Loker

  • Kepolisian,  Loker,  Opini,  Pendidikan

    Pabanrim Polresta Palangka Raya Layani Pendaftar Bintara Brimob Polri T.A. 2026

    Pabanrim Polresta Palangka Raya Layani Pendaftar Bintara Brimob Polri T.A. 2026

    Palangka Raya, wartapenasatu.com – Kepolisian Resor Kota (Polresta) Palangka Raya, Polda Kalteng membuka pelayanan bagi pendaftar penerimaan Bintara Brimob Polri Tahun Anggaran (T.A.) 2026 yang dilaksanakan oleh Panitia Bantuan Penerimaan (Pabanrim) kesatuannya.

    Layanan tersebut digelar pada Mapolresta Palangka Raya, Jalan Tjilik Riwut Km. 3,5, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sebagaimana yang disampaikan oleh Kapolresta melalui Kabag SDM, AKP Prio Amboro, S.T., Minggu (16/11/2025) siang.

    AKP Prio Amboro menjelaskan, jumlah peserta yang telah mendaftar secara online telah mencapai 93 orang yang kemudian akan dilakukan verifikasi dalam rangkaian proses seleksi tahap awal oleh Pabanrim Polresta Palangka Raya.

    “Dari jumlah 93 orang yang telah daftar online terdapat 16 orang yang telah verifikasi dan 77 orang lainnya masih belum verifikasi, dengan batas waktu yakni hingga Tanggal 18 November untuk melakukan daftar online dan verifikasi,” jelasnya.

    AKP Prio mengungkapkan bahwa pendaftaran tersebut digelar sesuai dengan Program Pendidikan dan Pelatihan (Prodiklat) Polri T.A. 2026, dengan lama pendidikan yakni 5 bulan dan bertempat di SPN Polda Metro Jaya, SPN Polda Jatim dan SPN Polda Sulsel.

    “Semoga seluruh tahapan pendaftaran yang digelar oleh Pabanrim Polresta Palangka Raya dapat berjalan dengan lancar serta sesuai dengan motto penerimaan anggota Polri yakni bersih, transparan, akuntabel dan humanis,” pungkasnya. @ Herry Kalteng

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Internasional,  Loker,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    Lumbung Artha Kita (LUBKITA) Puji Peran Selvi Gibran Gaungkan Semangat Generasi Muda Lestarikan Batik Selvi Gibran Dapat Apresiasi dari

    Nusantara Wartapenasatu.com

    Pemerintah Dorong Generasi Muda Lestarikan Batik Lewat “Jejak Canting Indonesia 2025”

    Pemerintah terus memperkuat upaya pelestarian batik sebagai identitas dan kebanggaan bangsa Indonesia. Salah satunya melalui gelaran Jejak Canting Indonesia 2025 yang diselenggarakan di Museum Batik Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Acara ini menjadi wadah untuk menelusuri makna, filosofi, serta keindahan batik sebagai warisan budaya yang telah diakui dunia.

    Kegiatan yang diinisiasi oleh Kementerian Sekretariat Negara RI bersama Sekretariat Wakil Presiden ini dihadiri oleh berbagai tokoh publik, desainer, perajin batik, serta komunitas pecinta batik dari berbagai daerah. Dalam suasana penuh keanggunan, para tamu mengenakan busana batik dengan corak dan filosofi berbeda, menampilkan keragaman budaya Nusantara yang begitu kaya.

    Selvi Gibran Rakabuming, yang hadir dalam kesempatan tersebut, menegaskan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan batik agar tetap relevan lintas zaman. “Generasi muda harus melihat batik bukan hanya sebagai kain tradisional, tetapi sebagai karya seni dan simbol kebanggaan bangsa. Melalui kreativitas dan inovasi, batik dapat terus hidup dan menjadi bagian dari gaya hidup modern,” ujar Selvi.

    Deputi Bidang Dukungan Kebudayaan Sekretariat Wakil Presiden, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pelestarian budaya. “Kami ingin batik tidak berhenti pada seremoni Hari Batik Nasional saja, tetapi benar-benar menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Melalui acara ini, kami mengajak generasi muda untuk memahami filosofi di balik setiap motif batik,” ujarnya.

    Selain peragaan busana, Jejak Canting Indonesia 2025 juga menghadirkan pameran edukatif tentang proses pembuatan batik dan sesi dialog bersama perajin. Desainer batik muda, Ratri Anindya, mengatakan bahwa generasi baru perlu menanamkan kebanggaan terhadap batik dengan cara kreatif. “Batik bisa tampil elegan dan modern tanpa kehilangan nilai tradisinya. Tantangan kita adalah menjaga ruh budaya sambil terus berinovasi,” ungkapnya.

    Gelaran ini juga sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat identitas nasional dan mengangkat potensi budaya lokal sebagai sumber kekuatan bangsa. Pemerintah menilai, pelestarian batik bukan hanya menjaga tradisi, tetapi juga membuka peluang ekonomi kreatif bagi masyarakat, terutama di sektor UMKM dan pariwisata.

    Melalui acara Jejak Canting Indonesia 2025, pemerintah berharap batik akan terus menjadi simbol persatuan dan kebanggaan nasional. Lebih dari sekadar busana, batik adalah wujud nilai, filosofi, dan sejarah panjang bangsa Indonesia yang harus dijaga dan diwariskan kepada generasi masa depan.

    BY”Nok Srie 

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Internasional,  Keamanan,  Kesehatan,  Kuliner,  Loker,  Nasional,  Opini,  perkebunan,  Pertahanan,  pertanian,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL,  Tumbuhan

    LUBKITA REVOLUSI HIJAU UNTUK KETAHANAN PANGAN

    ­Nusantara wartapenasatu.com

     

    Revolusi Hijau Jadi Titik Balik Pertanian Dunia Menuju Swasembada Pangan Berkelanjutan

    Jakarta, 27 Oktober 2025 — Revolusi Hijau menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah pertanian dunia. Melalui penerapan teknologi modern, penggunaan benih unggul, pupuk, pestisida, serta mekanisasi alat pertanian, dunia berhasil meningkatkan produksi pangan secara signifikan sejak pertengahan abad ke-20.LUBKITA (Lumbung Artha  Kita) bercermin dari seorang visioner Norman Borlaug untuk bersinergi ketahanan pangan nasional ­

    Program Revolusi Hijau awalnya digagas untuk mengatasi krisis pangan global akibat pertumbuhan penduduk yang pesat. Penerapan inovasi seperti sistem irigasi modern dan teknik intensifikasi pertanian membuat hasil panen di berbagai negara melonjak drastis. Banyak negara berkembang yang sebelumnya bergantung pada impor pangan, berhasil keluar dari ancaman kelaparan dan menuju kemandirian pangan.

    Di Indonesia, Revolusi Hijau mulai diterapkan secara luas sejak era 1970-an. Pemerintah melalui berbagai program pertanian intensif memperkenalkan varietas padi unggul, pemupukan berimbang, serta perluasan jaringan irigasi teknis. Upaya tersebut berhasil menjadikan Indonesia sempat mencapai swasembada beras pada tahun 1984.

    Namun, keberhasilan Revolusi Hijau juga membawa dampak terhadap lingkungan. Ketergantungan pada bahan kimia seperti pupuk sintetis dan pestisida menimbulkan degradasi kesuburan tanah dan pencemaran air di sejumlah wilayah. Selain itu, sistem pertanian monokultur turut mengurangi keanekaragaman hayati dan meningkatkan risiko ketergantungan terhadap input industri.

    Para ahli menilai, evaluasi terhadap sistem pertanian intensif menjadi keharusan agar ketahanan pangan dapat berjalan seiring dengan kelestarian lingkungan. Konsep pertanian berkelanjutan kini menjadi arah baru yang mendorong keseimbangan antara produksi pangan dan perlindungan ekosistem.

    Berbagai negara, termasuk Indonesia, mulai mengembangkan model pertanian ramah lingkungan seperti organik, agroekologi, dan hidroponik. Teknologi digital pertanian dan kecerdasan buatan juga dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia.

    Dengan perubahan paradigma ini, semangat Revolusi Hijau diharapkan tetap hidup dalam bentuk yang lebih berkelanjutan. Pertanian masa depan dituntut tidak hanya berfokus pada peningkatan hasil, tetapi juga menjaga keseimbangan alam, sehingga mampu menjamin ketersediaan pangan bagi generasi mendatang.

    “Nok Srie”Bernarasi

     

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Keamanan,  Kesehatan,  Kuliner,  Loker,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    Program MBG Jadi Pilar Ketahanan Pangan dan Kesehatan Nasional

    Jakarta wartapenasatu.com

    MBG Sentuh 28 Juta Penerima Manfaat, Serap 337 Ribu Lapangan Kerja

     

    Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah sejak awal 2025 terus menunjukkan dampak signifikan bagi masyarakat. Hingga 26 September 2025, program ini telah menyalurkan lebih dari 1,1 miliar porsi makanan bergizi secara gratis kepada berbagai kelompok penerima manfaat di seluruh Indonesia.

     

    Tercatat ada 9.406 dapur Satuan Penyedia Pangan Gratis (SPPG) yang beroperasi di 38 provinsi. Dari jumlah tersebut, 99,1 persen atau 9.327 dapur dinyatakan aman tanpa insiden keracunan. Sementara 79 dapur lainnya sempat mengalami masalah keamanan pangan, namun sudah diberikan teguran hingga penutupan sesuai tingkat keparahan kasusnya. Pemerintah menargetkan 100 persen dapur dalam kondisi aman dengan pengawasan ketat serta sertifikasi keamanan pangan.

     

    Manfaat program MBG ini telah menyentuh 28,2 juta anak sekolah, 920 ribu balita, 153 ribu ibu hamil, dan 313 ribu ibu menyusui. Dengan cakupan yang luas, program ini tidak hanya membantu peningkatan gizi masyarakat tetapi juga berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional.

     

    Selain itu, program MBG juga memberi dampak positif pada perekonomian dengan menyerap lebih dari 337 ribu tenaga kerja di berbagai sektor, mulai dari dapur, distribusi, hingga tenaga pendukung lainnya. Kehadiran lapangan kerja baru ini menjadi salah satu upaya nyata pemerintah dalam menekan angka pengangguran.

     

    Menteri Pertahanan yang juga Presiden terpilih, Prabowo Subianto, meninjau langsung pelaksanaan dapur MBG di beberapa daerah. Ia menegaskan bahwa program ini akan terus dikawal agar tepat sasaran serta menjaga standar kualitas makanan bergizi yang diberikan kepada masyarakat.

     

    Pemerintah menyadari bahwa tantangan utama dari program ini adalah menjaga kualitas dan keamanan pangan di seluruh dapur. Karena itu, sertifikasi dan pengawasan ketat menjadi fokus utama agar kasus keracunan tidak terjadi kembali dan masyarakat benar-benar merasakan manfaat program.

     

    Dengan capaian yang ada, program MBG tidak hanya menjawab kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia menuju generasi emas 2045.

     

    Apakah Anda ingin saya buatkan juga judul alternatif selain yang sudah ada di gambar (“MBG Sentuh 28 Juta Penerima Manfaat, Serap 337 Ribu Lapangan Kerja”

    “Nok Srie “Melaporkan

    • #MBG
  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Internasional,  Loker,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  SOSIAL

    Presiden Prabowo Matangkan Skema Magang Nasional bagi Lulusan Baru

    Jakarta wartapenasatu.com

    Pemerintah Matangkan Program Magang Nasional Bagi Fresh Graduate

    Pemerintah tengah memfinalisasi program magang nasional yang ditujukan khusus bagi lulusan perguruan tinggi dengan masa kelulusan maksimal satu tahun atau fresh graduate. Program ini menjadi salah satu prioritas nasional untuk menjembatani dunia pendidikan dengan dunia kerja.

    Usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/9/2025), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa penyusunan detail program tersebut sedang dimatangkan. Program ini dikerjakan bersama Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, dengan target dapat segera diimplementasikan.

    Airlangga menjelaskan, magang nasional ini akan terbuka bagi seluruh perusahaan, baik swasta maupun badan usaha milik negara (BUMN). Pelaksanaannya akan berbasis kerja sama antara perguruan tinggi dengan dunia usaha, sehingga lulusan baru dapat memperoleh pengalaman nyata sesuai bidang yang dipelajari.

    Program magang nasional ini ditargetkan mulai berjalan pada kuartal keempat tahun 2025 dan akan digelar serentak di seluruh wilayah Indonesia. Melalui pola terintegrasi, pemerintah berharap program ini bisa menjangkau ribuan perusahaan dan ratusan ribu lulusan baru di berbagai sektor.

    Untuk memberikan jaminan kesejahteraan, para peserta magang akan memperoleh upah selama enam bulan sesuai dengan Upah Minimum Provinsi (UMP) masing-masing daerah. Biaya tersebut sepenuhnya akan ditanggung pemerintah sebagai bentuk dukungan terhadap transisi lulusan baru memasuki dunia kerja.

    Airlangga menambahkan, program ini juga diharapkan mampu meningkatkan daya saing tenaga kerja muda Indonesia. Dengan bekal keterampilan, pengalaman, dan jejaring profesional, lulusan perguruan tinggi diharapkan lebih siap menghadapi tantangan global maupun kebutuhan industri dalam negeri.

    Pemerintah optimistis bahwa magang nasional akan menjadi terobosan strategis dalam menekan angka pengangguran terdidik sekaligus memperkuat kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia usaha. Dengan langkah ini, generasi muda Indonesia diharapkan dapat lebih cepat terserap ke dunia kerja dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.

    “Nok Srie”Melaporkan

Wartapenasatu.com @2025