Bisnis
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, hukum, Nasional, Opini, Pendidikan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
“Kejar Cita dan Dinas Pendidikan Jakpus 2 Gelar Pelatihan Penyusunan KSP untuk 120 Kepala Sekolah”
Jakarta wartapenasatu.comKejar Cita dan Dinas Pendidikan Jakpus 2 Gelar Pelatihan Pembuatan KSP
Kejar Cita bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jakarta Pusat 2 mengadakan kegiatan Pelatihan Pembuatan Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) yang diikuti oleh lebih dari 120 kepala sekolah dasar negeri dan swasta di wilayah Jakarta Pusat 2. Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan sekaligus memperkuat sumber daya manusia di bidang pendidikan.
Pelatihan tersebut dihadiri oleh berbagai unsur penting, di antaranya Kasih Kurikulum Jakarta Pusat 2, para pengawas sekolah, Kasatlak-Kasatlak Jakarta Pusat 2, staf Dinas Pendidikan, serta para kepala sekolah. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan betapa pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun sistem pendidikan yang lebih baik.
Randy Dwi Bastian, Area Manager Jabodetabek dan Jawa Barat yang juga merupakan bagian dari Pejuang Indonesia Maju (PENEMU), hadir langsung dalam kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bentuk bakti kepada pemerintah sekaligus kontribusi nyata Kejar Cita dalam mendukung program Asta Cita ke-4, yaitu memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Menurut Randy, penguatan SDM tidak bisa dilepaskan dari peran kepala sekolah sebagai motor penggerak pendidikan di sekolah masing-masing. Dengan adanya pelatihan ini, kepala sekolah diharapkan mampu menyusun KSP yang sesuai dengan kebutuhan, tantangan, serta potensi peserta didik dan lingkungannya. Hal ini akan menciptakan pendidikan yang lebih relevan dan berdampak.
Dinas Pendidikan Jakarta Pusat 2 menyambut positif pelatihan ini. Para pejabat yang hadir menekankan bahwa peningkatan kapasitas kepala sekolah merupakan langkah strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan secara menyeluruh. Mereka juga mengapresiasi sinergi yang dibangun Kejar Cita sebagai mitra strategis pemerintah dalam bidang pendidikan.
Para kepala sekolah yang mengikuti kegiatan juga menyampaikan antusiasme mereka. Selain mendapatkan pemahaman teknis mengenai pembuatan KSP, mereka juga merasa terbantu dengan adanya ruang diskusi dan berbagi pengalaman antar-sekolah. Hal ini memperkaya wawasan dan memberi motivasi dalam mengelola pendidikan di satuan masing-masing.
Melalui pelatihan ini, Kejar Cita berharap agar para kepala sekolah semakin siap menghadapi tantangan pendidikan di era yang terus berubah. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan dapat melahirkan terobosan positif untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
“Nok Srie”Melaporkan
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, hukum, Nasional, Opini, Pendidikan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
SEKOLAH RAKYAT SOLUSI PENDIDIKAN UNTUK ANAK – ANAK TERPINGGIR DI NTT
Jakarta wartapenasatu.com
Sekolah Rakyat: Membuka Pintu Harapan bagi Anak-anak Miskin Ekstrem di NTT
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Hiburan, hukum, Internasional, Nasional, Opini, Pendidikan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
PANGELARAN WAYANG KULIT “KEMBANG DEWA RETNO” MEREFLEKSIKAN BUDAYA DAN PERADABAN BANGSA”
Jawa Tengah wartapenasatu.com
Pagelaran Wayang Kulit “Kembang Dewo Retno”*Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER) Boyolali bekerjasama dengan Sanggar Gondangrawe Manunggal akan menyelenggarakan pagelaran wayang kulit dengan lakon “Kembang Dewo Retno” pada hari Selasa, 26 Agustus 2025, jam 20.00 WIB, di Gondangrawe, RT 09, RW. 20, Andong, Boyolali.
Latar Belakang
Wayang kulit adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang mengandung pesan moral dan filosofi kehidupan. Masyarakat dapat belajar tentang kebajikan, keadilan, dan aneka kearifan melalui pertunjukan wayang. Namun, keberadaan wayang kulit mulai memudar seiring dengan perkembangan teknologi digital yang serba instan.
Tujuan Pagelaran
Pagelaran wayang kulit ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT JAKER ke-32 dan HUT RI yang ke-80. Tujuan pagelaran ini adalah sebagai media untuk merefleksikan capaian dari JAKER selama 32 tahun dan sebagai refleksi budaya dan peradaban bangsa Indonesia selama 80 tahun.
Lakon “Kembang Dewo Retno”
Lakon “Kembang Dewo Retno” adalah sebuah cerita wayang yang bersumber dari kisah Ramayana versi Jawa. Cerita ini mengandung pesan bahwa kekuatan sejati berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan keserakahan dan kekuasaan.
Diskusi Wayang
Sebelum pagelaran wayang, akan diadakan diskusi wayang pada 23 Agustus 2025, jam yang 19.30 WIB. Diskusi ini akan menghadirkan dalang Ki Aryo Pranowo, budayawan AJ Susmana, Ki Jumar, dan Muhammad Ma’ruf.
Pagelaran Wayang
Pagelaran wayang kulit ini akan dimeriahkan oleh dalang Ki Aryo Pranowo. Pagelaran ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan warisan leluhur.
Kesimpulan
Dengan diadakannya pagelaran wayang kulit “Kembang Dewo Retno”, JAKER Boyolali berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan warisan leluhur. Pagelaran ini merupakan sebuah langkah penting dalam mempromosikan budaya dan warisan Indonesia.
Partisipasi Masyarakat
Masyarakat Boyolali dan sekitarnya dapat menghadiri pagelaran wayang kulit ini untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang budaya dan warisan leluhur. Pagelaran ini diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan antara masyarakat dan JAKER Boyolali.
Pesan Moral
Pagelaran wayang kulit “Kembang Dewo Retno” mengandung pesan moral yang sangat penting bagi masyarakat. Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya kebenaran, keadilan, dan kesabaran dalam menghadapi tantangan hidup.
“Nok Srie”Melaporkan”
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Hiburan, hukum, Internasional, Kesehatan, Kuliner, Loker, Musik, Nasional, Olah Raga, Opini, Pendidikan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL, Tumbuhan, Wisata
MENUJU INDONESIA EMAS 2045 IKPPI BEKALI PEREMPUAN KETRAMPILAN SURVEYOR
Jakarta wartapenasatu.com
Pelatihan Surveyor untuk Perempuan: IKPPI dan PENEMU Siapkan Interviewer Handal Menuju Indonesia Emas
Jakarta – Dalam rangka memperkuat peran perempuan dalam pembangunan bangsa, Sri Kandi Pejuang Indonesia Maju (PENEMU) yang dipimpin oleh Ibu Enok Srie di bawah naungan Ikatan Ketua Pejuang Perempuan Indonesia (IKPPI) menggelar pelatihan surveyor. Kegiatan ini berlangsung di Restoran Cut The Crape, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada dua gelombang, yakni 9 Agustus 2024 dan 16 Agustus 2024.
Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu dari berbagai organisasi yang berada di bawah naungan IKPPI, serta melibatkan kerja sama dengan sejumlah program televisi dan instansi terkait. Tujuannya adalah membekali para peserta dengan keterampilan sebagai interviewer yang andal, profesional, dan berintegritas dalam menjalankan riset maupun survei.
Ketua Umum IKPPI, Ibu Sinda Sutadisastra, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat melahirkan sumber daya perempuan yang mampu memberikan kontribusi nyata. “Kami ingin para ibu-ibu tidak hanya sekadar menjadi peserta, tetapi juga bisa tampil sebagai interviewer yang loyal, profesional, dan dapat mempertanggungjawabkan setiap hasil data yang mereka peroleh,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ibu Sinda menekankan pentingnya loyalitas, komitmen, dan integritas dalam profesi surveyor. Menurutnya, hasil survei yang valid dan terpercaya hanya bisa dicapai jika interviewer menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Hal ini sekaligus menjadi bekal penting bagi para perempuan dalam mendukung berbagai program riset yang berkaitan dengan masyarakat.
Pelatihan yang terbagi dalam dua gelombang ini juga dirancang untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi para peserta. Dengan sistem berjenjang, peserta tidak hanya mendapatkan materi dasar mengenai metode wawancara, tetapi juga praktik langsung agar lebih siap menghadapi tantangan di lapangan.
Para peserta menyambut kegiatan ini dengan antusias. Banyak dari mereka menyatakan bahwa pelatihan surveyor ini memberikan wawasan baru, terutama dalam hal teknik komunikasi, penyusunan pertanyaan, serta etika profesional saat melakukan riset. Mereka merasa pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga dalam mendukung program-program pembangunan nasional.
Melalui kegiatan ini, IKPPI dan PENEMU berharap dapat mencetak kader-kader perempuan yang tangguh dan terampil, sekaligus berkontribusi aktif dalam mengawal berbagai kebijakan strategis menuju Indonesia Emas 2045. Perempuan bukan hanya menjadi pendamping, tetapi juga motor penggerak perubahan menuju bangsa yang maju, mandiri, dan berdaya
saing tinggi.“Nok Srie”Melaporkan
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Hiburan, hukum, Internasional, Nasional, Opini, Pendidikan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
JAKER AJAK KEMENTRIAN PERTAHANAN BERSINERGI WUJUDKAN INDONESIA EMAS LEWAT HILIRISASI BUDAYA
Jakarta wartapenasatu.com
“Nok Srie”Melaporkan
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Hiburan, Internasional, Nasional, Opini, Pendidikan, Seni dan Budaya, SOSIAL, Wisata
HILIRISASI BUDAYA DI BOYOLALI PANGELARAN WAYANG KULIT DAN SEDEKAH BUMI WARNAI HUT RI KE – 80
Boyolali wartapenasatu.com
Boyolali – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER) ke-32 sekaligus HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, masyarakat Desa Kopen, Kalangan, Klego, Boyolali akan menggelar acara Pagelaran Wayang Kulit dan Sedekah Bumi. Acara ini rencananya akan berlangsung pada Sabtu, 16 Agustus 2025 mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai, di RT 12/13, RW 02, Kopen, Kalangan, Klego, Boyolali.
Kegiatan ini mengangkat tema “Bersama Bergotong Royong Mencapai Indonesia Emas dengan Hilirisasi Budaya”, sebagai bentuk ajakan untuk memperkuat persatuan dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya lokal. Masyarakat setempat akan disuguhi beragam kegiatan mulai dari festival, karnaval, pentas seni, lomba, hingga monolog, yang melibatkan partisipasi warga dari berbagai kalangan.
Puncak acara akan ditandai dengan pagelaran wayang kulit oleh dalang kondang Ki Suwito Sapu Jagat. Pertunjukan wayang kulit ini diharapkan mampu menghadirkan hiburan sekaligus memberikan tuntunan moral kepada masyarakat melalui kisah-kisah pewayangan yang sarat makna.
Selain sebagai hiburan, acara ini juga menjadi bagian dari tradisi Sedekah Bumi, sebuah ritual adat untuk mensyukuri hasil bumi dan memohon keberkahan. Sedekah bumi di Kopen biasanya dilakukan secara gotong royong, di mana warga membawa hasil pertanian, masakan, dan sajian khas untuk dinikmati bersama.
Ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya untuk melestarikan seni budaya tradisional, tetapi juga untuk memperkuat rasa kebersamaan antarwarga. “Kami ingin generasi muda ikut merasakan dan memahami kekayaan budaya lokal, sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air,” ujarnya.
JAKER sebagai organisasi yang telah berkiprah selama 32 tahun terus konsisten mendorong pelestarian budaya rakyat. Melalui acara ini, JAKER berharap dapat menjadi jembatan antara tradisi dan modernitas, sehingga budaya lokal tetap relevan di tengah perkembangan zaman.
Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat. Mereka menilai bahwa kegiatan semacam ini sangat penting sebagai ajang silaturahmi, mempererat hubungan sosial, sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya bagi wilayah Klego, Boyolali.
Dengan semangat gotong royong, diharapkan Pagelaran Wayang Kulit dan Sedekah Bumi Kopen ini dapat menjadi momen berharga yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkokoh jati diri bangsa. Masyarakat diundang untuk hadir dan meramaikan acara ini sebagai wujud cinta terhadap seni, budaya, dan tanah air.“Nok Srie”Melaporkan
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, hukum, Kesehatan, Nasional, Opini, Pendidikan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
KETUA UMUM IKPPI BERTEMU PENULIS LELAKI BERNAMA KARSA
Jakarta wartapenasatu.com
Budaya dan Perjuangan Bersinergi di Hari Veteran Nasional: Ibu Sinda Sutadisastra Bertemu Penulis “Lelaki Bernama Karsa”
Jakarta – Minggu, 10 Agustus 2025, suasana di Bundaran HI dipenuhi semangat kebangsaan dalam rangka peringatan Hari Veteran Nasional. Di tengah hiruk pikuk acara, sebuah momen tak terduga terjadi ketika Ketua Umum Ikatan Ketua Pejuang Perempuan Indonesia (IKPPI), Ibu Sinda Sutadisastra, bertemu langsung dengan penulis terkenal, AJ Susmana atau Antun Joko Susmana. Pertemuan tersebut menjadi simbol indahnya persinggungan antara perjuangan dan budaya.
Ibu Sinda, yang selama ini dikenal sebagai pejuang pemberdayaan perempuan, mengaku merasa terhormat dapat bertemu langsung dengan AJ Susmana. Apalagi, pertemuan itu memberinya kesempatan istimewa untuk mendapatkan tanda tangan sang penulis pada karyanya yang berjudul Lelaki Bernama Karsa. “Ini adalah momen yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga memperkuat semangat bahwa perjuangan perempuan bisa berjalan seiring dengan pelestarian budaya,” ujar Ibu Sinda.
Buku Lelaki Bernama Karsa sendiri merupakan kumpulan sepuluh cerita pendek yang mengangkat potret kehidupan manusia dari berbagai sudut pandang—sosial, budaya, hingga psikologis. Melalui narasi yang hangat namun kritis, AJ Susmana berhasil menyentuh tema-tema universal yang relevan dengan masyarakat Indonesia. Cerita-cerita di dalamnya menggambarkan betapa kompleksnya perjalanan manusia dalam menghadapi realitas hidup.
Kisah utama, Lelaki Bernama Karsa, mengisahkan tentang seorang laki-laki bernama Karsa yang memiliki impian besar, namun harus bergulat dengan kenyataan yang keras. Tokoh Karsa menjadi representasi kekuatan dan kelemahan manusia, di mana idealisme seringkali bertemu dengan keterbatasan. Tema pencarian jati diri, konflik batin, dan refleksi filosofis menjadi benang merah yang memperkaya cerita ini.
Kelebihan karya AJ Susmana terletak pada gaya bahasa yang sederhana namun sarat makna, membuat pembaca mudah larut dalam emosi dan pengalaman karakter. Setiap cerita memiliki kekuatan tersendiri, mengajak pembaca untuk merenung dan memahami realitas kehidupan dari perspektif yang lebih luas. Bagi pecinta sastra yang mendalam dan penuh makna, buku ini menjadi bacaan yang layak dimiliki.
Pertemuan di Bundaran HI ini menjadi lebih dari sekadar perjumpaan antara penulis dan pembaca. Ia menjadi momentum di mana nilai-nilai budaya dan semangat perjuangan nasional bertemu dalam satu ruang. Kehadiran Ibu Sinda di acara ini menunjukkan bahwa tokoh-tokoh perempuan Indonesia tidak hanya berperan di ranah sosial dan politik, tetapi juga dalam merawat khazanah budaya bangsa.
Peringatan Hari Veteran Nasional tahun ini akhirnya tidak hanya menjadi ajang penghormatan bagi para pahlawan, tetapi juga ruang untuk mempererat hubungan antara generasi pejuang dan para pelaku budaya. Momen Ibu Sinda dan AJ Susmana menjadi pengingat bahwa perjuangan dan seni adalah dua pilar penting yang, jika bersinergi, mampu memperkuat identitas dan semangat bangsa Indonesia.

- Bisnis, Daerah, Ekonomi, Hiburan, Internasional, Kesehatan, Kuliner, Nasional, Opini, Pendidikan, Seni dan Budaya, SOSIAL
Tiga Srikandi di bawah nauangan IPPI Gaungkan Pemerdayaan perempuan dan Hilirisasi Budaya Di kementrian Sosial
Jakarta wartapenasatu.com
Tiga Srikandi Perjuangkan Pemberdayaan Perempuan dan Pelestarian Budaya di Kementerian Sosial
Jakarta, 7 Agustus 2025 – Tiga tokoh perempuan yang dikenal sebagai “Srikandi Perubahan” melakukan kunjungan penting ke Kementerian Sosial Republik Indonesia, Kamis (7/8). Pertemuan ini bertujuan membangun sinergi untuk memastikan setiap program kebijakan pemerintah tepat sasaran, khususnya dalam bidang pemberdayaan perempuan dan pelestarian budaya.
Ketiga tokoh tersebut adalah Ibu Sinda Sutadisastra selaku Ketua Umum Ikatan Pejuang Perempuan Indonesia (IPPI), Ibu Enok Srie dari Sri Kandi Pejuang Indonesia Maju (PENEMU), dan Elsy Damayanti dari Sister Sehaty. Kehadiran mereka disambut oleh Tenaga Ahli Menteri Sosial, Bapak Anton Joko Susmana, serta Ketua Umum Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER), Ibu Annisa Lituhayu
Dalam pertemuan ini, Sinda Sutadisastra menegaskan bahwa peran organisasi perempuan bukan hanya menjadi mitra pemerintah, tetapi juga menjadi penggerak di akar rumput agar kebijakan dapat benar-benar menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Menurutnya, perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan di berbagai bidang, mulai dari sosial, ekonomi, hingga kebudayaan.
Ibu Enok Srie menambahkan, pemberdayaan perempuan harus dilakukan secara menyeluruh, termasuk membuka akses terhadap pendidikan, pelatihan keterampilan, dan peluang usaha. “Perempuan di seluruh Indonesia harus dirangkul agar mampu berdiri mandiri, percaya diri, dan mampu bersaing di profil atau profesi apa pun,” ujarnya.
Sementara itu, Elsy Damayanti menyoroti pentingnya kesehatan sebagai fondasi utama kemajuan perempuan. Melalui Sister Sehaty, ia mendorong adanya program kesehatan terpadu yang menyasar perempuan di berbagai daerah, termasuk daerah terpencil. “Perempuan yang sehat secara fisik dan mental akan lebih siap untuk berkontribusi pada pembangunan,” jelasnya.
Tidak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi dan sosial, pertemuan ini juga membahas upaya pelestarian budaya sebagai bagian dari penguatan identitas bangsa. Ibu Annisa Lituhayu dari JAKER menekankan bahwa budaya lokal harus dijaga dan dikembangkan agar bisa dikenal hingga tingkat internasional. Hilirisasi budaya menjadi salah satu strategi yang diusulkan, di mana hasil karya budaya dapat diolah dan dipasarkan secara global.
Bapak Anton Joko Susmana menyambut baik gagasan-gagasan tersebut. Ia menilai kolaborasi antara Kementerian Sosial dan organisasi perempuan ini sejalan dengan visi pemerintah dalam menciptakan pembangunan yang inklusif. “Kita harus bergerak bersama, memastikan perempuan Indonesia mendapatkan ruang dan dukungan yang memadai untuk berkembang,” katanya.
Pertemuan yang berlangsung hangat ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk menyusun langkah nyata, mulai dari program pelatihan, kampanye kesehatan, hingga pengembangan produk budaya untuk pasar internasional. Tiga Srikandi ini berharap sinergi yang terjalin dapat menjadi gerakan nasional yang membawa perempuan Indonesia menuju masa depan yang lebih maju dan berday
a saing tinggi.“Nok Srie” melaporkan
- Artikel, Bisnis, Ekonomi, Internasional, Nasional, Nature, Opini, Pendidikan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL, Wisata
BENANG,BUNYI DAN MASA DEPAN
Jakarta wartapenasatu.com
SMANSA Carnival: Reuni Akbar 73 Tahun SMA Negeri 1 Medan
SMANSA Carnival: Reuni Akbar 73 Tahun SMA Negeri 1 Medan

SMA Negeri 1 Medan bersiap merayakan reuni akbar ke-73 pada tanggal 6 September 2025 mendatang. Acara yang bertajuk “SMANSA Carnival” ini akan diselenggarakan di Pardede Hall, Medan, dan menjanjikan sebuah perhelatan meriah yang mempertemukan kembali seluruh alumni dari berbagai angkatan. Tema “Carnival” dipilih untuk menggambarkan suasana penuh keceriaan dan keakraban yang diharapkan tercipta dalam reuni ini.

Reuni akbar ini bukan sekadar ajang temu kangen, melainkan juga perayaan atas prestasi dan keberhasilan para alumni SMA Negeri 1 Medan yang telah berkiprah di berbagai bidang. Diharapkan kehadiran para alumni yang telah sukses di berbagai profesi, dari kalangan pengusaha, profesional, hingga akademisi, akan menginspirasi para alumni yang lebih muda. Kesempatan untuk berjejaring dan berbagi pengalaman pun terbuka lebar.Lebih dari sekadar reuni, SMANSA Carnival juga akan diisi dengan berbagai kegiatan menarik. Panitia telah menyiapkan beragam rangkaian acara yang akan menghibur dan mempererat tali silaturahmi antar-alumni. Rencananya, akan ada penampilan musik, pameran karya alumni, dan berbagai permainan yang akan membuat suasana semakin meriah.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, reuni akbar ini juga akan dimeriahkan dengan kegiatan donor darah. Acara donor darah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan menjadi wujud nyata kepedulian para alumni terhadap sesama. Dengan tema “Setetes Darah Kita, Kehidupan Bagi Sesama,” panitia mengajak seluruh alumni untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang mulia ini.
Panitia penyelenggara berharap reuni akbar ini akan menjadi momen yang tak terlupakan bagi seluruh alumni. Kesempatan untuk bertemu kembali dengan teman-teman lama, mengenang masa-masa sekolah, dan berbagi cerita akan menjadi pengalaman yang berharga. Suasana keakraban dan kebersamaan diharapkan akan tercipta di tengah-tengah acara.
Para alumni dari berbagai angkatan sangat antusias menyambut acara ini. Banyak yang telah menyatakan kesiapannya untuk hadir dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang telah disiapkan. Hingga saat ini, panitia terus menerima konfirmasi kehadiran dari para alumni.
SMANSA Carnival bukan hanya reuni, tetapi juga sebuah perayaan akan sejarah dan prestasi SMA Negeri 1 Medan. Dengan semangat kebersamaan dan kepedulian, reuni akbar ini diharapkan akan menjadi tonggak sejarah baru bagi SMA Negeri 1 Medan dan para alumninya. Mari kita ramaikan SMANSA Carnival!

