Ekonomi

  • Daerah,  Ekonomi,  Wisata

    Wings Air Resmi Kembali Layani Rute Banyuwangi–Surabaya, Bupati Ipuk Resmikan Penerbangan Perdana

    WARTAPENASATUJATIM | Banyuwangi – Maskapai Wings Air resmi kembali membuka penerbangan rute Banyuwangi–Surabaya. Peresmian Penerbangan Perdana (Inaugural Flight) berlangsung di Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Rabu (24/9/2025), dan dihadiri langsung oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani.

    Dalam acara bertajuk Peresmian dan Press Conference Terbang Kembali Wings Air Banyuwangi–Surabaya, Bupati Ipuk menyampaikan apresiasinya atas langkah Wings Air yang kembali melayani masyarakat Banyuwangi. Menurutnya, kehadiran rute ini tidak hanya mempermudah mobilitas warga, namun juga menjadi penopang penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata daerah.

    “Dengan kembalinya Wings Air, aksesibilitas menuju Banyuwangi semakin terbuka luas. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan, memperkuat konektivitas bisnis, serta memberi manfaat besar bagi masyarakat Banyuwangi,” ujar Ipuk.

    Penerbangan Wings Air rute Banyuwangi–Surabaya akan dilayani dua kali dalam seminggu, yakni setiap Rabu dan Minggu. Dari Banyuwangi berangkat pukul 11.25 WIB, dan dari Surabaya pukul 12.15 WIB, menggunakan pesawat ATR 72-500/600. Penumpang juga mendapatkan fasilitas bagasi gratis hingga 7 kg.

    Sementara itu, manajemen Wings Air perwakilan dari Surabaya Divi, menyampaikan, rute ini dihadirkan kembali setelah melihat tingginya kebutuhan konektivitas udara di ujung timur Pulau Jawa.

    “Banyuwangi punya potensi besar di sektor pariwisata, perdagangan, dan investasi. Dengan penerbangan reguler ini, kami berharap bisa ikut mendukung kemajuan daerah,” terang Divi perwakilan Wings Air Surabaya.

    Kembalinya rute ini disambut antusias masyarakat Banyuwangi. Selain memperkuat jalur transportasi udara, rute Banyuwangi–Surabaya juga diharapkan mampu mempercepat pergerakan logistik, memperluas jaringan bisnis, dan memberikan kemudahan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang hendak berkunjung ke Bumi Blambangan.*** (Bgn)

    Jurnalis: Bambang Gunawan

  • Ekonomi,  Pertahanan,  Tumbuhan

    Dari Tanah Kering, Tumbuh Harapan Mulia Seorang Prajurit

    WARTAPENASATUJATIM | Magetan – Senja baru saja turun di langit Desa Setren, Kecamatan Bendo, Kabupaten Magetan. Angin sepoi berhembus pelan, menyapu dedaunan dan tanah yang mulai kering. Namun seorang pria berbadan tegap justru baru memulai pekerjaannya yang kedua hari itu.

    Adalah Letda Cke Isdayun, seorang perwira TNI AD yang sehari-hari menjabat sebagai Paur Produk Penrem 081/DSJ. Usai bertugas seharian, ia tak langsung beristirahat. Seragam dinas ditanggalkan, diganti dengan pakaian seadanya, dan sebuah alat semprot pertanian disandarkan di pundaknya.

    Langkahnya menyusuri jalan setapak di belakang rumah, menuju hamparan lahan seluas hampir 1,5 hektare milik keluarganya. Di sanalah tempat ia menanam harapan untuk keluarganya.

    “Dulunya di sini saya tanami sayur-sayuran, seperti bayam, kangkung, dan terong. Sebagian juga ada tebu yang kemarin baru saja dipanen. Sekarang tanahnya sedang kami olah lagi untuk ditanami tebu kembali,” kata Isdayun, Rabu (24/9/2025).

    Namun tantangan datang saat musim kemarau tiba. Air menjadi barang langka, dan sayuran tak lagi bisa tumbuh dengan optimal.

    “Kalau sudah kemarau seperti sekarang, tanaman yang bisa saya tanam hanya ubi jalar. Karena di sini untuk pengairannya cuma mengandalkan air hujan,” sebutnya.

    Meski hasil panennya tak selalu melimpah, Isdayun mengaku bersyukur. Dari kerja keras dan keringatnya ada tambahan rezeki untuk keluargnya.

    “Alhamdulillah, selain untuk kebutuhan sehari-hari di dapur, hasil lebihnya juga bisa dijual. Mungkin nilainya tidak besar, tapi cukup untuk menambah penghasilan keluarga,” ucapnya dengan rendah hati.

    Sementara itu, Danrem 081/DSJ Kolonel Arm Untoro Hariyanto menilai bahwa langkah yang dilakukan oleh Isdayun selaras dengan semangat besar TNI dalam mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional.

    “Kami TNI memiliki komitmen kuat untuk mendukung ketahanan pangan, baik melalui pendampingan langsung kepada para petani di lapangan, maupun melalui upaya penyediaan sarana pendukung seperti pipanisasi dan pompanisasi untuk membantu pengairan,” jelasnya.

    Selain itu, menurutnya, TNI juga terus mendorong peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan Indeks Pertanaman (IP) guna mendukung produktivitas sektor pertanian secara menyeluruh.

    Lebih dari sekadar tugas, kata Untoro, menjadi prajurit berarti juga menjadi teladan dan tetap produktif, bahkan di luar jam dinas.

    “Apa yang dilakukan oleh Letda Isdayun adalah salah satu contoh nyata dari semangat dan kerja keras. Sebuah bukti bahwa selama kita mau berbuat dan bekerja keras, sekecil apa pun itu, pasti akan memberi manfaat dan dampak yang positif,” ujarnya.

    Di balik kesederhanaannya, Letda Cke Isdayun menunjukkan bahwa pengabdian bisa dilakukan dalam banyak bentuk. Tidak harus selalu dengan senjata, tetapi juga dengan cangkul, bibit, dan kerja keras yang tumbuh dari ketulusan hati.*** (Bgn)

    Jurnalis: Bambang Gunawan

  • Artikel,  Bisnis,  Ekonomi,  hukum,  Internasional,  Keamanan,  Kesehatan,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    Pemulihan Mental dan Edukasi Sosial Jadi Fokus Dinsos DKI dan Organisasi Perempuan

    Jakarta wartapenasatu.com

    Kolaborasi Dinsos DKI dan Organisasi Perempuan: Ingin Membangun Kerja Sama Mental Sosial Menuju Indonesia Emas

     

    Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta, Dr. drg. Maria Margaretha, M.Si., FISQua, bersama sejumlah organisasi perempuan Merencanakan melakukan sinergi dalam bidang sosial. Kegiatan ini melibatkan Ikatan Ketua Pejuang Perempuan Indonesia (IKPPI) yang diketuai Ibu Sinda Sutadisastra dan Sri Kandi Pejuang Indonesia Maju (PENEMU) yang dipimpin Ibu Nok Srie. Kehadiran perwakilan organisasi, di antaranya Ibu Ismi Sumantri dari Humas IKPPI, menjadi simbol semangat kebersamaan untuk memperkuat peran sosial masyarakat.

     

    Dalam pertemuan tersebut, dibahas pentingnya membangun mental anak bangsa sebagai fondasi menuju Indonesia Emas. Menurut para tokoh perempuan ini, pemulihan mental harus dimulai sejak dini agar generasi muda mampu menghadapi tantangan zaman, serta terhindar dari pengaruh negatif lingkungan.

     

    Fokus utama kolaborasi rencana kerja sama ini adalah memberikan edukasi sosial kepada masyarakat, khususnya kelompok marginal yang rentan terhadap tindakan kriminalitas maupun pelecehan. Masyarakat di lapisan bawah kerap menjadi korban karena lemahnya pemahaman dan minimnya akses terhadap pendidikan sosial. Oleh karena itu, upaya nyata diperlukan agar mereka memperoleh perlindungan sekaligus pembekalan hidup yang lebih baik.

     

    Dr. Maria Margaretha menegaskan bahwa Dinas Sosial DKI Jakarta tidak dapat bekerja sendirian. Sinergi dengan organisasi masyarakat menjadi kunci dalam membangun jejaring sosial yang lebih luas. Ia menilai peran perempuan dalam membentuk karakter sosial bangsa sangat penting, karena perempuan adalah pusat pendidikan pertama dalam keluarga dan masyarakat.

     

    Ibu Sinda Sutadisastra selaku Ketua IKPPI menambahkan bahwa kerja sama lintas organisasi adalah langkah strategis. Baginya, pemulihan mental masyarakat harus dilakukan secara konsisten melalui pembinaan, pendampingan, serta edukasi yang berkelanjutan. Hal ini akan membantu menciptakan gaya hidup sosial yang lebih beradab, disiplin, dan berintegritas.

     

    Sementara itu, Ibu Nok Srie, Ketua Sri Kandi Pejuang Indonesia Maju, menekankan pentingnya memulai perubahan dari hal-hal kecil. “Pemulihan sosial bukan hal instan, tetapi dimulai dari langkah sederhana seperti membangun kesadaran diri, membiasakan hidup tertib, dan saling menghargai dalam lingkungan sosial,” ujarnya.

     

    Dengan untuk memulai dan Berencana Kolaborasi antara Dinas Sosial DKI Jakarta dan organisasi perempuan ini diharapkan menjadi model kerja sama dalam mengatasi kerentanan sosial. Dengan langkah nyata dari pemulihan mental, penataan gaya hidup, hingga pemberdayaan masyarakat marginal, cita-cita menuju Indonesia Emas diyakini bisa terwujud lebih cepat.

    “Nok Srie”Melaporkan

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Internasional,  Keamanan,  Militer,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  Seni dan Budaya,  SOSIAL

    APBN dan Menteri Keuangan: Antara Stabilitas Angka dan Keadilan Sosial

    Jakarta wartapenasatu.com

    APBN dan Pergantian Menkeu: Antara Harapan dan Keraguan

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bukan sekadar kumpulan angka dalam dokumen ribuan halaman. Ia adalah denyut nadi kehidupan bangsa, sekaligus cermin politik ekonomi sebuah negara. Dari situ, publik bisa menilai sejauh mana negara sungguh hadir untuk rakyatnya. APBN bukan hanya soal laporan keuangan pemerintah, melainkan instrumen utama yang menentukan harga beras di pasar, upah tenaga honorer di pelosok, hingga ketersediaan obat gratis di puskesmas desa.

    Setiap rupiah yang tertulis dalam pos anggaran sesungguhnya berkelindan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat. Di ruang kelas sederhana, gaji guru honorer bergantung pada keputusan fiskal. Di lahan pertanian, subsidi pupuk menentukan nasib panen petani kecil. Di pusat layanan kesehatan desa, ketersediaan obat dan fasilitas menjadi bukti nyata apakah janji negara benar-benar ditepati atau hanya terhenti di atas kertas.

    Karena itulah, setiap kali kursi Menteri Keuangan berganti, publik selalu menyimpan harapan sekaligus kecemasan. Sosok baru di posisi Bendahara Negara seolah memegang kunci arah kebijakan ekonomi. Pertanyaan besar pun muncul: apakah kebijakan fiskal akan benar-benar berpihak pada rakyat kecil, atau justru sekadar menjaga stabilitas makro di atas kepentingan keseharian warga?

    Selama ini, bahasa teknokratis dalam penyusunan APBN kerap menutupi persoalan mendasar. Angka pertumbuhan ekonomi, defisit anggaran, dan rasio utang yang rapi di atas kertas seringkali tak selaras dengan realitas di lapangan. Bagi masyarakat bawah, yang lebih penting bukanlah jargon makroekonomi, melainkan apakah harga kebutuhan pokok stabil, apakah biaya pendidikan terjangkau, dan apakah layanan kesehatan bisa diakses tanpa harus menjual harta benda.

    Tantangan bagi Menteri Keuangan baru tidaklah ringan. Ia dituntut untuk mengelola APBN bukan sekadar sebagai laporan akuntansi negara, melainkan sebagai alat untuk menyeimbangkan keadilan sosial. Di tengah ketidakpastian global, fluktuasi harga komoditas, hingga ancaman resesi, arah kebijakan fiskal yang tepat bisa menjadi benteng ketahanan ekonomi nasional.

    Namun publik juga belajar untuk tidak menaruh harapan terlalu tinggi. Pengalaman selama ini menunjukkan, pergantian pejabat belum tentu melahirkan perubahan mendasar. Tak jarang, wajah baru hanya melanjutkan pola lama: menjaga stabilitas fiskal, namun melupakan fungsi APBN sebagai alat distribusi kesejahteraan. Rakyat pun khawatir, jargon reformasi fiskal kembali berhenti di ruang sidang dan meja birokrasi.

    Kini, yang ditunggu adalah keberanian Menteri Keuangan baru dalam menggeser paradigma. Dari sekadar menjaga angka, menuju menjadikan APBN sebagai instrumen politik keberpihakan. Dari sekadar laporan rutin, menjadi wajah negara yang benar-benar hadir. Pada akhirnya, sejarah akan mencatat bukan seberapa rapi angka-angka disusun, melainkan seberapa nyata dampaknya bagi rakyat yang setiap hari berjuang mempertahankan hidup.

    “Nok Srie”Melaporkan

  • Ekonomi,  Tumbuhan

    Sinergi Bersama Gerakan Pangan Murah Dalam Rangka Sukseskan Program Ketahanan Pangan di Kabupaten Gresik

    WARTAPENASATUJATIM | Gresik – Mensukseskan Program Ketahanan Pangan Serentak Nasional Tahun 2025, zoom meeting bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang dilanjutkan sambutan Menteri Pertanian RI, Bapak Andi Amran Sulaiman digelar di Pendopo Alun-alun Kabupaten Gresik, Jl. Wachid Hasyim No. 111, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Selasa (23/09/2025).

    Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani, S.E., M.MB., Kepala Bappeda Kabupaten Gresik Edy Hadisiswoyo, S.H., M.M., Kapolres Gresik yang diwakili Kapolsek Kebomas Kompol Gatot Setyo Budi, Kepala Disperindag Kabupaten Gresik Drs. Darmawan, M.Si., Kajari Gresik Yanuar Utomo, S.H., M.Hum., Camat Gresik Jalasvie Triyatmoko, S.S., para tamu undangan, serta masyarakat yang memanfaatkan pasar murah tersebut.

    Dalam rangkaiannya kegiatan diawali dengan zoom meeting bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang dilanjutkan sambutan Menteri Pertanian RI, Bapak Andi Amran Sulaiman. Kegiatan ini juga menghadirkan dialog interaktif yang tersambung dari Kabupaten Banyuwangi hingga Kabupaten Pacitan sebagai bentuk partisipasi daerah dalam Program Stabilisasi Pangan Nasional.

    Dalam sambutannya, Bupati Gresik H. Fandi Akhmad Yani menyampaikan apresiasi terhadap sinergi seluruh pihak dalam mengawal ketersediaan pangan murah bagi masyarakat.

    “Gerakan Pangan Murah ini menjadi langkah nyata pemerintah dalam menekan inflasi daerah sekaligus membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kasdim 0817/Gresik Mayor Inf Siari yang hadir mewakili Dandim 0817/Gresik menegaskan komitmen TNI untuk selalu mendukung program pemerintah, khususnya dalam menjaga ketahanan pangan.

    “Kami dari jajaran Kodim 0817/Gresik siap bersinergi dengan pemerintah daerah, kepolisian, dan seluruh stakeholder untuk memastikan ketersediaan pangan tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat,” tegas Kasdim.

    Kegiatan ini berlangsung lancar dan mendapat antusiasme tinggi dari warga yang hadir di pasar murah, yang menyediakan berbagai kebutuhan pokok dengan harga di bawah pasar.*** (Bgn)

    Jurnalis: Bambang Gunawan

  • Ekonomi,  Militer

    Gerakan Pangan Murah di Surabaya Dukung Stabilitas Pangan Nasional dan Keterjangkauan Harga

    WARTAPENASATUJATIM | SurabayaKasdam V/Brawijaya Zainul Bahar, S.H., M.Si., menghadiri kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang dilaksanakan serentak di 828 titik se-Jawa Timur pada Selasa (23/09/2025). Program ini menghadirkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga khusus Rp55.000 per kemasan 5 kilogram.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Jawa Timur dan pihak terkait atas dukungan menjaga keterjangkauan pangan.

    “Hari ini kita melepas lebih dari 2.400 ton beras. GPM ini berlanjut hingga akhir tahun,” ujarnya di Taman Mundu.

    Amran menegaskan Bulog harus membuka akses penuh agar masyarakat mudah mendapatkan beras murah.

    “Kami minta Bulog buka 24 jam, jangan dipersulit. Bupati dan wali kota yang ingin mengambil beras jangan dibatasi,” katanya.

    Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menambahkan, GPM di Jatim menjadi teladan nasional.

    “Hari ini kami gelar di 828 titik dengan stok sangat cukup. Setiap titik tersedia 3 ton beras SPHP,” ujarnya.

    Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut GPM langkah nyata menekan harga pangan di pasar. “Dengan GPM, masyarakat dapat merasakan langsung keterjangkauan harga,” jelasnya, menekankan pentingnya sinergi antara Bulog, TNI-Polri, dan pemerintah daerah.

    Pemerintah, melalui Kementan dan Bulog, memperkuat langkah nyata menjaga stabilitas pangan. GPM di Jatim menjadi bukti kontribusi besar daerah dalam stabilisasi pangan nasional, menciptakan harapan baru bagi masyarakat. (Bgn)

    Jurnalis: Bambang Gunawan

  • Ekonomi

    Brimob Polda Jatim Panen Melon dan Semangka, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional

    WARTAPENASATUJATIM | SIDOARJOSatuan Brimob Polda Jawa Timur menggelar panen raya buah melon dan semangka di Kesatrian Guruh Arif Darmawan, Mako Kompi 4 Yon D Pelopor,  Sidoarjo pada Selasa (23/9/2025).

    Kegiatan yang merupakan wujud dukungan terhadap program ketahanan pangan ini dihadiri oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si bersama Ketua Bhayangkari Daerah Jatim.

    Hadir pula para Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, Kapolresta Sidoarjo, Wadansat Brimob, Ketua Bhayangkari Cabang Satbrimob Daerah Jatim beserta pengurus, Pejabat Utama Satbrimob Polda Jatim, Danden Gegana, para Danyon Pelopor jajaran Satbrimob Polda Jatim, serta Kelompok Tani Makmur dari Desa Tarik, Sidoarjo.

    Dansat Brimob Polda Jatim, Kombes Pol Suryo Sudarmadi, S.I.K., M.H., menyampaikan terima kasih atas dukungan Kapolda Jatim dan seluruh pihak yang berkolaborasi dalam program ini.

    Menurutnya, pemanfaatan lahan di lingkungan Satuan Brimob Polda Jatim ini menjadi langkah nyata Polri dalam hal ini Polda Jawa Timur dalam mendukung kemandirian pangan.

    “Kami memanfaatkan lahan seluas 10 hektare di pekarangan Mako Brimob, dengan 1 hektare di antaranya digunakan untuk menanam melon jenis Amanda dan semangka kuning,”terang Kombes Pol Suryo.

    Dalam panen kali ini, Brimob Polda Jatim memetik sekitar 10 ribu buah melon dengan total berat 25 ton dan 3 ribu buah semangka dengan berat 7 ton.

    “Ini adalah panen kedua setelah sebelumnya berhasil pada bulan Juli yang lalu,” ujar Kombes Pol Suryo.

    Dansat Brimob Polda Jatim ini menyampaikan sebagian hasil panen akan disalurkan kepada kelompok tani Makmur dan anggota Brimob, sementara sisanya dipasarkan melalui mitra UD Sahabat Buah.

    Selain meningkatkan ketersediaan pangan, hasil panen juga diharapkan memberi manfaat gizi bagi masyarakat, khususnya anak-anak dan remaja agar tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang unggul.

    “Brimob senantiasa siap mendukung program pemerintah termasuk ketahanan pangan menuju Indonesia emas,”tegas Kombes Suryo.

    Ia juga menegaskan sikap dan tindakan Brimob harus selalu berorientasi kepada kepentingan bangsa dan negara.*** (Bgn)

    Jurnalis: Bambang Gunawan

  • AGAMA,  Artikel,  Bencana,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Internasional,  Keamanan,  Kesehatan,  Kriminal,  Militer,  Nasional,  Opini,  Pendidikan,  Pertahanan,  Politik,  SOSIAL

    BNN–TNI AL Satukan Langkah Jaga Perairan Indonesia dari Narkotika

    Jakarta wartapenasatu.com

    Kepala BNN RI dan Kasal Sepakat Tingkatkan Kerja Sama P4GN

     

    Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol Suyudi Ario Seto, S.H., S.I.K., M.Si., melakukan audiensi dengan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, di Wisma Elang Laut, Jakarta Pusat, pada Jumat (19/9). Pertemuan ini turut dihadiri jajaran pejabat BNN RI, antara lain Sekretaris Utama BNN, Tantan Sulistyana, Direktur Narkotika BNN, Ruddi Setiawan, serta Plt. Direktur Intelijen BNN, Adri Irniadi.

     

    Audiensi ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi antara BNN dan TNI Angkatan Laut, khususnya dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Fokus utama kerja sama diarahkan pada penanggulangan penyelundupan narkotika yang marak menggunakan jalur laut Indonesia.

     

    Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas sejumlah langkah strategis yang akan diambil bersama. Beberapa di antaranya mencakup peningkatan patroli laut gabungan, integrasi sistem intelijen maritim untuk pengawasan wilayah perairan rawan, serta kolaborasi dalam penegakan hukum terhadap jaringan penyelundupan narkoba.

     

    Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali menegaskan bahwa TNI AL siap mendukung penuh langkah BNN dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia dari ancaman narkotika. Menurutnya, penyelundupan narkoba melalui jalur laut merupakan ancaman serius bagi bangsa yang harus diberantas dengan kerja sama yang solid lintas lembaga.

     

    “Kita sepakat untuk menindaklanjuti pertemuan ini dengan perjanjian kerja sama, terutama dalam menjaga perbatasan laut Indonesia. TNI AL siap mendukung upaya P4GN sesuai dengan arahan Presiden,” ujar Kasal.

     

    Sementara itu, Kepala BNN RI menekankan pentingnya kolaborasi antarinstansi dalam memerangi narkotika. Ia menyebut, dengan garis pantai yang panjang dan luasnya wilayah laut Indonesia, BNN tidak mungkin bekerja sendirian. Dukungan TNI AL, menurutnya, menjadi faktor kunci dalam memutus mata rantai peredaran narkotika.

     

    “Untuk memberantas narkotika, BNN tidak dapat bekerja sendiri. Kerja sama yang kuat sangat diperlukan. Apabila kita bersama-sama, maka hasilnya akan lebih maksimal,” tegas Komjen Pol Suyudi Ario Seto.

     

    Audiensi antara BNN RI dan TNI AL ini menjadi langkah konkret penguatan sinergi dalam perang melawan narkotika. Hal ini sekaligus mencerminkan komitmen bersama mewujudkan War on Drugs for Humanity demi menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman narkoba.

    “Nok Srie”Melaporkan

  • Artikel,  Bisnis,  Daerah,  Ekonomi,  hukum,  Internasional,  Keamanan,  Nasional,  Opini,  Pertahanan,  Politik,  SOSIAL

    Stigma Oplosan Bikin SPBU Pertamina Ditinggal Konsumen

    jakarta wartapenasatu.com

    Kuota Impor BBM SPBU Swasta Naik 110%, Tapi Tetap Habis – Pertamina Justru Kelebihan Stok

     

    Kuota impor BBM untuk SPBU swasta tahun ini sudah dinaikkan 10 persen dibanding tahun lalu. Namun, hanya dalam waktu delapan bulan sejak Agustus 2025, jatah tersebut sudah habis dipakai bahkan hingga menembus 110 persen. Permintaan tambahan diperkirakan mencapai 1,4 juta kiloliter. Kondisi ini kontras dengan Pertamina Patra Niaga yang justru masih menyimpan cadangan kuota impor mencapai 7,52 juta kiloliter.

     

    Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar. Mengapa BBM dari SPBU swasta begitu cepat ludes, sementara SPBU Pertamina justru kurang diminati? Jawaban sederhana yang muncul di lapangan adalah soal kepercayaan konsumen. Publik lebih memilih membeli BBM di SPBU swasta karena merasa lebih aman dan yakin dengan kualitas bahan bakar yang mereka dapatkan.

     

    Kasus dugaan oplosan yang pernah mencuat disebut menjadi salah satu penyebab. Meski LEMIGAS sudah menguji 75 sampel dari TBBM Plumpang hingga puluhan SPBU Jabodetabek dengan hasil sesuai spesifikasi—RON 90 berada di 90,3–90,7, RON 92 di 92,0–92,6, RON 95 di 95,3–97,2, dan RON 98 di 98,4–98,6—namun stigma oplosan terlanjur melekat di benak masyarakat. Hasil laboratorium yang bagus tidak serta-merta mampu menghapus cerita bensin oplosan yang sudah viral.

     

    Bagi konsumen, faktor psikologis jauh lebih menentukan. Sekali kepercayaan hilang, publik rela antre di SPBU swasta meski fasilitas terbatas. SPBU swasta dinilai lebih bersih, layanan lebih ramah, dan bahan bakar dianggap membuat mesin lebih awet. Sementara Pertamina masih mengandalkan regulasi untuk menjaga pasar, bukan kualitas pelayanan yang bisa langsung dirasakan konsumen.

     

    Ironinya, kuota besar yang dimiliki Pertamina justru longgar dan tidak terpakai karena permintaan tipis. Sebaliknya, kompetitor dengan kuota terbatas justru kewalahan melayani lonjakan konsumen. Kondisi ini memperlihatkan adanya masalah serius dalam strategi Pertamina untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.

     

    Pakar menilai, introspeksi seharusnya menjadi kunci. Pertamina perlu membuka data mutu secara transparan, menempelkan QR COA di dispenser SPBU, mengawasi distribusi hilir hingga ke tangki, serta memperbaiki layanan konsumen. Masyarakat tidak butuh teori panjang, mereka hanya ingin mengisi bensin tanpa rasa khawatir.

     

    Jika solusi yang ditempuh hanya sebatas membatasi kuota impor SPBU swasta, hal itu ibarat menutup cermin agar tidak melihat wajah sendiri. Pada akhirnya, publik yang dirugikan karena pilihan semakin sempit. Pertamina perlu mengembalikan kepercayaan pasar bila tidak ingin terus ditinggalkan konsumen, karena dalam bisnis energi, kepercayaan jauh lebih mahal daripada sekadar kuota.

    “Nok Srie”Melaporkan ­

  • Artikel,  Ekonomi,  Kesehatan,  Kuliner,  Pendidikan,  SOSIAL

    MBG Gratis Perdana Di SDN 04 Malaka Sari, Langkah Nyata Wujudkan Generasi Sehat

    MBG Gratis Perdana di SDN 04 Malaka sari, Langkah Nyata Wujudkan Generasi Sehat”

    Jakarta .wartapena satu.com

    Pada Senin, 22 September 2025, SDN 04 Malakasari, Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi saksi pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) pertama yang berlangsung dengan penuh antusiasme. Para siswa menyambut momen ini dengan rasa senang dan penuh semangat. Kegiatan pembagian makanan dilakukan secara tertib dan teratur, berkat dukungan kerjasama yang solid antara para guru dan perwakilan orang tua dari setiap kelas.

    Dalam pelaksanaan program ini, para guru dan perwakilan orang tua turut aktif membantu agar proses pembagian makanan berjalan lancar tanpa hambatan. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam mendukung keberhasilan program MBG demi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Suasana yang tertib membuat anak-anak dapat menikmati makanan dengan tenang dan nyaman.

    Menu hari ini sangat sehat dan bergizi, terdiri dari nasi, sayur wortel dan brokoli, tempe, ayam filet tepung, serta buah semangka sebagai penutup. Anak-anak terlihat menikmati hidangan tersebut dengan antusias, bahkan banyak yang mengatakan bahwa makanannya terasa enak. Kualitas makanan yang disajikan menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan program ini.

    Anak-anak juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Prabowo Gibran atas inisiatif dan programnya yang sangat memperhatikan masa depan generasi muda. Pemberian makanan bergizi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi harian, tetapi juga menjadi wujud kepedulian nyata terhadap kesehatan dan pertumbuhan anak-anak di sekolah.

    Selain itu, pengolahan makanan di dapur perlu diawasi secara ketat oleh bagian yang berwewenang . Hal ini memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi anak-anak selalu dalam kondisi sehat, higienis, dan tidak ada yang basi. Standar kebersihan dan kualitas yang tinggi sangat diperhatikan demi menjaga kesehatan para siswa.

    Program MBG gratis ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia. Dengan pemerataan pemberian makanan bergizi, semua anak di berbagai daerah dapat tumbuh sehat dan optimal. Inilah langkah strategis untuk menciptakan generasi emas yang unggul dan siap menghadapi masa depan.

    Semoga program ini terus berlanjut dan mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, sehingga cita-cita menciptakan anak-anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan berprestasi dapat terwujud dengan baik. Pemberian makanan bergizi gratis menjadi salah satu kunci penting untuk membangun masa depan bangsa yang lebih cerah.