hukum
- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, Hiburan, hukum, Internasional, Nasional, Opini, Pendidikan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
JAKER AJAK KEMENTRIAN PERTAHANAN BERSINERGI WUJUDKAN INDONESIA EMAS LEWAT HILIRISASI BUDAYA
Jakarta wartapenasatu.com
“Nok Srie”Melaporkan
Gatotkaca: Komunitas Relawan Jokowi yang Mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Gatotkaca: Komunitas Relawan Jokowi yang Mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024
Gatotkaca, sebuah komunitas relawan yang awalnya mendukung Jokowi, kini menunjukkan arah dukungan yang berbeda dengan mendukung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024- Artikel, Bisnis, Daerah, Ekonomi, hukum, Kesehatan, Nasional, Opini, Pendidikan, Politik, Seni dan Budaya, SOSIAL
KETUA UMUM IKPPI BERTEMU PENULIS LELAKI BERNAMA KARSA
Jakarta wartapenasatu.com
Budaya dan Perjuangan Bersinergi di Hari Veteran Nasional: Ibu Sinda Sutadisastra Bertemu Penulis “Lelaki Bernama Karsa”
Jakarta – Minggu, 10 Agustus 2025, suasana di Bundaran HI dipenuhi semangat kebangsaan dalam rangka peringatan Hari Veteran Nasional. Di tengah hiruk pikuk acara, sebuah momen tak terduga terjadi ketika Ketua Umum Ikatan Ketua Pejuang Perempuan Indonesia (IKPPI), Ibu Sinda Sutadisastra, bertemu langsung dengan penulis terkenal, AJ Susmana atau Antun Joko Susmana. Pertemuan tersebut menjadi simbol indahnya persinggungan antara perjuangan dan budaya.
Ibu Sinda, yang selama ini dikenal sebagai pejuang pemberdayaan perempuan, mengaku merasa terhormat dapat bertemu langsung dengan AJ Susmana. Apalagi, pertemuan itu memberinya kesempatan istimewa untuk mendapatkan tanda tangan sang penulis pada karyanya yang berjudul Lelaki Bernama Karsa. “Ini adalah momen yang tak hanya menginspirasi, tetapi juga memperkuat semangat bahwa perjuangan perempuan bisa berjalan seiring dengan pelestarian budaya,” ujar Ibu Sinda.
Buku Lelaki Bernama Karsa sendiri merupakan kumpulan sepuluh cerita pendek yang mengangkat potret kehidupan manusia dari berbagai sudut pandang—sosial, budaya, hingga psikologis. Melalui narasi yang hangat namun kritis, AJ Susmana berhasil menyentuh tema-tema universal yang relevan dengan masyarakat Indonesia. Cerita-cerita di dalamnya menggambarkan betapa kompleksnya perjalanan manusia dalam menghadapi realitas hidup.
Kisah utama, Lelaki Bernama Karsa, mengisahkan tentang seorang laki-laki bernama Karsa yang memiliki impian besar, namun harus bergulat dengan kenyataan yang keras. Tokoh Karsa menjadi representasi kekuatan dan kelemahan manusia, di mana idealisme seringkali bertemu dengan keterbatasan. Tema pencarian jati diri, konflik batin, dan refleksi filosofis menjadi benang merah yang memperkaya cerita ini.
Kelebihan karya AJ Susmana terletak pada gaya bahasa yang sederhana namun sarat makna, membuat pembaca mudah larut dalam emosi dan pengalaman karakter. Setiap cerita memiliki kekuatan tersendiri, mengajak pembaca untuk merenung dan memahami realitas kehidupan dari perspektif yang lebih luas. Bagi pecinta sastra yang mendalam dan penuh makna, buku ini menjadi bacaan yang layak dimiliki.
Pertemuan di Bundaran HI ini menjadi lebih dari sekadar perjumpaan antara penulis dan pembaca. Ia menjadi momentum di mana nilai-nilai budaya dan semangat perjuangan nasional bertemu dalam satu ruang. Kehadiran Ibu Sinda di acara ini menunjukkan bahwa tokoh-tokoh perempuan Indonesia tidak hanya berperan di ranah sosial dan politik, tetapi juga dalam merawat khazanah budaya bangsa.
Peringatan Hari Veteran Nasional tahun ini akhirnya tidak hanya menjadi ajang penghormatan bagi para pahlawan, tetapi juga ruang untuk mempererat hubungan antara generasi pejuang dan para pelaku budaya. Momen Ibu Sinda dan AJ Susmana menjadi pengingat bahwa perjuangan dan seni adalah dua pilar penting yang, jika bersinergi, mampu memperkuat identitas dan semangat bangsa Indonesia.
Sembunyikan Ratusan Paket Sabu di Plafon Rumah, Pengedar Narkoba di Sepang Diringkus Satresnarkoba Polres Gumas
Sembunyikan Ratusan Paket Sabu di Plafon Rumah, Pengedar Narkoba di Sepang Diringkus Satresnarkoba Polres Gumas
palangka Raya, wartapenasatu.com Kuala Kurun, Gunung Mas – Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Gunung Mas berhasil membongkar jaringan peredaran narkotika di wilayah Kecamatan Sepang dengan menangkap seorang pria berinisial P (35). Dari tangan terduga pelaku, polisi menyita barang bukti narkotika jenis sabu seberat 185,9 gram yang telah dikemas dalam ratusan paket siap edar.
Penangkapan ini terjadi pada Selasa dini hari, 12 Agustus 2025, sekitar pukul 00.30 WIB. Penggerebekan dilakukan di kediaman terduga pelaku yang terletak di Desa Tanjung Karitak, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah.
Operasi penangkapan ini bermula dari informasi yang diterima anggota Satresnarkoba Polres Gunung Mas dari masyarakat. Warga melaporkan adanya aktivitas mencurigakan dan sering terjadi transaksi narkotika di rumah terduga pelaku. Berbekal informasi tersebut, tim langsung bergerak melakukan penyelidikan dan pengintaian.
Pada saat yang dianggap tepat, tim menggerebek rumah tersebut dan berhasil mengamankan terduga pelaku, P alias Bapak Denis, yang lahir di Tanjung Karitak pada 12 Juli 1990. Saat dilakukan penggeledahan, petugas menemukan sebuah kantong plastik hitam yang disembunyikan secara rapi di atas plafon kamar tidur terduga pelaku.
Setelah diperiksa, kantong tersebut berisi 213 paket plastik klip berisi serbuk kristal yang diduga kuat adalah narkotika jenis sabu. Ketika ditimbang, total berat kotor barang haram tersebut mencapai 185,9 gram. Saat diinterogasi di tempat, terduga pelaku P mengakui bahwa ratusan paket sabu tersebut adalah miliknya dan berada dalam penguasaannya.
Kapolres Gunung Mas AKBP Heru Eko Wibowo, S.I.K., M.H. melalui Kasatresnarkoba Polres Gunung Mas, Iptu Abi Wahyu Prasetyo, S.Tr.K., M.H., mengonfirmasi keberhasilan pengungkapan kasus besar ini.
“Penangkapan ini adalah bukti keseriusan kami dalam memberantas peredaran gelap narkoba dan merupakan hasil dari kerja sama yang baik dengan masyarakat,” jelas kasat narkoba. Selasa (12/8/2025) pagi.
“Barang bukti seberat 185,9 gram yang sudah dipecah menjadi 213 paket ini mengindikasikan bahwa terduga pelaku adalah seorang pengedar. Kami juga menyita sebuah ponsel yang diduga kuat digunakan untuk berkomunikasi dalam transaksi jual beli sabu,” pungkasnya.
Selain ratusan paket sabu, polisi juga mengamankan barang bukti lain berupa 27 plastik klip kosong, 3 buah plastik klip lainnya, dan satu unit ponsel merek VIVO Y03 berwarna hijau sebagai alat komunikasi.
Selanjutnya, tersangka P beserta seluruh barang bukti langsung digelandang ke kantor Satresnarkoba Polres Gunung Mas untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 114 Ayat (2) Jo Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan jumlah barang bukti yang sangat signifikan, terduga pelaku terancam hukuman pidana penjara maksimal 20 tahun.@ Herry Kalteng
Srikandi Brimob Kalteng Siap Gebrak Nasional di Ajang Bergengsi!
Srikandi Brimob Kalteng Siap Gebrak Nasional di Ajang Bergengsi!
Palangka Raya, wartapenasatu.comKomandan Satuan Brimob Polda Kalimantan Tengah, Kombes Pol Irwan Jaya, S.I.K., dengan bangga memimpin upacara pemberangkatan tim Srikandi Brimob Challenge. Acara sakral ini berlangsung di lapangan apel Mako Satbrimob, Jl. Tjilik Riwut Km. 32, Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangka Raya, pada Senin, 11 Agustus 2025.
Suasana haru dan semangat membara terasa begitu kental saat seluruh pejabat utama dan personel Brimob hadir memberikan dukungan penuh kepada para Srikandi yang akan berlaga.
Tim Srikandi yang akan mengharumkan nama Polda Kalteng ini terdiri dari lima personel Polwan pilihan, yaitu Brigpol Teo Fanta, Briptu Siti Rizqy Novitasari Yusuf, Bripda Wilin Trisia, Bripda Jovita Isabel Simanjuntak, dan Bripda Presty Yulianti.Sebagai pendamping dan pemberi semangat, hadir pula Brigpol Taufikurrahman, satu-satunya personel Polki yang akan bertindak sebagai official tim.
Seluruh tim akan berjuang sekuat tenaga mewakili Satbrimob Polda Kalteng di ajang bergengsi Srikandi Brimob Challenge 2025 yang akan digelar di Mako Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok.
Dalam amanatnya, Kombes Pol Irwan Jaya dengan suara lantang memberikan motivasi kepada seluruh peserta. Ia menekankan pentingnya menjunjung tinggi sportivitas, menjaga kekompakan tim, dan membawa nama baik Satbrimob Polda Kalteng.
“Jadikan kompetisi ini sebagai ajang untuk mengukur kemampuan diri, melatih mental baja, mempererat solidaritas tim, serta menunjukkan kualitas personel Brimob Kalteng di kancah nasional,” ujarnya dengan penuh semangat.
“Saya berharap tim dapat bertanding dengan sportif dan meraih juara pada ajang Srikandi Brimob Challenge 2025,” lanjutnya, memompa semangat para Srikandi.
Beliau juga mengingatkan agar seluruh tim mengutamakan keselamatan selama perlombaan dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti sportivitas, kejujuran, kerja keras, dan kesungguhan dalam setiap tahap kompetisi.
Upacara ditutup dengan prosesi penciuman Bendera Merah Putih dan Duaja Satbrimob Polda Kalteng, sebuah simbol kecintaan pada tanah air dan kesatuan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama, mengabadikan momen penting ini sebagai kenangan yang tak terlupaka
Dengan semangat membara dan persiapan matang, diharapkan tim Srikandi Brimob Polda Kalteng dapat meraih hasil terbaik serta membawa pulang prestasi yang membanggakan bagi seluruh masyarakat Kalimantan Tengah.
Sudah 12.000 Lebih Sertifikat SHM Diterbitkan BPN di Padang Lawas, Kok di Klaim Kawasan Hutan Oleh Satgas PKH
Aneh juga pemerintahan ini Pasca Presiden Prabowo Subianto berencana membuka hutan untuk pangan dan energi serta menegaskan kelapa sawit bukan sebagai penyebab Deforestasi dan jangan takut menanam kelapa sawit di hutan, entah dibisiki oleh siapa, tiba-tiba Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2025 Tentang Penertiban Kawasan Hutan.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025 (Perpres 5/2025) Tentang Penertiban Kawasan Hutan berpotensi memberikan dampak signifikan pada perekonomian Indonesia, terutama pada sektor perkebunan kelapa sawit. Dampaknya bisa positif jika penertiban dilakukan dengan baik dan adil, Namun juga bisa negatif jika menimbulkan ketidakpastian dan konflik yang memperburuk iklim investasi. Kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI), Hilman Firmansyah kepada wartawan Sabtu, (2/8/2025).Dua Korban Joko Widodo Diberi Keadilan Oleh Presiden Prabowo Subianto
Abolisi kepada mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Tom Lembong dan amnesti ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dari Presiden Prabowo Subianto sebuah bentuk Keadilan yang diberikan oleh Presiden kepada rakyat korban kriminalisasi.
Sebab jika Tom lembong yang di vonis 4,5 tahun karena kasus korupsi tapi tidak ada sama sekali bukti yang menyatakan ada aliran dana ke Tom Lembong dari pemberian Izin impor gula.
Juga tidak ada kerugian negara sama sekali ,justru negara untung dan ekonomi rakyat khususnya usaha yang mengunakan gula impor sebagai bahan baku berjalan. Kata Ketua Umum FSP BUMN Bersatu, Arief Poyuono kepada wartawan Jumat, (1/8/2025).
Sebab kata Arief pengimpor gula rafinasi yang diubah menjadi gula kristal putih yang di serap atau dijual oleh BUMN PT Perusahaan Perdagangan Indonesia harganya pun dibawah harga gula operasi pasar yang di bayar oleh konsumen untungkan berarti negara.
“Lalu pelaku impor gula juga tidak merugikan negara, sebab gula kristal putih yang wajib di jual dan didistribusikan ke PPI juga dibayar dengan cara hutang pada kedelapan perusahaan importir gula tersebut dan tidak pakai uang negara,” terang Arief.
“Nah artinya kasus gula impor yang di sidik Kejaksaan Agung hingga di sidangkan memang bentuk dari proses Low Bay Order atau pesanan hukum untuk memenjarakan seseorang yang tidak bersalah atau lebih jelasnya Tom Lembong korban kriminalisasi oleh negara dalam hal ini Kejaksaan Agung,” ujar Arief.
“Dan Abolisi adalah suatu hak untuk menghapuskan seluruh akibat dari penjatuhan putusan pengadilan atau menghapuskan tuntutan pidana kepada seorang terpidana,” lanjut Arief.
“Dapat disimpulkan Direksi PT PPI dan ke delapan orang yang dihukum juga harus di bebaskan juga demi Keadilan,” terang Arief.
Sedangkan Amnesti pada Hasto, jelaslah hasto itu korban politisasi oleh KPK yang diduga order langsung Joko Widodo, karena KPK tidak bisa menghadirkan Harun Masiku serta tidak ada bukti valid Hasto terlibat menyerahkan uang ke KPJ,” ungkapnya.
Baru dalam kasus Hasto yang di tanganani KPK yang di sidangkan di pengadilan mendapatkan dukungan melalui Romo Magnis, Marzuki Darusman dan 22 Akademisi dan Praktisi hukum lain melalui Amicus Curiae, tentu ini jadi poin juga untuk amnesti Hasto Kristiyanto,” ucap Arief.
Yang artinya semua tokoh tersebut yakin dan percaya bahwa memang Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP itu bukan sebuah kasus hukum yang murni yang di tangani KPK, tetapi diduga kasus orderan dari Joko Widodo untuk bisa menghabisi PDIP melalui Hasto Kristiyanto,” tegas Arief.
“Nah Saya sendiri dari awal sudah mengatakan, pasti mereka akan bebas baik dengan putusan atau dengan cara lain,” terangnya.
Karena saya yakin pada Prabowo Subianto sahabat saya, selama saya kenal dia selalu mengatakan sangatlah nista kalau kita mengunakan politik untuk menghukum lawan politik kita yang tidak bersalah, dengan aparat hukum yang dimiliki negara,
Karena itu namanya pemimpin pengecut dan tidak satria,” ujar Arief.“Ini juga harus jadi pelajaran dari Presiden Prabowo Subianto kepada aparat penegak hukum didalam pemerintahanya, Bahwa jangan jadi hukum sebagai pesanan untuk memenjarakan rakyat yang tidak bersalah,” terang Arief.
“Dan selama ini Polri yang justru sudah banyak melakukan penerapan hukum yang lebih Presisi terkait masalah yang bersentuhan dengan politik tidak menjadikan politisasi hukum menjadi hukuman bagi orang yang dijadikan target politisasi hukum dari penguasa,” pungkas Arief Poyuono.
_SMKN 1 CILEUNGSI AKTIF DALAM DIKLAT REMAJA PEDULI HIV/AIDS DI KABUPATEN BOGOR_
Jakarta wartapenasatu.com
SMKN 1 Cileungsi Kirim Perwakilan pada Diklat Remaja Peduli HIV/AIDS di Kabupaten Bogor
Pada Sabtu, 26 Juli 2025, telah diselenggarakan kegiatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pembentukan Remaja Peduli HIV/AIDS di Kabupaten Bogor sebagai bagian dari program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS. Kegiatan ini merupakan inisiatif penting dalam upaya membangun generasi muda yang sadar akan isu kesehatan reproduksi dan penyebaran penyakit menular seksual.
SMKN 1 Cileungsi turut ambil bagian dalam kegiatan tersebut dengan mengirimkan empat perwakilan, yakni Nathanael dan tiga siswa lainnya, yang didampingi langsung oleh satu guru Bimbingan Konseling (BK) sebagai pendamping. Kehadiran mereka menjadi representasi semangat sekolah dalam mendukung program pendidikan kesehatan berbasis partisipasi remaja.
Kegiatan Diklat ini bertujuan membentuk kader-kader remaja yang peduli terhadap isu HIV/AIDS, serta mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekolah dan masyarakat. Para peserta diberikan pembekalan tentang bahaya HIV/AIDS, cara penularan, pencegahan, serta pentingnya edukasi yang benar dan tidak menghakimi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
Selain materi edukatif, kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi, roleplay, serta simulasi kampanye penyadaran publik yang bertujuan melatih keberanian remaja dalam menyuarakan isu-isu sensitif di lingkungannya. Pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan empati, keterampilan komunikasi, serta kepedulian sosial para peserta.
Nathanael, salah satu peserta dari SMKN 1 Cileungsi, mengungkapkan rasa bangganya bisa terlibat dalam kegiatan tersebut. “Banyak hal baru yang kami pelajari di sini. Harapannya, kami bisa berbagi ilmu ke teman-teman lain di sekolah,” ujarnya dengan semangat.
Pihak sekolah melalui guru pendamping juga menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan kepada siswa mereka. Kegiatan seperti ini dinilai sangat relevan dalam membekali siswa dengan pengetahuan praktis yang tidak hanya berguna di sekolah, tetapi juga dalam kehidupan sosial mereka sehari-hari.
Dengan terselenggaranya Diklat ini, diharapkan tumbuh lebih banyak remaja yang memiliki kesadaran dan keberanian untuk turut serta dalam upaya pencegahan HIV/AIDS di kalangan generasi muda. SMKN 1 Cileungsi berkomitmen untuk terus mendukung program-program kesehatan remaja demi menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, aman, dan inklusif.
Mantapkan Pemberdayaan SDM Polri Dukung Asta Cita, Puslitbang Polri Gelar FGD di Polda Kalteng
Mantapkan Pemberdayaan SDM Polri Dukung Asta Cita, Puslitbang Polri Gelar FGD di Polda Kalteng
Palangka Raya wartapenasatu.com– Dalam rangka memperkuat strategi pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) Polri sekaligus mendukung program pembangunan nasional Asta Cita, Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Polri menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Aula Arya Dharma, Mapolda Kalimantan Tengah, Senin (28/7/2025).
FGD ini mengangkat tema “Strategi Pemberdayaan SDM Polri Guna Mendukung Penerapan Sistem Elektronik Manajemen Penyidik (e-MP)”, yang menjadi bagian dari transformasi penegakan hukum berbasis teknologi di lingkungan Polri.
Kegiatan dipimpin oleh Wakapolda Kalteng, Brigjen Pol Dr. Rakhmad Setyadi mewakili Kapolda Irjen Pol Iwan Kurniawan, didampingi Ketua Tim Penelitian Bidang Pembinaan Puslitbang Polri, Kombes Pol A. Widihandoko. Hadir pula narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dini Dwi Kusumaningrum, serta sejumlah pejabat utama Polda dan personel fungsi Reskrim.
“FGD ini bertujuan mendesain strategi pemberdayaan SDM Polri, khususnya pada fungsi Reserse Kriminal, agar mampu mengoptimalkan sistem e-MP sebagai bagian dari penguatan sistem penegakan hukum yang transparan, akuntabel, dan profesional,” ujar Wakapolda dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Brigjen Rakhmad menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM Polri yang adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi, seiring arah pembangunan Polri menuju institusi yang presisi.
Selain membahas optimalisasi e-MP, forum diskusi ini juga mengkaji peran Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional, yang merupakan bagian dari agenda Asta Cita Pemerintah Republik Indonesia.
“Polri memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan, baik melalui pengawasan distribusi, penegakan hukum di sektor pangan, hingga menjamin keamanan produksi dan distribusi bahan pokok,” ungkap Wakapolda.
Wakapolda berharap hasil FGD ini dapat menjadi rekomendasi kebijakan yang akan disampaikan kepada pimpinan Polri, sebagai masukan strategis dalam mendukung pembangunan jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045.
“Kita berharap, Polri dapat terus hadir sebagai institusi yang mampu memberikan jaminan keamanan, termasuk di bidang pangan, guna mendukung Indonesia yang maju, mandiri, dan berdaulat,” pungkasnya.@ Herry Kalteng
Operasi Patuh Telabang 2025 Resmi Ditutup
Operasi Patuh Telabang 2025 Resmi Ditutup, Dirlantas Soroti Peningkatan Kecelakaan dan Pelanggaran Lalu Lintas
Palangka Raya wartapenasatu.com – Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah resmi mengakhiri pelaksanaan Operasi Patuh Telabang 2025.
Hal tersebut dinyatakan langsung oleh Direktur Lalu Lintas Polda Kalteng Kombes Pol Yusep Dwi Prastiya, S.H., S.I.K., M.H. mewakili Kapolda Irjen Pol Iwan Kurniawa , saat memimpin apel pagi di Halaman Ditlantas Mapolda setempat, Senin (28/7/2025) siang.
“Kegiatan Operasi Patuh sudah selesai dan sesuai dengan rencana, walaupun demikian, terjadi peningkatan jumlah laka lantas dan korban jiwa selama operasi berlangsung. Hal ini menjadi catatan penting dan evaluasi bersama, bahwa kesadaran berlalu lintas masih perlu ditingkatkan secara masif di seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Dirlantas.
Kombes Yusep juga mengungkapkan kecelakaan lalu lintas di Kalimantan Tengah terjadi akibat beberapa faktor, yakni faktor cuaca, faktor kedaraan yang tidak berfungsi normal, faktor geometri jalan yang tidak mulus serta faktor pelanggaran lalu lintas.
Ia menegaskan walaupun operasi sudah selesai dilaksanakan, agar kegiatan yang bersifat preventif dan edukatif tetap dilaksanakan dan terus di tingkatkan.
“Selain mengedukasi kepada pengendara, kita juga melakukan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas, yang mana pada operasi patuh tahun ini tertangkap ETLE Statis sebanyak 55 pelanggaran yang mengalami penurunan 19 persen dari 2024, yakni sebanyak 68 pelanggaran,” jelas Dirlantas.
Sementara, teguran yang diberikan personel Polda Kalimantan Tengah pada 2025 ini 3.909 atau menurun sebanyak 1 persen dari 2024 lalu, yakni sebanyak 3.944 teguran.
Namun pada tilang manual pihaknya menemukan cukup banyak pelanggaran di 2025 ini, yakni sebanyak 2.174 pelanggaran atau meningkat sebanyak 412 persen dari 2024 lalu, yakni sebanyak 425 pelanggaran.
Artinya Kondisi tersebut menandakan masih banyaknya masyarakat yang belum taat akan aturan berlalu lintas, tersebut harus dipatuhi untuk keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan yang lainya.
“Untuk itu, kami tidak akan berhenti hanya pada operasi ini saya. Upaya perbaikan dan pencegahan akan terus kami tingkatkan secara berkelanjutan, guna terciptanya kamseltibcarlantas yang aman dan kondusif di Bumi Tambun Bungai tercunta ini,” tutup Dirlantas.@ Herry Kalteng