Ekonomi

  • Artikel,  Berita Duka,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Keamanan,  Kriminal,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  SOSIAL

    Pesan Lindawati Wibowo: Muktamar X Jangan Jadi Ajang Anarkis, Tapi Kebangkitan PPP

    Jakarta wartapenasatu.com

    Lindawati Wibowo: Muktamar X Harus Jadi Momentum Kebangkitan PPP, Bukan Ajang Ricuh

    Muktamar X Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tahun 2025 diwarnai kericuhan antar peserta. Aksi saling dorong hingga pelemparan kursi besi sempat terjadi akibat perbedaan dukungan terhadap calon ketua umum. Situasi ini mendapat perhatian serius dari Wakil Ketua DPC PPP Jakarta Utara, Lindawati Wibowo, yang menilai peristiwa tersebut mencederai marwah partai Islam.

    Dalam pernyataannya, Lindawati mengingatkan seluruh kader, simpatisan, dan muktamirin agar menahan diri serta menjaga perilaku sesuai ajaran Islam. Ia menegaskan bahwa perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam dinamika organisasi, namun harus tetap dijaga dalam koridor kesantunan. “Kalau maunya ribut terus dan hanya cari sensasi saja, bagaimana mau mendapatkan simpati dari umat,” tegasnya.

    Politikus perempuan yang juga pernah maju sebagai caleg DPRD DKI Jakarta Dapil 2 pada Pemilu 2024 ini menilai bahwa konflik justru semakin menjauhkan PPP dari masyarakat. Menurutnya, riak-riak dalam muktamar adalah hal biasa, tetapi ketika berubah menjadi tindakan anarkis, hal itu jelas sudah kelewatan. “Semoga kejadian seperti ini tidak terulang kembali, karena justru membuat kita semakin terpuruk,” ujarnya.

    Lebih jauh, Lindawati menekankan bahwa Muktamar X seharusnya menjadi momentum kebangkitan sejati PPP. Ia menyerukan agar partai meninggalkan praktik politik transaksional yang hanya menggadaikan kursi kekuasaan. Baginya, PPP perlu kembali kepada jati diri sebagai rumah besar umat Islam. “Jika berani berubah, PPP bukan hanya akan kembali ke Senayan pada Pemilu 2029, tetapi juga kembali ke hati umat,” katanya.

    Ia juga mengutip sebuah pesan bijak, “Change is the essence of survival; those who adapt will flourish, and those who resist will fade away.” Menurutnya, keterbukaan dan perubahan adalah harga mati bagi PPP. Jika partai tetap terjebak dalam konflik internal tanpa arah, sejarah bisa mencatat PPP sebagai partai yang memilih jalan sunyi: berubah atau punah.

    Lindawati mengingatkan bahwa masyarakat kini semakin kritis dalam menilai perilaku partai politik. Keributan, adu jotos, hingga aksi saling lempar kursi bukanlah cerminan partai Islam yang seharusnya menjunjung tinggi persaudaraan. “PPP sebagai partai Islam tidak sepatutnya mengedepankan keributan. Justru kita harus memberikan teladan, bukan sebaliknya,” tegasnya.

    Menutup pernyataannya, Lindawati berharap Muktamar X menjadi titik balik bagi PPP untuk kembali solid. Ia mengajak seluruh kader untuk fokus pada pembenahan internal, menata strategi politik, dan kembali mendekatkan diri kepada umat. “Kalau kita mampu berubah, insyaAllah PPP akan kembali besar. Namun jika tidak, maka kita hanya akan semakin dilupakan,” pungkasnya.

    “Nok Srie”Melaporkan

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Nature,  SOSIAL

    Polda Kalteng Distribusikan 25 Ton Cadangan Jagung ke Gudang Perum Bulog pada Panen Raya Kuartal III

    Polda Kalteng Distribusikan 25 Ton Cadangan Jagung ke Gudang Perum Bulog pada Panen Raya Kuartal III

    Pulang Pisau, wartapenasatu.com – Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III 2025 kembali menegaskan komitmen Polri, khususnya Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Tidak hanya berperan sebagai pendamping petani dalam proses budidaya, Polda Kalteng juga memastikan hasil panen tersalurkan dengan baik ke gudang Bulog, agar stok cadangan pangan pemerintah dapat terjaga dan distribusi lebih merata.


    Hal tersebut disampaikan Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan, S.I.K., M.Si., seusai melaksanakan penyerahan pemenuhan cadangan hasil panen jagung pada panen raya kuartal III, di Desa Anjir, Kec. Kahayan Hilir, Kab. Pulang Pisau, Sabtu (27/9/2025).

    Kapolda Kalteng menegaskan, sepanjang panen raya kuartal III di seluruh jajaran Polda Kalteng saat ini, akan dilakukan penyerapan ke Gudang Bulog sebanyak 25 ton.

    “Setelah pelaksanaan panen raya kuartal III yang terpusat di Desa Anjir, Kab. Pulang Pisau ini, Polda Kalteng bersama Bulog melaksanakan pendistribusian jagung hasil panen raya serentak sebanyak 25 ton dari seluruh wilayah di Kalteng,” kata Kapolda.


    “Khususnya hari ini,” lanjut Irjen Iwan, “pihaknya akan memberangkatkan sebanyak 1 ton jagung dari total 8 ton jagung dari panen raya ini untuk diserap Bulog.”

    Kapolda menegaskan, gerakan ini menjadi wujud nyata sinergi Polri dengan Bulog untuk memperkuat cadangan pangan nasional.

    “Dengan adanya aliran hasil panen ke gudang resmi Bulog, petani mendapat kepastian pasar, sementara masyarakat memperoleh jaminan ketersediaan jagung untuk kebutuhan konsumsi maupun industri,” tegasnya.

    Irjen Iwan berharap, dengan dukungan ini, target nasional pengadaan jagung sebesar 1 juta ton pada tahun 2025 diharapkan bisa tercapai.

    “Langkah Polri melalui pendampingan petani, pengawalan panen, hingga distribusi ke Bulog menjadi bagian integral dari strategi menjaga stabilitas pangan, sehingga dapat membantu mengoptimalkan peningkatan penyerapan jagung dan petani betul-betul bisa optimal,” tutupnya.

  • Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Nature,  SOSIAL,  Tumbuhan

    Panen Raya Jagung Kuartal III, Kapolda Kalteng Komitmen Perkuat Sinergi Wujudkan Sektor Pertanian yang Mandiri, Tangguh, dan Berkelanjutan

    Panen Raya Jagung Kuartal III, Kapolda Kalteng Komitmen Perkuat Sinergi Wujudkan Sektor Pertanian yang Mandiri, Tangguh, dan Berkelanjutan

    Pulang Pisau, wartapenasatu.com – Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Pol Iwan Kurniawan, S.I.K., M.Si., bersama Gubernur H. Agustiar Sabran dan sejumlah Forkopimda terpantau tiba di Polres Pulang Pisau dari Palangka Raya.

    Perjalanan dalam rangka kunjungan kerja tersebut dilakukan guna pelaksanaan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal III Tahun 2025 yang merupakan Program Polri. Rombongan melanjutkan perjalanan dari Polres Pulang Pisau ke Desa Anjir, Kec. Kahayan Hilir, pada Sabtu (27/9/2025).

    “Kegiatan panen raya ini merupakan wujud komitmen Polri mendukung seluruh program Pemerintah, termasuk dalam menciptakan swasembada pangan nasional,” kata Kabidhumas Kombes Pol Erlan Munaji, mewakili Kapolda Kalteng, saat dikonfirmasi.

    Kabidhumas mengatakan, Polri, khususnya Polda Kalteng, telah dan sedang gencar melaksanakan program dalam mendukung ketahanan pangan.

    “Sampai berita ini diterbitkan, terdapat 12.000 hektare lahan binaan Polda Kalteng dan jajaran yang berpotensi ditanami jagung, dan 5.900 hektare di antaranya telah ditanami,” beber Kabidhumas.

    Kombes Erlan menegaskan komitmen Kapolda Kalteng dalam memperkuat sinergi dan kolaborasi bersama pemerintah daerah, petani, serta seluruh elemen masyarakat.

    “Mari kita bersama-sama perkuat sinergi dan kolaborasi sebagai kunci keberhasilan dalam membangun sektor pertanian yang mandiri, tangguh, dan berkelanjutan,” tegasnya.

    Panen raya ini sekaligus menjadi bukti bahwa program Polri tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga hadir di tengah masyarakat untuk memberikan kontribusi langsung terhadap kesejahteraan bangsa.

    “Dengan capaian yang terus meningkat, program ini akan semakin memperkuat ketahanan pangan Indonesia di masa mendatang,” demikian Erlan.

  • Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Opini,  SOSIAL

    Kapolda Kalteng Dukung Pasar Murah dan Koperasi Desa Merah Putih Adhyaksa: Program Ini Diharapkan Bermanfaat Bagi Masyarakat

    Kapolda Kalteng Dukung Pasar Murah dan Koperasi Desa Merah Putih Adhyaksa: Program Ini Diharapkan Bermanfaat Bagi Masyarakat

    Palangka Raya, wartapenasatu.com  – Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng), Irjen Pol. Iwan Kurniawan, S.I.K., M.Si., mengapresiasi dan mendukung penuh pelaksanaan pasar murah dan Koperasi Desa Merah Putih Adhyaksa tahun 2025.


    Apresiasi tersebut disampaikan Kapolda Kalteng setelah menghadiri peluncuran Pasar Murah dan Penandatanganan Kerja Sama Koperasi Desa Merah Putih Adhyaksa Tahun 2025 di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur, Kamis (25/9/2025).

    Kapolda menyebutkan bahwa kehadirannya merupakan bentuk sinergi dalam mendukung terciptanya tata kelola pemerintahan yang bersih dan efektif di tingkat desa, sekaligus memajukan kesejahteraan masyarakat melalui Koperasi Merah Putih.

    “Diharapkan melalui program Jaksa Garda Desa dan Koperasi Merah Putih ini, dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dan mendukung program pemerintah, khususnya dalam menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ujarnya.

    Selain itu, lanjut Kapolda, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh manfaat dari pasar murah dan program koperasi desa, serta meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan.

    Turut hadir dalam kegiatan tersebut Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran, Pangdam XII/Tanjungpura, dan sejumlah Forkopimda Kalteng lainnya.

  • Ekonomi

    Masa Depan Media: Antara Teknologi, Regulasi, dan Integritas Jurnalisme

    WARTAPENASATUJATIM | SurabayaPromedia Teknologi Indonesia (PTI) menggelar acara roadshow bertajuk “Journalism 360: Mediapreneur Talks Eps. 5 – Jurnalisme Berkualitas dan Berkelanjutan”, yang diselenggarakan di Hotel Santika Jalan Raya Gubeng Surabaya, pada Kamis (25/09/25) pukul 08.30 WIB hingga selesai.

    Pada acara ini menghadirkan tiga narasumber utama yang membahas arah perkembangan media di era digital: Dr. Guntur Syahputra Saragih (Komite Publisher Rights), Agus Sulistriyono (CEO Promedia Teknologi Indonesia), dan Ilona Juwita (CEO Props). Ketiganya memberikan pandangan berbeda, namun saling melengkapi, tentang tantangan serta peluang bagi dunia jurnalisme dan industri media.

    Dr. Guntur Syahputra Saragih membuka sesi dengan menekankan pentingnya regulasi dalam menjaga keberlangsungan media. Ia menyoroti upaya Komite Publisher Rights yang sedang memperjuangkan aturan agar perusahaan media mendapatkan kompensasi adil dari platform digital global.

    Menurutnya, tanpa regulasi yang kuat, media lokal berisiko hanya menjadi “Pemasok Konten Gratis” tanpa nilai ekonomi yang memadai.

    “Publisher Rights adalah instrumen untuk mengembalikan keseimbangan ekosistem. Media harus punya posisi tawar yang jelas,” tegasnya.

    Sementara Agus Sulistriyono selaku CEO Promedia lebih menyoroti aspek teknologi, ia menjelaskan terkait dengan Customer Data Platform (CDP), bahwa CDP adalah fondasi baru dalam transformasi digital media.

    Dengan CDP, media bisa memusatkan data pembaca dari berbagai kanal dan menyusunnya menjadi wawasan yang bernilai tinggi. Dari sana, strategi konten, iklan, hingga interaksi pembaca bisa diarahkan secara lebih presisi.

    “Tanpa data, media berjalan dalam kegelapan. Dengan data, kita bisa melihat jalan dan bahkan memprediksi arah masa depan,” ujar Agus.

    Narasumber ketiga, Ilona Juwita, membawa perspektif dari sisi industri iklan dan perilaku audiens. Ia menyoroti tren belanja iklan digital global yang terus tumbuh, terutama di sektor retail media, paid social, dan pencarian berbasis kecerdasan buatan.

    Menurutnya, dominasi Gen Z sebagai audiens utama menuntut media untuk menghadirkan pengalaman yang lebih interaktif dan menyenangkan.

    “Gen Z tidak hanya ingin membaca berita, mereka ingin merasakan pengalaman. Itu artinya konten harus kaya, relevan, dan punya nilai tambah,” jelasnya.

    Diskusi kemudian berkembang pada isu kemitraan strategis antara media besar, media lokal, dan platform digital. Agus menekankan pentingnya skema revenue sharing yang adil, sementara Ilona menambahkan bahwa kolaborasi ini akan lebih efektif jika diiringi inovasi konten yang sesuai dengan karakter audiens muda.

    Di sisi lain, Dr. Guntur mengingatkan bahwa kemitraan tetap harus dilandasi regulasi yang melindungi hak media, agar tidak terjebak dalam dominasi platform raksasa.

    Menurutnya, integritas jurnalisme tetap harus menjadi pegangan utama di tengah gempuran teknologi dan kepentingan bisnis.

    Dari ketiga perspektif tersebut, seminar ini menyimpulkan bahwa masa depan media tidak bisa dilepaskan dari tiga hal: regulasi yang adil, pemanfaatan teknologi data, dan pemahaman mendalam atas perilaku audiens baru. Tanpa ketiganya, media akan kesulitan bersaing di era digital.

    Pada seminar ini akhirnya menegaskan kembali bahwa inti dari media bukan hanya teknologi atau iklan, melainkan kepercayaan publik.

    Media yang mampu menjaga integritas sambil memanfaatkan inovasi akan tetap bertahan, bahkan berkembang, di tengah arus perubahan global.*** (Dodo)

    Jurnalis: Doni Cahaya Utama

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Internasional,  Keamanan,  Kesehatan,  Nasional,  Opini,  Pertahanan,  Politik,  SOSIAL,  Tumbuhan

    Hari Tani Nasional: Petani Bangkit, Negara Hadir Wujudkan Reforma Agraria

    Jakarta wartapenasatu.com

    Hari Tani Nasional ke-65: Momentum Wujudkan Kedaulatan Pangan, Lawan “Serakahnomics”

     

    Peringatan Hari Tani Nasional ke-65 yang bertepatan dengan 65 tahun lahirnya Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) menjadi refleksi penting bagi bangsa Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa musuh utama rakyat saat ini adalah “kaum serakahnomics,” yakni pihak asing yang menggerogoti bangsa, kelompok oligarki, serta pejabat korup. Kaum inilah yang selama ini dianggap sebagai akar dari konflik agraria, kemiskinan, dan ketidakadilan sosial yang terus menghantui masyarakat.

     

    Konflik agraria di Indonesia seringkali dipicu oleh pengadaan lahan untuk kepentingan bisnis maupun pembangunan, yang melibatkan penguasa dan pengusaha. Rakyat kecil kerap menjadi korban akibat lemahnya perlindungan. Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DT-SEN) per 5 Februari 2025 mencatat sebanyak 24 juta penduduk miskin, dengan 3,17 juta di antaranya hidup dalam kemiskinan ekstrem. Presiden Prabowo menargetkan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2026, serta menekan angka kemiskinan dari 9 persen menjadi 5 persen pada 2029.

     

    Struktur ekonomi nasional yang masih ditopang sektor pertanian menjadikan kesejahteraan petani sebagai faktor kunci dalam pembangunan. Indikator Nilai Tukar Petani (NTP) terus menunjukkan tren positif. Pada September 2024, NTP tercatat 120,30 dan naik menjadi 123,57 pada Agustus 2025, atau meningkat 0,76 persen dari bulan sebelumnya. Peningkatan ini mencerminkan daya beli petani yang membaik, seiring dengan harga hasil pertanian yang naik 0,84 persen sementara biaya produksi hanya naik 0,08 persen.

     

    Dampak positif tersebut juga tercermin dari angka kemiskinan yang menurun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 menunjukkan tingkat kemiskinan mencapai 8,47 persen atau sekitar 23,85 juta orang. Angka ini merupakan yang terendah dalam dua dekade terakhir. Sejumlah program pemerintah, seperti sekolah rakyat, layanan kesehatan gratis, koperasi desa kelurahan merah putih, serta program makan bergizi gratis (MBG) menjadi bukti keseriusan negara dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, meski pelaksanaannya masih perlu penyempurnaan.

     

    Sebagai langkah nyata menertibkan “kaum serakahnomics,” pemerintah mengeluarkan Perpres Nomor 05 Tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan. Kebijakan ini menargetkan pengembalian jutaan hektare lahan hutan dan perkebunan sawit ilegal kepada negara. Proses ini dilakukan melalui mekanisme denda administratif, penguasaan kembali lahan, hingga pemulihan aset. Kebijakan tersebut selaras dengan Pasal 33 UUD 1945, UUPA, dan Perpres Nomor 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Reformasi Agraria.

     

    Namun, tantangan besar masih dihadapi Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH). Kritik muncul terkait tindakan represif yang kurang selektif serta pengabaian terhadap hak-hak masyarakat adat dan petani kecil. Oleh karena itu, pengawalan kebijakan agraria membutuhkan kekuatan rakyat yang terorganisir agar tidak terjadi penyimpangan dalam implementasinya. Dukungan masyarakat menjadi penting agar pemerintah tidak terjebak dalam sinisme publik.

     

    Momentum Hari Tani Nasional tahun ini juga menegaskan perlunya dua langkah strategis. Pertama, penguatan organisasi tani melalui pendidikan ideologis dan pelatihan keterampilan berbasis potensi lokal untuk meningkatkan produktivitas. Kedua, pembangunan infrastruktur pertanian, termasuk sarana pascapanen, guna menjaga stabilitas harga sekaligus mendorong kemitraan dengan lembaga keuangan nasional. Langkah ini diyakini mampu memperkuat kedaulatan pangan dan menciptakan lapangan kerja baru.

     

    Seruan perjuangan kaum tani kembali menggema dalam peringatan kali ini. Dengan dukungan tanah, modal, teknologi modern yang murah dan massal, serta pengelolaan kolektif di bawah kontrol Dewan Tani, cita-cita kedaulatan pangan dapat terwujud. Semangat perjuangan ini diharapkan menjadi energi baru dalam mewujudkan keadilan agraria dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Tanah, Modal,Teknologi Modern, Murah, Massal untuk Pertanian Kolektif dibawah Kontrol Dewan Tani

     

    Jakarta, 24 Sepetember 2025

     

    Ahmad Rifai (Ketum Pimpinan Pusat Serikat Tani Nelayan)

    “Nok Srie”Melaporkan

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Internasional,  Keamanan,  Kesehatan,  Nasional,  Nature,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  SOSIAL,  Tumbuhan

    Reforma Agraria Jadi Agenda Besar Prabowo, Petani Harus Jadi Tulang Punggung Bangsa

    Jakarta wartapenasatu.com

    Peringatan Hari Tani Nasional: Prabowo Canangkan Reformasi Agraria dan Lawan “Kaum Serakahnomics”

     

    Peringatan 65 tahun Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA) menjadi momentum penting bagi bangsa Indonesia untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap keadilan agraria. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa musuh utama rakyat Indonesia adalah “kaum serakahnomics” — istilah yang ia gunakan untuk menggambarkan pihak asing, kelompok oligarki, dan pejabat korup yang merampas hak rakyat dan menjadi akar dari konflik agraria serta kemiskinan.

     

    Data Tunggak Sosial Ekonomi Nasional (DT-SEN) per 5 Februari 2025 mencatat 24 juta orang masih hidup dalam kemiskinan, termasuk 3,17 juta di antaranya dalam kategori miskin ekstrem. Presiden Prabowo menargetkan kemiskinan ekstrem dapat ditekan hingga nol persen pada 2026 dan angka kemiskinan nasional diturunkan dari 9 persen menjadi 5 persen pada 2029. Komitmen ini menjadi bukti keseriusan pemerintah memperbaiki nasib rakyat, khususnya petani.

     

    Struktur ekonomi Indonesia yang masih berbasis agraris menempatkan sektor pertanian sebagai tulang punggung nasional. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat dari 120,30 pada September 2024 menjadi 123,57 pada Agustus 2025. Kenaikan ini mencerminkan daya beli petani mulai membaik, didorong oleh kenaikan harga hasil pertanian sebesar 0,84 persen, lebih tinggi dibanding biaya produksi yang hanya naik 0,08 persen.

     

    Perbaikan daya beli petani berdampak signifikan pada penurunan angka kemiskinan. Pada Maret 2025, jumlah penduduk miskin turun menjadi 23,85 juta jiwa atau 8,47 persen—angka terendah dalam dua dekade terakhir. Program pemerintah seperti sekolah rakyat, layanan kesehatan gratis, koperasi desa, serta makan bergizi gratis (MBG) menjadi instrumen nyata, meski masih perlu penyempurnaan dalam pelaksanaannya.

     

    Untuk menindaklanjuti agenda reformasi agraria, Presiden Prabowo menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 05 Tahun 2025 tentang Penertiban Kawasan Hutan. Kebijakan ini menargetkan pengembalian jutaan hektare lahan hutan, termasuk perkebunan sawit ilegal, kepada negara melalui denda administratif, penguasaan kembali lahan, dan pemulihan aset. Langkah ini sejalan dengan Pasal 33 UUD 1945 dan Perpres Nomor 62 Tahun 2023 tentang Percepatan Reforma Agraria.

     

    Meski demikian, Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) menghadapi tantangan serius di lapangan. Tindakan represif yang kurang selektif berpotensi mengabaikan hak masyarakat adat dan petani kecil. Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya partisipasi rakyat dalam mendukung agenda ini, agar tidak terjebak dalam sikap sinis yang meragukan niat tulus pemerintah.

     

    Momentum Hari Tani Nasional ke-65 menegaskan dua hal pokok: pertama, penguatan organisasi tani dengan pendidikan ideologis dan keterampilan berbasis potensi lokal; kedua, pembangunan infrastruktur pertanian untuk memperkuat ketahanan pangan, membuka lapangan kerja, dan mendukung hilirisasi. Dengan kolaborasi antara pemerintah dan rakyat, diharapkan keadilan agraria dapat terwujud dan petani Indonesia mampu menjadi tulang punggung kedaulatan bangsa.

    “Nok Srie”Melaporkan

  • Artikel,  Ekonomi,  hukum,  Keamanan,  Kesehatan,  Kriminal,  Nasional,  Opini,  Pertahanan,  Politik,  SOSIAL

    Konsultasi Medis Berubah Jadi Bentakan, RSUD Koja Disorot Publik

    Jakarta wartapenasatu.com

    Pelayanan Pasien RSUD Koja Dipertanyakan, Dugaan Perlakuan Kasar Dokter Jadi Sorotan

    Pelayanan rumah sakit kembali menjadi sorotan setelah adanya laporan dari seorang pasien peserta BPJS Kesehatan kelas 1 yang mengaku mendapat perlakuan kurang baik dari salah satu dokter di RSUD Koja, Jakarta Utara. Pasien tersebut merasa diperlakukan tidak semestinya saat menjalani konsultasi medis.

    Menurut pengakuan pasien, dokter yang menangani justru memperlakukan pasien dengan cara yang kasar. Pasien mengaku dibentak ketika hendak melakukan konsultasi, bahkan tangannya ditekan hingga menimbulkan rasa sakit dan lecet. Hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam, mengingat rumah sakit seharusnya menjadi tempat yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan.

    Pasien tersebut menegaskan, dirinya adalah peserta BPJS Kesehatan kelas 1 yang setiap bulan membayar iuran melalui pemotongan gaji. Dengan status itu, ia berharap memperoleh pelayanan yang layak dan bermartabat. Namun, pengalaman yang dialami justru menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas pelayanan medis di RSUD Koja.

    Tidak hanya itu, pasien juga menyampaikan bahwa kemungkinan besar dirinya bukan satu-satunya yang mengalami perlakuan serupa. Ia menduga bahwa pasien lain juga mungkin pernah mendapatkan pengalaman yang sama, hanya saja tidak berani bersuara. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk menyampaikan keluhannya secara terbuka agar menjadi pembelajaran bagi pihak rumah sakit dan tenaga medis.

    “Kami akan terus menyuarakan hal ini bersama tim organisasi kami. Tujuannya bukan untuk menjatuhkan rumah sakit, melainkan agar tidak ada lagi pasien yang mengalami perlakuan yang sama. Pelayanan medis harus berdasarkan etika, aturan, serta undang-undang yang berlaku,” ungkap pasien tersebut.

    Ia juga mengingatkan bahwa dalam undang-undang telah diatur hak-hak pasien serta kewajiban tenaga medis dalam memberikan layanan kesehatan. Karena itu, setiap pihak rumah sakit seharusnya memahami dan mengimplementasikan aturan tersebut agar tercipta pelayanan yang lebih baik.

    Kasus ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi manajemen RSUD Koja dan instansi terkait. Transparansi, evaluasi, serta peningkatan standar pelayanan perlu dilakukan agar kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit tetap terjaga. Pasien berharap ke depannya, RSUD Koja maupun rumah sakit lain di Indonesia dapat memberikan pelayanan yang lebih humanis, ramah, dan berorientasi pada pemulihan kesehatan pasien.


    “Nok Srie”Melaporkan

  • Daerah,  Ekonomi

    YBM PLN UIP JBTB Gelar Muzaki Visit di Milad ke-19, Dukung Pemberdayaan Peternak Ayam di Karah

    WARTAPENASATUJATIM| Surabaya – Memperingati milad ke-19, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UIP JBTB menggelar agenda inspiratif bertajuk Muzaki Visit. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (24/9) ini dilaksanakan di Kelompok Usaha Cahaya Jago Karah Farm (KUC JKF), Kelurahan Karah, Kecamatan Jambangan, Surabaya.

    Acara dihadiri Muzaki, pengurus YBM PLN UIP JBTB, Lurah Karah Djoko Tri Mulyono beserta jajaran perangkat, peternak ayam, akademisi dari FKP UNESA, serta masyarakat sekitar. Dalam kunjungan tersebut, para Muzaki melihat langsung aktivitas peternakan, mulai dari kandang ayam, pakan, hingga diskusi produktivitas telur dan pengembangan usaha.

    Lurah Karah Djoko Tri Mulyono menyambut baik kegiatan ini. “Terima kasih atas kunjungannya di JKF. Ini menjadi inspirasi bagi kami pemerintah Karah dan para peternak untuk terus berkembang, sehingga mampu memberikan dampak baik bagi kesejahteraan keluarga dan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

    Ketua YBM PLN UIP JBTB, Gesmulyadi Qodri, menegaskan bahwa pihaknya tidak sekadar berkunjung, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat.

    “Kami ingin melihat pemberdayaan ini berjalan berkelanjutan. Mustahik harus terus didorong agar ke depan bisa menjadi Muzaki,” ujarnya.

    Samsul Arifin, Sekretaris KUC JKF, menambahkan capaian kelompok yang berhasil menjual 1.600 butir telur hingga akhir September. “Kami juga berkomitmen berbagi 2,5 persen dari hasil penjualan untuk sesama,” katanya.

    Sementara itu, Akip, Ketua JKF, memperkenalkan para penerima manfaat yang telah mendapat bantuan kandang dan paket usaha. Dengan lahan terbatas, konsep peternakan yang dijalankan mampu mengurangi bau sekaligus mendukung ketahanan pangan.

    “Semangat tanpa sambat, bercuan serta berbagi menjadi jargon kami. Terima kasih kepada YBM PLN yang terus istiqomah mendampingi,” ucapnya.

    Melalui kegiatan ini, YBM PLN berharap program pemberdayaan masyarakat tidak hanya menumbuhkan kemandirian ekonomi, tetapi juga memperkuat semangat berbagi dan kebermanfaatan bersama. (Bgn)

    Jurnalis: Bambang Gunawan

  • Bisnis,  Ekonomi,  Wisata

    Dorong Pertumbuhan Ekonomi Dan Pariwisata Lewat Kolaborasi, Aston Madiun Gelar Forum Bisnis di Lumajang

    WARTAPENASATUJATIM | Madiun, 24 September 2025 – Aston Madiun Hotel & Conference Center bersama jaringan Hotel Archipelago terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata melalui kolaborasi lintas daerah.

    Hal ini diwujudkan dengan penyelenggaraan Lumajang Business Connect Mini Table Top pada kemarin, Selasa (23/9) di Aston Inn Lumajang.

    Forum ini menjadi ajang strategis mempertemukan pelaku usaha, instansi pemerintah, dan industri perhotelan untuk memperluas jejaring bisnis, sekaligus memperkuat posisi jalur strategis Jawa Timur sebagai destinasi potensial untuk kegiatan MICE (Meeting, Incentives, Convention, Exhibition).

    “Business Connect bukan sekadar pertemuan bisnis, melainkan jembatan untuk memperluas jejaring, mendorong kolaborasi, serta membuka peluang investasi baru yang bermanfaat bagi daerah,” kata Yeni Chrisnawati, Regional Director of Commercial Sales Excellent, East & Central Area Archipelago.

    “Sebagai bagian dari Archipelago, Aston Madiun melihat pentingnya sinergi lintas daerah. Pesatnya perkembangan ekonomi dan pembangunan di Kota Madiun menjadikan wilayah ini semakin strategis sebagai hub bisnis di Jawa Timur. Melalui forum ini, kami berharap dapat membuka peluang kerja sama yang mendukung pertumbuhan sektor MICE sekaligus memperkuat konektivitas bisnis lintas kota,” tambah Wina, Cluster Director of Sales & Marketing Aston Madiun Hotel & Conference Center dan fave hotel Madiun.

    Acara ini dikemas melalui presentasi hotel-hotel Archipelago, networking session, hiburan live music, hingga pembagian doorprize. Selain Aston Inn Lumajang sebagai tuan rumah, forum ini juga diikuti oleh 15 hotel jaringan Archipelago, yaitu Aston Madiun Hotel & Conference Center, fave hotel Madiun, Aston Inn Batu,fave hotel MEX Tunjungan Surabaya, Aston Mojokerto Hotel & Conference Center, The Alana Hotel Malang, The Alana Malioboro, fave hotel Malang, Aston Sidoarjo City Hotel & Conference Center, Quest Hotel Darmo Surabaya, fave hotel Manahan Solo, fave hotel Solo Baru, Neo Gading Solo, Harper Malioboro Yogyakarta.

    Puluhan instansi hadir, mulai dari dinas pemerintahan, perusahaan swasta, hingga travel agent yang melihat peluang kerja sama di bidang akomodasi, pariwisata, dan MICE.

    Melalui Lumajang Business Connect 2025, Aston Madiun bersama Archipelago berkomitmen menghadirkan inovasi yang mampu memperkuat konektivitas bisnis lintas kota.

    Harapannya, forum ini dapat menjadi agenda rutin yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, sekaligus memperkokoh posisi Madiun yang saat ini tengah berkembang pesat sebagai pusat pertumbuhan bisnis dan destinasi unggulan di Jawa Timur bagian barat.*** (Bgn)

    Jurnalis: Bambang Gunawan