Bencana
Kapolres Nganjuk Apresiasi Langkah Cepat Polsek Rejoso Tangani Jalan Ambles Penghubung Dua Desa
WARTAPENASATUJATIM | Nganjuk – Akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk, jalan penghubung antara Desa Jintel dan Desa Kedungpadang ambles pada Sabtu malam (25/10/2025).
Menyikapi hal tersebut, Polsek Rejoso bersama BPBD, perangkat desa, dan pihak kontraktor bergerak cepat melakukan peninjauan dan penanganan darurat di lokasi pada Senin (27/10/2025).
Pemantauan dilakukan untuk memastikan keamanan jalur alternatif sekaligus membahas solusi teknis terkait perbaikan jalan dan jembatan yang menjadi akses utama masyarakat dua desa tersebut.
Upaya awal dilakukan dengan pemasangan bronjong penahan aliran air serta rencana pembuatan gorong-gorong berstandar agar tidak merugikan lahan warga sekitar.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., memberikan apresiasi atas langkah cepat jajaran Polsek Rejoso dalam menangani kejadian tersebut.
“Respons cepat di lapangan sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kelancaran mobilitas warga. Kami berterima kasih atas koordinasi baik antara Polsek, BPBD, dan pemerintah desa dalam menanggulangi bencana ini,” ungkap AKBP Henri.
Sementara itu, Kapolsek Rejoso AKP Totok Harianto menjelaskan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan situasi di lapangan dan memastikan masyarakat tetap mendapat akses transportasi yang aman.
“Kami bersama pihak terkait telah berkoordinasi untuk membuat saluran air dan gorong-gorong baru agar kerusakan tidak meluas. Kami juga terus melaporkan setiap perkembangan kepada pimpinan,” ujar AKP Totok.
Langkah kolaboratif tersebut diharapkan mampu memulihkan kembali akses utama warga Desa Jintel dan Kedungpadang serta mencegah terjadinya kerusakan serupa di kemudian hari. (Bgn)
Koramil Kwanyar Dampingi Penyerahan Bantuan Sosial untuk Warga Korban Kebakaran
WARTAPENASATUJATIM | Bangkalan — Wujud kepedulian sosial terhadap warga yang tertimpa musibah kembali ditunjukkan melalui sinergi lintas instansi di Kecamatan Kwanyar. Pada Senin (27/10/25), Danramil 0829-05/Kwanyar Kapten Cba Zainul Abidin bersama Babinsa melaksanakan pendampingan dalam kegiatan penyerahan bantuan sosial dari Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan kepada Bapak Hosri (41), warga Desa Duwek Buter, yang rumahnya mengalami kebakaran beberapa waktu lalu.
Penyaluran bantuan tersebut berlangsung di lokasi kediaman korban di Dusun Duwek Buter, Kecamatan Kwanyar. Bantuan diberikan langsung oleh Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan, Bapak Wibagyo Suharto, sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap warga yang terdampak bencana.
Turut hadir dalam kegiatan itu perwakilan BPBD Bangkalan Bapak Arif Surya Atmaja, Camat Kwanyar, Danramil 0829-05/Kwanyar Kapten Cba Zainul Abidin, Kapolsek Kwanyar, Kepala Puskesmas Kwanyar, serta Kepala Desa Duwek Buter. Suasana penyerahan berlangsung penuh keakraban dan kepedulian, diiringi doa bersama agar keluarga korban diberikan ketabahan serta bantuan dapat meringankan beban pascakebakaran.
Danramil Kapten Cba Zainul Abidin dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kehadiran TNI melalui Babinsa merupakan bentuk dukungan moral dan sosial bagi masyarakat yang terkena musibah.
“Kami selalu berupaya hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga membantu warga yang membutuhkan. Semoga bantuan ini bisa sedikit meringankan beban Pak Hosri dan keluarganya,” ujarnya.*** (Bgn)
Korem 081/DSJ Tingkatkan Kesiapsiagaan Lewat Latihan Penangulangan Bencana Alam
WARTAPENASATUJATIM | Tulungagung – Latihan Penanggulangan Bencana Alam Tingkat Korem 081/DSJ TA 2025 resmi dimulai hari ini di Pantai Sidem Komplek, Kabupaten Tulungagung, Senin (27/10/2025).
Latihan yang direncanakan berlangsung selama lima hari tersebut mengusung tema “Melaksanakan Operasi Penanggulangan Bencana Alam yang Terintegrasi bersama Pemerintah Daerah dalam rangka Mendukung Tugas Pokok Kodam V/Brawijaya.”
Danrindam V/Brawijaya Brigjen TNI Hari Rahardjanto selaku Wakil Komandan Latihan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan, serta memperkuat sinergi antara unsur komandan dan staf dalam menghadapi situasi bencana alam.
“Tujuan latihan ini adalah untuk membina kemampuan satuan tingkat Korem dalam penanggulangan bencana alam. Di dalamnya juga melatih kemampuan pengambilan keputusan militer, termasuk mekanisme hubungan kerja antara staf dan komandan,” ujar Brigjen Hari kepada awak media usai membuka latihan tersebut.
“Selain itu, latihan ini juga bertujuan untuk melatih peran Komandan Korem (Kolonel Arm Untoro Hariyanto) selaku Komandan Satgas dalam proses pengambilan keputusan, pelaksanaan komando, serta pengendalian operasi di lapangan,” tambahnya.
Ia berharap, latihan yang melibatkan berbagai unsur terkait ini dapat memberikan manfaat nyata dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan ketepatan dalam pengambilan keputusan apabila terjadi bencana alam sesungguhnya.
“Walaupun yang dilatih utamanya adalah unsur militer, namun kami juga melibatkan berbagai instansi dan lembaga-lembaga di pemerintahan daerah yang tergabung dalam organisasi penanggulangan bencana. Dengan demikian, apabila terjadi bencana yang sebenarnya, seluruh unsur sudah memiliki kesiapan dan pemahaman bersama dalam mengambil langkah secara cepat dan tepat,” jelasnya.
Sebagai informasi, selain personel TNI dari jajaran Korem 081/DSJ, latihan ini juga melibatkan personel dari Polres Tulungagung, Polairud, Tagana, PMI, Damkar, SAR, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup, serta Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung. (Bgn)
Respon Cepat Polisi dan BPBD Evakuasi Pohon Tumbang, Jalur Magetan Bendo Kembali Lancar
WARTAPENASATUJATIM | MAGETAN – Hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kecamatan Magetan Jawa Timur mengakibatkan pohon besar di Jalur Magetan – Bendo roboh dan menutupi seluruh badan jalan, Minggu (26/10/2025).
Arus lalu lintas di Jalan Bupati Sudibyo, tepatnya di wilayah Desa Tambakrejo, Kecamatan Magetan sempat terhambat.
Setelah menerima laporan dari masyarakat, Polres Magetan melalui personel Polsek Magetan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan bergerak cepat mengevakuasi pohon tumbang tersebut.
Dengan sigap, petugas gabungan dari Polsek Magetan dan BPBD melakukan pemotongan dan pembersihan batang pohon menggunakan alat manual dan gergaji mesin.
Dalam waktu singkat, material pohon berhasil disingkirkan dan jalur utama Magetan–Bendo kembali bisa dilalui kendaraan dengan normal.
“Tidak ada korban jiwa maupun kerugian materiil akibat kejadian tersebut,” kata Kapolsek Magetan AKP Ika Wardani, S.H.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan pohon tumbang atau bencana lainnya.
“Kami selalu berkomitmen untuk merespons cepat setiap laporan masyarakat, terutama yang berkaitan dengan keselamatan dan kelancaran aktivitas warga,” tegasnya.
Upaya cepat yang dilakukan petugas menjadi wujud nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat, memastikan keamanan, keselamatan, dan kelancaran aktivitas warga di wilayah hukum Polres Magetan Polda Jatim. (Bgn)
Sigap di Tengah Longsor, Babinsa Trenggalek Turun Tangan Bantu Warga
WARTAPENASATUJATIM | Trenggalek – Hujan deras yang mengguyur sejak dini hari kembali membawa kabar duka bagi warga Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Cuaca ekstrem yang tak kunjung reda memicu tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kamis pagi (23/10/2025).
Material longsoran setinggi 15 meter dan lebar sekitar 15 meter menutup total akses jalan utama warga, membuat aktivitas masyarakat lumpuh seketika.
Bagi warga pegunungan seperti Bendungan, risiko longsor sudah bukan hal baru. Namun intensitas hujan kali ini jauh lebih tinggi dari biasanya. Beberapa pelajar yang hendak berangkat sekolah terpaksa berhenti di tengah jalan, menatap cemas tumpukan tanah yang menutup jalan desa mereka.
Di saat genting itu, Babinsa Desa Depok, Sertu Hariyanto dari Koramil 0806-04/Bendungan, datang sebagai sosok pertama yang menembus lokasi bencana.
Tanpa menunggu perintah atau bantuan alat berat, ia langsung turun tangan. Sertu Hariyanto memimpin warga melakukan aksi darurat dengan peralatan seadanya, cangkul, sekop, dan tenaga gotong royong.
Ia bahkan terlihat membantu mendorong sepeda motor pelajar yang terjebak lumpur agar bisa melanjutkan perjalanan ke sekolah.
“Tebing setinggi 15 meter amblas akibat hujan deras semalam. Beruntung tidak ada korban jiwa, tapi jalan benar-benar tertutup total,” ujarnya di tengah proses pembersihan.
Di lokasi, suara komando Babinsa berpadu dengan semangat warga yang bahu-membahu membersihkan lumpur dan batuan kecil agar jalur pejalan kaki bisa dibuka sementara.
Pemandangan ini menggambarkan kuatnya solidaritas antara aparat TNI dan masyarakat di tengah situasi darurat.
“Pak Babinsa selalu hadir di setiap bencana. Beliau tidak hanya mengawasi, tapi benar-benar ikut bekerja bersama kami,” tutur Suwandi, warga Desa Depok yang ikut membantu di lapangan.
Selain turun langsung, Sertu Hariyanto juga mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi longsor susulan. Ia menjelaskan bahwa wilayah Bendungan memiliki tingkat kerawanan tinggi karena kondisi tanahnya gembur dan banyak lereng curam.
“Kami minta warga menjauh dari area tebing, apalagi kalau terlihat tanda-tanda tanah mulai retak atau bergerak. Laporkan segera ke aparat,” pesannya penuh ketegasan.
Menurutnya, intensitas hujan tinggi beberapa hari terakhir merupakan dampak nyata dari perubahan iklim ekstrem yang tengah melanda wilayah selatan Jawa Timur.
Data pemantauan Kodim 0806/Trenggalek menunjukkan peningkatan curah hujan signifikan di beberapa kecamatan seperti Bendungan, Pule, dan Dongko.
“Kami, para Babinsa, terus berpatroli untuk memastikan kondisi warga aman, terutama di titik rawan longsor,” ujarnya.
Sementara itu, Pemerintah Desa Depok bersama BPBD Kabupaten Trenggalek bergerak cepat menurunkan tim survei untuk meninjau kerusakan dan merencanakan pembersihan material longsor dengan alat berat.
Meski cuaca kembali mendung, proses evakuasi sebagian material sudah dimulai. Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek menyebutkan, kejadian ini merupakan longsor keempat di Kecamatan Bendungan sejak awal Oktober.
“Struktur tanah di kawasan ini memang mudah jenuh air. Kami terus bersinergi dengan TNI, Polri, dan perangkat desa untuk mempercepat penanganan,” terangnya.
Menanggapi situasi tersebut, Dandim 0806/Trenggalek Letkol Inf Isnanto Roy Saputro, S.H., M.Si., memberikan apresiasi tinggi kepada jajarannya, khususnya Babinsa yang bergerak cepat di lapangan.
Ia menegaskan bahwa Babinsa tidak hanya menjadi mata dan telinga TNI di wilayah, tetapi juga pelindung dan penopang masyarakat saat menghadapi bencana.
“Kehadiran Babinsa di tengah warga adalah bukti nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Mereka adalah garda terdepan dalam setiap situasi, terutama saat rakyat membutuhkan,” tegasnya.
Letkol Roy juga memastikan seluruh jajaran Kodim 0806/Trenggalek siaga penuh menghadapi potensi bencana selama musim hujan.
“Kami sudah menyiapkan personel tanggap bencana lengkap dengan peralatan komunikasi lapangan, kendaraan operasional, dan tim kesehatan. Musim hujan tahun ini diprediksi ekstrem, sehingga kesiapsiagaan adalah hal utama,” ujarnya.
Ia pun mengingatkan masyarakat agar tetap tenang, namun selalu sigap menghadapi tanda-tanda bahaya seperti retakan tanah atau suara gemuruh dari lereng.
Bagi Letkol Roy, gotong royong antara TNI, BPBD, dan masyarakat adalah kunci kekuatan Trenggalek dalam menghadapi tantangan alam.
“Semangat kebersamaan kita luar biasa. Jika semua pihak bersatu, tidak ada bencana yang tak bisa kita hadapi bersama,” tandasnya.
Kini, suasana di Desa Depok perlahan pulih. Jalan utama memang belum sepenuhnya terbuka, tapi rasa aman mulai kembali, berkat tangan-tangan tangguh yang tak kenal Lelah, dari rakyat, untuk rakyat, bersama TNI yang selalu hadir di garis depan kemanusiaan.*** (Bgn)
Sinergi TNI-Polri-Damkar Trenggalek Padamkan Kebakaran Ruko Sembako di Ngantru
WARTAPENASATUJATIM | Trenggalek – Kolaborasi cepat antara TNI, Polri, dan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) kembali menuai apresiasi masyarakat. Kamis malam (16/10/2025) sekitar pukul 21.30 WIB, sinergi lintas instansi ini berhasil memadamkan kebakaran hebat yang melanda sebuah ruko grosir sembako di Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek. Berkat kerja sama solid dan gerak cepat di lapangan, api berhasil dijinakkan dalam waktu kurang dari satu jam.
Ruko yang terbakar diketahui milik Wulan, warga setempat, dengan nama usaha Grosir Sembako Sri Lestari. Api pertama kali muncul dari lantai satu dan dengan cepat menjalar ke gudang serta lantai dua yang berisi bahan mudah terbakar. Kobaran api yang membumbung tinggi sempat menimbulkan kepanikan karena lokasi ruko berada di kawasan padat permukiman.
Begitu menerima laporan, Babinsa Kelurahan Ngantru Serka Supriyanto dari Koramil 0806-01/Trenggalek bersama Bhabinkamtibmas dan tim Damkar Trenggalek langsung menuju lokasi. Tanpa menunggu lama, mereka terjun memadamkan api dan membantu warga mengevakuasi barang-barang dari dalam toko.
“Kami bersama Damkar dan warga berusaha sekuat tenaga memadamkan api agar tidak merembet ke bangunan lain,” ujar Serka Supriyanto di lokasi kejadian.
Ia tampak turut mengangkat karung sembako dan barang dagangan yang masih bisa diselamatkan di tengah asap pekat dan suhu panas.
Warga sekitar pun ikut bahu-membahu membantu. Kardus sembako, beras, dan minyak goreng dikeluarkan dari dalam ruko sebelum api sempat menjilat semuanya. Upaya gotong royong itu terbukti efektif meminimalkan kerugian yang lebih besar.
Menurut hasil identifikasi awal, penyebab kebakaran diduga akibat korsleting listrik pada komputer kasir di lantai satu.
“Dari titik itu api menjalar cepat ke bagian gudang dan menyambar bahan mudah terbakar di lantai dua,” jelas Serka Supriyanto.
Sementara itu, Agus, salah satu petugas Damkar Trenggalek yang terlibat langsung dalam pemadaman, mengapresiasi kekompakan seluruh unsur di lapangan.
“Kolaborasi malam ini luar biasa. TNI, Polri, Damkar, dan warga benar-benar menyatu tanpa sekat. Ini contoh nyata bagaimana kerja sama bisa mengatasi situasi darurat,” katanya.
Bhabinkamtibmas yang turut berada di lokasi juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran rumah dan tempat usaha.
“Kami imbau warga untuk rutin memeriksa instalasi listrik dan tidak menumpuk stop kontak di satu titik. Kesadaran pencegahan harus dimulai dari diri sendiri,” ujarnya.
Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.15 WIB. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material diperkirakan mencapai Rp900 juta. Sebagian besar stok sembako dan bahan grosir ludes terbakar, sementara bangunan dua lantai itu mengalami kerusakan cukup parah di bagian dalam.
Peristiwa ini menjadi bukti nyata kuatnya sinergitas antarinstansi di Trenggalek dalam menghadapi situasi darurat.
“Inilah wujud nyata semangat gotong royong yang selalu dijaga TNI-Polri bersama masyarakat,” pungkas Serka Supriyanto.
Kebersamaan mereka malam itu menjadi cerminan bahwa solidaritas dan kepedulian sosial tetap menjadi benteng pertama menghadapi bencana di tengah masyarakat. (Bgn)
Tim DVI Polda Jatim Berhasil Identifikasi 17 Jenazah Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
WARTAPENASATUJATIM | Surabaya – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur kembali menyampaikan perkembangan identifikasi jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Selasa (7/10/2025).
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast menyampaikan, sebelum memaparkan perkembangan terbaru, pihaknya terlebih dahulu mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa para santri di Pondok Pesantren Al-Khoziny.
“Izinkan kami menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya terhadap para korban. Polda Jawa Timur bersama seluruh jajaran terus berupaya maksimal dalam penanganan identifikasi jenazah, dengan tetap menjunjung tinggi kehormatan para korban,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast, dihadapan awak media.
Kabid Humas Polda Jatim menjelaskan, penanganan jenazah dilakukan melalui Operasi DVI yang melibatkan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jawa Timur, Pusdokkes Polri, tim Inafis, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, serta para ahli dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).
Tim DVI bekerja tanpa henti selama 24 jam penuh sejak hari pertama kejadian, dengan mengutamakan ketelitian, kecepatan, dan rasa hormat terhadap para korban.
“Tim bekerja seakurat mungkin dan secepat mungkin, namun tetap dengan penuh kehati-hatian serta penghormatan terhadap jenazah,” tambahnya.
Kombes Pol Jules Abraham Abast juga mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan agar seluruh jenazah yang tersisa dapat segera teridentifikasi dan keluarga korban diberi ketabahan.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada keluarga korban, relawan, serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan selama proses berlangsung, termasuk media yang terus menginformasikan perkembangan sejak hari pertama.
“Semoga seluruh korban segera dapat teridentifikasi dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu proses kemanusiaan ini,” pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast.
Pada kesempatan yang sama, Kabiddokkes Polda Jawa Timur Kombes Pol Dr. dr. M. Khusnan Marzuki, memaparkan hasil identifikasi terbaru yang dilakukan oleh tim DVI.
“Hari ini, Selasa tanggal 7 Oktober 2025, tim DVI Polda Jawa Timur telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap 18 kantong jenazah, yang terdiri dari 17 jenazah dan 1 body part,” ungkap Kombes Pol Khusnan.
Dari 18 kantong jenazah tersebut, 17 di antaranya telah teridentifikasi dengan kecocokan data Ante Mortem melalui berbagai metode, termasuk pemeriksaan DNA, medis, gigi, sidik jari, dan properti atau barang milik korban.
Berikut beberapa nama korban yang telah berhasil teridentifikasi:
1. Mohammad Anas Fahmi (15), asal Bangkalan.
2. Muhammad Reza Syfai Akbar (14), asal Surabaya.
3. Afifuddin Zarkasi (13), asal Surabaya.
4. Moh. Rizki Maulana Saputra (16), asal Sidoarjo.
5. Moh. Ubaidillah (17), asal Bangkalan.
6. Virgiawan Narendra Sugiarto (16), asal Lamongan.
7. Moch Ali Sirojuddin (13), asal Surabaya.
8. Muhammad Azam Habibi (14), asal Surabaya.
9. M. Maulidy Hasany Kamil (16), asal Bangkalan.
10. Ach Fathoni Abil Falaf (17), asal Bangkalan.
11. M. Azam Alby Alfa Himam (17), asal Bangkalan.
12. Khoirul Mutaqin (18), asal Kediri.
13. Farhan (17), asal Surabaya.
14. Syafiuddin (15), asal Sampang.
15. Achmad Ghiffary Haekal Nur (17), asal Gresik.
16. Muhammad Ubay Dillah (15), asal Kalimantan Barat.
17. Achmad Alby Fahri (13), asal Surabaya.
Dengan identifikasi terbaru ini, total sebanyak 34 jenazah korban telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima oleh tim DVI Polda Jatim.
“Proses operasi DVI masih terus berjalan dengan melakukan pendalaman data Ante Mortem (AM) dan Post Mortem (PM). Kami berkomitmen menyelesaikan proses ini hingga seluruh korban teridentifikasi,” tegas Kombes Pol Khusnan.*** (Bgn)
Seruan Kemanusiaan: Dobrak Blokade, Hentikan Genosida di Gaza

Jakarta, wartapenasatu.com Di tengah hiruk-pikuk ibu kota, sebuah aksi damai yang menyerukan penghentian genosida di Gaza berlangsung khidmat di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta. Sebelum orasi para tokoh dimulai, seluruh peserta dengan lantang menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, mengukuhkan semangat persatuan dan kepedulian. Suasana kemudian bertambah khidmad dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibacakan oleh salah satu peserta aksi, menandai dimulainya rangkaian acara dengan dimensi spiritual yang mendalam.
Aksi solidaritas ini diselenggarakan pada hari Rabu, 7 Oktober 2025, bertempat strategis di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Sejumlah tokoh berpengaruh turut hadir untuk menyampaikan orasi, di antaranya Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Felix Siauw, Ustadz Alfian Tanjung, serta seorang influencer yang dikenal luas dengan panggilan Bang Koi, serta salah satu organisasi yang getol menyerukan kemerdekaan Palestina yaitu organisasi ASPIRASI yang diketuai oleh Ibu Wati Salam. Kehadiran mereka menegaskan urgensi dan bobot moral dari tuntutan yang disuarakan.

Dalam orasinya, Ustadz Felix Siauw secara tegas menekankan bahwa aksi semacam ini perlu diperbesar skalanya agar gaungnya dapat lebih luas didengar dan diperhatikan oleh dunia internasional. Beliau juga menuding Amerika Serikat sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas genosida yang terjadi di Gaza saat ini, sebuah pernyataan yang disampaikannya sambil menunjuk langsung ke arah gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, menyiratkan tuntutan akuntabilitas yang jelas.
Senada dengan semangat kemanusiaan, Bang Koi, dalam orasinya yang inspiratif, menyatakan bahwa kepedulian terhadap Gaza tidak semestinya dibatasi oleh identitas agama. “Untuk peduli Gaza tidak harus Muslim, namun seluruh manusia,” ujarnya, menegaskan bahwa isu ini adalah masalah kemanusiaan universal dan genosida berdarah yang tidak hanya berkaitan dengan Islam, melainkan melukai hati nurani setiap insan.

Motif utama di balik aksi ini adalah untuk memberikan dukungan moral dan politik kepada saudara-saudara kita yang berupaya menembus blokade Gaza melalui jalur laut. Mereka tergabung dalam Freedom Flotilla, sebuah gerakan solidaritas internasional yang berkomitmen untuk mengakhiri blokade tidak manusiawi yang diberlakukan oleh Israel terhadap Gaza. Aksi di Jakarta ini menjadi cerminan dukungan global terhadap perjuangan tersebut.
Masyarakat Gaza saat ini hidup dalam berbagai keterbatasan ekstrem, sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari komunitas internasional. Namun, tindakan kejam Israel yang tanpa henti memblokade setiap upaya bantuan, termasuk gerakan Freedom Flotilla, telah memperparah krisis kemanusiaan di sana. Kondisi ini menuntut perhatian serius dan intervensi tegas dari lembaga-lembaga dunia.

Oleh karena itu, harapan besar disematkan pada aksi ini agar otoritas terkait di tingkat global dapat mendengar seruan kemanusiaan ini. Diharapkan ada tindakan tegas yang diambil terhadap Israel, yang pada akhirnya akan berdampak pada pembukaan jalur bantuan tanpa hambatan kepada masyarakat Gaza yang sangat membutuhkan, demi meringankan penderitaan dan menghentikan tragedi kemanusiaan yang terus berlangsung.Polda Jatim Pastikan Proses Identifikasi Korban Ponpes Al Khoziny Berjalan Maksimal, 17 Korban Telah Teridentifikasi
WARTAPENASATUJATIM | SURABAYA – Polda Jawa Timur menyampaikan perkembangan terbaru proses identifikasi korban robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo di Posko Disaster Victim Identification (DVI) RS Bhayangkara Surabaya, Senin (6/10/2025).
Hingga saat ini, tim DVI Polda Jatim telah berhasil mengidentifikasi 17 korban dari total 59 kantong jenazah yang diterima.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, dalam keterangan resminya menyampaikan duka cita mendalam atas musibah tersebut.
“Pertama-tama, izinkan kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi di Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo,” ungkap Kombes Pol Abast.
Kabid Humas Polda Jatim menjelaskan, proses identifikasi dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri dari Biddokkes Polda Jatim, Pusdokkes Polri, Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, Inafis, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur dan para ahli yang tergabung dalam Persatuan Dokter Forensik Indonesia (PDFI).
“Kegiatan ini melibatkan banyak unsur dan para ahli yang bekerja selama 24 jam penuh dengan semangat kemanusiaan,”kata Kombes Pol Abast.
Disebutkan oleh Kombes Pol Abast, Operasi DVI ini bertujuan untuk mengidentifikasi para korban dengan sebaik-baiknya dan secepat mungkin.
“Kami ingin seluruh jenazah dapat dikenali dan diserahkan kepada keluarganya dengan penuh kehati-hatian,”ujar Kombes Pol Abast.
Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Jatim juga menjelaskan bahwa kegiatan identifikasi dilakukan di Dua lokasi yaitu di Posko Antemortem yang berada di Ponpes Al Khoziny, Buduran dan Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Sedangkan Posko Postmortem, lanjut Kombes Pol Abast tetap dipusatkan di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
“Kami berterima kasih kepada keluarga korban, relawan, dan seluruh tim yang bekerja dengan sabar dan empati. Semoga kerja keras ini menjadi bentuk tanggung jawab dan solidaritas kita dalam menjaga nilai kemanusiaan di tengah duka yang mendalam,” pungkas Kombes Pol Abast.
Dikesempatan yang sama, Kabiddokkes Polda Jatim Kombes Pol. Dr. dr. M. Khusnan Marzuki menjabarkan hasil identifikasi terbaru.
Dari 8 kantong jenazah yang diperiksa, 7 telah berhasil teridentifikasi sebagai berikut :
1. Mohamad Rohihan Mustafa (17), warga Jalan KH Shazili, Makiti, Kamal, Bangkalan – teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.
2. Abdul Fattah (18), warga Asem Manunggal – teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.
3. Wasiyur Rohit (17), warga Jalan Gayungan 8, Gang Mawar 14-B, Surabaya – teridentifikasi melalui sidik jari dan medis.
4. Mohamad Aziz Pratama Yudhistira (16), warga Kampung Pulo, Kapuk Mekar Mukti, Cikarang Utara, Bekasi Barat – teridentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.
5. Mohamad Davin (13), warga Jalan Bonowati Selatan, Bulu Lor, Semarang, Jawa Tengah – teridentifikasi melalui medis dan properti (dua kantong jenazah milik satu orang).
6. Mohammad Ali Rahbini (19), warga Dusun Plasah Birem, Tambelang, Sampang, Jawa Timur – teridentifikasi melalui sidik jari, gigi, dan medis.
7. Suleyman Hadi (15), warga Morleke, Kola, Modung, Bangkalan, Jawa Timur – teridentifikasi melalui sidik jari, medis, dan properti.
Selain Tujuh jenazah tersebut, terdapat satu body part yang telah dikonfirmasi sebagai bagian dari korban atas nama Mohamad Davin.
Untuk menghindari kesimpangsiuran data, Kabid Dokkes Polda Jatim menegaskan bahwa total keseluruhan kantong jenazah yang diterima tim DVI berjumlah 59 kantong.
“Dari lokasi Sidoarjo, kami menerima 5 kantong, dan dari RS Bhayangkara Surabaya ada 54 kantong,” tegasnya.
Sebelumnya sempat ada perbedaan perhitungan karena Satu korban memiliki Dua nomor kantong.
“Kini kami pastikan total tetap 59 kantong,” jelasnya.
Kombes Pol Khusnan menambahkan, proses identifikasi masih terus berlangsung dengan pendalaman terhadap data Antemortem dan Postmortem.
“Dari hasil identifikasi dan properti yang ditemukan, seluruh korban yang kami identifikasi sejauh ini merupakan para santri,” pungkasnya.
Sementara itu Kabid DVI Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Wahyu Hidayati, menjelaskan bahwa beberapa kantong jenazah memang tidak berisi tubuh yang utuh.
“Dari hasil rekonsiliasi, ditemukan bahwa ada tubuh yang terpisah antara badan dan kaki,” ujarnya.
Setelah dicocokkan dengan data keluarga, lanjut Kombes Pol Wahyu Hidayati dipastikan bahwa dua kantong tersebut merupakan bagian dari Satu orang.*** (Bgn)
Polda Jatim Siapkan Posko Crisis Center di RS Bhayangkara Surabaya Untuk Keluarga Korban Robohnya Bangunan Ponpes Al – Khoziny
WARTAPENASATUJATIM | SURABAYA – Polda Jawa Timur mendirikan tenda posko Crisis Center di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surabaya.
Posko tersebut disiapkan bagi keluarga korban robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang menunggu pengumuman identitas jenazah oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim.
Kabiddokes Polda Jatim, Kombes Pol M. Kusnan Marzuki mengatakan sejak Jumat malam (3/10), beberapa keluarga korban memilih menginap di tenda posko yang sudah disiapkan petugas di RS Bhayangkara Surabaya.
“Keluarga korban yang menunggu hasil identifikasi sudah kita siapkan tenda posko Crisis Center RS.Bhayangkara,” ujar Kombes M.Khusnan, Minggu (5/10).
Hal ini lanjut Kabid Dokkes Polda Jatim, agar keluarga selalu dekat dengan sumber informasi terbaru.
Kombes Pol M. Kusnan Marzuki, menjelaskan hingga Sabtu pagi (4/10) pihaknya telah menerima sembilan kantong jenazah korban.
“Kami berharap keluarga korban dapat memberikan dukungan kepada Tim DVI dengan mengirimkan foto terakhir, selfie, maupun rekam medis para korban,” ungkapnya.*** (Bgn)
Jurnalis: Bambang Gunawan