Seni dan Budaya

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Hiburan,  hukum,  Internasional,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    PANGELARAN WAYANG KULIT “KEMBANG DEWA RETNO” MEREFLEKSIKAN BUDAYA DAN PERADABAN BANGSA”

    Jawa Tengah wartapenasatu.com

    Pagelaran Wayang Kulit “Kembang Dewo Retno”*

    Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER) Boyolali bekerjasama dengan Sanggar Gondangrawe Manunggal akan menyelenggarakan pagelaran wayang kulit dengan lakon “Kembang Dewo Retno” pada hari Selasa, 26 Agustus 2025, jam 20.00 WIB, di Gondangrawe, RT 09, RW. 20, Andong, Boyolali.

    Latar Belakang

    Wayang kulit adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang mengandung pesan moral dan filosofi kehidupan. Masyarakat dapat belajar tentang kebajikan, keadilan, dan aneka kearifan melalui pertunjukan wayang. Namun, keberadaan wayang kulit mulai memudar seiring dengan perkembangan teknologi digital yang serba instan.

    Tujuan Pagelaran

    Pagelaran wayang kulit ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT JAKER ke-32 dan HUT RI yang ke-80. Tujuan pagelaran ini adalah sebagai media untuk merefleksikan capaian dari JAKER selama 32 tahun dan sebagai refleksi budaya dan peradaban bangsa Indonesia selama 80 tahun.

    Lakon “Kembang Dewo Retno”

    Lakon “Kembang Dewo Retno” adalah sebuah cerita wayang yang bersumber dari kisah Ramayana versi Jawa. Cerita ini mengandung pesan bahwa kekuatan sejati berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan keserakahan dan kekuasaan.

    Diskusi Wayang

    Sebelum pagelaran wayang, akan diadakan diskusi wayang pada 23 Agustus 2025, jam yang 19.30 WIB. Diskusi ini akan menghadirkan dalang Ki Aryo Pranowo, budayawan AJ Susmana, Ki Jumar, dan Muhammad Ma’ruf.

    Pagelaran Wayang

    Pagelaran wayang kulit ini akan dimeriahkan oleh dalang Ki Aryo Pranowo. Pagelaran ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan warisan leluhur.

    Kesimpulan

    Dengan diadakannya pagelaran wayang kulit “Kembang Dewo Retno”, JAKER Boyolali berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan warisan leluhur. Pagelaran ini merupakan sebuah langkah penting dalam mempromosikan budaya dan warisan Indonesia.

    Partisipasi Masyarakat

    Masyarakat Boyolali dan sekitarnya dapat menghadiri pagelaran wayang kulit ini untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang budaya dan warisan leluhur. Pagelaran ini diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan antara masyarakat dan JAKER Boyolali.

    Pesan Moral

    Pagelaran wayang kulit “Kembang Dewo Retno” mengandung pesan moral yang sangat penting bagi masyarakat. Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya kebenaran, keadilan, dan kesabaran dalam menghadapi tantangan hidup.

    “Nok Srie”Melaporkan”

  • Artikel,  Daerah,  Ekonomi,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    LESTARIKAN WARISAN NUSANTARA JAKER GELAR WAYANG KULIT “KEMBANG DEWO RETNO”

    Jawa Tengah   wartapenasatu.com

    Pagelaran Wayang Kulit “Kembang Dewo Retno” Meriahkan HUT JAKER ke-32 dan HUT RI ke-80

    Boyolali – Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER) Boyolali bekerja sama dengan Sanggar Gondowangso Manunggal menggelar pagelaran wayang kulit dengan lakon “Kembang Dewo Retno”, Selasa (26/8/2025) malam. Pagelaran ini digelar di Gondowangso, RT 09, RW 20, Andong, Boyolali mulai pukul 20.00 WIB hingga selesai, dengan menghadirkan dalang Ki Aryo Pranowo.

    Wayang kulit dipilih bukan sekadar hiburan, melainkan sarana refleksi budaya, moral, dan filosofi kehidupan. Kisah dalam pertunjukan wayang sarat dengan nilai kebajikan, keadilan, dan kearifan lokal, sekaligus menjadi simbol ketahanan budaya Indonesia. Melalui lakon “Kembang Dewo Retno”, masyarakat diajak untuk merenungi pesan bahwa kekuatan sejati berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan pada keserakahan serta ambisi kekuasaan.

    Acara tersebut juga menghadirkan diskusi budaya pada Sabtu, 23 Agustus 2025 pukul 19.30 WIB. Diskusi melibatkan sejumlah pembicara, di antaranya Ki Aryo Pranowo, budayawan dan sastrawan AJ Susmana, sesepuh sanggar Gondowangso Ki Jumar, serta Ketua JAKER Boyolali Muhammad Ma’ruf. Diskusi ini diharapkan memperdalam makna filosofi wayang sekaligus memperkuat narasi kebudayaan rakyat.

    Lakon “Kembang Dewo Retno” sendiri bersumber dari kisah Ramayana versi Jawa, yang mengisahkan perebutan bunga pusaka sebagai simbol kemenangan perang Sari Kudup Palwangsagara. Bunga pusaka tersebut awalnya dijaga oleh Batara Danapati, namun dicuri Rahwana demi ambisi kekuasaan. Atas restu Batara Guru, seekor kumbang kemudian diubah menjadi kera sakti bernama Kapi Pramuja untuk membantu Sri Rama merebut kembali bunga itu.

    Dalam alur cerita, Kapi Pramuja berhasil menyusup ke Alengka dan mencuri bunga pusaka. Namun Rahwana murka dan memerintahkan Patih Prahasta mengejar sang kera. Pertarungan sengit pun terjadi, hingga akhirnya Prahasta tewas di tangan Anila, salah satu pasukan Rama. Setelah berhasil, Kapi Pramuja menyerahkan bunga pusaka kepada Sri Rama, yang sekaligus menegaskan pesan moral tentang kemenangan keadilan atas keserakahan.

    Ketua JAKER Boyolali, Muhammad Ma’ruf, menegaskan bahwa pagelaran wayang kulit ini merupakan bagian dari komitmen JAKER dalam melestarikan budaya nusantara. “Wayang kulit bukan hanya seni pertunjukan, tapi juga cermin perjalanan bangsa. Melalui acara ini, kami ingin memperkuat kesadaran budaya masyarakat di tengah tantangan era digital,” ujarnya.

    Pagelaran wayang ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT JAKER ke-32 dan HUT RI ke-80. Dalam dua momentum penting tersebut, JAKER ingin menegaskan perannya sebagai garda kebudayaan rakyat, sekaligus menjadikan wayang kulit sebagai media refleksi perjalanan bangsa Indonesia selama delapan dekade merdeka.

    Dengan penuh semangat kebersamaan, acara ini diharapkan mampu menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat terhadap wayang kulit. Lebih dari sekadar hiburan, pagelaran ini menjadi ruang edukasi, pelestarian, dan penguatan jati diri bangsa, sehingga wayang tetap hidup sebagai warisan budaya adiluhung Indonesia di tengah perubahan zaman.

  • Seni dan Budaya

    Didik Nini Thowok: Dari Penjaga Tradisi Hingga Teror dalam Perempuan Pembawa Sial

    Jakarta WARTA PENA SATU Maestro tari legendaris Indonesia, Didik Nini Thowok, kembali mencuri perhatian lewat
    keterlibatannya dalam film horor terbaru garapan Fajar Nugros, Perempuan Pembawa Sial.
    Kehadirannya bukan hanya sekadar cameo, melainkan menghadirkan aura mistis yang
    mempertegas nuansa horor kental dalam cerita. Berikut 5 hal menarik tentang Didik Nini
    Thowok hingga akhirnya ikut ambil bagian dalam film ini:

    1. Penjaga Tradisi Tari Lengger & Kesenian Jawa
      Sejak awal kariernya, Didik Nini Thowok dikenal sebagai pelestari seni tari tradisional
      Jawa, khususnya tari Lengger. Dengan karakteristik khasnya yang menari menggunakan
      dua wajah (double mask), ia menghadirkan pengalaman artistik yang unik sekaligus
      mistis.
    2. Eksperimen Artistik dengan Gender dan Identitas
      Salah satu ciri khas Didik adalah kemampuannya menembus batas gender dalam seni
      pertunjukan. Ia kerap menari dengan karakter perempuan, menampilkan keanggunan
      sekaligus menghadirkan ambiguitas yang memikat, sebuah ciri khas yang kini memberi
      dimensi baru dalam film horor.
    3. Kehadiran Mistis yang Mengakar di Budaya
      Bukan hanya soal tari, aura yang dibawa Didik kerap dikaitkan dengan nuansa spiritual
      Jawa. Dari kostum, musik, hingga gerakan, setiap penampilannya sering kali
      meninggalkan kesan magis, sebuah kualitas yang menjadikannya pilihan tepat untuk
      hadir di dunia horor layar lebar.
    4. Sosok yang Melegenda dengan Bekal Ilmu dari Berbagai Negara
      Dedikasi Didik Nini Thowok terhadap seni tari membawanya belajar ke berbagai
      maestro. Dari maestro tari Bali I Gusti Gde Raka di Gianyar, mendalami Tari Topeng
      Cirebon dari Ibu Suji, hingga Tari Klasik Sunda dari Endo Suanda. Ia juga mempelajari tari
      klasik Noh (Hagoromo) di Jepang dan tari Flamenco di Spanyol. Semua pengalamannya
      menjadikannya sosok yang dihormati hingga mancanegara.
    5. Menghidupkan Teror dalam Perempuan Pembawa Sial Dalam film ini, Didik Nini Thowok bukan hanya sekadar tampil sebagai seniman, tetapi sebagai sosok yang menyatu dengan horor itu sendiri. Kehadirannya menambah kedalaman atmosfer mistis, terutama dalam cerita yang menggali mitos Bahu Laweyan dan perempuan yang “dihantui masa lalu.”

    Dalam film ini, Didik Nini Thowok berperan sebagai Mbah Warso, seorang dukun manten yang
    menjadi sosok penting dalam hidup Mirah (Raihaanun), tokoh utama film ini. Kehadiran Mbah
    Warso membawa nuansa mistis yang kental, menghubungkan dunia nyata dengan
    bayang-bayang masa lalu yang penuh karma, legenda seni, dan misteri yang berakar kuat pada
    budaya Jawa.
    Dengan kehadiran Didik Nini Thowok, Perempuan Pembawa Sial tidak hanya menjadi film horor,
    tetapi juga sebuah perayaan seni dan budaya Indonesia yang otentik. Jangan lewatkan kisah
    Mirah, Mbah Warso, dan misteri yang menyelimuti Perempuan Pembawa Sial mulai 18
    September 2025 di seluruh bioskop Indonesia.

    TENTANG IDN PICTURES
    IDN Pictures adalah perusahaan film berbasis teknologi yang berfokus pada storytelling dan
    pemanfaatan data untuk menciptakan film serta konten video yang relevan dan menarik bagi
    generasi Milenial dan Gen Z di Indonesia. Dengan pendekatan yang menggabungkan kreativitas
    dan wawasan berbasis data, IDN Pictures berkomitmen menghadirkan cerita-cerita yang dekat
    dengan realitas masyarakat Indonesia saat ini. Beberapa karya IDN Pictures yang telah
    mendapat perhatian luas antara lain Qorin, Sleep Call, Srimulat, Seni Memahami Kekasih, Inang,
    dan Balada Si Roy.

    PRODUCTION NOTES PEREMPUAN PEMBAWA SIAL
    Original Title
    English Title
    Production Year

    Duration (Minutes)                                         : 97 Minutes

    Director Producer                                           : Fajar Nugros

    Scriptwriters                                                   : Susanti Dewi

    Executive Producers                                       : Fajar Nugros, Husein M. Atmodjo

    Casting Directors                                           : Winston Utomo, William Utomo

    Director Of Photography                              : Wendi Agga

    Art Director                                                    : Angela Halim

    Costume Supervisor                                       : Fadillah Putri Yunidar

    Key Makeup Effect & Hair                            : Cherry Wirawan

    Post-Production Manager                             : Luqman Thalib

    Editor                                                                : Wawan Idati Wibowo

    Colorist Sound Recordist                               : Sorawich Khunpinij

    Vfx                                                                      : Aftertake Post Production, Skybox Digital, The Organism

    Sound Recordist                                             : Hasanudin Bugo

    Sound Design & Mixing                                 : Andre Harihandoyo

    Music  Composer                                             : Ricky Lionardi

  • Daerah,  Hiburan,  Nasional,  Pendidikan,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    I.K.M.C.I.S 25 TAHUN MENJAGA SILAHTURAHMI DAN KEBERSAMAAN WARGA MINANG DI PERANTAUAN

    WARTA PENASATU.COM – Jakarta, Ikatan Keluarga Minang Cinere dan Sekitar (IKMCIS) menggelar acara Milad ke-25 sekaligus merayakan HUT ke-80 Repupblik Indonesia pada tanggal 23 Agustus 2025. Acara tersebut bertempat di Gedung Aula Serbaguna Masjid Al Azkar, Karang Tengah, Jakarta Selatan, dimulai pukul 20.00 WIB hingga selesai.


    IKMCIS, yang berdiri sejak tahun 2000, kini genap berusia 25 tahun. Organisasi ini bermula dari ide kreatif tujuh orang pendiri asal Minang yang dengan gigih mengembangkan IKMCIS hingga menjadi besar seperti sekarang. Saat ini, IKMCIS diketuai oleh H. Amiruddin Sebagai ketua umum, Wakil ketua oleh Akhiruman ( Man Shago ), Sekretaris oleh Yerniwati.S.Pd. dan wakil sekretaris oleh Ricky Firdaus.Dalam rangka memeriahkan Milad, Ketua IKMCIS mengimbau seluruh anggota, baik yang aktif maupun tidak, untuk hadir. Selain itu, sekitar 40 organisasi Minang dari berbagai suku di Jabodetabek turut diundang.

    Acara diawali dengan iring-iringan Bajamba dari Bundo Kanduang yang diiringi musik tradisional Tambua khas Minang saat memasuki aula gedung. Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, sambutan dari Ketua IKMCIS, serta berbagai pertunjukan tari tradisional dan musik Minang yang menambah semarak suasana.

    “Semoga dengan semangat kebersamaan, kita bisa saling mengenal, saling menjaga, saling kompak, dan saling bergotong royong menolong sesama perantau. Sekaligus, ini bisa mempererat tali silaturahmi dan menyatukan sesama orang Minang, apalagi yang berada di perantauan,” ujar Ketua IKMCIS.


    Salah satu anggota IKMCIS berharap agar IKMCIS tetap berdiri kokoh dan anggotanya terus bertambah dari generasi ke generasi.

  • Nasional,  Seni dan Budaya

    Press conference “Perempuan Pembawa Sial” film horor yang sangay menegangkan

    Jumpa Pers Film “Perempuan Pembawa Sial” Gemparkan XXI Plaza Senayan.

    Jakarta, 20 Agustus 2025  warta pena satu – Suasana tegang namun antusias meliputi XXI Plaza Senayan kemarin, saat konferensi pers film “Perempuan Pembawa Sial” digelar. Film horor terbaru karya yang disutradarai oleh Fajar Nugros ini menjanjikan sebuah pengalaman sinematik yang mendebarkan sekaligus menggugah pikiran. Judul yang memberi arti dan makna yang mendalam menurut Fajar Nugros sehingga saya dicap sebagai sutradara misoginis dimana film.ini mengangkat cerita kutukan yang menimpa seorang perempuan yang berjuang melawan takdirnya karena budaya kita yang penuh dengan mitos.

    Acara tersebut dihadiri oleh para pemain utama, kru film, serta sejumlah tokoh penting dari industri perfilman Indonesia. Fajar Nugros, sang sutradara, mengungkapkan bahwa film ini adalah sebuah karya yang sangat personal dan sarat akan makna tersembunyi. Beberapa nama aktor dan aktris terkenal turut pula membintangi film “Perempuan Pembawa Sial”

    -Raihaanun sebagai Mirah

    – Morgan Oey sebagai Bana

    -Clara Bernadeth sebagai Puti

    -Didik Nini Thowok sebagai Warso

    -Aura Kharisma sebagai Lasmi

    -Benedictivity sebagai Yanto

    “Judulnya mungkin terdengar menyeramkan, tetapi sebenarnya film ini berbicara tentang kekuatan perempuan dalam menghadapi stigma dan prasangka,” ujar Fajar dalam konferensi pers tersebut. Ia menambahkan bahwa film ini diharapkan dapat membuka diskusi yang lebih luas tentang isu-isu sosial yang relevan di masyarakat.

    Para pemain pun turut berbagi pengalaman mereka selama proses syuting. Mereka sepakat bahwa film ini adalah sebuah tantangan yang sangat berarti, karena mengharuskan mereka untuk mendalami karakter yang kompleks dan penuh dengan konflik internal.

    “Perempuan Pembawa Sial” bercerita tentang seorang wanita muda yang harus berjuang melawan takdirnya, setelah dituduh membawa kesialan bagi orang-orang di sekitarnya. Dengan alur cerita yang penuh dengan kejutan dan ketegangan, film ini diharapkan dapat memikat hati penonton dari berbagai kalangan.

    Film ini dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 18 September 2025. Dengan dukungan dari tim produksi yang solid dan jajaran pemain yang bertalenta, “Perempuan Pembawa Sial” siap menjadi salah satu film yang paling diperbincangkan tahun ini.

    Para penonton yang hadir dalam jumpa pers tersebut tampak antusias dan tidak sabar untuk menyaksikan film ini. Mereka berharap bahwa “Perempuan Pembawa Sial” dapat memberikan warna baru bagi perfilman Indonesia dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.

  • Nasional,  Seni dan Budaya

    Film Horor Mencekam “Perempuan Pembawa Sial”

    Konferensi Pers Film Perempuan Pembawa Sial : Aura Mistis Menyelimuti Plaza Senayan

    Jakarta, WARTA PENA SATU — Suasana berbeda terasa di Plaza Senayan sore itu. Bukan sekadar peluncuran film biasa, konferensi pers Perempuan Pembawa Sial berubah menjadi ajang cerita mistis dan pengalaman spiritual para pemain dan kru.

    Film horor terbaru garapan sutradara Fajar Nugros ini menghadirkan kisah kelam tentang Mirah, seorang perempuan yang dianggap membawa kutukan bagi setiap pria yang mendekatinya. Diperankan oleh Raihaanun, karakter Mirah menjadi pusat perhatian dalam sesi tanya jawab media.

    Mantra Jawa dan Ketakutan Nyata

    Salah satu momen paling mencuri perhatian adalah pengakuan Raihaanun yang sempat enggan beradu akting hanya berdua dengan Didik Nini Thowok, seniman legendaris yang memerankan dukun pengantin. Didik menggunakan mantra asli dari tembang Jawa kuno Asmaradana, yang meski telah dimodifikasi, tetap memunculkan aura mistis di lokasi syuting.

    “Walaupun tidak serius, tapi karena makna ceritanya begitu, semesta itu ya merespons,” ujar Didik Nini Thowok.

    Raihaanun bahkan meminta ditemani kru saat pengambilan gambar di ruangan tertutup, karena merasa atmosfernya berubah drastis. Sutradara Fajar Nugros mengungkap bahwa beberapa kru harus bersembunyi di dalam ruangan demi menjaga kenyamanan sang aktris.

    Sinopsis dan Jadwal Tayang

    Film ini mengisahkan Mirah, yang dijauhi masyarakat karena dianggap membawa sial. Setiap pria yang menjalin hubungan dengannya mengalami musibah. Namun, harapan muncul saat ia bertemu Bana (diperankan oleh Morgan Oey), pria tulus yang tak peduli stigma. Apakah cinta mereka mampu menghapus kutukan, atau justru memperkuatnya?

    Setelah sukses ditayangkan perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2024, Perempuan Pembawa Sial dijadwalkan tayang di bioskop mulai 18 September 2025.

    Deretan Pemeran

    Film ini diperkuat oleh jajaran aktor dan aktris papan atas:

    • Raihaanun sebagai Mirah
    • Morgan Oey sebagai Bana
    • Clara Bernadeth sebagai Puti
    • Aurra Kharishma sebagai Lasmi
    • Didik Nini Thowok sebagai Warso
    • Benidictivity sebagai Yanto

    Kesimpulan

    Secara keseluruhan, “Perempuan Pembawa Sial” adalah film horor yang layak ditonton bagi penggemar genre ini. Dengan alur cerita yang menarik, atmosfer yang mencekam, dan penampilan para aktor yang solid, film ini berhasil memberikan pengalaman horor yang berbeda dari film-film horor Indonesia kebanyakan. Film ini cocok bagi mereka yang mencari horor yang lebih dari sekadar jump scare.

     

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Hiburan,  hukum,  Internasional,  Kesehatan,  Kuliner,  Loker,  Musik,  Nasional,  Olah Raga,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL,  Tumbuhan,  Wisata

    MENUJU INDONESIA EMAS 2045 IKPPI BEKALI PEREMPUAN KETRAMPILAN SURVEYOR

    Jakarta wartapenasatu.com

    Pelatihan Surveyor untuk Perempuan: IKPPI dan PENEMU Siapkan Interviewer Handal Menuju Indonesia Emas

     

    Jakarta – Dalam rangka memperkuat peran perempuan dalam pembangunan bangsa, Sri Kandi Pejuang Indonesia Maju (PENEMU) yang dipimpin oleh Ibu Enok Srie di bawah naungan Ikatan Ketua Pejuang Perempuan Indonesia (IKPPI) menggelar pelatihan surveyor. Kegiatan ini berlangsung di Restoran Cut The Crape, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada dua gelombang, yakni 9 Agustus 2024 dan 16 Agustus 2024.

     

    Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu dari berbagai organisasi yang berada di bawah naungan IKPPI, serta melibatkan kerja sama dengan sejumlah program televisi dan instansi terkait. Tujuannya adalah membekali para peserta dengan keterampilan sebagai interviewer yang andal, profesional, dan berintegritas dalam menjalankan riset maupun survei.

     

    Ketua Umum IKPPI, Ibu Sinda Sutadisastra, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat melahirkan sumber daya perempuan yang mampu memberikan kontribusi nyata. “Kami ingin para ibu-ibu tidak hanya sekadar menjadi peserta, tetapi juga bisa tampil sebagai interviewer yang loyal, profesional, dan dapat mempertanggungjawabkan setiap hasil data yang mereka peroleh,” ujarnya.

     

    Lebih lanjut, Ibu Sinda menekankan pentingnya loyalitas, komitmen, dan integritas dalam profesi surveyor. Menurutnya, hasil survei yang valid dan terpercaya hanya bisa dicapai jika interviewer menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Hal ini sekaligus menjadi bekal penting bagi para perempuan dalam mendukung berbagai program riset yang berkaitan dengan masyarakat.

     

    Pelatihan yang terbagi dalam dua gelombang ini juga dirancang untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi para peserta. Dengan sistem berjenjang, peserta tidak hanya mendapatkan materi dasar mengenai metode wawancara, tetapi juga praktik langsung agar lebih siap menghadapi tantangan di lapangan.

     

    Para peserta menyambut kegiatan ini dengan antusias. Banyak dari mereka menyatakan bahwa pelatihan surveyor ini memberikan wawasan baru, terutama dalam hal teknik komunikasi, penyusunan pertanyaan, serta etika profesional saat melakukan riset. Mereka merasa pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga dalam mendukung program-program pembangunan nasional.

     

    Melalui kegiatan ini, IKPPI dan PENEMU berharap dapat mencetak kader-kader perempuan yang tangguh dan terampil, sekaligus berkontribusi aktif dalam mengawal berbagai kebijakan strategis menuju Indonesia Emas 2045. Perempuan bukan hanya menjadi pendamping, tetapi juga motor penggerak perubahan menuju bangsa yang maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

    “Nok Srie”Melaporkan 

  • Artikel,  Daerah,  hukum,  Internasional,  Nasional,  Opini,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    MENGHADANG KUBILAI KHAN DISKUSI DAN BEDAH BUKU UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN LITERASI

    Jawa Timur  wartapenasatu.com

    Diskusi & Bedah Buku “Menghadang Kubilai Khan” di Kudus: Menghidupkan Tradisi Literasi dan Ruang Publik

    Kudus, Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia sekaligus HUT ke-32 Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER), JAKER Kabupaten Kudus bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menyelenggarakan acara Diskusi dan Bedah Buku “Menghadang Kubilai Khan” karya AJ Susmana. Acara akan berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, bertempat di Rumah Dinas Wakil Bupati Kudus, mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.

    Kegiatan ini akan menghadirkan langsung sang penulis, AJ Susmana, yang akan berbagi pandangan mengenai isi bukunya sekaligus memberikan refleksi atas peristiwa sejarah yang diangkat. Selain itu, hadir pula dua narasumber terkemuka, yaitu Adhitia Armitrianto selaku Ketua JAKER Jawa Tengah, serta Imam Khanafi dari Pojok Kliping & Phos Collective. Kehadiran para narasumber diharapkan dapat memperkaya perspektif dan menajamkan diskusi.

    Ketua JAKER Kudus, Wahyu Deseptian, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari komitmen JAKER untuk terus menghidupkan tradisi literasi dan membuka ruang-ruang diskusi publik di Kudus. “Kami ingin mendorong masyarakat Kudus untuk semakin dekat dengan literasi, sejarah, dan kebudayaan. Buku Menghadang Kubilai Khan membuka ruang refleksi tentang perjalanan bangsa serta relevansinya dengan kondisi hari ini,” ujarnya.

    Buku Menghadang Kubilai Khan sendiri membahas peristiwa bersejarah di Nusantara, khususnya upaya bangsa ini menghadapi ekspedisi besar yang dikirim oleh Kubilai Khan, Kaisar Mongolia. Melalui narasi yang tajam, AJ Susmana mengajak pembaca untuk merenungkan kembali nilai-nilai kebangsaan, persatuan, serta strategi kebudayaan yang diwariskan leluhur dalam menjaga kedaulatan bangsa.

    Diskusi dan bedah buku ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang akademis, tetapi juga ruang kebersamaan lintas generasi. Dengan menggandeng masyarakat, mahasiswa, budayawan, dan pegiat literasi di Kudus, acara ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya sejarah dan literasi sebagai pilar peradaban.

    Pemkab Kudus menyambut baik inisiatif ini karena sejalan dengan semangat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan literasi semacam ini dipandang penting sebagai upaya memperkuat identitas kebangsaan sekaligus membangun masyarakat yang kritis dan berbudaya.

    Selain diskusi, acara ini juga menjadi momentum mempererat sinergi antara pemerintah daerah dengan komunitas kebudayaan. JAKER, yang kini telah berusia 32 tahun, terus menegaskan posisinya sebagai organisasi yang konsisten mengangkat isu-isu kebudayaan, literasi, serta pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

    Dengan semangat “Menghidupkan Literasi, Merawat Kebudayaan, dan Membangun Bangsa”, diskusi dan bedah buku ini diharapkan menjadi inspirasi nyata bahwa peringatan kemerdekaan bukan hanya seremonial, melainkan juga ruang untuk memperdalam refleksi sejarah serta menyiapkan langkah menuju Indonesia Emas 2045 .

    “Nok Srie”Melaporkan

  • Artikel,  Daerah,  Ekonomi,  Nasional,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    DPW Badak Banten Dukung Langkah Hasbi Asyidiki Pentingnya Pembangunan Dari Desa

    ttp://DPW Badak Banten Dukung Langkah Hasbi Asyidiki Pentingnya Pembangunan Dari Desa

    Lebak-Wartapenasatu. Com-Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, yang saat ini menjabat sebagai Bupati Kabupaten Lebak meminta kepada seluruh kepala desa di Kabupaten Lebak, Banten, untuk memprioritaskan pembangunan infrastruktur di setiap Desa.

    Bupati Hasbi menekankan pentingnya infrastruktur Jalan Desa, pendidikan, pertanian, dan kesehatan dalam memajukan wilayah.

    “Terutama Jalan Desa (poros Desa), pendidikan, pertanian, dan kesehatan,” kata Bupati Hasbi saat menjadi inspektur upacara pengibaran bendera Merah Putih di Alun-alun Rangkasbitung, Minggu (17/8/2025).

    Bupati Hasbi menyatakan bahwa infrastruktur jalan desa memiliki pengaruh besar terhadap kemajuan wilayah. Oleh karena itu, kepala desa harus memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan.

    Bupati Hasbi juga menambahkan bahwa setelah adanya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, pengelolaan Dana Desa belum terasa signifikan jika tidak dikelola dengan baik oleh para Kepala Desa.

    Bupati Hasbi berharap sebagai Kepala Daerah, Pemerintah Kabupaten Lebak bisa mengoptimalkan Dana Desa.

    “Beliau menekankan bahwa akses jalan infrastruktur Desa sangat penting, terutama jika ingin menjadikan Lebak sebagai destinasi wisata unggulan,”ungkapnya

    Dengan demikian, Hasbi menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur di Kabupaten Lebak dan memastikan bahwa kepala desa mengelola Dana Desa dengan baik dan transparan.

    “Prioritas pembangunan infrastruktur Jalan Desa diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan memajukan perekonomian masyarakat Desa,”pungkasnya

    Dalam kesempatan itu Siprandani ST, Ketua DPW Badak Banten Provinsi Banten mendukung langkah Bupati Lebak dala memajukan wilayahnya.

    “Kami mendukung dengan kebijakan pak Hasbi, hal ini dirasa tepat karena pertumbuhan ekonomi berasal dari warga desa”. Ungkapnya

    Siprandani ST, juga berharap kepada seluruh warga masyarakat dan juga kader Badak Banten yang ada di Kabupaten Lebak agar turut serta mengawasi jalannya Pemerintahan Desanya masing-masing.

    “Di era keterbukaan informasi publik masyarakat wajib tahu anggaran Dana Desa yang di gelontorkan Pemerintah Pusat, baik penggunaannya maupun peruntukannya”. Tandas Ketua DPW Badak Banten Provinsi Banten ini. (Wps-jhuno)

  • Artikel,  Daerah,  Ekonomi,  Internasional,  Kuliner,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    TASYAKURAN KEMERDEKAAN WARGA RT 10 RW 04 TEGUHKAN KOMITMEN PERSATUAN

    Jakarta wartapenasatu.com

     

    Warga RT 10 RW 04 Kelapa Gading Barat Gelar Tasyakuran Jelang Hari Kemerdekaan

    Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, warga RT 10 RW 04 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, menggelar acara tasyakuran pada Sabtu, 16 Agustus 2025. Acara ini berlangsung penuh khidmat dan kebersamaan dengan mengangkat tema doa bersama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

    Kegiatan diawali dengan doa bersama yang dipimpin tokoh masyarakat setempat. Dalam doa tersebut, warga memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kekuatan, persatuan, serta perlindungan dari segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah persaudaraan. Suasana khusyuk terasa ketika seluruh hadirin turut menundukkan kepala, memohon keberkahan bagi tanah air.

    Selain doa bersama, acara tasyakuran juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga. Melalui momen ini, masyarakat Kelapa Gading Barat menegaskan pentingnya menjaga solidaritas dan gotong royong, sebagai warisan nilai perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang harus terus dijaga hingga generasi mendatang.

    Dalam kesempatan itu, warga juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Mereka menilai bahwa kebijakan pemerintah saat ini perlu terus dikawal agar dapat menghadirkan kesejahteraan dan kemajuan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Ketua RT 10 menyampaikan bahwa tasyakuran ini bukan hanya seremonial tahunan, tetapi juga wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia. “Kami ingin semangat kemerdekaan tidak hanya berhenti pada upacara, tetapi juga dihayati dalam kehidupan sehari-hari melalui persatuan dan kerja nyata,” ujarnya.

    Momentum tasyakuran ini juga menjadi pengingat bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045 hanya bisa terwujud jika masyarakat turut berperan aktif. Warga menegaskan siap mendukung kebijakan hilirisasi, pemberdayaan masyarakat, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia, sejalan dengan visi pemerintah saat ini.

    Acara tasyakuran ditutup dengan ramah tamah sederhana antarwarga. Hidangan khas nusantara yang disajikan menambah keakraban suasana, sekaligus memperkuat rasa persaudaraan. Semua hadirin berharap, doa dan kebersamaan malam itu menjadi langkah kecil yang memberi makna besar bagi masa depan bangsa.

    Dengan semangat kebersamaan, warga RT 10 RW 04 Kelapa Gading Barat bertekad menjaga persatuan dan terus mengawal pembangunan menuju Indonesia yang lebih maju, berdaulat, adil, dan sejahtera.

    “Nok Srie”Melaporkan