Pertahanan

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  hukum,  Keamanan,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    Kemanusiaan Bedah Buku “Luka yang Tak Menyerah” Ajak Publik Menafsirkan Makna Perlawanan dalam Sastra

    Yogyakarta  wartapenasatu.com

    “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam”: JAKER dan Retorika UGM Gelar Bedah Buku Puisi tentang Perlawanan dan Kemanusiaan
    Yogyakarta, 29 Oktober 2025 —
    Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) bersama komunitas Retorika Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Bedah Buku Antologi Puisi berjudul “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam”, Rabu (29/10) sore, di Ruang Persatuan, Lantai 3 Fakultas Filsafat UGM. Acara yang dimulai pukul 16.00 WIB ini menjadi ruang pertemuan antara sastrawan, akademisi, dan pecinta sastra yang ingin menafsirkan kembali makna luka dan daya hidup dalam perjalanan kemanusiaan.

    Dalam sambutannya, perwakilan JAKER menyampaikan bahwa antologi ini bukan sekadar kumpulan puisi, tetapi sebuah kesaksian sosial dan batin atas kenyataan hidup yang tak selalu ramah. “Kami ingin menjadikan puisi sebagai ruang untuk menyembuhkan dan melawan sekaligus. Luka bukan alasan untuk berhenti, dan bara tak seharusnya padam hanya karena angin kesedihan,” ujar salah satu perwakilan JAKER membuka acara.

    Buku antologi puisi ini menampilkan karya-karya dari berbagai penulis dengan latar berbeda yang menggali tema tentang kehilangan, perlawanan, dan harapan. Karya-karya di dalamnya merekam denyut kehidupan rakyat kecil, pergulatan batin, dan semangat tak menyerah di tengah situasi sosial yang sering melukai rasa kemanusiaan.

    Sastrawan Kiswondo, salah satu pembicara, mengungkapkan bahwa puisi-puisi dalam buku ini tidak berhenti pada keindahan bahasa, tetapi menjadi jeritan nurani yang menolak diam. “Puisi-puisi ini lahir dari keberanian. Mereka adalah bentuk perlawanan halus terhadap ketidakadilan yang membungkam. Di sinilah puisi kembali ke hakikatnya — menjadi suara bagi yang tak punya suara,” tegasnya.

    Sementara itu, Achmad Munjid, M.A., Ph.D., dosen Fakultas Ilmu Budaya UGM, melihat karya ini sebagai refleksi tentang kemanusiaan yang teruji. Menurutnya, puisi mampu memanggil kesadaran baru di tengah derasnya pragmatisme zaman. “Sastra seperti ini menegaskan bahwa berpikir kritis dan berempati adalah dua sisi dari kemanusiaan yang tak bisa dipisahkan. Puisi menjadi cara kita merawat keduanya,” ujarnya dalam sesi diskusi.

    Pembicara lainnya, Isty, alumni Filsafat UGM, menyoroti sisi reflektif dari karya-karya tersebut. Ia menilai bahwa setiap puisi di dalamnya adalah perjalanan spiritual para penulis dalam menemukan makna dari luka. “Ada kekuatan lembut di balik setiap kata. Puisi-puisi ini tidak meratapi luka, melainkan berdialog dengannya. Dari situ lahir semacam kebijaksanaan baru,” tutur Isty.

    Acara berlangsung hangat dan penuh apresiasi. Selain diskusi, beberapa penulis turut membacakan puisinya, menciptakan suasana syahdu yang menggugah hadirin. Melalui kegiatan ini, JAKER dan komunitas Retorika UGM berharap sastra terus menjadi sumber kekuatan moral dan refleksi sosial bagi masyarakat. “Kami ingin menjaga bara semangat agar tetap menyala, karena dari puisi kita belajar menjadi manusia yang tidak menyerah,” tutup panitia.

    BY”Nok Srie”

  • Artikel,  hukum,  Keamanan,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    UGM Jadi Saksi Bedah Buku Antologi Puisi “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam”

    JAWA TENGAH    Wartapenasatu.com

    Bedah Buku “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam” Digelar di UGM, Bahas Perlawanan Lewat Puisi
    YOGYAKARTA – Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER) berkolaborasi dengan komunitas Retorika Fakultas Filsafat UGM akan menggelar acara bedah buku antologi puisi bertajuk “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam.” Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 29 Oktober 2025, mulai pukul 16.00 WIB hingga selesai, bertempat di Ruang Persatuan, Lantai 3, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM).
    Antologi puisi ini hadir sebagai wadah bagi suara-suara yang terpinggirkan, merefleksikan pergulatan sosial dan batin para penulisnya. Dengan tema sentral tentang luka yang tidak selalu berarti menyerah dan semangat yang tak kunjung padam, buku ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran dan empati pembaca terhadap isu-isu kemanusiaan yang mendalam.
    Acara bedah buku ini bertujuan untuk membuka ruang dialog yang konstruktif antara penulis, pembaca, dan masyarakat luas. Melalui diskusi mendalam, diharapkan dapat muncul pemahaman yang lebih komprehensif mengenai pesan-pesan yang terkandung dalam setiap puisi, serta relevansinya dengan realitas sosial yang ada.
    “Kami ingin mengajak semua pihak untuk terlibat dalam diskusi yang jujur dan terbuka mengenai berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini,” ujar perwakilan dari JAKER dalam siaran persnya. “Puisi adalah salah satu cara yang efektif untuk menyampaikan kritik sosial dan membangkitkan semangat perlawanan terhadap segala bentuk ketidakadilan.”
    Acara ini akan menghadirkan sejumlah pembicara lintas latar belakang yang kompeten di bidangnya. Kiswondo, seorang sastrawan kawakan, akan memberikan perspektifnya mengenai nilai-nilai estetika dan humanisme dalam puisi. Sementara itu, Achmad Munjid, M.A., Ph.D., seorang akademisi dari UGM, akan mengupas tuntas aspek-aspek filosofis dan sosiologis yang terkandung dalam antologi ini.
    Selain diskusi dan bedah buku, acara ini juga akan dimeriahkan dengan pembacaan puisi oleh beberapa penulis yang karyanya termuat dalam antologi. Para peserta juga akan diberikan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara dan penulis, serta menyampaikan pertanyaan dan pandangan mereka mengenai isu-isu yang diangkat dalam buku.
    Dengan terselenggaranya acara ini, diharapkan semangat perlawanan terhadap segala bentuk penindasan dan ketidakadilan dapat terus membara di kalangan masyarakat. “Luka yang Tak Menyerah, Bara yang Tak Padam” diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang demi terciptanya masyarakat yang adil, makmur, dan beradab

    BY”Nok Srie

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Keamanan,  Nasional,  Opini,  perkebunan,  Pertahanan,  pertanian,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL,  Tumbuhan

    Kolaborasi Kemensos dan PT Tresno Jamu Indonesia, Wujudkan Pemberdayaan Ekonomi di Magelang

    NUSANTARA wartapenasatu.com

    Kemensos Perluas Program Kampung Berdaya, Serahkan 25 Ekor Kambing di Magelang

    Kementerian Sosial (Kemensos) terus memperluas jangkauan Program Kampung Berdaya sebagai langkah konkret dalam upaya pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat. Program ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat desa melalui optimalisasi potensi lokal.

    Penyerahan bantuan ternak menjadi salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut. Siang tadi, perwakilan Kemensos menyerahkan sebanyak 25 ekor kambing jenis saanen kepada 25 penerima manfaat di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Bantuan ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Sosial dan PT Tresno Jamu Indonesia.

    Direktur Pemberdayaan Sosial Kemensos, Agus Jabo Priyono, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari program berkelanjutan untuk mendorong kemandirian ekonomi warga desa. Ia menegaskan bahwa pendekatan berbasis potensi lokal menjadi kunci dalam mengembangkan ekonomi masyarakat yang berdaya saing.

    Menurut Agus Jabo, kemitraan dengan dunia usaha seperti PT Tresno Jamu Indonesia menunjukkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya membantu penerima manfaat secara ekonomi, tetapi juga memperkuat ekosistem sosial di wilayah pedesaan.

    Jenis kambing yang diserahkan, yakni kambing saanen, dikenal sebagai salah satu varietas penghasil susu berkualitas tinggi. Dengan demikian, penerima manfaat dapat mengembangkan usaha peternakan sekaligus membuka peluang usaha baru di sektor pengolahan susu kambing.

    Bantuan tersebut juga menjadi langkah awal pengembangan ekonomi berbasis potensi desa. Melalui pendampingan dan pelatihan berkelanjutan, Kemensos berharap warga dapat mengelola bantuan tersebut secara produktif dan berkelanjutan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan jangka panjang.

    Kemensos menegaskan, program Kampung Berdaya bukan hanya sekadar penyaluran bantuan, melainkan sebuah gerakan membangun kemandirian sosial dan ekonomi dari desa. Semangat “dari desa untuk kemajuan bangsa” menjadi fondasi utama dalam setiap langkah pemberdayaan masyarakat yang dilakukan.

    BY”NOK SRIE”

     

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Keamanan,  Kesehatan,  Nasional,  Opini,  perkebunan,  Pertahanan,  pertanian,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL,  Tumbuhan

    Wamen Sos Agus Jabo: Pemberdayaan Masyarakat Harus Dimulai dari Desa dan Ketahanan Pangan Keluarga

    NUSANTARA WartaPenaSatu.com

     

    Wamen Sos Agus Jabo Ajak Tani Merdeka Indonesia Kolaborasi Program Pemberdayaan Masyarakat

    Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono mengajak Tani Merdeka Indonesia untuk berkolaborasi dalam program pemberdayaan masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi rakyat, sekaligus mendukung visi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dalam membangun kesejahteraan yang berkeadilan.

    Pertemuan antara Kementerian Sosial dan Tani Merdeka Indonesia berlangsung di ruang pertemuan Kementerian Sosial, pada Senin, 13 Oktober 2025. Dalam suasana akrab dan penuh semangat, kedua pihak berdiskusi mengenai potensi sinergi dalam pengembangan program berbasis masyarakat, terutama di sektor ketahanan pangan dan kewirausahaan lokal.

    Dalam kesempatan itu, Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa Kementerian Sosial memiliki sejumlah program pendampingan yang dapat disinergikan dengan kegiatan Tani Merdeka Indonesia. “Kemensos memiliki program pelatihan keterampilan, pengembangan wirausaha, serta pemberdayaan UMKM yang bisa berjalan seiring dengan gerakan Tani Merdeka. Kita ingin masyarakat menjadi mandiri dan berdaya secara ekonomi,” ujar Agus Jabo.

    Ia menambahkan, fokus kolaborasi juga diarahkan pada penguatan ketahanan pangan keluarga dan pengelolaan potensi lokal agar bernilai ekonomi tinggi. “Potensi desa harus kita olah menjadi kekuatan ekonomi baru. Dengan pendampingan yang tepat, masyarakat bisa menciptakan produk unggulan yang tidak hanya menyejahterakan keluarga, tetapi juga daerahnya,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia Don Muzakir menyambut positif ajakan tersebut. Menurutnya, kerja sama dengan Kementerian Sosial akan membuka peluang besar bagi para petani dan pelaku UMKM untuk berkembang. “Kami siap bersinergi dengan pemerintah. Visi kami sejalan dengan semangat pemberdayaan rakyat agar petani tidak hanya bisa menanam, tapi juga mengelola hasilnya menjadi produk bernilai tinggi,” kata Don Muzakir.

    Pertemuan tersebut juga menegaskan komitmen bersama dalam mendukung program-program strategis Presiden Prabowo Subianto, terutama di bidang pemberdayaan masyarakat, ketahanan pangan, dan peningkatan kesejahteraan keluarga. “Kami ingin memastikan setiap program pemerintah benar-benar dirasakan manfaatnya oleh rakyat di akar rumput,” ujar Agus Jabo menutup pertemuan.

    Dengan adanya sinergi antara Kementerian Sosial dan Tani Merdeka Indonesia, diharapkan lahir model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan berdampak luas. Kolaborasi ini menjadi langkah konkret menuju Indonesia yang kuat, mandiri, dan berdaulat di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    By “Nok Srie”

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Internasional,  Keamanan,  Kesehatan,  Kuliner,  Loker,  Nasional,  Opini,  perkebunan,  Pertahanan,  pertanian,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL,  Tumbuhan

    LUBKITA REVOLUSI HIJAU UNTUK KETAHANAN PANGAN

    ­Nusantara wartapenasatu.com

     

    Revolusi Hijau Jadi Titik Balik Pertanian Dunia Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan

    Jakarta, 27 Oktober 2025 — Revolusi Hijau menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah pertanian dunia. Melalui penerapan teknologi modern, penggunaan benih unggul, pupuk, pestisida, serta mekanisasi alat pertanian, dunia berhasil meningkatkan produksi pangan secara signifikan sejak pertengahan abad ke-20.LUBKITA (Lumbung Artha  Kita) bercermin dari seorang visioner Norman Borlaug untuk bersinergi ketahanan pangan nasional ­

    Program Revolusi Hijau awalnya digagas untuk mengatasi krisis pangan global akibat pertumbuhan penduduk yang pesat. Penerapan inovasi seperti sistem irigasi modern dan teknik intensifikasi pertanian membuat hasil panen di berbagai negara melonjak drastis. Banyak negara berkembang yang sebelumnya bergantung pada impor pangan, berhasil keluar dari ancaman kelaparan dan menuju kemandirian pangan.

    Di Indonesia, Revolusi Hijau mulai diterapkan secara luas sejak era 1970-an. Pemerintah melalui berbagai program pertanian intensif memperkenalkan varietas padi unggul, pemupukan berimbang, serta perluasan jaringan irigasi teknis. Upaya tersebut berhasil menjadikan Indonesia sempat mencapai swasembada beras pada tahun 1984.

    Namun, keberhasilan Revolusi Hijau juga membawa dampak terhadap lingkungan. Ketergantungan pada bahan kimia seperti pupuk sintetis dan pestisida menimbulkan degradasi kesuburan tanah dan pencemaran air di sejumlah wilayah. Selain itu, sistem pertanian monokultur turut mengurangi keanekaragaman hayati dan meningkatkan risiko ketergantungan terhadap input industri.

    Para ahli menilai, evaluasi terhadap sistem pertanian intensif menjadi keharusan agar ketahanan pangan dapat berjalan seiring dengan kelestarian lingkungan. Konsep pertanian berkelanjutan kini menjadi arah baru yang mendorong keseimbangan antara produksi pangan dan perlindungan ekosistem.

    Berbagai negara, termasuk Indonesia, mulai mengembangkan model pertanian ramah lingkungan seperti organik, agroekologi, dan hidroponik. Teknologi digital pertanian dan kecerdasan buatan juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia.

    Dengan perubahan paradigma ini, semangat Revolusi Hijau diharapkan tetap hidup dalam bentuk yang lebih berkelanjutan. Pertanian masa depan dituntut tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil, tetapi juga menjaga keseimbangan alam, sehingga mampu menjamin ketersediaan pangan bagi generasi mendatang.

    “Nok Srie”Bernarasi

     

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Keamanan,  MBG,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    Prabowo Subianto Dorong Pemerataan Pendidikan Lewat Sekolah Rakyat

    Surakarta wartapenasatu.com

    Sekolah Rakyat, Bukti Negara Hadir untuk Anak Kurang Mampu

    Surakarta, Jawa Tengah — Program Sekolah Rakyat yang digagas pemerintah menjadi bukti nyata hadirnya negara dalam menjamin hak pendidikan bagi seluruh anak bangsa, terutama dari keluarga kurang mampu. Melalui program ini, Presiden Prabowo Subianto ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak Indonesia yang tertinggal hanya karena persoalan biaya.

    Agus Jabo Priyono menyampaikan hal tersebut saat membuka Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Dasar (SRD) 2 Surakarta, Jawa Tengah. Ia menegaskan bahwa jika masyarakat mampu bisa menyekolahkan anaknya dengan biaya sendiri, maka negara memiliki kewajiban untuk membiayai pendidikan bagi mereka yang kurang beruntung. “Dengan Sekolah Rakyat, negara hadir menjemput masa depan anak-anak bangsa,” ujar Agus Jabo.

    Menurutnya, Sekolah Rakyat merupakan implementasi dari visi besar Presiden Prabowo Subianto dalam membangun sumber daya manusia unggul, adil, dan berdaya saing. “Presiden ingin anak-anak dari keluarga kurang mampu tetap bisa bermimpi besar dan mewujudkan cita-citanya,” tambahnya.

    Dalam beberapa kesempatan, Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan bahwa pendidikan adalah jalan utama menuju kemerdekaan sejati. “Kita tidak boleh membiarkan anak-anak Indonesia kehilangan masa depannya karena kemiskinan. Tugas negara adalah menjamin mereka bisa bersekolah dan belajar dengan layak,” ujar Prabowo dalam pidatonya yang dikutip dari Sekretariat Presiden.

    Sementara itu, pakar pendidikan nasional, Prof. Anwar Sanusi, menilai bahwa Sekolah Rakyat merupakan langkah strategis dalam pemerataan akses pendidikan. “Model seperti ini menghidupkan kembali semangat gotong royong pendidikan. Negara menjadi pelindung utama, sementara masyarakat ikut berpartisipasi dalam pengawasan dan dukungan sosial,” jelasnya.

    Selain menekankan akses gratis, Sekolah Rakyat juga mengusung kurikulum berbasis karakter, nasionalisme, dan kemandirian. Para siswa tidak hanya dibekali ilmu akademik, tetapi juga nilai moral, keterampilan hidup, dan kecintaan terhadap tanah air. Tujuannya agar generasi muda tumbuh menjadi insan cerdas sekaligus berjiwa sosial.

    Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, pemerintah berharap kesenjangan pendidikan antarwilayah dapat semakin berkurang. Program ini menjadi simbol nyata dari komitmen Presiden Prabowo Subianto bahwa negara tidak boleh kalah oleh kemiskinan, dan setiap anak Indonesia berhak mendapatkan masa depan yang lebih cerah

    “Nok Srie”Melporkan ­

  • Keamanan,  Militer,  Nasional,  Pertahanan

    Kasdam Brawijaya Sambut Kedatangan Satgas Yonif 512/QY

    WARTAPENASATUJATIM | SurabayaKasdam V/Brawijaya, Brigjen TNI Zainul Bahar, S.H, M.Si, menyambut kedatangan personel Satgas Yonif 512/QY yang tiba di Koarmada II, Ujung, Surabaya, Jawa Timur pada Sabtu (25/10/2025).

    Rombongan prajurit itu tiba usai melakukan tugas pengamanan perbatasan antara Indonesia dengan Papua Nugini.

    Acara penyambutan berlangsung secara militer, lengkap dengan penghormatan, laporan kesiapan satuan, dan sambutan dari Kasdam V/Brawijaya.

    Pada kesempatan itu, Kasdam menegaskan kehadiran Satgas di garis depan bukan hanya tugas operasional, namun juga wujud nyata kehadiran negara bagi masyarakat perbatasan.

    Keberhasilan Satgas Yonif 512/QY selama menjaga perbatasan, kata Kasdam, patut diapresiasi. Pasalnya, tak hanya sekedar menjaga perbatasan antar negara saja.

    Namun, keberadaan Satgas juga harus bisa menciptakan Kemanunggalan TNI dan rakyat. “Mereka telah berhasil menjalankan tugas dengan baik,” jelas Kasdam. (Bgn)

  • Keamanan,  Militer,  Pertahanan

    Polda Jatim Bersama Serikat Pekerja dan Buruh Gelar Apel Kebangsaan Jaga Stabilitas Kamtibmas

    WARTAPENASATUJATIM | SURABAYAPolda Jawa Timur menggelar Apel Kebangsaan yang diikuti oleh lebih kurang 1.000 peserta termasuk Serikat Pekerja dan Serikat Buruh se Jawa Timur di Lapangan Mapolda Jatim, Kamis (23/10/2025).

    Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan wujud dukungan para pekerja terhadap Polri dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di Jawa Timur.

    Apel dipimpin langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si diikuti Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Dr. Pasma Royce, para Pejabat Utama Polda Jatim.

    Dalam amanatnya, Kapolda Jatim menyampaikan apresiasi atas kehadiran para pekerja dan buruh yang turut menunjukkan komitmen kebangsaan dan kepedulian terhadap keamanan wilayah.

    “Kehadiran bapak ibu sekalian adalah kebanggaan bagi kami. Ini menjadi bukti bahwa Polri dan buruh adalah mitra strategis dalam menjaga kamtibmas yang kondusif di Jawa Timur,”tutur Irjen Pol Nanang.

    Kapolda Jatim menjelaskan, apel kebangsaan ini juga menjadi bagian dari upaya bersama membangun cooling system di tengah dinamika sosial masyarakat.

    Irjen Pol Nanang menegaskan pentingnya menjaga semangat persatuan serta tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah bangsa.

    “Melalui apel ini kita gaungkan semangat Jogo Jawa Timur. Ini bukan sekadar slogan, tapi komitmen untuk saling menjaga dan mendukung demi kemajuan bersama,”tegas Irjen Nanang.

    Menurut Irjen Nanang, situasi kamtibmas yang kondusif menjadi kunci utama bagi tumbuhnya perekonomian daerah.

    Karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama serikat pekerja dan buruh, untuk terus berperan aktif menjaga keamanan serta mendukung program-program pemerintah menuju Indonesia Emas 2045.

    “Mari kita bergotong royong menjaga stabilitas Jawa Timur agar tetap aman, nyaman, dan tenteram. Dengan situasi yang kondusif, roda perekonomian dapat berjalan dengan baik,” tutupnya.

    Apel kebangsaan ini juga digelar secara serentak di seluruh jajaran Polda Jawa Timur sebagai bentuk sinergi antara Polri, pekerja, dan masyarakat dalam memperkuat rasa kebangsaan serta mendukung terciptanya Jawa Timur sebagai Gerbang Nusantara Baru.*** (Bgn)

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Pertahanan,  pertanian

    Panen Jagung Polresta: Kontribusi Nyata Swasembada Pangan

    Panen Jagung Polresta: Kontribusi Nyata Swasembada Pangan

    Palangka Raya, wartapenasatu.com – Dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional yang dicanangkan pemerintah, Polresta Palangka Raya melalui Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) melaksanakan kegiatan panen jagung pada penanaman kuartal IV. Kegiatan ini dilaksanakan di lahan milik Kelompok Tani Bolo Dewe, yang terletak di Jalan Merdeka, Kelurahan Bukit Tunggal, pada hari Senin, 20 Oktober 2025.

    Kegiatan panen ini merupakan realisasi dari program pertanian yang diinisiasi oleh Polda Kalimantan Tengah. Program ini merupakan bagian integral dari upaya mewujudkan ketahanan pangan Polri di wilayah hukumnya. Dengan memanfaatkan lahan yang ada, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga stabilitas pasokan pangan di tingkat lokal.

    Kapolresta Palangka Raya, Kombes Pol Dedy Supriadi, S.I.K., M.H., melalui Kepala Bagian SDM, Kompol Suyatno, menjelaskan bahwa kegiatan panen jagung ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian pangan. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara Polri dan masyarakat, khususnya kelompok tani yang menjadi mitra strategis dalam program ini.

    Lebih lanjut, Kompol Suyatno menyampaikan bahwa program ketahanan pangan ini merupakan wujud nyata dukungan Polri terhadap upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat. Polri menyadari bahwa ketahanan pangan merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga stabilitas nasional.

    Adapun luas lahan yang dipanen pada kegiatan ini mencapai satu hektar. Dari lahan tersebut, diperoleh hasil panen sekitar 0,5 ton jagung. Hasil panen ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kelompok tani Bolo Dewe dan masyarakat sekitar.

    Kegiatan panen jagung ini berlangsung dengan lancar, aman, dan kondusif. Hal ini berkat kerja sama yang baik antara personel Bag SDM Polresta Palangka Raya dan kelompok tani setempat. Ke depan, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan.

    Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi pihak lain untuk turut berpartisipasi dalam mendukung program swasembada pangan nasional. Ketahanan pangan merupakan tanggung jawab bersama, dan setiap elemen masyarakat dapat memberikan kontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

  • Artikel,  Nasional,  Pertahanan

    Dirgahayu Korps Zeni TNI Angkatan Darat: Zeni Angkatan Darat Menjaga Kedaulatan, Membangun NKRI, dan Menjaga Perdamaian Dunia

    Dirgahayu Korps Zeni TNI Angkatan Darat: Zeni Angkatan Darat Menjaga Kedaulatan, Membangun NKRI, dan Menjaga Perdamaian Dunia

    Jakarta, wartapenasatu.com – 15 Oktober 2025, Korps Zeni TNI Angkatan Darat memperingati hari jadinya yang ke-80 Sebagai salah satu kecabangan tertua di TNI Angkatan Darat, Korps Zeni telah memainkan peran penting dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Dengan motto “Yudha Karya Satya Bhakti,” Korps Zeni TNI Angkatan Darat terus berkomitmen untuk menjalankan tugas-tugasnya dengan profesional dan dedikasi tinggi. Dalam konteks bela negara, Korps Zeni memiliki peran yang sangat vital dalam mendukung operasi militer dan menjaga stabilitas keamanan negara.

    Korps Zeni TNI Angkatan Darat memiliki beberapa tugas pokok, termasuk konstruksi, destruksi, pembangunan rintangan, pembuatan samaran, pembangunan infrastruktur penyeberangan, kegiatan penyelidikan, pembuatan perkubuan, penjinakan bahan peledak, dan penanganan Nuklir-Biologi-Kimia (Nubika) secara pasif.

    Dalam menjalankan tugas-tugasnya, Korps Zeni TNI Angkatan Darat tidak hanya berfokus pada aspek militer, tetapi juga berperan dalam membangun masyarakat dan menjaga perdamaian dunia. Melalui kegiatan-kegiatan kemanusiaan dan pembangunan infrastruktur, Korps Zeni telah membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat hubungan antara TNI dengan rakyat.

    Sebagai bagian dari semangat bela negara, Korps Zeni TNI Angkatan Darat terus meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajuritnya. Dengan pelatihan yang berkelanjutan dan teknologi yang berkembang, Korps Zeni siap menghadapi berbagai tantangan dan tugas-tugas yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

    Dalam peringatan hari jadinya yang ke-80, Korps Zeni TNI Angkatan Darat mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit yang telah berkontribusi dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI. Semoga semangat bela negara dapat terus ditingkatkan dan menjadi motivasi bagi Korps Zeni untuk terus berkontribusi dalam menjaga keamanan dan perdamaian dunia.

    Dengan dedikasi dan profesionalisme yang tinggi, Korps Zeni TNI Angkatan Darat akan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, serta menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjalankan nilai-nilai bela negara .( Eny K.)