Politik

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Hiburan,  hukum,  Internasional,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    PANGELARAN WAYANG KULIT “KEMBANG DEWA RETNO” MEREFLEKSIKAN BUDAYA DAN PERADABAN BANGSA”

    Jawa Tengah wartapenasatu.com

    Pagelaran Wayang Kulit “Kembang Dewo Retno”*

    Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat (JAKER) Boyolali bekerjasama dengan Sanggar Gondangrawe Manunggal akan menyelenggarakan pagelaran wayang kulit dengan lakon “Kembang Dewo Retno” pada hari Selasa, 26 Agustus 2025, jam 20.00 WIB, di Gondangrawe, RT 09, RW. 20, Andong, Boyolali.

    Latar Belakang

    Wayang kulit adalah salah satu kekayaan budaya Indonesia yang mengandung pesan moral dan filosofi kehidupan. Masyarakat dapat belajar tentang kebajikan, keadilan, dan aneka kearifan melalui pertunjukan wayang. Namun, keberadaan wayang kulit mulai memudar seiring dengan perkembangan teknologi digital yang serba instan.

    Tujuan Pagelaran

    Pagelaran wayang kulit ini diselenggarakan dalam rangka memperingati HUT JAKER ke-32 dan HUT RI yang ke-80. Tujuan pagelaran ini adalah sebagai media untuk merefleksikan capaian dari JAKER selama 32 tahun dan sebagai refleksi budaya dan peradaban bangsa Indonesia selama 80 tahun.

    Lakon “Kembang Dewo Retno”

    Lakon “Kembang Dewo Retno” adalah sebuah cerita wayang yang bersumber dari kisah Ramayana versi Jawa. Cerita ini mengandung pesan bahwa kekuatan sejati berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan keserakahan dan kekuasaan.

    Diskusi Wayang

    Sebelum pagelaran wayang, akan diadakan diskusi wayang pada 23 Agustus 2025, jam yang 19.30 WIB. Diskusi ini akan menghadirkan dalang Ki Aryo Pranowo, budayawan AJ Susmana, Ki Jumar, dan Muhammad Ma’ruf.

    Pagelaran Wayang

    Pagelaran wayang kulit ini akan dimeriahkan oleh dalang Ki Aryo Pranowo. Pagelaran ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan warisan leluhur.

    Kesimpulan

    Dengan diadakannya pagelaran wayang kulit “Kembang Dewo Retno”, JAKER Boyolali berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian budaya dan warisan leluhur. Pagelaran ini merupakan sebuah langkah penting dalam mempromosikan budaya dan warisan Indonesia.

    Partisipasi Masyarakat

    Masyarakat Boyolali dan sekitarnya dapat menghadiri pagelaran wayang kulit ini untuk memperluas pengetahuan dan pemahaman tentang budaya dan warisan leluhur. Pagelaran ini diharapkan dapat menjadi ajang silaturahmi dan mempererat hubungan antara masyarakat dan JAKER Boyolali.

    Pesan Moral

    Pagelaran wayang kulit “Kembang Dewo Retno” mengandung pesan moral yang sangat penting bagi masyarakat. Cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya kebenaran, keadilan, dan kesabaran dalam menghadapi tantangan hidup.

    “Nok Srie”Melaporkan”

  • Artikel,  Bencana,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Kriminal,  Kuliner,  Nasional,  Opini,  Politik,  SOSIAL

    PEDAGANG KOPI PINGGIR JALAN TERHIMPIT ATURAN RUKO DAN RAZIA DISHUB

    Jakarta wartapenasatu.com

    Keresahan Penjual Kopi Pinggir Jalan Terhimpit Aturan Baru

     

    Para penjual kopi pinggir jalan kembali menghadapi tantangan berat. Sejak hadirnya dua kafe baru di kawasan Ruko Inkopal, mereka kini dibatasi oleh aturan pengelola yang melarang berjualan setelah pukul 15.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB Aturan ini membuat para pelaku UMKM, khususnya pedagang kecil, semakin kesulitan mencari rezeki untuk menghidupi keluarganya.

     

    Salah satu pedagang kopi, Ibu Nok Srie, mengaku kecewa dengan kondisi tersebut. Menurutnya, pembatasan jam berjualan justru mematikan usaha kecil yang sudah sejak lama hadir dan menjadi alternatif bagi masyarakat. “Bagaimana UMKM bisa berkembang kalau setiap langkah kami dibatasi? Kami hanya ingin mencari nafkah dengan cara yang halal,” ujarnya.

     

    Kesulitan yang dirasakan para pedagang tidak berhenti sampai di situ. Selain aturan pengelola ruko, mereka juga harus berhadapan dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) yang kerap melakukan penertiban kendaraan di sekitar lokasi. Tidak jarang, mobil pembeli yang hanya berhenti sebentar untuk membeli minum pun diangkut, bahkan dikenakan denda. Hal ini membuat pembeli enggan singgah, dan berdampak langsung pada menurunnya pendapatan pedagang.

     

    Ibu Nok Srie menilai alasan yang disampaikan pihak berwenang sering kali tidak masuk akal. Menurutnya, mobil yang sekadar berhenti sebentar untuk membeli kopi tidak semestinya dianggap pelanggaran lalu lintas. “Mereka selalu punya alibi, padahal yang jelas-jelas terjadi adalah UMKM kecil seperti kami yang jadi korban,” ungkapnya dengan nada kecewa.

     

    Padahal, pemerintah selalu mendorong UMKM untuk tumbuh sebagai tulang punggung ekonomi rakyat. Presiden dan jajaran kementerian berulang kali menyampaikan pentingnya menciptakan “lumbung kedua” melalui pemberdayaan ekonomi kecil dan menengah. Namun, di lapangan, para pelaku UMKM justru sering dihadapkan pada kebijakan yang membatasi ruang gerak mereka.

     

    Kondisi ini semakin ironis karena para pedagang kecil sesungguhnya ikut berkontribusi dalam menghidupkan kawasan sekitar. Kehadiran mereka menjadi pilihan masyarakat yang menginginkan minuman murah dan suasana sederhana, berbeda dengan kafe modern yang segmentasinya terbatas. “Kami tidak menolak keberadaan kafe baru, tapi jangan sampai keberadaan kami dimatikan dengan aturan yang tidak berpihak,” tambah Ibu Nok Srie.

     

    Para pedagang berharap ada solusi yang lebih bijaksana dari pengelola maupun pemerintah daerah. Mereka meminta agar UMKM tetap diberi ruang untuk berusaha tanpa harus tertekan oleh aturan yang merugikan. Dengan begitu, kehadiran kafe modern dan pedagang kecil bisa berjalan berdampingan, saling menghidupkan, bukan saling mematikan

    “Nok Srie”Melaporkan

    Dishub yang angkut truk beli minum i

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Hiburan,  hukum,  Internasional,  Kesehatan,  Kuliner,  Loker,  Musik,  Nasional,  Olah Raga,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL,  Tumbuhan,  Wisata

    MENUJU INDONESIA EMAS 2045 IKPPI BEKALI PEREMPUAN KETRAMPILAN SURVEYOR

    Jakarta wartapenasatu.com

    Pelatihan Surveyor untuk Perempuan: IKPPI dan PENEMU Siapkan Interviewer Handal Menuju Indonesia Emas

     

    Jakarta – Dalam rangka memperkuat peran perempuan dalam pembangunan bangsa, Sri Kandi Pejuang Indonesia Maju (PENEMU) yang dipimpin oleh Ibu Enok Srie di bawah naungan Ikatan Ketua Pejuang Perempuan Indonesia (IKPPI) menggelar pelatihan surveyor. Kegiatan ini berlangsung di Restoran Cut The Crape, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada dua gelombang, yakni 9 Agustus 2024 dan 16 Agustus 2024.

     

    Pelatihan ini diikuti oleh ibu-ibu dari berbagai organisasi yang berada di bawah naungan IKPPI, serta melibatkan kerja sama dengan sejumlah program televisi dan instansi terkait. Tujuannya adalah membekali para peserta dengan keterampilan sebagai interviewer yang andal, profesional, dan berintegritas dalam menjalankan riset maupun survei.

     

    Ketua Umum IKPPI, Ibu Sinda Sutadisastra, menyampaikan harapannya agar pelatihan ini dapat melahirkan sumber daya perempuan yang mampu memberikan kontribusi nyata. “Kami ingin para ibu-ibu tidak hanya sekadar menjadi peserta, tetapi juga bisa tampil sebagai interviewer yang loyal, profesional, dan dapat mempertanggungjawabkan setiap hasil data yang mereka peroleh,” ujarnya.

     

    Lebih lanjut, Ibu Sinda menekankan pentingnya loyalitas, komitmen, dan integritas dalam profesi surveyor. Menurutnya, hasil survei yang valid dan terpercaya hanya bisa dicapai jika interviewer menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. Hal ini sekaligus menjadi bekal penting bagi para perempuan dalam mendukung berbagai program riset yang berkaitan dengan masyarakat.

     

    Pelatihan yang terbagi dalam dua gelombang ini juga dirancang untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi para peserta. Dengan sistem berjenjang, peserta tidak hanya mendapatkan materi dasar mengenai metode wawancara, tetapi juga praktik langsung agar lebih siap menghadapi tantangan di lapangan.

     

    Para peserta menyambut kegiatan ini dengan antusias. Banyak dari mereka menyatakan bahwa pelatihan surveyor ini memberikan wawasan baru, terutama dalam hal teknik komunikasi, penyusunan pertanyaan, serta etika profesional saat melakukan riset. Mereka merasa pengalaman ini dapat menjadi bekal berharga dalam mendukung program-program pembangunan nasional.

     

    Melalui kegiatan ini, IKPPI dan PENEMU berharap dapat mencetak kader-kader perempuan yang tangguh dan terampil, sekaligus berkontribusi aktif dalam mengawal berbagai kebijakan strategis menuju Indonesia Emas 2045. Perempuan bukan hanya menjadi pendamping, tetapi juga motor penggerak perubahan menuju bangsa yang maju, mandiri, dan berdaya saing tinggi.

    “Nok Srie”Melaporkan 

  • Artikel,  Daerah,  hukum,  Internasional,  Nasional,  Opini,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    MENGHADANG KUBILAI KHAN DISKUSI DAN BEDAH BUKU UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN LITERASI

    Jawa Timur  wartapenasatu.com

    Diskusi & Bedah Buku “Menghadang Kubilai Khan” di Kudus: Menghidupkan Tradisi Literasi dan Ruang Publik

    Kudus, Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia sekaligus HUT ke-32 Jaringan Kebudayaan Rakyat (JAKER), JAKER Kabupaten Kudus bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus menyelenggarakan acara Diskusi dan Bedah Buku “Menghadang Kubilai Khan” karya AJ Susmana. Acara akan berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, bertempat di Rumah Dinas Wakil Bupati Kudus, mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai.

    Kegiatan ini akan menghadirkan langsung sang penulis, AJ Susmana, yang akan berbagi pandangan mengenai isi bukunya sekaligus memberikan refleksi atas peristiwa sejarah yang diangkat. Selain itu, hadir pula dua narasumber terkemuka, yaitu Adhitia Armitrianto selaku Ketua JAKER Jawa Tengah, serta Imam Khanafi dari Pojok Kliping & Phos Collective. Kehadiran para narasumber diharapkan dapat memperkaya perspektif dan menajamkan diskusi.

    Ketua JAKER Kudus, Wahyu Deseptian, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari komitmen JAKER untuk terus menghidupkan tradisi literasi dan membuka ruang-ruang diskusi publik di Kudus. “Kami ingin mendorong masyarakat Kudus untuk semakin dekat dengan literasi, sejarah, dan kebudayaan. Buku Menghadang Kubilai Khan membuka ruang refleksi tentang perjalanan bangsa serta relevansinya dengan kondisi hari ini,” ujarnya.

    Buku Menghadang Kubilai Khan sendiri membahas peristiwa bersejarah di Nusantara, khususnya upaya bangsa ini menghadapi ekspedisi besar yang dikirim oleh Kubilai Khan, Kaisar Mongolia. Melalui narasi yang tajam, AJ Susmana mengajak pembaca untuk merenungkan kembali nilai-nilai kebangsaan, persatuan, serta strategi kebudayaan yang diwariskan leluhur dalam menjaga kedaulatan bangsa.

    Diskusi dan bedah buku ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang akademis, tetapi juga ruang kebersamaan lintas generasi. Dengan menggandeng masyarakat, mahasiswa, budayawan, dan pegiat literasi di Kudus, acara ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya sejarah dan literasi sebagai pilar peradaban.

    Pemkab Kudus menyambut baik inisiatif ini karena sejalan dengan semangat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Kegiatan literasi semacam ini dipandang penting sebagai upaya memperkuat identitas kebangsaan sekaligus membangun masyarakat yang kritis dan berbudaya.

    Selain diskusi, acara ini juga menjadi momentum mempererat sinergi antara pemerintah daerah dengan komunitas kebudayaan. JAKER, yang kini telah berusia 32 tahun, terus menegaskan posisinya sebagai organisasi yang konsisten mengangkat isu-isu kebudayaan, literasi, serta pemberdayaan masyarakat di berbagai daerah di Indonesia.

    Dengan semangat “Menghidupkan Literasi, Merawat Kebudayaan, dan Membangun Bangsa”, diskusi dan bedah buku ini diharapkan menjadi inspirasi nyata bahwa peringatan kemerdekaan bukan hanya seremonial, melainkan juga ruang untuk memperdalam refleksi sejarah serta menyiapkan langkah menuju Indonesia Emas 2045 .

    “Nok Srie”Melaporkan

  • Artikel,  Daerah,  Nasional,  Opini,  Politik,  SOSIAL

    Pelantikan pengurus DPN partai PADI

    pelantikan pengurus DPN Partai PADI

    Tangerang-Banten,Warta pena satu. com

    Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai PADI resmi melantik jajaran pengurus baru untuk periode 2025-2030. Acara pelantikan yang berlangsung khidmat di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, pada Senin (18/8/2025) ini dihadiri oleh ratusan kader partai, tokoh politik nasional, serta perwakilan dari berbagai organisasi masyarakat.

    Presiden Partai PADI, dalam sambutannya menekankan pentingnya soliditas dan kerja keras seluruh pengurus dalam menghadapi tantangan politik ke depan. Ia juga mengajak seluruh kader untuk terus berjuang demi mewujudkan cita-cita partai, yaitu Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.

    “Pelantikan ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga momentum untuk memperkuat komitmen kita dalam melayani masyarakat dan membangun bangsa,” ujar presiden PADI . Ia menambahkan, pengurus baru harus mampu membawa Partai PADI menjadi kekuatan politik yang relevan dan berpengaruh dalam percaturan politik nasional.

    Susunan pengurus DPN Partai PADI yang baru dilantik terdiri dari berbagai tokoh dengan latar belakang yang beragam, mulai dari politisi senior, akademisi, pengusaha, hingga aktivis muda. Komposisi ini diharapkan dapat memperkaya perspektif dan strategi partai dalam merespons berbagai isu dan permasalahan yang dihadapi bangsa.

     Kehadiran tokoh-tokoh ini diharapkan dapat meningkatkan daya tarik dan elektabilitas Partai PADI di mata masyarakat.

    Dalam kesempatan yang baik ini presiden Partai PADI, menyampaikan pesan agar seluruh pengurus senantiasa mengedepankan etika dan moralitas dalam berpolitik. Ia mengingatkan bahwa kepercayaan masyarakat adalah modal utama bagi partai politik, sehingga harus dijaga dengan sebaik-baiknya.

    • Acara pelantikan pengurus DPN Partai PADI ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan ramah tamah. Para pengurus baru tampak antusias dan bersemangat untuk segera menjalankan tugas dan tanggung jawab yang telah diamanahkan. Mereka berjanji akan bekerja keras untuk memajukan partai dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.
  • Artikel,  Daerah,  Ekonomi,  Internasional,  Kuliner,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    TASYAKURAN KEMERDEKAAN WARGA RT 10 RW 04 TEGUHKAN KOMITMEN PERSATUAN

    Jakarta wartapenasatu.com

     

    Warga RT 10 RW 04 Kelapa Gading Barat Gelar Tasyakuran Jelang Hari Kemerdekaan

    Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, warga RT 10 RW 04 Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, menggelar acara tasyakuran pada Sabtu, 16 Agustus 2025. Acara ini berlangsung penuh khidmat dan kebersamaan dengan mengangkat tema doa bersama untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

    Kegiatan diawali dengan doa bersama yang dipimpin tokoh masyarakat setempat. Dalam doa tersebut, warga memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kekuatan, persatuan, serta perlindungan dari segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah persaudaraan. Suasana khusyuk terasa ketika seluruh hadirin turut menundukkan kepala, memohon keberkahan bagi tanah air.

    Selain doa bersama, acara tasyakuran juga menjadi ajang mempererat silaturahmi antarwarga. Melalui momen ini, masyarakat Kelapa Gading Barat menegaskan pentingnya menjaga solidaritas dan gotong royong, sebagai warisan nilai perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang harus terus dijaga hingga generasi mendatang.

    Dalam kesempatan itu, warga juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung arah pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Mereka menilai bahwa kebijakan pemerintah saat ini perlu terus dikawal agar dapat menghadirkan kesejahteraan dan kemajuan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Ketua RT 10 menyampaikan bahwa tasyakuran ini bukan hanya seremonial tahunan, tetapi juga wujud rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia. “Kami ingin semangat kemerdekaan tidak hanya berhenti pada upacara, tetapi juga dihayati dalam kehidupan sehari-hari melalui persatuan dan kerja nyata,” ujarnya.

    Momentum tasyakuran ini juga menjadi pengingat bahwa cita-cita Indonesia Emas 2045 hanya bisa terwujud jika masyarakat turut berperan aktif. Warga menegaskan siap mendukung kebijakan hilirisasi, pemberdayaan masyarakat, hingga peningkatan kualitas sumber daya manusia, sejalan dengan visi pemerintah saat ini.

    Acara tasyakuran ditutup dengan ramah tamah sederhana antarwarga. Hidangan khas nusantara yang disajikan menambah keakraban suasana, sekaligus memperkuat rasa persaudaraan. Semua hadirin berharap, doa dan kebersamaan malam itu menjadi langkah kecil yang memberi makna besar bagi masa depan bangsa.

    Dengan semangat kebersamaan, warga RT 10 RW 04 Kelapa Gading Barat bertekad menjaga persatuan dan terus mengawal pembangunan menuju Indonesia yang lebih maju, berdaulat, adil, dan sejahtera.

    “Nok Srie”Melaporkan 

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  Hiburan,  hukum,  Internasional,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    JAKER AJAK KEMENTRIAN PERTAHANAN BERSINERGI WUJUDKAN INDONESIA EMAS LEWAT HILIRISASI BUDAYA

    Jakarta wartapenasatu.com

    “Nok Srie”Melaporkan 

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Kesehatan,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    KETUA UMUM IKPPI BERTEMU PENULIS LELAKI BERNAMA KARSA

    Jakarta wartapenasatu.com

    Budaya dan Perjuangan Bersinergi di Hari Veteran Nasional: Ibu Sinda Sutadisastra Bertemu Penulis “Lelaki Bernama Karsa”

     

    Jakarta – Minggu, 10 Agustus 2025, suasana di Bundaran HI dipenuhi semangat kebangsaan dalam rangka peringatan Hari Veteran Nasional. Di tengah hiruk pikuk acara, sebuah momen tak terduga terjadi ketika Ketua Umum Ikatan Ketua Pejuang Perempuan Indonesia (IKPPI), Ibu Sinda Sutadisastra, bertemu langsung dengan penulis terkenal, AJ Susmana atau Antun Joko Susmana. Pertemuan tersebut menjadi simbol indahnya persinggungan antara perjuangan dan budaya.

     

    Ibu Sinda, yang selama ini dikenal sebagai pejuang pemberdayaan perempuan, mengaku merasa terhormat dapat bertemu langsung dengan AJ Susmana. Apalagi, pertemuan itu memberinya kesempatan istimewa untuk mendapatkan tanda tangan sang penulis pada karyanya yang berjudul Lelaki Bernama Karsa. “Ini adalah momen yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga memperkuat semangat bahwa perjuangan perempuan bisa berjalan seiring dengan pelestarian budaya,” ujar Ibu Sinda.

     

    Buku Lelaki Bernama Karsa sendiri merupakan kumpulan sepuluh cerita pendek yang mengangkat potret kehidupan manusia dari berbagai sudut pandang—sosial, budaya, hingga psikologis. Melalui narasi yang hangat namun kritis, AJ Susmana berhasil menyentuh tema-tema universal yang relevan dengan masyarakat Indonesia. Cerita-cerita di dalamnya menggambarkan betapa kompleksnya perjalanan manusia dalam menghadapi realitas hidup.

     

    Kisah utama, Lelaki Bernama Karsa, mengisahkan tentang seorang laki-laki bernama Karsa yang memiliki impian besar, namun harus bergulat dengan kenyataan yang keras. Tokoh Karsa menjadi representasi kekuatan dan kelemahan manusia, di mana idealisme seringkali bertemu dengan keterbatasan. Tema pencarian jati diri, konflik batin, dan refleksi filosofis menjadi benang merah yang memperkaya cerita ini.

     

    Kelebihan karya AJ Susmana terletak pada gaya bahasa yang sederhana namun sarat makna, membuat pembaca mudah larut dalam emosi dan pengalaman karakter. Setiap cerita memiliki kekuatan tersendiri, mengajak pembaca untuk merenung dan memahami realitas kehidupan dari perspektif yang lebih luas. Bagi pecinta sastra yang mendalam dan penuh makna, buku ini menjadi bacaan yang layak dimiliki.

     

    Pertemuan di Bundaran HI ini menjadi lebih dari sekadar perjumpaan antara penulis dan pembaca. Ia menjadi momentum di mana nilai-nilai budaya dan semangat perjuangan nasional bertemu dalam satu ruang. Kehadiran Ibu Sinda di acara ini menunjukkan bahwa tokoh-tokoh perempuan Indonesia tidak hanya berperan di ranah sosial dan politik, tetapi juga dalam merawat khazanah budaya bangsa.

     

    Peringatan Hari Veteran Nasional tahun ini akhirnya tidak hanya menjadi ajang penghormatan bagi para pahlawan, tetapi juga ruang untuk mempererat hubungan antara generasi pejuang dan para pelaku budaya. Momen Ibu Sinda dan AJ Susmana menjadi pengingat bahwa perjuangan dan seni adalah dua pilar penting yang, jika bersinergi, mampu memperkuat identitas dan semangat bangsa Indonesia.