjalan lambat, terutama dalam hal menunggu hasil visum yang dikabarkan membutuhkan waktu 2 hingga 3 minggu. Hal ini menjadi hambatan besar dalam menangani kasus yang sangat sensitif dan mendesak seperti ini.

    Lebih memprihatinkan lagi, korban diketahui diasuh oleh orang tua angkat yang jarang berada di rumah, sehingga minim pengawasan dan dukungan emosional. Kondisi ini membuka peluang besar bagi pelaku kekerasan seksual untuk melakukan tindakan keji tanpa pengawasan. KPPI menilai sistem perlindungan anak harus segera dibenahi, terutama dalam hal kesiapan respons cepat terhadap laporan kekerasan.

    Ibu Sinda Sutadisastra dalam keterangannya menyatakan bahwa sistem perlindungan korban di Indonesia saat ini terlalu birokratis dan menyulitkan masyarakat kecil. “Tidak semua korban punya akses, uang, dan waktu untuk menghadapi proses panjang ini. Negara harus hadir mempermudah, bukan malah membuat korban makin terluka,” tegasnya.

    KPPI mendorong reformasi kebijakan dalam penanganan kasus kekerasan seksual terhadap anak, termasuk percepatan hasil visum, akses layanan psikolog gratis, serta mekanisme pengaduan yang cepat dan aman. Organisasi ini juga siap membentuk tim advokasi hukum untuk mengawal kasus ini hingga tuntas, agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

    Melalui kejadian ini, KPPI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam memerangi kejahatan terhadap anak dan memperkuat perlindungan sosial di tingkat lokal. Kasus di Tanah Abang bukan hanya soal satu anak, tetapi cermin dari sistem yang belum berpihak pada korban. KPPI berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak di Indonesia.

    “Nok Srie”Melaporkan

  • Artikel,  Hiburan,  Kesehatan,  Kuliner,  Olah Raga,  Pendidikan,  SOSIAL

    Langkah Ceria Komunitas Jalan Pagi Happy: Sehat,Kompak,dan Penuh Cinta

    Langkah Ceria Komunitas Jalan Pagi Happy: Sehat, Kompak, dan Penuh Cinta”

    Jakarta.Wartapenasatu.com

    Di tengah keterbatasan ruang di lingkungan Rusunawa, sekelompok wanita hebat yang menamakan diri mereka Komunitas Jalan Pagi Happy membuktikan bahwa semangat hidup sehat tak mengenal batas. Setiap pagi mereka menargetkan 10.000 langkah sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga kebugaran. Tak hanya sekadar berjalan kaki, mereka saling mengingatkan dan menyemangati satu sama lain agar tetap konsisten menjalani rutinitas ini. Anggotanya pun beragam—ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan, hingga mahasiswi yang juga mereka  aktif di berbagai komunitas sosial.

    Meski memiliki kesibukan yang berbeda-beda, mereka selalu berusaha menyisihkan waktu untuk berkumpul dan bergerak bersama. Suasana pagi mereka selalu diwarnai dengan canda tawa dan obrolan hangat seputar kehidupan, pekerjaan, rumah tangga, dan anak-anak. Momen ini menjadi ruang bagi mereka untuk saling berbagi cerita dan mempererat ikatan sebagai sesama perempuan pejuang kehidupan yang saling mendukung.

    Kebersamaan mereka tak berhenti di jalan pagi saja. Setelah selesai berolahraga, biasanya mereka melanjutkan dengan sarapan bersama. Seperti hari ini, mereka berkumpul di salah satu tempat makan di kawasan Penggilingan. Menu khas Nusantara tersaji dengan lezat—ayam bakar, asinan segar buatan Bu Sella, cake buatan Bu Pricil, dan telur gulung karya Bu Amanda. Suasana menjadi semakin hangat karena kegiatan ini disponsori oleh Bu Santa yang turut berbagi berkat bagi komunitas.

    Komunitas ini juga membentuk arisan, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai wujud kepedulian satu sama lain. Saat ada anggota yang mengalami musibah atau kesulitan, komunitas ini hadir untuk memberi dukungan dan bantuan. Inilah bukti nyata bahwa persahabatan di antara mereka bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi bagian dari kekuatan dan solidaritas dalam menjalani kehidupan

    Dalam pesan hangatnya, Bu Santa menyampaikan harapan agar Komunitas Jalan Pagi Happy terus solid, kompak, dan saling mendukung dalam segala situasi. “Persahabatan kita bagai kepompong, saling melindungi dan tumbuh bersama,” ungkapnya. Semangat kebersamaan dan gaya hidup sehat yang mereka bangun menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa ruang sempit tak menghalangi langkah besar menuju kehidupan yang lebih baik.

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Pendidikan,  Tumbuhan

    Inovasi Pupuk Mikroba: Jembatan Menuju Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

    Inovasi Pupuk Mikroba: Jembatan Menuju Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani

    Jakarta.wartapenasatu.com

    Pada Rabu, 23 Juli 2025, sebuah pertemuan penting berlangsung di Jl. Utan Kayu Raya No. 89, Jakarta Timur. Pertemuan yang mempertemukan Perempuan Peduli Nusantara (PPN) dengan Ormas Masyarakat Indonesia Maju (MIM) ini menjadi saksi bisu atas sebuah terobosan inovatif di bidang pertanian: pengenalan pupuk mikroba yang diyakini mampu merevolusi produktivitas pertanian Indonesia. Acara yang berlangsung dari pukul 17.10 hingga 20.00 WIB ini dihadiri oleh Ibu Inge selaku Ketua PPN, beberapa anggota PPN lainnya, serta perwakilan dari Ormas MIM, termasuk Ketua Umum Seknas Indonesia Maju, Monisyah; Ketua Ormas MIM, Dona Sidabutar; dan Sekjen MIM, Setiadi.

    Pertemuan tersebut diawali dengan sambutan hangat dari Ibu Inge, yang kemudian dilanjutkan dengan presentasi yang disampaikan oleh perwakilan Ormas MIM. Mereka memperkenalkan tiga jenis pupuk mikroba hasil riset Prof. Tualar Simarmata dari Unpad dan USU. Ketiga pupuk tersebut, masing-masing bernama Antasena, Kresna the Komposer, dan Kubantu, memiliki fungsi spesifik dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Antasena diformulasikan untuk memperbaiki struktur tanah dan menyeimbangkan hara, sementara Kresna the Komposer berperan dalam mempercepat pemulihan kesuburan tanah pasca panen. Kubantu, sebagai cairan mikrobiologi pengikat nitrogen, sangat efektif untuk tanaman rumah tangga, mampu memperbesar ukuran buah dan memperindah warna bunga. Sebagai catatan penting, air tanah disarankan sebagai pelarut pupuk, bukan air PAM

    Selain tiga jenis pupuk utama, Ormas MIM juga memperkenalkan mikrobiologi PA63, sebuah inovasi yang mampu menghilangkan bau tak sedap dari kotoran hewan ternak. Produk ini direncanakan untuk diuji coba di kandang sapi, dengan lokasi yang akan ditentukan oleh Anna di Dapil 4 Jakarta Timur. Hasil uji coba pupuk mikroba yang telah dilakukan menunjukkan peningkatan produktivitas yang luar biasa. Satu hektare sawah yang biasanya menghasilkan 5 ton padi, mampu menghasilkan hingga 15 ton dengan penggunaan pupuk ini. Begitu pula dengan singkong, yang mampu menghasilkan hingga 60 kg dari satu batang bibit, dan jagung yang mampu mencapai 800 butir per bonggol dengan total hasil lebih dari 8 ton per hektare.

    Ibu Dona Sidabutar, dalam paparannya, juga menekankan pentingnya pembentukan koperasi pupuk untuk menjamin akses petani terhadap inovasi ini. Beliau mengusulkan skema bagi hasil yang adil, yaitu 70% untuk petani (55% untuk petani aktif dan 15% untuk pemilik lahan sewa), 10% untuk penyuluh pertanian, dan 20% untuk bupati setempat. Hal ini menunjukkan komitmen Ormas MIM dalam memberdayakan petani dan menciptakan sistem pertanian yang berkelanjutan. Lebih jauh, Ibu Dona, yang juga memiliki pengalaman sebagai caleg DPR RI dari Gerindra pada 2014, berharap agar inovasi ini dapat sampai ke Presiden dan meminta bantuan Ibu Inge untuk menyampaikannya kepada pihak-pihak strategis, termasuk melalui DPP Gerindra atau Kementerian Pangan.

    Semangat kolaborasi dan sinergi menjadi tema utama dalam pertemuan ini. Ormas MIM menyatakan kesiapannya untuk mendampingi petani dalam penggunaan pupuk dan proses penanaman, serta siap menjawab pertanyaan dan memberikan solusi terkait penerapan pupuk untuk berbagai jenis tanaman, termasuk perkebunan kopi dan padi di Sumatera Utara. Sebagai bentuk nyata sinergi antar organisasi, Ormas MIM juga berkomitmen untuk mendukung program tanam kelor di Jakarta Timur yang digagas oleh Pak Habib, sebagai upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan penghijauan perkotaan.

    Di akhir pertemuan, Ibu Heidy menyampaikan permintaan bibit jagung dari Floren, Ketua Umum Gematab, untuk ditanam di BKT Duren Sawit. Sebagai alternatif, Ibu Dona menawarkan bibit kelor gratis yang memiliki banyak manfaat kesehatan. Kerjasama antara PPN, MIM, dan Gematab ini akan ditindaklanjuti lebih lanjut, menandakan komitmen bersama untuk menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat.

    Pertemuan antara PPN dan MIM ini bukan hanya sekadar pertemuan biasa, melainkan sebuah langkah awal yang signifikan menuju terwujudnya ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di Indonesia. Inovasi pupuk mikroba dan semangat kolaborasi yang ditunjukkan oleh kedua organisasi ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan positif dapat dicapai melalui kerja sama dan komitmen yang kuat.

  • AGAMA,  Artikel,  Internasional,  Pendidikan

    Pertobatan Sejati, Hidup yang Berkualitas di Mata Tuhan

    Pertobatan Sejati, Hidup yang Berkualitas di Mata Tuhan”

    Jakarta.wartapenasatu.com

    Ibadah Minggu tanggal 20 Juli diadakan dengan penuh sukacita dan semangat di GKDI Bekasi. Ibadah ini dibagi menjadi dua sesi, yakni ibadah khusus untuk pasangan suami istri (married ministry) yang dimulai pukul 08.00 WIB dan ibadah untuk kaum single, mahasiswa (campus), dan remaja (teens) pada pukul 10.30 WIB. Hari yang spesial ini juga dimeriahkan dengan kedatangan tamu dari jemaat Ceko, yaitu Zedanko dan Iveta beserta ketiga anak mereka, yang disambut hangat oleh seluruh jemaat.

    Firman Tuhan hari itu disampaikan oleh Pdt. Guntur Simbolon dengan pengajaran yang dalam. Ibadah dibuka dengan lagu yang menyentuh hati, “Ajar Kami Tuhan Menghitung Hari-Hari Kami, Agar Kami Beroleh Hati yang Bijaksana”, yang membawa jemaat masuk dalam suasana penyembahan yang khidmat. Firman Tuhan diambil dari kitab Yehezkiel, dan berisi pesan kuat mengenai pertobatan sejati serta kewaspadaan terhadap cara kerja iblis yang licik dan penuh tipu daya.

    Pdt. Guntur menyampaikan bahwa iblis akan berusaha membuat hidup kita begitu sibuk hingga kita jauh dari Tuhan, kehilangan waktu untuk disiplin rohani, dan pada akhirnya secara perlahan mulai berkompromi dengan dosa. Ia mengingatkan jemaat bahwa kita harus menjadi orang-orang yang mengerti hati Tuhan, sebagaimana nabi Yehezkiel mengingatkan bangsa Israel. Pesan dari Yehezkiel adalah teguran agar umat tidak hanya menjadi pendengar firman tetapi pelaku kebenaran yang sejati.

    Beliau juga mengangkat pertanyaan penting bagi setiap jemaat dalam pelayanan married ministry, yaitu tentang kualitas pernikahan, bagaimana pola asuh terhadap anak (parenting), serta kesaksian dalam pekerjaan sehari-hari. Ia menekankan bahwa hidup rohani tidak diukur dari penampilan luar saja, melainkan dari integritas ketika kita sendirian di kamar, saat tidak ada seorang pun yang melihat. Tuhan melihat hati dan perbuatan kita, bukan sekadar aktivitas rohani di depan umum.

    Pesan dari kitab Yehezkiel juga menyinggung tentang bangsa Israel yang tetap datang beribadah namun hatinya menjauh dari Tuhan. Mereka menikmati kasih Tuhan, namun tidak bertobat dan tidak menghormati Tuhan. Pdt. Guntur menegaskan bahwa Tuhan menolak ibadah yang manis di luar tapi kosong di dalam. Kita dipanggil untuk hidup dalam kekudusan, bukan sekadar terlihat rohani di gereja atau di rumah, namun benar-benar hidup takut akan Tuhan dalam keseharian

    Salah satu penekanan penting dari khotbah ini adalah agar setiap pasangan suami istri memeriksa kembali kualitas hubungan mereka—apakah pernikahan mereka mencerminkan kekudusan Tuhan atau hanya sekadar rutinitas. Firman Tuhan mengingatkan bahwa kekudusan tidak bisa ditawar, dan bahwa kehidupan pernikahan, pengasuhan anak, serta pekerjaan adalah ladang nyata untuk memuliakan Tuhan.

    ³

    Setelah ibadah selesai, seluruh jemaat melanjutkan dengan waktu fellowship yang penuh kehangatan. Mereka saling berbagi tentang apa yang mereka pelajari dari firman Tuhan, memperkuat satu sama lain, dan menikmati kebersamaan dengan makan bersama. Momen ini mempererat hubungan di antara jemaat dan menciptakan suasana keluarga yang saling mendukung dalam pertumbuhan rohani. Hari Minggu itu menjadi pengingat yang kuat bahwa hidup rohani yang sejati adalah ketika hati kita sungguh-sungguh mengerti dan taat kepada kehendak Tuhan.

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  SOSIAL

    SINERGI LUBKITA ,KLSN DAN KPPI LUNCURKAN PROGRAM KETAHANAN PANGAN DI MAJALENGKA

    Jakarta wartapenasatu.com

    Kolaborasi Strategis untuk Ketahanan Pangan Nasional

    PT Lumbung Artha Kita (LUBKITA) yang dipimpin oleh Ibu Indriyani Wolf bersama suami, Koperasi Lumbung Sejahtera Nasional (KLSN), dan Yayasan Lumbung Sejahtera Kita (YLSK), resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Kongres Pejuang Perempuan Indonesia (KPPI) yang diketuai oleh Ibu Sinda Sutadisastra. Kolaborasi ini menandai komitmen bersama dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya melalui penguatan peran perempuan.

    Langkah nyata dari kerja sama ini ditunjukkan melalui pelaksanaan penanaman perdana seluas 5 hektar di Desa Majasuka, Kecamatan Palasah, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada 17 Juli 2025. Acara ini menjadi tonggak penting bagi KLSN dalam mewujudkan visi besar pertanian terpadu dan berkelanjutan yang mampu menopang kebutuhan pangan nasional.

    Dalam sambutannya, Ibu Indriyani Wolf menegaskan bahwa isu ketahanan pangan tidak dapat diatasi secara individu. Dibutuhkan sinergi antara masyarakat, koperasi, organisasi perempuan, dan pemerintah. Ia menekankan pentingnya membentuk tim yang solid serta merangkul dukungan dari semua pihak agar program ini berjalan sukses dan memberikan dampak jangka panjang bagi rakyat.

    Kehadiran berbagai tokoh penting dalam penanaman perdana ini, seperti Kepala Dinas Pertanian, Kapolsek, dan Danramil setempat, menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor sangat mungkin diwujudkan. Keterlibatan mereka menunjukkan komitmen bersama dalam mendukung program-program strategis yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.

    Ibu Sinda Sutadisastra, Ketua Umum KPPI, menyambut baik inisiatif ini dengan penuh semangat. Ia menilai bahwa gerakan pertanian ini sejalan dengan misi KPPI dalam meningkatkan peran perempuan sebagai pelaku utama pembangunan. Menurutnya, perempuan memiliki potensi besar dalam menjaga stabilitas pangan dan ekonomi keluarga jika diberdayakan secara tepat.

    Lebih lanjut, Ibu Sinda berharap agar KLSN di bawah kepemimpinan Indriyani Wolf dan suami dapat terus menjalankan program ini secara berkelanjutan. Ia menilai bahwa kesinambungan sangat penting untuk membangun kemandirian pangan serta menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. KPPI siap menjadi mitra strategis dalam penguatan jaringan perempuan tani di seluruh Indonesia.

    Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor swasta, koperasi, dan organisasi perempuan dapat bersatu untuk menjawab tantangan bangsa. Melalui gerakan penanaman ini, diharapkan semangat gotong royong dapat kembali menjadi budaya dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan keadilan sosial.

    Dengan penanam perdana ini menjadi salah satu bukti gebrakan baru untuk menuju Indonesia Emas melalui pertahanan pangan melalui perempuan – perempuan hebat

    “Nok Srie” Melaporkan

     

  • Artikel,  Pendidikan,  Seni dan Budaya

    Harmoni Haru dan Semangat: Menyambut Generasi Baru Di SMA Negeri 11 Jakarta

    Harmoni Haru dan Semangat: Menyambut Generasi Baru di SMA Negeri 11 Jakarta

    Jakarta.wartapenasatu.com

    SMA Negeri 11 Jakarta, Senin, 14 Juli 2025, pagi itu terasa istimewa. Halaman sekolah yang biasanya ramai dengan aktivitas siswa, kini dipenuhi suasana khidmat dan haru. Sebuah babak baru dalam perjalanan pendidikan dimulai: serah terima peserta didik baru kelas X Tahun Ajaran 2025/2026. Tepat pukul 07.30 WIB, acara resmi dibuka, dihadiri oleh kepala sekolah, Bapak/Ibu guru, komite sekolah, orang tua siswa, serta seluruh siswa baru dan lama. Suasana penuh kebersamaan dan optimisme menyambut 214 siswa baru yang akan bergabung dalam keluarga besar SMA Negeri 11 Jakarta.


    Upacara bendera menjadi pembuka acara. Suara lantang “Garuda Pancasila” dan Mars SMA Negeri 11 Jakarta berkumandang, menggemakan semangat nasionalisme dan cinta tanah air di hati setiap peserta. Keteguhan sikap para siswa saat upacara menjadi bukti nyata komitmen mereka untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan selama menimba ilmu di sekolah ini. Upacara sederhana namun sarat makna ini menjadi pengingat pentingnya kedisiplinan dan rasa tanggung jawab.

    Momen haru pun tiba. Prosesi serah terima siswa baru secara simbolis dari orang tua kepada pihak sekolah berlangsung penuh hikmat,sebagai perwakilan orang tua dari 2 siswa dengan nilai tertinggi yaitu Ibu Mariana Silaban (orang tua Jerusalem Kinder Prudenson Siregar) dan Ibu Siti Rohma (orang tua Olivia Jahrah), mewakili para orang tua, menyerahkan putra-putri mereka kepada Kepala Sekolah, Ibu Dra. Penina Sinambela. Air mata haru bercampur bangga terlihat jelas di wajah para orang tua, menyaksikan buah hati mereka melangkah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tepuk tangan meriah mengiringi penandatanganan dokumen serah terima, menandai dimulainya perjalanan baru bagi para siswa.

    Suasana penuh kehangatan dan semangat membalut seluruh rangkaian acara. Para siswa baru tampak antusias dan bersemangat, siap untuk memulai petualangan belajar mereka di SMA Negeri 11 Jakarta. Mereka disambut dengan hangat oleh kakak kelas dan guru-guru, menciptakan ikatan kekeluargaan yang erat sejak awal. Nyanyian bersama semakin memperkuat rasa kebersamaan dan optimisme dalam menyambut tahun ajaran baru.

    Sambutan dari Ketua Komite Sekolah, Bapak Amin, memberikan pesan berharga bagi para siswa. Beliau menekankan pentingnya menjaga kesehatan, istirahat yang cukup, dan membangun solidaritas antarsiswa. Pesan tersebut menjadi bekal berharga bagi para siswa dalam menjalani kehidupan sekolah yang seimbang dan bertanggung jawab, mengingatkan mereka akan pentingnya keseimbangan antara belajar dan menjaga kesehatan fisik dan mental.

    Pengenalan lingkungan sekolah dan perkenalan guru-guru wali kelas serta guru mata pelajaran menjadi rangkaian acara selanjutnya. Satu per satu guru diperkenalkan, disambut dengan antusiasme dan tepuk tangan meriah dari para siswa. Wajah-wajah sumringah mencerminkan harapan dan semangat untuk belajar dan berkembang di bawah bimbingan para pendidik yang berpengalaman. Momen ini memperkuat ikatan antara siswa dan guru, membangun fondasi yang kuat untuk proses pembelajaran yang efektif.

    Dengan berakhirnya acara, 214 siswa baru kelas X resmi diterima sebagai bagian dari keluarga besar SMA Negeri 11 Jakarta. Serah terima ini bukan hanya sekadar proses administrasi, tetapi juga penanaman nilai-nilai penting: kedisiplinan, semangat kebangsaan, dan rasa kekeluargaan. Semoga tahun ajaran 2025/2026 ini menjadi awal yang gemilang, penuh prestasi, dan kenangan indah bagi seluruh siswa dan civitas akademika SMA Negeri 11 Jakarta. Selamat datang, generasi penerus!

  • AGAMA,  Artikel,  Pendidikan,  SOSIAL

    Ibadah GKDI Bekasi: Ketika Hati Menyatu dalam Pelayanan dan Iman

    Ibadah GKDI Bekasi: Ketika Hati Menyatu dalam Pelayanan dan Iman

    Jakarta.wartapenasatu.com

    Minggu, 13 Juli 2025, menjadi hari yang istimewa bagi Gereja Kristus di Indonesia (GKDI) Bekasi. Di Mega Office Park (MOP), sebuah ibadah yang hikmat dan penuh semangat menyatukan hati jemaat dalam pelayanan dan iman. Sejak pagi pukul 6: 30 para pelayan telah hadir, mempersiapkan segala sesuatu dengan baik, dari urusan teknis hingga kebutuhan rohani, demi kelancaran ibadah yang akan di mulai tepat jam 8:00


    Sebelum ibadah , Seluruh pelayan berkumpul dalam doa pagi, memohon berkat dan penyertaan Tuhan. Siraman rohani singkat dari pemimpin pelayanan menjadi bekal berharga, menyelaraskan hati dan memfokuskan diri pada pelayanan yang tulus. Dengan hati yang tertuju pada Tuhan, mereka memulai tugas masing-masing, melayani dengan sukacita dan kerendahan hati. Di pintu masuk, para usher menyambut setiap jemaat dengan senyum hangat, menciptakan suasana yang ramah dan penuh kasih.

    dibuka dengan doa dan pujian penyembahan yang membangkitkan semangat. Hati setiap jemaat terangkat, merasakan kehadiran Tuhan yang memenuhi ruangan. Firman Tuhan yang disampaikan oleh Pendeta Enrico Sitompul menjadi pusat perhatian. Dengan tema “Nabi yang Tertukar”, yang diambil dari Yehezkiel 2:3-7, Pendeta Enrico mengajak jemaat untuk merenungkan panggilan Tuhan dalam hidup mereka.

    Dalam khotbahnya, Pendeta Enrico menekankan pentingnya menginjil sebagai wujud nyata dari perubahan hidup yang diubahkan oleh Firman Tuhan. Ia mengajak setiap jemaat untuk menjadi penjaga iman, memiliki hati yang baru dalam menjalankan tugas penginjilan. Pesan ini diterima dengan penuh antusias oleh jemaat, yang merasakan dorongan kuat untuk hidup lebih berdampak dan semakin dekat dengan Tuhan.

    Kehadiran komunitas Wanita Allah dari pusat, yang dipimpin oleh Tante Riri, menambah keistimewaan ibadah kali ini. Kesaksian Tante Riri, seorang wanita yang telah berumur namun tetap setia dan semangat dalam melayani Tuhan, menyentuh hati banyak orang. Oma Beril, dengan suara merdunya, mempersembahkan lagu pujian “Seperti Wanita Menurapi-Mu”, menggambarkan kerinduan untuk terus dipakai oleh Tuhan.

    Usai ibadah, suasana kehangatan dan kasih memenuhi ruangan. Jemaat saling bersalaman, berfellowship, dan berbagi pengalaman rohani. Mereka membentuk kelompok-kelompok kecil, saling mendoakan, menguatkan, dan mendiskusikan bagaimana menerapkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa jemaat bahkan menikmati waktu makan bersama, mempererat tali persaudaraan dan kekeluargaan.

    Momen yang paling berkesan adalah ketika jemaat berbagi iman dan pengalaman hidup kepada jemaat baru. Ini menjadi wadah yang memperkaya kehidupan rohani, memperkuat relasi antarsesama, dan menunjukkan nilai-nilai kehidupan dalam Kristus. Ibadah ini bukan hanya tentang mendengarkan Firman, tetapi juga tentang membangun komunitas rohani yang saling melayani dan menghidupi kasih Tuhan. Semangat melayani dan kesatuan iman benar-benar mewarnai ibadah GKDI Bekasi pada hari itu, meninggalkan kesan mendalam di hati setiap jemaat.

  • Artikel,  Pendidikan,  Seni dan Budaya

    Mulai Langkah Baru : PRA-MPLS Sukses Membangun Semangat Generasi Muda SMA Negeri 11 Jakarta

    Mulai Langkah Baru: Pra-MPLS SMA Negeri 11 Jakarta Sukses Membangun Semangat Generasi Muda

    Jakarta.wartapenasatau.com

    SMA Negeri 11 Jakarta mengawali tahun ajaran baru dengan penuh semangat dan optimisme. Pada tanggal 12 Juli 2025, sekolah menyelenggarakan Pra-Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (Pra-MPLS) bagi seluruh siswa baru kelas X. Kegiatan yang berlangsung selama dua jam di halaman sekolah ini menjadi momen berharga bagi para siswa untuk mengenal lingkungan sekolah baru mereka serta membangun ikatan awal dengan teman sebaya dan guru.

    Suasana penuh antusiasme terpancar dari para siswa baru yang mengenakan seragam SMP masing-masing. Kehadiran Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Bapak Heru, dan Kepala Sekolah, Ibu Dra. Penina Senambela, semakin menambah hikmat dan makna acara ini. Para orang tua pun turut hadir, memberikan dukungan penuh kepada putra-putri mereka di awal perjalanan pendidikan di SMA Negeri 11 Jakarta. Mereka menunggu dengan sabar di ruang tunggu sambil mendengarkan sambutan dari Bapak Heru.

    Dalam sambutannya,yang bertema “Ramah” Bapak Heru menyampaikan pesan-pesan penting yang membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai positif. Beliau menekankan pentingnya menghindari perilaku negatif seperti bullying dan merokok, serta mengingatkan para siswa tentang peraturan sekolah, termasuk larangan membawa sepeda motor bagi mereka yang belum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Lebih jauh, beliau juga menyampaikan pentingnya disiplin dan semangat belajar tinggi sebagai kunci utama untuk meraih cita-cita dan kesuksesan di masa depan

    Tidak hanya siswa, orang tua pun menunjukkan partisipasi aktif. Banyak di antara mereka yang mendatangi ruang administrasi untuk menanyakan kelengkapan seragam dan membeli perlengkapan sekolah. Antrian yang sabar dan tertib menunjukkan komitmen dan dukungan penuh orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka. Hal ini menjadi bukti nyata sinergi antara sekolah dan orang tua dalam membentuk generasi muda yang berkualitas.

    • Selain itu, sekolah juga memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan berbagai pilihan ekstrakurikuler yang dapat diikuti siswa baru. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat mereka di luar kegiatan akademik. Dengan beragam pilihan ekstrakurikuler, SMA Negeri 11 Jakarta berkomitmen untuk memfasilitasi pengembangan diri siswa secara holistik.Keberhasilan Pra-MPLS ini juga tidak lepas dari peran aktif para anggota OSIS. Mereka dengan ramah dan tertib menyambut dan membimbing para siswa baru, menciptakan suasana yang kondusif dan menyenangkan. Dedikasi dan semangat mereka menjadi contoh teladan bagi siswa baru dalam membangun lingkungan sekolah yang positif dan produktif.Secara keseluruhan, Pra-MPLS SMA Negeri 11 Jakarta tahun 2025 menjadi awal yang positif dan menjanjikan bagi para siswa baru dan orang tua mereka. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan lingkungan sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting, membangun semangat belajar, dan menciptakan ikatan awal yang kuat antara siswa, guru, dan orang tua. Semoga semangat dan optimisme ini terus terjaga