Ekonomi
CARA BISNIS DI CHINA
WARTAPENASATU – Pengusaha alat berat terkemuka asal Jakarta, Iskandar Sos, intensif memanfaatkan kunjungannya ke Zhengzhou, Tiongkok, untuk mendalami perkembangan pesat teknologi pertanian modern. Kehadiran Iskandar pada 22 Mei 2025 di Negeri Tirai Bambu ini bertepatan dengan Authorization Ceremony, sebuah forum penting untuk pertukaran informasi dan inovasi.
Iskandar secara khusus menyoroti kemajuan teknologi di Zhengzhou sebagai sumber inspirasi berharga. Ia meyakini bahwa adopsi teknologi serupa dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi sektor pertanian di Indonesia, sektor krusial bagi perekonomian nasional. Sebagai pelaku usaha berpengalaman di industri alat berat, Iskandar memiliki perspektif unik tentang bagaimana mekanisasi dan teknologi dapat merevolusi praktik pertanian tradisional.
Misi Delegasi Indonesia
Dalam kunjungan penting ini, Iskandar tidak datang sendirian. Delegasi Indonesia diperkuat oleh kehadiran Ade Sjam Tjahjadi, Ketua Koperasi IKAL Bhakti Nusantara Lemhannas, didampingi wakilnya, Benyamin Sudarmadi. Mereka membawa visi penguatan koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Turut mendampingi pula sejumlah tokoh koperasi nasional berpengaruh, seperti Dr. Mahadi Bahtera, M.Si, Ketua Dewan Pengawas Dekopin Nasional, dan Dr. Rahmat Salam, Ketua Umum KNG RAYA. Kehadiran mereka menegaskan komitmen untuk menjajaki peluang kolaborasi yang mendukung pengembangan koperasi dan pertanian di Tanah Air.Aspek pendampingan dalam kunjungan ini juga menjadi perhatian. Delegasi Indonesia mendapatkan bimbingan dan arahan dari Yoen Zulkifli Chairudin, seorang Mediator sekaligus Tim Pakar KNG Raya. Ia berperan penting dalam memfasilitasi komunikasi dan pertukaran informasi. Selain itu, Aramiko, Wakil Sekretaris Jenderal Partai PADI, juga turut hadir, menunjukkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas nasional.
“Kunjungan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi transfer pengetahuan dan teknologi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya di sektor alat berat,” ujar Iskandar.
Berbagai Kunjungan Perusahaan
Selama di Zhengzhou, delegasi Indonesia mengunjungi sejumlah perusahaan terkemuka yang bergerak di berbagai sektor, termasuk:
* Qixian Jindi Agricultural Co.,Ltd (bawang putih)
* Lippai Group (drone, excavator)
* Henan Yadu Industrial Co., Ltd. (bahan medis)
* Tuoren Holding Group Co., Ltd. (mesin dialisis)
* Henan Dafang Heavy Machinery Co., Ltd. (Crane/mesin derek)
* Puyang Dongrun Special Grease Co., Ltd. (minyak pelumas/oli)
* Pabrik mesin pengolahan dan pemilah sampah
* Pabrik traktor pertanian & peralatan pengolahan tanah pertanian
* Jinju kontraktor dan investasiKunjungan ini juga mencakup diskusi investasi serta pengolahan dan pengalihan teknologi penanaman bawang putih, jagung, dan tebu.
Sebagai hasil dari kunjungan ini, KNG Raya kini telah memiliki Kantor Perwakilan di Henan, Tiongkok.Delegasi dari Tiongkok yang hadir antara lain Mr. Chen Jun Chi (Ketua), Mr. Cui Wei Tao (Wakil Ketua), dan Mr. Yang Yuan (Penasihat).
CARA BISNIS DI CHINA
Bagaimana Bisnis di China?
BagikanWARTAPENASATU – Pengusaha alat berat terkemuka asal Jakarta, Iskandar Sos, intensif memanfaatkan kunjungannya ke Zhengzhou, Tiongkok, untuk mendalami perkembangan pesat teknologi pertanian modern. Kehadiran Iskandar pada 22 Mei 2025 di Negeri Tirai Bambu ini bertepatan dengan Authorization Ceremony, sebuah forum penting untuk pertukaran informasi dan inovasi.
Iskandar secara khusus menyoroti kemajuan teknologi di Zhengzhou sebagai sumber inspirasi berharga. Ia meyakini bahwa adopsi teknologi serupa dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi sektor pertanian di Indonesia, sektor krusial bagi perekonomian nasional. Sebagai pelaku usaha berpengalaman di industri alat berat, Iskandar memiliki perspektif unik tentang bagaimana mekanisasi dan teknologi dapat merevolusi praktik pertanian tradisional.
Misi Delegasi Indonesia
Dalam kunjungan penting ini, Iskandar tidak datang sendirian. Delegasi Indonesia diperkuat oleh kehadiran Ade Sjam Tjahjadi, Ketua Koperasi IKAL Bhakti Nusantara Lemhannas, didampingi wakilnya, Benyamin Sudarmadi. Mereka membawa visi penguatan koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Turut mendampingi pula sejumlah tokoh koperasi nasional berpengaruh, seperti Dr. Mahadi Bahtera, M.Si, Ketua Dewan Pengawas Dekopin Nasional, dan Dr. Rahmat Salam, Ketua Umum KNG RAYA. Kehadiran mereka menegaskan komitmen untuk menjajaki peluang kolaborasi yang mendukung pengembangan koperasi dan pertanian di Tanah Air.Aspek pendampingan dalam kunjungan ini juga menjadi perhatian. Delegasi Indonesia mendapatkan bimbingan dan arahan dari Yoen Zulkifli Chairudin, seorang Mediator sekaligus Tim Pakar KNG Raya. Ia berperan penting dalam memfasilitasi komunikasi dan pertukaran informasi. Selain itu, Aramiko, Wakil Sekretaris Jenderal Partai PADI, juga turut hadir, menunjukkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas nasional.
“Kunjungan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi transfer pengetahuan dan teknologi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya di sektor alat berat,” ujar Iskandar.
Berbagai Kunjungan Perusahaan
Selama di Zhengzhou, delegasi Indonesia mengunjungi sejumlah perusahaan terkemuka yang bergerak di berbagai sektor, termasuk:
* Qixian Jindi Agricultural Co.,Ltd (bawang putih)
* Lippai Group (drone, excavator)
* Henan Yadu Industrial Co., Ltd. (bahan medis)
* Tuoren Holding Group Co., Ltd. (mesin dialisis)
* Henan Dafang Heavy Machinery Co., Ltd. (Crane/mesin derek)
* Puyang Dongrun Special Grease Co., Ltd. (minyak pelumas/oli)
* Pabrik mesin pengolahan dan pemilah sampah
* Pabrik traktor pertanian & peralatan pengolahan tanah pertanian
* Jinju kontraktor dan investasiKunjungan ini juga mencakup diskusi investasi serta pengolahan dan pengalihan teknologi penanaman bawang putih, jagung, dan tebu.
Sebagai hasil dari kunjungan ini, KNG Raya kini telah memiliki Kantor Perwakilan di Henan, Tiongkok.Delegasi dari Tiongkok yang hadir antara lain Mr. Chen Jun Chi (Ketua), Mr. Cui Wei Tao (Wakil Ketua), dan Mr. Yang Yuan (Penasihat).
Bagaimana Bisnis di China?
WARTAPENASATU – Pengusaha alat berat terkemuka asal Jakarta, Iskandar Sos, intensif memanfaatkan kunjungannya ke Zhengzhou, Tiongkok, untuk mendalami perkembangan pesat teknologi pertanian modern. Kehadiran Iskandar pada 22 Mei 2025 di Negeri Tirai Bambu ini bertepatan dengan Authorization Ceremony, sebuah forum penting untuk pertukaran informasi dan inovasi.
Iskandar secara khusus menyoroti kemajuan teknologi di Zhengzhou sebagai sumber inspirasi berharga. Ia meyakini bahwa adopsi teknologi serupa dapat secara signifikan meningkatkan efisiensi sektor pertanian di Indonesia, sektor krusial bagi perekonomian nasional. Sebagai pelaku usaha berpengalaman di industri alat berat, Iskandar memiliki perspektif unik tentang bagaimana mekanisasi dan teknologi dapat merevolusi praktik pertanian tradisional.
Misi Delegasi Indonesia
Dalam kunjungan penting ini, Iskandar tidak datang sendirian. Delegasi Indonesia diperkuat oleh kehadiran Ade Sjam Tjahjadi, Ketua Koperasi IKAL Bhakti Nusantara Lemhannas, didampingi wakilnya, Benyamin Sudarmadi. Mereka membawa visi penguatan koperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Turut mendampingi pula sejumlah tokoh koperasi nasional berpengaruh, seperti Dr. Mahadi Bahtera, M.Si, Ketua Dewan Pengawas Dekopin Nasional, dan Dr. Rahmat Salam, Ketua Umum KNG RAYA. Kehadiran mereka menegaskan komitmen untuk menjajaki peluang kolaborasi yang mendukung pengembangan koperasi dan pertanian di Tanah Air.Aspek pendampingan dalam kunjungan ini juga menjadi perhatian. Delegasi Indonesia mendapatkan bimbingan dan arahan dari Yoen Zulkifli Chairudin, seorang Mediator sekaligus Tim Pakar KNG Raya. Ia berperan penting dalam memfasilitasi komunikasi dan pertukaran informasi. Selain itu, Aramiko, Wakil Sekretaris Jenderal Partai PADI, juga turut hadir, menunjukkan dukungan dari berbagai elemen masyarakat untuk pengembangan teknologi dan peningkatan kapasitas nasional.
“Kunjungan ini diharapkan dapat membuka jalan bagi transfer pengetahuan dan teknologi yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Tiongkok, khususnya di sektor alat berat,” ujar Iskandar.
Berbagai Kunjungan Perusahaan
Selama di Zhengzhou, delegasi Indonesia mengunjungi sejumlah perusahaan terkemuka yang bergerak di berbagai sektor, termasuk:
* Qixian Jindi Agricultural Co.,Ltd (bawang putih)
* Lippai Group (drone, excavator)
* Henan Yadu Industrial Co., Ltd. (bahan medis)
* Tuoren Holding Group Co., Ltd. (mesin dialisis)
* Henan Dafang Heavy Machinery Co., Ltd. (Crane/mesin derek)
* Puyang Dongrun Special Grease Co., Ltd. (minyak pelumas/oli)
* Pabrik mesin pengolahan dan pemilah sampah
* Pabrik traktor pertanian & peralatan pengolahan tanah pertanian
* Jinju kontraktor dan investasiKunjungan ini juga mencakup diskusi investasi serta pengolahan dan pengalihan teknologi penanaman bawang putih, jagung, dan tebu.
Sebagai hasil dari kunjungan ini, KNG Raya kini telah memiliki Kantor Perwakilan di Henan, Tiongkok.Delegasi dari Tiongkok yang hadir antara lain Mr. Chen Jun Chi (Ketua), Mr. Cui Wei Tao (Wakil Ketua), dan Mr. Yang Yuan (Penasihat).
BRNR Jakarta Utara Sosialisasikan Super Aplikasi KTAD ke Seluruh Anak Cabang
Jakarta Utara, – DPC BRNR (Barisan Relawan Nusantara Raya) Jakarta Utara gencar mensosialisasikan aplikasi KTAD (Kartu Tanda Anggota Digital) BRNR kepada seluruh anak cabangnya di Jakarta Utara. Sosialisasi ini dilakukan setelah DPC BRNR Jakarta Utara berhasil membentuk anak cabang di enam kecamatan di wilayah tersebut.
Dalam sosialisasi di PAC BRNR Kecamatan Pademangan pada tanggal 29 Mei 2026, pukul 11.00 WIB di Jalan Pademangan Raya, Warung Mama Ara (depan Steak Ayam Rakyat), Dzulfadhli (Sekretaris BRNR Jakarta Utara) menjelaskan bahwa KTAD BRNR merupakan sebuah super aplikasi. Aplikasi ini mengintegrasikan berbagai layanan, mulai dari PPOB (Payment Point Online Bank), layanan perbankan, hingga fitur sosial media yang mirip dengan Facebook, TikTok, dan WhatsApp.
Ketua BRNR Jakarta Utara (Sudarmawan), menjawab pertanyaan umum mengenai keamanan data pengguna. Ia memastikan bahwa aspek legalitas aplikasi KTAD BRNR telah melalui kajian hukum yang menyeluruh. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pengelolaan keuangan aplikasi telah terdaftar di OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Hal ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kepercayaan pengguna terhadap aplikasi tersebut.
Sosialisasi ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan pemahaman anggota BRNR Jakarta Utara mengenai fitur dan manfaat aplikasi KTAD BRNR. Dengan fitur-fitur yang komprehensif, diharapkan aplikasi ini dapat memudahkan akses anggota terhadap berbagai layanan dan memperkuat konektivitas internal organisasi.
Gencatan Senjata Perang Dagang AS-China
Internasional || Perang dagang antara Amerika Serikat dan China kembali memanas pada awal tahun 2025, menunjukkan betapa rapuhnya hubungan perdagangan dua raksasa ekonomi dunia ini. Setelah sempat mereda, eskalasi baru kembali terjadi dan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.
Eskalasi Tarif yang Meningkat
Pada bulan April 2025, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, secara mengejutkan menaikkan tarif impor terhadap berbagai barang asal China hingga mencapai 245%. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas tuduhan praktik perdagangan tidak adil oleh pihak China. Tak tinggal diam, pemerintah China langsung membalas dengan menaikkan tarif sebesar 125% untuk sejumlah produk asal Amerika Serikat. Tindakan saling balas ini memicu ketegangan baru di sektor perdagangan global.
Gencatan Senjata Sementara
Di tengah panasnya tensi perang dagang, kedua negara sepakat untuk meredakan konflik melalui perundingan yang berlangsung di Jenewa. Pada 14 Mei 2025, kesepakatan gencatan senjata sementara diumumkan. Dalam kesepakatan tersebut:
-
AS sepakat menurunkan tarif menjadi 30%
-
China menurunkan tarif menjadi 10%
-
Gencatan senjata ini berlaku selama 90 hari untuk memberi ruang pada negosiasi lanjutan
Langkah Tambahan dari Pemerintah China
Sebagai sinyal itikad baik, pemerintah China juga menangguhkan sanksi non-tarif terhadap 17 entitas asal AS yang sebelumnya masuk dalam daftar hitam. Selain itu, pembatasan ekspor terhadap 28 perusahaan AS juga ditangguhkan selama periode 90 hari. Langkah ini menunjukkan upaya Beijing untuk membuka jalur diplomasi ekonomi secara lebih serius.
Dampak terhadap Indonesia
Konflik ini turut berdampak pada perekonomian Indonesia. Ketidakpastian perdagangan global membuat ekspor Indonesia mengalami tekanan, serta menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi di beberapa sektor. Meski demikian, situasi ini juga membuka peluang:
-
Indonesia berpotensi menarik investor yang mencari alternatif dari China
-
Diversifikasi pasar ekspor bisa diperluas
-
Dorongan untuk memperkuat industri lokal dan meningkatkan daya saing nasional
Perang dagang antara AS dan China belum menunjukkan tanda-tanda akan benar-benar usai. Meskipun terdapat langkah-langkah de-eskalasi, situasi tetap dinamis dan sangat bergantung pada keberhasilan negosiasi dalam beberapa bulan ke depan. Dunia, termasuk Indonesia, harus bersiap dengan berbagai skenario dan memanfaatkan peluang dari pergeseran arus perdagangan global. (iwg)
-