SOSIAL
Irigasi Pacitan: Harapan Baru Menuju Swasembada Pangan
Irigasi Pacitan: Harapan Baru Menuju Swasembada PanganPangan
Gerakan Emansipasi Perubahan Kelakuan (GEP), sebuah organisasi yang fokus pada pembangunan pedesaan, tengah berupaya mewujudkan mimpi swasembada pangan di Kabupaten Pacitan. Proyek pilot pembangunan irigasi yang digagas GEP ini telah mendapat angin segar dengan persetujuan proposal dari Kementerian Sekretariat Negara (Mensesneg) dan Kementerian Pertanian (Kementan). Saat ini, proposal tersebut tengah menunggu persetujuan dari Direktorat Jenderal Irigasi dan Pengaturan Persawahan.
Keberhasilan GEP dalam mendapatkan persetujuan dari Mensesneg dan Kementan menjadi bukti nyata komitmen dan kredibilitas organisasi ini dalam menjalankan program pembangunan yang berdampak positif bagi masyarakat. Dukungan dari lembaga pemerintah tersebut menunjukkan bahwa proyek irigasi ini dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Pacitan.
Proses teknis pelaksanaan proyek saat ini masih dalam tahap pembahasan intensif oleh GEP. Seluruh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) GEP turut serta dalam rapat-rapat yang membahas detail teknis pelaksanaan proyek. Antusiasme dan komitmen yang tinggi ditunjukkan oleh seluruh anggota DPP, masing-masing berkontribusi sesuai dengan keahlian dan bidangnya.Bapak Taguh, selaku Ketua Umum GEP, optimis proyek ini akan berjalan sukses dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Pacitan. Keyakinan beliau diamini oleh seluruh anggota DPP, yang siap bekerja keras untuk mewujudkan visi tersebut.
Proyek irigasi ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas pertanian di Pacitan, khususnya dalam sektor padi. Dengan sistem irigasi yang memadai, para petani diharapkan dapat meningkatkan hasil panen dan pendapatan mereka. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Pacitan secara keseluruhan.
Selain peningkatan produktivitas pertanian, proyek ini juga diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru di Pacitan. Proses pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur irigasi akan menyerap tenaga kerja lokal, sehingga dapat membantu mengurangi angka pengangguran di daerah tersebut.
Keberhasilan proyek ini juga akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui pembangunan infrastruktur irigasi yang terencana dan terintegrasi. GEP berharap proyek ini dapat menjadi model replikasi bagi daerah-daerah lain yang memiliki tantangan serupa dalam sektor pertanian.
Dengan dukungan dari pemerintah dan komitmen yang kuat dari GEP, proyek irigasi di Pacitan ini diyakini akan memberikan dampak positif yang luas dan berkelanjutan bagi masyarakat. Proyek ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat sipil dapat menghasilkan perubahan yang signifikan dalam pembangunan pedesaan.
Semoga proyek ini dapat segera terealisasi dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Pacitan, serta menjadi inspirasi bagi upaya peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia.
Data Pribadi RI ke AS: DPR Desak Pemerintah Buka Suara
Data Pribadi RI ke AS: DPR Desak Pemerintah Buka Suara
Jakarta , wartapenasatu.com, Polemik rencana transfer data pribadi warga Indonesia ke Amerika Serikat (AS) memanas. Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, mendesak Komisi I DPR untuk segera memanggil pemerintah guna meminta klarifikasi resmi terkait isu sensitif ini. Pernyataan Dasco ini muncul sebagai respons atas pengumuman Gedung Putih yang menyatakan Indonesia telah memberikan jaminan atas pemindahan data tersebut.
Desakan tersebut disampaikan Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 25 Juli 2025. Ia menekankan pentingnya penjelasan transparan dari pemerintah untuk meredam kegaduhan publik yang ditimbulkan oleh isu ini. Keamanan dan kedaulatan data pribadi warga negara Indonesia menjadi poin krusial yang tak boleh diabaikan.
Dasco meminta Komisi I untuk segera berkomunikasi dengan pemerintah, baik melalui dialog langsung maupun undangan resmi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan penjelasan yang komprehensif dan menyeluruh terkait mekanisme transfer data, jaminan keamanan, dan perlindungan data pribadi warga Indonesia di AS. Kejelasan informasi ini sangat penting untuk mencegah potensi penyalahgunaan data dan melindungi hak-hak warga negara.
Pengumuman Gedung Putih yang menyebutkan Indonesia memberikan kepastian terkait pemindahan data pribadi ke AS telah menimbulkan kekhawatiran di berbagai kalangan. Pernyataan tersebut menyebut hal ini sebagai bagian dari kesepakatan negosiasi dagang antara Indonesia dan AS, di mana AS akan menurunkan tarif balasan hingga 19 persen bagi Indonesia sebagai imbalannya.
Namun, kejelasan mekanisme dan jaminan keamanan data yang akan ditransfer masih menjadi pertanyaan besar. Publik menuntut transparansi dan akuntabilitas dari pemerintah terkait perjanjian ini. Kekhawatiran akan potensi pelanggaran privasi dan keamanan data pribadi menjadi fokus utama dari desakan DPR ini.
Isu ini juga menyoroti pentingnya regulasi yang kuat dalam melindungi data pribadi warga negara. Peraturan yang melindungi data pribadi harus mampu menjamin keamanan dan privasi data, terlepas dari lokasi penyimpanan data tersebut. Pemerintah perlu memastikan bahwa perjanjian dengan AS tidak mengorbankan keamanan dan kedaulatan data warga negara.
Desakan DPR ini menjadi langkah penting dalam memastikan pemerintah bertanggung jawab dan transparan dalam menangani isu transfer data pribadi ke AS. Komisi I DPR memiliki peran vital dalam mengawasi dan memastikan pemerintah menjalankan kewajibannya dalam melindungi kepentingan warga negara.
Kejelasan dan transparansi dari pemerintah sangat dibutuhkan untuk membangun kepercayaan publik. Pemerintah harus mampu menjelaskan secara rinci bagaimana keamanan dan privasi data pribadi warga Indonesia akan dijamin di AS, serta mekanisme pengawasan yang akan diterapkan.
Ke depan, peristiwa ini diharapkan dapat menjadi pelajaran berharga dalam menyusun dan memperkuat regulasi terkait perlindungan data pribadi. Kerangka hukum yang komprehensif dan efektif sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan digitalisasi dan globalisasi yang semakin kompleks. Perlindungan data pribadi merupakan hak asasi yang harus dijaga dan diprioritaskan.
OPS PATUH KARAKKATAU 2025 TULANG BAWANG BARAT FOKUS PADA KESELAMATAN DAN DISIPLIN BERLALU LINTAS
Polres Tulang Bawang Barat Tindak 1.025 Pelanggar Lalu Lintas selama Sembilan Hari Ops Patuh Krakatau 2025
Tulang Bawang Barat,MTV- Satuan Lalu Lintas Polres Tulang Bawang Barat, Polda Lampung telah menindak 1.025 pelanggar lalu lintas selama Sembilan hari pelaksanaan Operasi Patuh Krakatau 2025, yang berlangsung sejak Senin (14/7/2025). Penindakan tersebut terdiri 58 tilang di tempat, dan 967 teguran kepada pengendara yang kedapatan melanggar aturan lalu lintas.
Kapolres Tulang Bawang Barat AKBP Sendi Antoni.S.I.K, M.I.K melalui Kasat Lantas Akp Fony Salimubun .S.H.,M.H, menjelaskan, Penindakan kepada pelanggar yang kedapatan secara langsung oleh petugas di lapangan di lakukan penindakan tilang secara manual dan memberikan Teguran kepada pelanggar.
” Sembilan hari ini total sudah 1.025 penindakan, dengan rincian 58 tilang manual, dan 967 teguran,” kata Akp Fony, Selasa (22/07/2025).
Akp Fony Salimubun menambahkan bahwa pelanggaran lalu lintas di dominasi oleh penggunaan Helm SNI, kepemilikian Surat Izin Menengemudi (SIM) dan Tidak terpasang Plat nomor kendaraa/ TNKB.
Selain penindakan, Satlantas Polres
Tulang Bawang Barat juga melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat di jalan, sekolah, serta melalui media sosial, agar masyarakat memahami pentingnya keselamatan dan ketertiban berlalu lintas.
Operasi Patuh Krakatau 2025 akan berlangsung selama 14 hari hingga 27 Juli mendatang dengan tema “Tertib Berlalu Lintas Demi Terwujudnya Indonesia Emas”. Kegiatan ini dilaksanakan untuk mewujudkan Kamseltibcarlantas, menurunkan angka kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.
“Kami mengimbau masyarakat agar patuh terhadap aturan lalu lintas, memakai helm, sabuk pengaman, dan melengkapi surat-surat kendaraan. Operasi Patuh bukan untuk menakuti masyarakat, tetapi untuk keselamatan bersama,” ujar Akp Fony
Ada 9 sasaran Operasi Patuh Krakatau 2025 diantaranya :
1. Menggunakan ponsel saat berkendara = Mengemudi sambil menggunakan telepon seluler sangat berbahaya dan bisa memecah konsentrasi.
2. Pengendara di bawah umur = Mengendarai kendaraan tanpa cukup umur atau belum memiliki SIM adalah pelanggaran serius.
3. Berboncengan lebih dari satu orang pada sepeda motor = Selain melanggar aturan, hal ini juga membahayakan keselamatan.
4. Tidak memakai helm berstandar SNI = Helm bukan sekadar pelindung kepala, tapi juga kewajiban hukum.
5. Tidak memakai sabuk pengaman saat mengemudi mobil = Safety belt adalah perlindungan pertama saat terjadi kecelakaan.
6. Mengemudi dalam pengaruh alkohol = Konsumsi minuman keras sebelum berkendara meningkatkan risiko kecelakaan fatal.
7. Melawan arus lalu lintas = Aksi ini tidak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga p
engguna jalan lainnya.
8. Melampaui batas kecepatan yang ditentukan = Kecepatan berlebih merupakan salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas.
9. Kendaraan tanpa pelat nomor depan dan belakang = Kelengkapan identitas kendaraan merupakan syarat sah berkendara di jalan.
“Dengan pelaksanaan operasi ini, diharapkan tingkat kepatuhan masyarakat di dalam berlalu lintas dapat meningkat sehingga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Tulang Bawang Barat.”
Tegas Kasat Lantas Akp Fony Salimubun .S.H.,M.H
(Nanang Ali & Nok Srie)
KPPI DAN RT GEN Z BERSERTA GEN Z KATAR TANAH ABANG BERGERAK CEPAT HINGGA TUNTAS
Jakarta Wartapenasatu.com
KPPI Tanggap Kasus Kekerasan Seksual Anak di Tanah Abang, Desak Perubahan Sistem Perlindungan Korban
Satu lagi kasus kekerasan seksual terhadap anak kembali mencoreng wajah kemanusiaan. Seorang anak perempuan berusia 7 tahun di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, diduga menjadi korban tindakan pedofilia. Anak tersebut kini mengalami trauma mendalam, sementara proses hukum dan perlindungan terhadap korban dinilai berjalan lamban.
Menanggapi hal ini, organisasi Kongres Pejuang Perempuan Indonesia (KPPI) yang dikomandoi oleh Ketua Umum Ibu Sinda Sutadisastra, langsung bergerak cepat setelah menerima laporan dari RT Gen Z dan Karang Taruna setempat. KPPI hadir memberikan pendampingan psikologis awal kepada korban dan mendorong agar proses hukum tidak berlarut-larut.
Menurut investigasi awal dan riset lapangan dari jaringan relawan KPPI, ditemukan bahwa pengumpulan data pendukung untuk proses penyidikan berjalan lambat, terutama dalam hal menunggu hasil visum yang dikabarkan membutuhkan waktu 2 hingga 3 minggu. Hal ini menjadi hambatan besar dalam menangani kasus yang sangat sensitif dan mendesak seperti ini.
Lebih memprihatinkan lagi, korban diketahui diasuh oleh orang tua angkat yang jarang berada di rumah, sehingga minim pengawasan dan dukungan emosional. Kondisi ini membuka peluang besar bagi pelaku kekerasan seksual untuk melakukan tindakan keji tanpa pengawasan. KPPI menilai sistem perlindungan anak harus segera dibenahi, terutama dalam hal kesiapan respons cepat terhadap laporan kekerasan.
Ibu Sinda Sutadisastra dalam keterangannya menyatakan bahwa sistem perlindungan korban di Indonesia saat ini terlalu birokratis dan menyulitkan masyarakat kecil. “Tidak semua korban punya akses, uang, dan waktu untuk menghadapi proses panjang ini. Negara harus hadir mempermudah, bukan malah membuat korban makin terluka,” tegasnya.
KPPI mendorong reformasi kebijakan dalam penanganan kasus kekerasan seksual terhadap anak, termasuk percepatan hasil visum, akses layanan psikolog gratis, serta mekanisme pengaduan yang cepat dan aman. Organisasi ini juga siap membentuk tim advokasi hukum untuk mengawal kasus ini hingga tuntas, agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal.
Melalui kejadian ini, KPPI mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam memerangi kejahatan terhadap anak dan memperkuat perlindungan sosial di tingkat lokal. Kasus di Tanah Abang bukan hanya soal satu anak, tetapi cermin dari sistem yang belum berpihak pada korban. KPPI berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak di Indonesia.
“Nok Srie”Melaporkan
KEGIATAN SENAM RUTINITAS KPPI MENINGKATKAN SEMANGAT DAN MOTIVASI ANGGOTA
Jakarta wartapenasatu.com
_Kongres Pejuang Perempuan Indonesia (KPPI) Mengadakan Senam Rutinitas Bersama 50 Organisasi_
Hari Jumat, 25 Juli, Kongres Pejuang Perempuan Indonesia (KPPI) yang dipimpin oleh Ibu Sinda Sutadisastra mengadakan senam rutinitas bersama 50 organisasi. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran anggota KPPI dan organisasi lainnya.
Ibu Sinda Sutadisastra menyatakan bahwa dalam tubuh yang sehat ada jiwa yang kuat, dan dalam jiwa kuat ada pemikiran yang baik dan positif. Oleh karena itu, kegiatan senam rutinitas ini sangat penting untuk dilakukan secara teratur.
Dengan adanya kegiatan senam rutinitas ini, diharapkan anggota KPPI dan organisasi lainnya dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran mereka, sehingga dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik.
Kegiatan senam rutinitas ini juga dapat meningkatkan semangat dan motivasi anggota KPPI dan organisasi lainnya dalam menjalankan program-program yang telah direncanakan.
KPPI berkomitmen untuk terus meningkatkan kesehatan dan kebugaran anggota melalui kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat.
Dengan adanya kegiatan senam rutinitas ini, KPPI berharap dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan positif bagi anggota dan masyarakat.
Kegiatan senam rutinitas ini merupakan salah satu contoh kegiatan positif yang dapat dilakukan oleh KPPI dan organisasi lainnya untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran anggota.
Langkah Ceria Komunitas Jalan Pagi Happy: Sehat,Kompak,dan Penuh Cinta
“Langkah Ceria Komunitas Jalan Pagi Happy: Sehat, Kompak, dan Penuh Cinta”
Di tengah keterbatasan ruang di lingkungan Rusunawa, sekelompok wanita hebat yang menamakan diri mereka Komunitas Jalan Pagi Happy membuktikan bahwa semangat hidup sehat tak mengenal batas. Setiap pagi mereka menargetkan 10.000 langkah sebagai bentuk komitmen bersama untuk menjaga kebugaran. Tak hanya sekadar berjalan kaki, mereka saling mengingatkan dan menyemangati satu sama lain agar tetap konsisten menjalani rutinitas ini. Anggotanya pun beragam—ibu rumah tangga, wiraswasta, karyawan, hingga mahasiswi yang juga mereka aktif di berbagai komunitas sosial.
Meski memiliki kesibukan yang berbeda-beda, mereka selalu berusaha menyisihkan waktu untuk berkumpul dan bergerak bersama. Suasana pagi mereka selalu diwarnai dengan canda tawa dan obrolan hangat seputar kehidupan, pekerjaan, rumah tangga, dan anak-anak. Momen ini menjadi ruang bagi mereka untuk saling berbagi cerita dan mempererat ikatan sebagai sesama perempuan pejuang kehidupan yang saling mendukung.
Kebersamaan mereka tak berhenti di jalan pagi saja. Setelah selesai berolahraga, biasanya mereka melanjutkan dengan sarapan bersama. Seperti hari ini, mereka berkumpul di salah satu tempat makan di kawasan Penggilingan. Menu khas Nusantara tersaji dengan lezat—ayam bakar, asinan segar buatan Bu Sella, cake buatan Bu Pricil, dan telur gulung karya Bu Amanda. Suasana menjadi semakin hangat karena kegiatan ini disponsori oleh Bu Santa yang turut berbagi berkat bagi komunitas.
Komunitas ini juga membentuk arisan, tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai wujud kepedulian satu sama lain. Saat ada anggota yang mengalami musibah atau kesulitan, komunitas ini hadir untuk memberi dukungan dan bantuan. Inilah bukti nyata bahwa persahabatan di antara mereka bukan sekadar rutinitas, tetapi menjadi bagian dari kekuatan dan solidaritas dalam menjalani kehidupan
Dalam pesan hangatnya, Bu Santa menyampaikan harapan agar Komunitas Jalan Pagi Happy terus solid, kompak, dan saling mendukung dalam segala situasi. “Persahabatan kita bagai kepompong, saling melindungi dan tumbuh bersama,” ungkapnya. Semangat kebersamaan dan gaya hidup sehat yang mereka bangun menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa ruang sempit tak menghalangi langkah besar menuju kehidupan yang lebih baik.
Beras 20 Kg, Warga Bidara Cina Antusias!
Beras 20 Kg, Warga Bidara Cina Antusias!
Pembagian beras sebanyak 20 kilogram per keluarga di RW 11, Kelurahan Bidara Cina, berlangsung meriah pada hari ini. Antusiasme warga sangat terlihat sejak pagi hari, terlihat dari banyaknya warga yang mengantre. Meskipun terjadi sedikit kepadatan dan desak-desakan, proses pembagian berjalan dengan lancar, aman, dan tertib.Semua warga yang terdaftar sebagai penerima bantuan berhasil mendapatkan haknya berupa beras 20 kg. Bantuan ini ditujukan bagi warga yang menerima dana Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Jakarta, wartapenasatu.com Pembagian beras dimulai pukul 08.00 WIB dan berakhir pukul 17.00 WIB. Panitia pembagian beras bekerja keras untuk memastikan semua warga terlayani dengan baik dan efisien. Sistem antrean yang terorganisir membantu meminimalisir potensi kericuhan.Ibu Rosmanasari, salah satu penerima bantuan beras dan warga RW 11, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak penyelenggara. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur mendapatkan bantuan beras ini. Bantuan ini sangat membantu meringankan beban ekonomi keluarga saya,” ujarnya.
Ibu Rosmanasari juga menambahkan bahwa bantuan beras ini sangat bermanfaat, terutama bagi keluarga kurang mampu di tengah meningkatnya harga kebutuhan pokok. Ia berharap program bantuan serupa dapat terus berlanjut untuk membantu masyarakat yang membutuhkan.
Suasana kekeluargaan dan gotong royong begitu terasa di lokasi pembagian beras. Warga saling membantu dan menjaga ketertiban selama proses berlangsung. Hal ini menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial yang tinggi di lingkungan RW 11.
Keberhasilan pembagian beras ini menjadi contoh nyata bagaimana bantuan sosial dapat disalurkan dengan efektif dan efisien, menjangkau mereka yang membutuhkan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat. Semoga kegiatan positif seperti ini dapat terus menginspirasi dan menjadi contoh bagi daerah lain.
Pupuk Mikroba Untuk Ketahanan Pangan
- , Inge Mangundap, Ketua Umum Perempuan Peduli Nusantara (PPN) mengundang untuk memperkenalkan PUPUK MIKROBA:
-
– Bapak Monisyah, Ketua Umum Seknas Indonesia Maju
– Ibu Dona Sidabutar, Ketua Ormas Masyarakat Indonesia Maju dan Bapak Setiadi, Sekretaris JenderalPupuk mikroba tersebut telah dibuat oleh Prof. Tualar Simarmata, Unpad, Dosen USU.
– Mikroba bakteri Antasena untuk pembenahan tanah pertanian/perkebunan: untuk keseimbangan hara agar bahan-bahan organik bisa menjadi pupuk, tanahnya sehat dan produktivitasnya lebih baik.
– Kresna (sejenis pupuk mikroba) dipakai setelah panen agar tanahnya subur lagi – lahannya lebih cepat ditanami lagi.
– KUBANTU adalah cairan mikrobiologi pengikat nitrogen yang bisa dipakai untuk makanan tanaman di rumah-rumah. Dilarutkan dengan air tanah, lebih baik jangan dengan air PAM. Bisa membesarkan buah, warna bunga lebih bagus.
– Ibu Dona juga memiliki mikrobiologi baik PA63 untuk membersihkan air atau kotoran binatang supaya tidak bau. Uji coba bisa dilakukan di kandang sapi. PPN Jaktim akan mencari lahannya di Dapil 4 Jaktim.
– Ibu Dona menjelaskan, 1 hektar padi biasanya hanya menghasilkan 5 ton (dengan 5 batang per rumpun), tetapi dengan pupuk ini, 1 hektar telah diuji coba menghasilkan 15 ton di lahan Unpad Bandung.
– Program pupuk mikroba ini sangat cepat dan hasilnya maksimal, lebih banyak, sehingga PPN akan berkolaborasi dengan Ormas MIM.
– Ibu Dona meminta disampaikan kepada Presiden bahwa ada terobosan pupuk baru. Inge akan berusaha agar Ibu Dona bisa presentasi di DPP Gerindra atau Kementerian Pangan dengan rekomendasi Bapak Dasco agar dapat disetujui Presiden untuk program pengentasan pangan.
– Ibu Dona akan mengajarkan cara memakai pupuk, mendampingi penanaman padi di lokasi-lokasi yang diperlukan.
– Anna menanyakan apakah pupuk ini bisa untuk perkebunan cokelat di Sumut. Ibu Dona menyanggupinya dan akan ditindaklanjuti oleh Anna. Bibit bisa apa saja, tetapi teknologinya akan diajarkan agar panennya melimpah.
– Ibu Dona akan memberikan bibit kelor gratis yang banyak manfaatnya. Kerjasama PPN, MIM, dan Gematab akan ditindaklanjuti Ibu Heidy.
– Ibu Dona juga mengusulkan Program Bapak Habiburokhman, bila berkenan, untuk menanam bibit kelor di Jaktim yang akan di-ekspos oleh Ormas MIM.
Preman Berkedok Debt Collector Merajalela di Jalan pemda Tigaraksa – Cikupa, Aparat Diduga Tutup Mata!
Tangerang-Wartapenasatu. Com – Aksi premanisme berkedok jasa penagihan hutang marak terjadi di sepanjang Jalan Pemda arah Cikupa dan perempatan Jalan Pinang hingga Kantor Pos. Para preman ini beroperasi secara terang-terangan, bahkan di tengah gencarnya penertiban premanisme oleh aparat kepolisian. Mereka leluasa merampas kendaraan di jalanan, seolah mendapat perlindungan dari oknum tertentu.Para Pelaku, yang kerap beraksi dengan berkelompok, seperti yang terjadi di jalan pemda siang ini 23/07/2025, sepeda motor salah satu anggota ormas berhasil di rampas oleh sekelompok orang tak di kenal mengaku sebagai depkolektor atau matel, H Rudi selaku ketua Ranting ormas Badak banten desa margasari kecamatan tigaraksa woro woro di group seraya meminta bantuan, dan di sambut dengan sigap oleh ketua DPD kab. Tangerang Rahmatullah atau biasa di sapa bg Kubil, kemudian ktua Kubil meminta anggota lainya untuk segera merapat ke TKP untuk membantu anggota ketua Rudi.
Dalam melakukan aksinya mereka tidak gentar walau menghadapi ormas atau LSM yang mencoba menengahi. Mereka berdalih telah bertindak sesuai aturan, padahal tindakan merampas kendaraan tanpa putusan pengadilan merupakan pelanggaran hukum yang jelas. Sikap aparat kepolisian yang terkesan membiarkan aksi ini menimbulkan pertanyaan besar. Apakah ada pembiaran atau bahkan keterlibatan oknum dalam melindungi para preman berkedok debt collector ini?
“Mereka seenaknya mengambil kendaraan, padahal debitur belum tentu memiliki tunggakan yang signifikan, dan sama sekali tidak ada dasar hukumnya,” ujar seorang aktivis di Tigaraksa yang enggan disebutkan namanya. Ia bersama aktivis lainnya merasa terpanggil untuk membantu korban, menengahi permasalahan antara kreditur dan debitur secara kekeluargaan dan mengajak untuk menempuh jalur hukum sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Undang-Undang Fidusia, serta Perkapolri Nomor 8 Tahun 2011 tentang Pengamanan Eksekusi Jaminan Fidusia.
Masyarakat Kabupaten Tangerang berharap kepada Kapolres untuk segera bertindak tegas dan menciptakan rasa aman dari aksi premanisme berkedok debt collector ini. Keberadaan mereka telah meresahkan dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Tindakan tegas dan terukur diperlukan untuk memberantas praktik premanisme yang semakin berani dan merajalela ini. (wps_jhuno)
Koperasi Merah Putih: Harapan Baru Kalteng
Koperasi Merah Putih: Harapan Baru Kalteng
Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyambut gembira peresmian 1.542 unit Koperasi Merah Putih di seluruh wilayahnya. Peresmian ini menandai langkah signifikan dalam upaya memajukan perekonomian desa dan kelurahan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Acara peresmian ini berlangsung serentak di seluruh Indonesia, dengan peluncuran 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Di Kalimantan Tengah, peresmian dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, dan disaksikan langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan. Kapolda turut hadir dalam acara peluncuran nasional yang dipimpin oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, di Kantor Koperasi Kelurahan Bukit Tunggal, Palangka Raya.Kapolda Kalteng, Irjen Pol Iwan Kurniawan, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terwujudnya program Koperasi Merah Putih ini. Ia melihat program ini selaras dengan visi dan misi Gubernur Kalteng serta cita-cita Presiden untuk memajukan ekonomi kerakyatan. Dukungan penuh dari pihak kepolisian diberikan untuk memastikan keberhasilan program ini.
Irjen Pol Iwan Kurniawan menekankan pentingnya peran Koperasi Merah Putih dalam meningkatkan perekonomian desa dan kelurahan. Ia berharap koperasi-koperasi ini dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi di tingkat akar rumput, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Keberhasilan koperasi ini akan berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Kapolda juga menambahkan bahwa kemajuan desa dan kelurahan akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya Koperasi Merah Putih, diharapkan desa dan kelurahan dapat lebih mandiri dan berkembang secara berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan pembangunan yang merata dan berkeadilan.
Polda Kalteng berkomitmen untuk mendukung penuh keberlangsungan dan perkembangan Koperasi Merah Putih. Pihak kepolisian siap memberikan perlindungan dan keamanan agar koperasi dapat beroperasi dengan lancar dan aman. Kerja sama yang baik antara kepolisian dan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini.
Peresmian Koperasi Merah Putih di Kalteng merupakan bagian dari program nasional yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan. Program ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif dari seluruh pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta. Kerja sama yang solid dan sinergi yang kuat merupakan kunci keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Koperasi Merah Putih diharapkan mampu menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi di tingkat desa dan kelurahan. Dengan pengelolaan yang baik dan profesional, koperasi ini dapat menjadi sumber pendapatan dan kesejahteraan bagi masyarakat.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi masyarakat dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif. Dukungan pelatihan dan pendampingan yang memadai sangat penting untuk memastikan keberhasilan koperasi dalam menjalankan usahanya.
Dengan peresmian 1.542 unit Koperasi Merah Putih, Kalimantan Tengah membuka lembaran baru dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Kalteng dan mewujudkan visi Indonesia yang maju dan sejahtera.